Hati istri mana yang tidak sakit, tiba-tiba suami membawa istri barunya. Adelia, berniat untuk balas dendam. sebelum dirinya meninggal sang suami, tetapi istri baru sang suami diam-diam memiliki rahasia. Apakah terbongkar rahasia istri kedua, sebelum Adelia pergi?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aira azahra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Meminta Bantuan
"Aku akan menikah Yuni,tapi di kampung orangtuanya saja. Jangan sampai orang lain mengetahuinya,apa lagi Adelia. Setelah aku mendapatkan Adelia,dalam 1 bulan ini. Dia akan menjaga ibuku dan menggantikan posisimu,lalu kamu pulang kampung saja. Biaya semuanya,aku yang menjaminkan sampai anak itu lahir. Setelahnya baru kita bercerai,paham". Alfan, langsung sigap menyusun rencananya.
"Mau tidak ha? Kalau tidak mau, siap-siap anakmu lahir tanpa ayah". Sahut bu Norma, dengan tatapan nyalang.
"Mau bu,". Jawab Yuni,saat ini dia mungkin mengalah. Tetapi, kedepannya jangan harap sedikitpun mengalah dari Alfan dan bu Norma.
"Secepatnya kita menikah mas,aku akan menghubungi orangtua di kampung nanti". Kata Yuni, tersenyum manis karena rencananya sudah berhasil.
"Besok kita akan menikah,aku mengambil cuti dan membicarakan tentang Adelia. Agar dia mau menjaga ibu,aku beralasan keluar kota. Tiba di kampung orangtuamu,kita menikah dan jangan ada yang tau". Alfan, memperingati Yuni.
"Baiklah mas,aku senang mendengarnya. Makasih banyak,mas". Yuni, kegirangan mendengarnya.
"Jangan senang dulu, paham. Ingatlah Alfan, secepatnya kamu mendapatkan Adelia. Sebelum kehamilan Yuni, semakin membesar. Bisa gawat nantinya,". Sahut bu Norma,dia tidak menyukai Yuni tidak memiliki apapun. Bahkan mendapat uang dari gajih Alfan, pendidikan cuman tamatan SMA saja.
"Iya,bu. Tenang saja,aku akan mendapatkan Adelia sebelum kehamilannya besar. Aku tidak mau kehilangannya, karena dia pundi-pundi uang kita nanti". Alfan, membayangkan dirinya menguasai seluruh warisan Adelia.
Yuni, mengundurkan dirinya dan menyusun rencana. Jika dia tidak bisa memberitahu tentang pernikahannya, bukankah ada cara lain. Menyewa seseorang untuk menyebar berita, tentang pernikahan Alfan dan dirinya.
************
Besok harinya Alfan dan bu Norma, mendatangi rumah Adelia.
"Apa! Aku tidak bisa mas, aku sibuk". Tolak Adelia, langsung. Mendengar ucapan Alfan, menitipkan ibunya kepadanya. Ketika dia keluar kota dan Yuni pulang kampung karena ibunya sakit keras.
"Ayolah, bantu mas. Cuman kamu yang aku percayai, Del. Tidak lama kok, cuman 3 hari doang. Apa perlu aku bayar upahmu, untuk menjaga ibuku". Alfan,mengiba kepada mantan istrinya.
"Aku sibuk mas, tidak ada waktu mengurus ibumu. Sewa orang lain saja,aku tidak mau". Adelia, lagi-lagi menolaknya. Enak saja memintaku untuk mengurus ibumu, apa lagi banyak mau dan menuntut ini,itu. Belum lagi buang air besar dan kecil, menyusahkan orang lain. Jika ibu kandungku,gak masalah. Ini bukan ibuku, mantan mertua lagi.
"Ayolah,mau yah. Sekalian ibu, menemani kamu dan tidak kesepian lagi". Bujuk bu Norma, dengan lemah lembut.
"Gak bisa,ini aku pergi. Lihatlah rumahku sudah terkunci rapat,ada urusan penting". Adelia, menolaknya. Memang benar,dia terlihat rapi dan cantik.
Alfan,yang keheranan jadinya. Terpesona dengan kecantikan,mantan istri."Mau kemana kamu, Del? Cantik sekali,".
"Mau ketemu dengan seseorang mas,aku pamit dulu yah". Adelia, melongos melewati mereka berdua.
"Tunggu dulu, Del! Jangan pergi begitu saja,mau ketemu dengan siapa ha? Lalu,ibuku sama siapa". Alfan, langsung mencekal lengan Adelia.
Adelia, langsung menepis tangan Alfan dan menjaga jarak langsung. "Bukan urusanmu mas,urus saja ibumu". Tegasnya, dengan tatapan sinis.
Alfan,jadi gelisah gusar karena tak rela mantan istrinya sampai berkencan dengan pria manapun.
