NovelToon NovelToon
Apakah Ini Obsesi Ku?

Apakah Ini Obsesi Ku?

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO / Cinta Paksa / Cinta pada Pandangan Pertama / Kehidupan di Kantor
Popularitas:2.3k
Nilai: 5
Nama Author: 'yura^

Reintara Narendra Pratama adalah CEO muda yang dikenal tampan dan penuh wibawa. Di usia 25 tahun, ia sudah membangun reputasi sebagai pria yang tajam dalam mengambil keputusan, namun sulit didekati secara emosional. Hidupnya yang teratur mulai berantakan ketika ia bertemu dengan Aprilia—seorang perempuan penuh obsesi yang percaya bahwa mereka ditakdirkan bersama. dia berumur 22 tahun

Awalnya, Reintara mengira pertemuan mereka hanyalah kebetulan. Namun, semakin hari, Ria, sapaan akrab Aprilia, menunjukkan sisi obsessi yang mengerikan. Mulai dari mengikuti setiap langkahnya, hingga menyusup ke dalam ruang-ruang pribadinya, Ria tidak mengenal batas dalam memperjuangkan apa yang ia anggap sebagai "cinta sejati."

Reintara, yang awalnya mencoba mengabaikan Ria, akhirnya menyadari bahwa sikap lembut tidak cukup untuk menghentikan obsesi perempuan itu. Dalam usaha untuk melindungi dirinya, ia justru memicu konflik yang lebih besar. Bagi Ria cinta adalah perjuangan, OBBSESY SEGALANYA

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 'yura^, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

obsesi yang tak terpendam

Malam yang Hening

Di sebuah kamar apartemen mewah, Ria duduk di depan meja rias dengan cermin besar yang memantulkan wajah cantiknya. Namun, sorot mata itu penuh obsesi. Jari-jarinya mengetuk permukaan meja, mencoba menyusun rencana baru.

“Reintara...” gumamnya pelan, menatap bayangannya sendiri. “Kamu adalah milikku. Dan tidak ada yang bisa mengubah itu, bahkan anakmu sekalipun.”

Suara ketukan di pintu menginterupsi pikirannya. Dengan nada dingin, dia memanggil, “Masuk.”

Tania, asistennya, melangkah masuk sambil membawa berkas di tangannya. “Bu Ria, semua informasi tentang Reintara dan keluarganya sudah saya kumpulkan.”

Ria berbalik, matanya berbinar penuh ketertarikan. “Bagus. Apa yang kamu temukan?”

Tania membuka dokumen itu dan mulai menjelaskan. “Saat ini Reintara dan Nadia hidup bahagia di rumah mereka di kawasan elit. Mereka sering menghabiskan waktu bersama anak mereka, terutama di akhir pekan. Tidak ada tanda-tanda mereka menyadari ancaman yang mungkin datang.”

Ria tersenyum tipis, lalu berdiri dan berjalan perlahan ke arah jendela. “Bagus. Itu berarti mereka terlalu nyaman. Dan ketika mereka merasa paling aman, di situlah aku akan menyerang.”

Tania ragu-ragu sejenak sebelum berbicara lagi. “Bu Ria, apakah Anda yakin ini keputusan yang tepat? Maksud saya, Reintara sudah memiliki kehidupan yang stabil sekarang. Apakah tidak lebih baik untuk...”

Ria menatap Tania dengan tajam, membuat wanita itu terdiam. “Dengar, Tania. Reintara adalah cinta pertamaku. Dia adalah milikku, dan aku tidak akan membiarkan siapa pun—bahkan Nadia—mengambilnya dariku. Kamu mengerti?”

Tania mengangguk pelan, lalu keluar dari ruangan tanpa berkata-kata lagi.

Langkah Awal Ria

Keesokan harinya, Ria memutuskan untuk mulai bergerak. Dia menghadiri sebuah acara bisnis yang dia tahu akan dihadiri oleh Reintara. Dengan mengenakan gaun merah elegan yang memancarkan karisma dan kepercayaan dirinya, dia melangkah masuk ke dalam ruangan dengan penuh percaya diri.

Di sudut ruangan, Reintara sedang berbincang dengan beberapa rekan bisnisnya. Namun, ketika pandangannya bertemu dengan Ria, langkahnya seketika terhenti. Ria tersenyum manis, lalu berjalan mendekatinya.

