sebelum membaca, saya ingatkan bahwa latar cerita ini bukan di indonesia tapi di luar negeri. cerita dewasa ++++ untuk yang suka silahkan membaca , untuk yang tidak suka silahkan skip☺️
perjalanan kisah cinta seorang gadis remaja berusia 17 tahun bernama maura arabella davion bersama pria tampan yang umurnya lebih tua 10 tahun bernama darren arthur louis.
mereka berdua terjebak pada malam yang panas karena pengaruh obat perangsang dari grace teman maura namun hubungan itu berlanjut hingga menimbulkan konflik-konflik kecil(
S. 1)
***
Eliza Louis atau lebih dikenal dengan Eliza arabella seorang model papan atas amerika yang sedang naik daun tengah berkencan dengan Elgard Rodrigo salah satu pebisnis terkaya di newyork.
berita tersebut menjadi headline di penjuru kota newyork "apa pendapatmu tentang ini om?" tanya eliza
Elgard terkekeh "biarkan saja... toh kita sudah melakukannya" bisk elgard (S.2)
SELAMAT MEMBACA ()
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ls.stwn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
aku lebih baik darimu..
Maura merenggangkan tubuhnya. Ini adalah hari diaman dia akan mulai memasuki kuliah. Dia memutuskan untuk kuliah dekat saja karena kedua krangtuanya kekeh tidak membiarkan maura pergi dan tinggal sendirian.
Maura menyibak selimutnya. Dia meraih kimono nya dan turun dari ranjang. Dia berjalan membuka tirai jendela nya.
Cahaya mentarri memasuki setiap inci kamar itu. Kamar yang ditempati maira sejak masih bayi. Setelahnya dia membuka jendela dan menuju balkon kamarnya.
"ahh..udara sangat sejuk pagi ini..." gumam maura
Ponselnya tiba-tiba berbunyi. Maura masuk dan mengambil ponsel itu lalu kembali berdiri dibalkon kamarnya
"hallo darren... "
"hai baby..kau sudah bangun rupanya"
"iya .. Rasanya lelah sekali" ujar maura
"istirahatlah baby... Sebelum masuk kuliah kau masih banyak waktu untuk beristirahat" ujar darren
"okay... Kau..jangan coba-coba mengajakku pergi lagi..."
"no baby... Aku sangat sibuk hari ini..ada meeting penting"
"okay darren...sudah dulu ya aku mau sarapan" ujar maura
"baiklah baby... I love you"
"i love you too darren"
Maura mematikan ponselnya. Dia bergegas menuju ruang makan untuk sarapan. Disana sudah ada mommy dan daddy nya
"hai mom..hai dad... Kalian sudah kembali?"
"yes honey.. Kami tidak tega meninggalkanmu lama-lama.." ujar mommy emira
"tenang saja mom... Ada darren" ujar maura santai
"dad..sepertinya maura sudah mulai berani " ujar mommy emira
"biarlah saja mom..dia sudah dewasa.. Lagi pula tuan louis juga bukan krang yang sembarangan" ujar dady william
"dad..jadi daddy benar setuju?" tanya maura
"ya.. Daddy hanya berharap kamu bahagia.."
"terimakasih dad" ujar maura memeluk daddy nya
"oh ya maura..ayo kita minum teh bersama...sudah lama kita tidak mengobrol.." ajak mommy emira
"siap mom..setelah sarapan kita ke taman belakang mom" ujar maura
Setelah selesai sarapn maura bergegas membantu mommy emira dan pelayannya membersihkan piring-piring kotor diatas meja makan sedangkan daddy willian sudah lebih dulu berangkat bekerja
"mom ayo.." ajak maura kemudian
Mereka berdua berjalan menuju taman belakang . Hanya taman buatan yang berada didalam rumah damun tidak diberi atap. Itu semua atas permintaan mommy nya yang sangat suka sekali dengan tanaman.
Bahkan mommy emira bisa menghabiskan waktu seharian hanya untuk mengurus semua tanaman kesayangannya dan jika mommy ikut daddy keluar negeri ada seorang tukang kebun khusus yang datang untuk merawatnya.
"mom.. Ada apa? Tumben mommy mengajakku mengobrol setelah sekian lama.."
"mommy hanya rindu dengan anak mommy..apa salah?"
"tidak mom...tidak salah... Aku juga sudah lama tidak mengobrol dengan mommy semenjak lulus sekolah ini"
"umm maura..apa hubunganmu serius dengan tuan louis?"
"menurut mommy bagaimana?"
"kalau dilihat tuan louis sangat serius denganmu... Tapi entah denganmu.." ujar mama emira
"mom.. Ini terlalu awal untuk m3mbahas keseriusan .. tapi aku bisa jamin kalau hubungan kami tidak pernah berpisah"
"kenapa kamu se yakin itu sayang?"
"tidak tau mom.. hanya feeling saja" ujar maura lalu meminum tehnyaa
"apa kamu sudah meminum pil pencegah kehamilan?"
maura tiba-tiba tersedak karena pertanyaan mommy nya "mom.."
