Jangan lupa tambahkan ke rak favorit ya! Like, komen, kasih ulasan dan ikuti sebelum membaca.
Di usahakan jangan baca lompat-lompat ya!
...
Novel ini merupakan sekuel Di Anggap Mandul, Hamil Setelah Menikah Lagi!
Yang pasti nya tidak kalah seru dari cerita orangtua mereka.
Bagaimana jadi nya seorang CEO dingin, yang terkenal dingin dan tidak tersentuh oleh wanita. Tiba-tiba menghamili seorang gadis.
"Mereka memasukan obat perangsang kedalam minuman ku," Racau Arthur yang sudah tidak bisa menyeimbangi tubuh nya.
Namun pada saat Arthur sedang tidak sadar karena efek obat, ada seorang wanita yang menolong nya.
Tanpa Arthur sadari, ia membawa paksa wanita tersebut kedalam mobil nya, sang wanita itu sudah melawan, namun nihil. Gadis itu sangat malang!!
Guys, cerita ini gak kalah seru dari cerita perjalanan cinta Aira dengan Samudra.
Jangan lupa like, vote, dan ikuti yaw...
instagram:Coretanluka65
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lukacoretan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Cuek
"Mau pergi?" tanya Arthur, melihat sang adik yang sudah akan pergi.
Namun tidak ada jawaban dari Emillie, dia hanya berpamitan dengan Aira dan juga Samudra, semua kakak nya menatap bingung, baru kali ini sikap Emillie sangat cuek, apalagi dengan Arthur.
Tapi Avrard yang sudah tahu hanya menggelengkan kepalanya, melihat tingkah sang adik perempuan nya.
Setelah Emillie berpamitan dengan kedua orangtuanya, Emillie langsung meninggalkan mansion terburu-buru.
Emillie hanya tidak mau melihat ketiga kakak nya, yang sudah tidak peduli dengan nya.
Baru kali ini Emillie membawa mobil ke kampus nya, karena selama ini Emillie selalu berdama sopir pribadi nya.
Namun entah kenapa, Emillie sangat memaksa dengan sang daddy, agar di perbolehkan membawa mobil.
"Dad, dia membawa mobil?" tanya Arthur, ia mendengar suara mobil milik sang adik.
"Semalam dia sangat memaksa agar di perbolehkan membawa mobil nya," jawab Samudra.
"Terus daddy mengizinkan nya begitu saja?" tanya Arthur, tidak percaya dengan sikap sang daddy.
"Emillie sudah besar, daddy percaya dia bisa menjaga dirinya," jawab Samudra.
Arthur hanya pasrah dengan keputusan sang daddy, namun ada perasaan cemas mengingat sang adik nya.
"Jangan terlalu mencemaskan adikmu, dia bisa menjaga dirinya," sahut Aira.
Arthur mengangguk, karena ia juga sadar sekarang mempunyai sang istri, yang harus ia prioritaskan.
Berbeda dengan Emillie, ia menjalankan mobil dengan kecepatan tinggi, Emillie tidak percaya dengan sikap sang kakak yang acuh dengan nya.
"Kenapa kalian sangat tidak peduli dengan ku," gumam Emillie.
"Tapi aku harus terbiasa dengan sikap semua kakak ku, seperti kata kak Avrard, kalo aku harus terbiasa," ucap Emillie.
Setelah melewati lima belas menit, akhirnya Emillie sampai ke kampus nya, sudah ada sahabat nya yang menunggu dirinya.
"Sudah lama?" tanya Emillie.
"Belum, aku baru sampai," jawab nya, Letta.
"Kenapa tidak langsung masuk?" tanya Emillie.
"Aku menunggumu," jawab Letta, tersenyum.
Mereka sudah bersahabat sejak masih kecil, sampai dengan sekarang, Letta yang dari keluarga kurang mampu merasa sangat beruntung memiliki sahabat seperti Emillie.
"Kamu kenapa, kok kaya banyak pikiran gitu?" tanya Letta.
"Aku tidak apa-apa," jawab Emillie, dengan nada lesu.
"Jangan berbohong, aku tahu kamu bagaimana," ucap Letta.
"Kamu memang tidak bisa aku bohongi," ujar Emillie.
"Ceritakan, ada apa?" tanya Letta.
"Kamu tahu kan, kakak pertama ku sudah menikah, dan sekarang istrinya sedang hamil," ucap Emillie.
"Lalu urusan nya denganmu?" tanya Letta bingung.
"Kak Brice dan kak Edgar juga sudah memiliki kekasih, dan kak Edgar akan segera menikah," ucap Emillie lagi.
"Ketiga kakak ku sudah memiliki kehidupan baru nya, mereka sudah tidak lagi peduli dengan ku, mereka sudah fokus dengan pasangan nya masing-masing," ucap Emillie lagi.
"Jadi itu yang membuat kamu sedih?" tanya Letta.
"Bukan hanya itu, perhatian semua orang menjadi ke kakak ipar ku, termasuk perhatian mommy ku," jawab Emillie.
"Kamu hanya belum terbiasa dengan sikap kakak kamu, nanti juga kamu akan terbiasa, sekarang mereka sudah memiliki pasangan, jadi fokus mereka terbagi, bukan tidak peduli dengan mu lagi," kata Letta.