"Ya sudah bu,kita pulang dulu. Aku carikan seseorang untuk jaga ibu,gak masalah bayarannya agak mahal". Akhirnya Alfan, mendorong kursi roda ibunya pulang ke rumah. Karena Adelia, tidak mau mengurus ibunya.
"Iya,nanti ibu akan berkunjung ke rumah Adelia. pasti dia mau mengurus ibu,tanpa ba-bi-bu dan alasan lainnya". Bu Norma, tidak mau ikut ke kampung halaman Yuni. Karena kelelahan menempuh perjalanan jauh, lebih baik tinggal saja.
Salah satu tetangganya,mau mengurus bu Norma. Asalkan bayarannya, sepakat dengan di bicarakan.
Alfan dan Yuni, langsung pergi meninggalkan halaman rumah. Yuni, sudah membicarakan kepada orangtuanya dan menyiapkan segalanya. Kepulangan mereka berdua adalah untuk menikah, tidak masalah jika sederhana saja
**************
Lagi-lagi Adelia,di pertemukan dengan Widya. Ketika dia keluar dari supermarket,habis belanja keperluan sehari-hari.
"Bagaimana dengan keputusan mu? Pasti tidak menyetujui perjodohan ini kan". Widya, menghalangi jalan Adelia.
Adelia, tersenyum manis dan bersikap santai. "Mana mungkin aku menolaknya,dia tampan,kaya,mapan,aku akan berusaha keras untuk memiliki seutuhnya". Adelia, sengaja memanasi perasaan mantan Bimo ini.
"Ck, dasar wanita kampungan, matre lagi. Aku akan memberitahu kepada Bimo, apa tujuan mau menikah dengannya". Widya, tersenyum smrik.
"Hahahaha...Aku matre, astaga gak nyadar yah. Aku banyak uang,bisa membeli apapun. Oh, karena penampilan ku seperti ini? Jadi kamu menganggap aku wanita kampung dan norak begitu. Hussssttttt..Kau bukan levelku,atau jangan-jangan miskin daripada aku lagi". Ucap Adelia, melenggang pergi begitu saja.
Widya, menghentakkan kakinya dengan perasaan dongkol. Karena dia kalah dengan Adelia,yang berpenampilan biasa saja.
15 menit kemudian, Adelia sampai di rumah dan terkejut melihat bu Norma dan bu Mina. duduk santai di rumah tetangga sebelah,tengah bergabung dengan ibu-ibu lainnya.
Namun Adelia,nampak biasa saja dan membawa belanjaan ke rumah. ketika memandang ke arah ibu-ibu lainnya,dia tersenyum dan mengangguk kepala.
"Adelia, ini bu Norma mau tinggal di tempat mu. Katanya Alfan,keluar kota ada bisnis mendadak. Jadi menitipkan kepadaku, untuk membawa ke rumah mu". Kata bu Mina, menyampaikan tujuan membawa bu Norma.
"Loh, kenapa aku bu? Kira mas Alfan, meminta bu Mina merawat ibunya". Adelia, keheranan jadinya.
"Eee.. Katanya Alfan,kamu sudah setuju loh. Mana lama sekali,aku menunggu kedatangan mu. Kasian bu Norma, pengen merebahkan tubuhnya katanya". Bu Mina, kebingungan jadinya.
"Sebenarnya begitu bu, pagi-pagi buta sekali. Mas Alfan dan bu Norma,memang ke sini dan meminta bantuan untuk menjaga bu Norma. Tapi, aku menolaknya karena sibuk berkebun di belakang. Maaf,aku tidak bisa merawat bu Norma ". Adelia, menggeleng pelan.
"Loh,loh,gak bisa gitu dong. Ibu sama siapa, Del? Cuman kamu yang bisa menjaga ibu, pokoknya tinggal di rumah mu". Sahut bu Norma, mendekati mereka berdua.
"Maaf,aku tidak perduli dengan bu Norma. Minta bantuan kepada Nabila,anak ibu lain masih ada kok". Ucap Adelia,bikin kesal saja.
"Gak mau, pokoknya sama kamu aja. Bu Mina,bawa aku ke dalam rumah ". Pinta bu Norma, langsung sigap bu Mina mendorong kursi rodanya.
Dengan berat hati dan pasrah, akhirnya Adelia mau. Tetapi,dia tidak memperdulikan bagaimana keadaan bu Norma nantinya.
"Ingat bu,kalau mau makan aku sediakan. Tetapi,suap makan sendiri. Cuci sendiri buang air besar dan kecilnya. Aku akan menuntut ke kamar mandi,gak mungkin gak bisa. Jangan banyak minta aneh-aneh,aku bukan mantu bu Norma lagi". Tegas Adelia, dengan tatapan sinis.