"mommy sudah tau.. Dan mommy tidak marah maura..kau dah cukup dewasa untuk melakukan hal itu"
"ma-maaf mom"
"no sayang .kamu tidak perlu minta maaf... Itu hak kamu..mommy hanya berpesan agar kamu menjaga dirimu sendiri..."
"i-iya mom... Aku sudah meminum pil pencegah kehamilan juga.."
"baguslah..kalau ada apa-apa bilang sama mommy..tidak mau kau sampai kebobolan hamil"
"tidak mom... Aku juga tidak mau..aku belum siap"
mommy emira mengelus pelan puncak kepala maura " anak mommy sudah besar ternyata"
"mom..jangan sedih begitu.., aku juga ikutan sedih" ujar maura memeluk mommy nya
"emm lalu bagaimana hubunganmu dengan tuan darren?"
"baik mom..dia tadi sempet menghubungiku.. Katanya ada meeting"
"bagaimana kalai kamu susul dia saja... Bawakan kue buatan mommy"
"malass momm"
"ayolah maura... Hanya mengantar kue lalu pulang"
"yaudah deh..maura mandi dulu..mommy siapin aja kue nya"
"iya sayang"
***
maura sudah bersiap. Dia memulas make up tipis agar terlihat segar. Maura memakai mini dress tanpa lengan khas anak muda berwarna peach.. tak lupa memakai blazer berwana mocca untuk menutupi lengannya
Maura mengurai rambutnya dan memakai sepatu flatshoes putihnya
Maura turun dari kamarnya " mom....udah siap belum" tanya maura
"iya sayang..ini sampaikan salam pada tuan darren... "
"iya mom..aku berangkat dulu..daaa"ujar maura berlalu pergi
"hah .anak itu..semoga selalu dilimpahi kebahagiaan sayang"gumam mommy emira
***
maura sebenarnya ingin menyetir sendiri namun tidak diperbolehkan oleh mommy emira. Padahal umurnyansudah tujuh belas tahun namun masih saja tidak boleh menyetir
"pak.. Ke perusahaan ATR.GROUP" ujar maura pada sang sopir
Setelah menempuh perjalanan sekitar tigapuluh menit maura sampai diperusahaan darren dia langsung menuju ruangan darren
Sesampainya di lantai tiga puluh dia masuk kedalam ruangan itu. Sebenarnya ruangan darren ada dua yang satu ruangan untuknya beristirahat dan yang satu adalah ruang kerjanya
Maura masuk begitu saja kedalam ruang kerja darren karena dia tahu darren sedang meeting terkejut melihat pemandangan yang dia lihat
"baby..." lirih darren
Maura hanya diam tak berucap apapun dia sedang menahan amarahnya yang akan meledak.dia menarik nafas dalam dan menghembuskan pelan
"baby..ini tidak seperti yang kau lihat"
"bohong ! Dia mau menodaiki !" ujar seorang wanita setengah polos
Maura mendekat mencoba menerka dan melihat apa yang terjadi. Disana darren bahkan masih terlihat rapi dan duduk ditempat jarak mereka terhalang meja bagaimana bisa orang yang mau berbuat senonoh bisa sejauh itu jaraknya
Maura mendekati wanita yangbsedang pura-pura menangis dan menutupi bagian atas tubuhnya
"aktingmu hebat sekali nyonya.." ujar maura tersemyum miring
Wanita itu terkejut dengan ucapan maura dia pikir maura akan marah dan memutuskan hubungannya dengan darren
"aku tidak sedang akting ! Dia..dia mau menodaiki" ujar wanita itu
"diamlah nyonya...pakailah bajumu atau akan ki sobek semua apa yang kau pakai" ujar maura
Maura lalu meninggalkan wanita itu. Dia tau dia adalah barbara salah satu model terkenal di eropa. Namun maura tidak takit sama sekali justru dia mendekati darren dan duduk dipangkuannya
"aku tau..kekasihku ini sangat tampan dan menarik.. Tapi.... sayangnya ketampanannya hanya milikku" ujar maura
barbara itu memunguti bajunya dan langsung memakainya dan menatap tajam maura" cih..kau anak kecil tau apa !"
"kau bilang aku anak kecil ? Lihatlah apa yang bisa anak kecil ini lakukan"
Maura dengan cepat meraih tengkuk darren dan melum*tnya pelan dareen membulatkan matanya dan terkejut dengan tingkah maura tapu dia membiarkan wanitanya itu melakukan apa yang dia mau
Mereka berciuman sangat lama hingga mereka tidak sadar bahwa barbara masih berdiri disana
maura melepas ciumannya " ah... darren..sudah cukup... Apa kau tidak kasian dengan wanita disana" ujar maura manja
"kau !"
"aku apa? Aku memang masih kecil tapi aku lebih baik darimu !"
"lihat saja akan ku balas semua perbuatanmu !" sungut barbara lalu pergi meninggalkan ruangan itu
***