"Mungkin, tapi aku sangat kecewa dengan mereka, mereka berubah segampang itu," ucap Emillie.
"Kamu kan tahu, aku tumbuh dengan kasih sayang semua keluarga ku, apalagi dengan kakak pertama ku," keluh Emillie, ia merasa sedih.
"Kakak mu pasti menyayangi kamu, kan kamu adik perempuan satu-satunya," ucap Letta.
"Semoga," jawab Emillie, tersenyum palsu.
"Kalo kamu coba jangan tinggal di mansion bagaimana?" saran Letta.
"Maksud kamu bagaimana?" tanya Emillie.
"Kamu menjauh dari keluargamu, agar tidak melihat kedekatan mereka setiap detik," jawab Letta.
"Saran yang bagus, akan aku usahakan," ucap Emillie.
"Yasudah ayok masuk," ajak Letta.
Keduanya memasuki ruangan, hari ini ada kelas sebantar.
Emillie tidak fokus dengan pelajaran yang sedang berlangsung, Emillie malah mengingat sikap semua kakak nya.
"Letta benar, aku harus mencoba menjauhi keluargaku, agar aku tidak merasakan di acuhkan oleh mereka," gumam Emillie.
Emillie terus menatap kedepan, ia memikirkan bagaimana caranya agar di berikan izin oleh orangtua nya.
"Em.." panggil Letta.
"Eh ya!" jawab Emillie, baru tersadar.
"Ayok kita pulang," ajak Letta.
"Pulang? Memang nya sudah beres?" tanya Emillie, tidak sadar.
"Sedari tadi sudah selesai, kamu melamun?" tanya Letta.
"Aku hanya sedikit pusing saja," jawab Emillie.
"Yasudah sebelum pulang, kita makan dulu," ajak Letta.
Emillie mengangguk, mengikuti ucapan Letta.
"Ayok makan, biar gak banyak pikiran lagi," titah Letta.
"Tidak mood," jawab Emillie, terlihat lesu.
"Jangan begitu, nanti kamu sakit," ucap Letta.
"Mau aku suapi?" tanya Letta.
"Tidak usah, aku memiliki tangan sendiri," jawab Emillie, akhirnya ia makan, meskipun Letta harus memaksa nya dulu.
"Em jangan melakukan hal yang akan membuat mu menyesal nanti nya," ucap Letta.
"Jangan khawatir, aku baik-baik saja," ucap Emillie.
"Aku khawatir dengan mu," kata Letta.
"Carikan aku kerja," titah Emillie.
"Jangan gila Em, kamu mau aku dihajar sama keluargamu," tolak Letta, karena Letta tahu betul bagaimana keluarga sahabat nya itu.
"Aku akan menyembunyikan identitas ku di luaran sana, jangan khawatir," ucap Emillie.
Karena Emillie sudah memutuskan akan pergi dari mansion, dan kemungkinan besar sang daddy tidak akan mengizinkan nya, makanya Emillie meminta sahabat nya untuk mencari pekerjaan untuknya.
"Aku mohon," pinta Emillie.
"Ditempat aku bekerja, ada lowongan," jawab Letta.
"Aku mau, kasih tahu sama bos mu, aku yang akan bekerja," ucap Emillie.
"Tapi sebagai pelayan seperti ku, memang nya tidak apa-apa?" tanya Letta.
"Tidak apa-apa, dan carikan aku tempat yang dekat dengan mu," titah Emillie.
"Kamu serius akan menjauhi keluarga mu?" tanya Letta, memastikan.
"Untuk sementara ini aku yakin, dari pada aku merasa tidak dipedulikan lagi, dan aku takut akan menyakiti kakak ipar ku dengan perkataan ku," jawab Emillie.
"Jangan sampai nanti keluargamu menyalahkan aku," kata Letta, ia merasa takut.
"Tidak akan, kamu tenang saja," jawab Emillie.
"Kebetulan ada kamar kosong ditempat ku," ucap Letta.
"Yes! Tuhan memang menakdirkan aku untuk dekat denganmu," ucap Emillie, ia merasa senang.
"Aku yang takut dengan keluargamu," ucap Letta.
"Kamu tenang saja, semua nya akan baik-baik saja," jawab Emillie.
"Besok pagi, kamu datang ke restoran tempat aku bekerja, kan kuliah libur," ucap Letta.
"Aku akan kesana besok pagi," jawab Emillie.
"Orang lain pengen hidup enak, tidak bekerja tapi memiliki banyak uang, sedangkan kamu, sudah banyak uang tapi mau kerja sebagai pelayan di restoran," ujar Letta, menggelengkan kepala dengan tingkah sahabat nya itu.
"Tantangan hidup, biar gak manja," jawab Emillie, tertawa.
***
triple gitu kak
authornya pun ramah dan asik
semangat authorku
tp aku lupa apakah dia sahabatnya Aira jg atau Fera atau apa
aisss
..
ini Emillie anaknya airakan
trus Amelia anaknya Aisyah
tp kok anaknya Fera manggil mereka berdua aunty?
seharusnya kakakkan,karena Fera adeknya samudra
aunty itukan panggilannya dlm b.indo bibikan
maaf thor koreksi lg kalo salah soalnya seingat aku kegitu