NovelToon NovelToon
Suamiku Ternyata Putra Seorang Mafia

Suamiku Ternyata Putra Seorang Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Nikahmuda / Mafia / Cinta setelah menikah / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:424.3k
Nilai: 4.7
Nama Author: mommy jay

Zhafira kiara,gadis berusia 20 tahun yang sudah tidak memiliki sosok seorang ayah.
Kini dia dan ibunya tinggal di rumah heru yang tak lain adalah kakeknya.
Dia harus hidup di bawah tekanan kakeknya yang lebih menyayangi adik sepupunya yang bernama Kinan.
Sampai kenyataan pahit harus di terima oleh zhafira kiara, saat menjelang pernikahannya,tiba-tiba kekasihnya membatalkan pernikahan mereka dan tak di sangka kekasihnya lebih memilih adik sepupunya sebagai istrinya.
Dengan dukungan dari kakeknya sendiri yang selalu membela adik sepupunya,membuat zhafira harus mengalah dan menerima semua keputusan itu.
Demi menghindari cemooh warga yang sudah datang,kakek dan bibinya membawa seorang laki-laki asing yang berpenampilan seperti gelandangan yang tidak diketahui identitasnya.
Mereka memaksa zhafira untuk menikah dengannya.
Siapakah sebenarnya laki-laki itu? apakah zhafira akan menemukan kebahagiaan dengan pernikahannya?
Ikuti kisahnya selajutnya ya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy jay, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 26

Eric melerai pelukannya, dan menatap zhafira lekat. "Sekarang kamu ikut saya, zhafira."ucapnya pelan.

" Tapi Eric, bagaimana jika pak anggara marah."

"Biar itu menjadi urusan saya, fira." sahut Eric tidak ingin di bantah.

Zhafira pun mengangguk setuju, sebab sebenarnya dia juga ingin pergi dari sana. merasa tidak nyaman dengan perlakuan anggara, yang terlihat tidak wajar.

Eric menuntun zhafira, keluar dari toilet. dengan perasaan cemas, zhafira mengikuti langkah Eric.

"Eric, bagaimana jika pak anggara mengejar kita."

"Itu biar menjadi urusan saya, fira. Sekarang sebaiknya kita pergi dulu dari sini."

Zhafira pun mengangguk, mengikuti apa yang di katakan oleh Eric.

Mereka berhasil keluar dari restoran itu, dan segera pergi dari sana.

Sementara di dalam restoran anggara terlihat gelisah, karena zhafira belum juga kembali.

Bahkan makanan yang dia pesan sudah datang, namun anggara heran kenapa zhafira belum juga kembali.

"Sepertinya aku harus menyusulnya." Anggara yang mulai kesal pun, bangkit dari duduknya.

Dia berinisiatif menyusul zhafira ke toilet. anggara mendengus kesal, saat melihat pintu toilet wanita semua terbuka.

Itu artinya, zhafira tidak ada di sana. anggara marah, sampai-sampai dia memukul dinding toilet sangat keras.

"Beraninya kamu membohongi saya, zhafira. Saya tidak akan membiarkan kamu lolos begitu saja. Kamu harus menjadi milik saya, hanya saya!" ujar anggara penuh penekanan.

Dia pun segera pergi dari sana, dengan terlebih dahulu membayar semua makanan, yang dia pesan.

Perasaan marah, membuat anggara sulit untuk berpikir tenang. dia merasa jika zhafira, sedang mempermainkannya.

Dia pun segera melajukan mobilnya, dengan kecepatan tinggi. berharap dia masih bisa menemukan zhafira, di jalan sana.

Eric dan zhafira kini sudah sampai di apartemen, dengan helaan nafas lega zhafira bersyukur bisa pergi dari restoran itu.

Namun ada suatu hal yang mengganjal di hatinya, yaitu tentang hari besok yang kemungkinan dia akan bertemu lagi, dengan anggara.

"Apa yang sedang kamu pikirkan? " Eric melihat ketakutan pada zhafira.

Zhafira menatap Eric. "Aku takut besok bertemu dengan pak anggara, Eric. Aku yakin dia pasti marah pada ku, karena sudah pergi tanpa pamit." ucap zhafira penuh kebimbangan.

"Apa kamu menyesal pergi dengan saya?" Eric memicingkan mata, tidak suka dengan perkataan yang di ucapkan oleh zhafira.

Zhafira dengan cepat menggelengkan kepala. "Tidak buka begitu Eric. Aku senang karena bisa lari dari sana, sebab aku lihat perlakuan pak anggara sangat tidak wajar."

"Apa maksud mu tidak wajar?"

Zhafira menghela nafas. "Dia terlihat posesif, Eric. Aku merasa di perlakukan seperti seorang kekasih olehnya. dan hal itu membuat aku menjadi takut." ucapnya, menundukkan kepala.

Eric merasa geram, mendengar keterangan dari zhafira. sepertinya dia harus menyelidiki apa yang sedang di rencanakan, oleh anggara pada zhafira.

Zhafira heran melihat Eric yang hanya terdiam. dia takut jika Eric marah kepadanya.

"Eric maafkan aku."

Eric menatap zhafira yang tertunduk, masih mendengarkan tanpa ingin menyela terlebih dahulu.

Zhafira menghela nafas. "Maafkan aku, karena tidak meminta izin terlebih dahulu pada mu. Tapi sungguh, aku tadi merasa terancam, karena pak anggara selalu saja memberikan tatapan yang seakan mengancam." tuturnya menjelaskan.

Eric tidak menyahut,memilih pergi meninggalkan zhafira yang hanya terdiam.

Zhafira menatap kepergian Eric, hatinya merasa bersalah karena telah berbuat bodoh.

Sementara di kamar, Eric terlihat sedang menghubungi seseorang.

"Ken, selidiki orang yang bernama anggara. Cari tahu latar belakangnya. Sekarang!"

"Baik, king. Saya akan segera mencari tahu secepatnya."

"Bagus, aku tunggu kabar dari mu."

Begitulah perbincangan Eric dengan Kendrick.

CKLEK...

Pintu kamar terbuka, Eric segera mengakhiri panggilan secara sepihak. dia menatap tajam, pada zhafira yang masuk tanpa mengetuk pintu dulu.

"Apa kamu tahu sopan santun." tegur Eric ketus.

Zhafira menatap nanar Eric, hatinya semakin merasa bersalah melihat sikap Eric yang dingin kepadanya.

Zhafira mendekati Eric. "Eric." panggilnya.

Eric mengernyitkan dahi, merasa bingung dengan sikap zhafira saat ini.

Tak mendengar sahutan dari Eric, tiba-tiba saja zhafira memeluk tubuh Eric erat dan seketika tangisannya pun pecah.

"Huaaaa...! Eric maafkan aku."

Eric mematung,tidak mengerti dengan apa yang sedang di lakukan oleh zhafira.

"Maafkan aku Eric...hiks... Aku sudah membuat mu kecewa...hiks... Aku wanita bodoh, Eric."

Eric masih terdiam, bahkan dia tidak membalas pelukan zhafira. hal itu membuat zhafira semakin kalut.

"Aku janji tidak akan melakukan hal itu lagi, Eric." Zhafira melepaskan pelukannya. "Kamu boleh menghukum ku. Aku akan menerima hukuman apa pun dari mu Eric."

"Apa maksud perkataan mu, zhafira. Saya tidak mengerti dengan apa yang kamu katakan."

"Apa kamu tidak marah, saat melihat ku bersama pak anggara, Eric?" Zhafira menatap lekat mata biru milik Eric.

Eric menelan salivanya kasar, saat zhafira menatapnya begitu intens.

Tak kuasa melihat, tatapan dari zhafira Eric pun mengalihkan pandangannya ke lain arah. jantungnya berdebar, saat jarak di antara mereka begitu dekat dan sangat intim.

Zhafira masih setia menunggu jawaban, dari Eric.

"Saya marah dan kesal, saat tahu kamu berani pergi berdua dengan orang yang baru kamu kenal. Bagaimana jika dia berbuat sesuatu yang jahat pada mu." ucap Eric pada akhirnya.

Zhafira terdiam, karena yang di katakan Eric memang benar.

"Untuk hukuman, kali ini saya maafkan kamu. Sebab semua ini, tidak sepenuhnya salah kamu, zhafira. Tapi lain kali, jangan pernah pergi dengan orang yang belum kamu kenal."

Zhafira tersenyum, akhirnya Eric memaafkan kesalahannya.

Keadaan menjadi hening, tiba-tiba saja ponsel Eric berdering. Eric pun melihat nama, yang tertera di layar ponselnya.

"Kendrick." gumam Eric dalam hati.

Dia pun segera menjauh dari zhafira untuk menerima panggilan dari Kendrick. Eric yakin jika Kendrick telah menemukan data-data tentang anggara.

"Baiklah, saya akan segera ke sana."

Wajah Eric terlihat serius. ada sesuatu hal yang membuatnya terlihat marah.

Dia pun segera bersiap untuk pergi, menemui Kendrick.

"Kamu mau kemana, Eric?" Zhafira menghampiri Eric, yang hendak pergi.

"Ada sesuatu yang harus saya urus. Jadi saya harus pergi sekarang. Kamu tidak apa-apa, kan di sendirian?" tanya Eric menatap zhafira.

Zhafira menghela nafas. "Baiklah, tapi jangan pulang terlalu malam, ya." rengek zhafira.

Eric tersenyum tipis, merasa gemas dengan sikap zhafira. "Saya usahakan. Tapi saya juga, tidak janji. "

Eric pun pergi keluar dari apartemen, meninggalkan zhafira yang terlihat kecewa.

***

Di sebuah bangunan mewah, anggara terlihat sedang menghisap sebatang rokok di balkon. tatapan tajamnya, mengisyaratkan kemarahan pada dirinya.

"Anggara! Apa yang lakukan? Papah harap kamu masih ingat dengan kesepakatan kita, untuk menghancurkan keluarga Eric." Seorang laki-laki paruh baya berbicara, dengan sedikit menaikan nada bicaranya.

Anggara tidak menanggapi perkataan laki-laki itu. dia terlihat tenang, dengan mengepulkan asap ke atas udara.

"ANGGARA! Papah sedang bicara dengan mu!" bentak laki-laki itu.

PRANG...

Dengan kasar, anggara melemparkan gelas yang berada di hadapannya.

"Jangan berbicara seperti itu pada ku, pah!" bentak anggara, menatap tajam. "Aku sudah dewasa. Biarkan aku melakukan rencana kita, sesuai dengan cara ku. Lebih baik papah diam, dan jangan ikut campur."

Laki-laki yang di ketahui orang tua anggara yang bernama Felix, tersenyum sinis. mendengar perkataan anaknya yang terdengar omong kosong.

"Baik, jika sampai kamu masih gagal. Jangan harap kamu dapat melihat wanita itu kembali." ujar Felix mengancam.

Dia pun pergi dari kamar anggara, dengan perasaan kesal. rencana yang seharusnya berjalan lancar, kini harus tertunda karena anggara lebih mementingkan keinginannya untuk mendekati zhafira.

"Aku akan membuat mu, menjadi milik ku zhafira." gumam anggara penuh penekanan.

1
Retno Harningsih
Up
Maizuki Bintang
dabel thor
Retno Harningsih
up
Ati Rohayati
Luar biasa
yonahaku
ingatlah jangan bunuh makhluk apapun jika istri mu sedang hamil
yonahaku
seharusnya kalau istri mu sedang hamil jangan bunuh apapun nanti anaknya lahir kelakuan dan sifat akan mirip dengan yang dia bunuh
Konny Rianty
Baguss eric" felix itu org jahatt...
Marifatul Marifatul
🤔🤔🤔😇
Nur Maliah
lanjut thor aku suka karya mu
Ejan Din
ya pasti anak suaminya erik la... bukan berpura2 hamil anak suaminya terus selingkuh...
Ejan Din
yaaa.. klu aku jd Eric ku cekik lehernya Dan menghampas ke lantai biar org bilang kasar pria jahat ngak peduli aku...
Nur Maliah
dih lnjut thor
Konny Rianty
dikitt kali lanjutan nya thorrr....
Maizuki Bintang
lagi thor, seru ni org batu cari mslh ma Eric😀
Layly Inayah
wah,,, org baru nyari mati.. salah nyari lawan...
Simba Berry
wanita seperti ini yg lebih mengutamakan temannya daripada suaminya lebih baik diceraikan saja.
Retno Harningsih
up
Konny Rianty
Thorr" dikit kalii lanjutan nyaa" tk puas bc nyaaa...
Retno Harningsih
up
Konny Rianty
Akh...perempuan ganjen" bgs Eric jaga hati& cinta mu hanya untuk istri muuu...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!