“Reintara,” sapanya lembut.

Reintara menatapnya dengan tatapan datar, mencoba menjaga emosinya. “Ria. Apa yang kamu lakukan di sini?”

“Apa aku tidak boleh datang ke acara ini? Lagipula, aku masih bagian dari dunia bisnis ini, bukan?” jawab Ria dengan nada santai.

Reintara menghela napas. “Aku tidak ingin membuat keributan di sini. Kalau kamu ingin bicara, kita bisa melakukannya nanti.”

Ria tersenyum, lalu mendekat sedikit. “Kamu tahu, Rein, aku tidak pernah melupakanmu. Bahkan setelah semua yang terjadi, hatiku masih milikmu.”

Reintara menatapnya tajam. “Berhenti, Ria. Aku sudah memiliki keluarga. Aku mencintai Nadia, dan aku tidak akan meninggalkannya untuk siapa pun, termasuk kamu.”

Namun, Ria hanya tersenyum, seolah kata-kata itu tidak berarti apa-apa baginya. “Kamu pikir cinta itu semudah itu untuk dilupakan, Rein? Aku tidak menyerah secepat itu.”

Rencana Alexander

Sementara itu, di tempat lain, Alexander Levandros sedang duduk di kantornya sambil memikirkan Ria. Dia tahu wanita itu penuh obsesi, tetapi baginya, itu adalah bagian dari pesonanya.

“Marcus,” panggil Alexander.

Asistennya masuk ke dalam ruangan. “Iya, Tuan Levandros?”

“Aku ingin kamu memantau Ria lebih dekat. Dia sedang merencanakan sesuatu, dan aku ingin tahu setiap langkah yang dia ambil,” ujar Alexander sambil menatap keluar jendela.

“Baik, Tuan. Apakah Anda ingin saya mengambil tindakan tertentu?” tanya Marcus.

Alexander tersenyum tipis. “Tidak untuk sekarang. Aku hanya ingin memastikan bahwa dia tidak terluka. Kalau perlu, lindungi dia, meskipun dia tidak tahu.”

Marcus mengangguk sebelum meninggalkan ruangan, sementara Alexander terus memikirkan bagaimana caranya mendekati Ria tanpa menimbulkan kecurigaan.

Konfrontasi di Malam Hari

Beberapa hari kemudian, Reintara pulang ke rumah setelah menghadiri pertemuan bisnis yang melelahkan. Namun, ketika dia memasuki ruang tamu, dia menemukan Ria duduk di sofa, tersenyum padanya.

“Ria?! Bagaimana kamu bisa masuk ke sini?” seru Reintara dengan nada marah.

Ria berdiri dengan anggun. “Tenang, Rein. Aku hanya ingin berbicara.”

“Aku sudah bilang, aku tidak ingin ada hubungan apa pun denganmu lagi. Keluar dari rumahku sekarang!” ujar Reintara tegas.

Namun, Ria tetap tenang. “Kamu tidak bisa mengusirku begitu saja, Rein. Aku datang ke sini untuk memberitahumu bahwa aku tidak akan menyerah. Aku akan melakukan apa saja untuk mendapatkanmu kembali.”

Reintara mengepalkan tangannya, mencoba menahan emosinya. “Kamu gila, Ria. Aku sudah punya keluarga, dan aku tidak akan membiarkanmu menghancurkannya.”

Ria tersenyum dingin. “Kita lihat saja, Rein. Cinta pertamaku tidak akan pernah menjadi milik orang lain. Itu adalah janjiku.”

Sebelum Reintara bisa membalas, Ria berjalan keluar rumah dengan anggun, meninggalkan pria itu dengan perasaan campur aduk.

1
sulvie
laju Thor
sulvie
lanjut Thor
'yura^
maaf banget klo enggak seru 😌
'yura^: makasih loh ❤️
sulvie: semangat Thor 🙂
total 2 replies
sulvie
semangat
sulvie
♥️♥️♥️
'yura^: muacc😘
total 1 replies
sulvie
Ria lebarkan sayap mu ♥️
sulvie: semangat ka buat novelnya
'yura^: kata ria "baiklah" ☺️
total 2 replies
sulvie
Semoga Ria terima levandros
sulvie
Semoga bahagia dan Ria jika bertemu dengan masalah mu yang menyakitkan, bertemulah dengan versi terbaru mu dan jangan menoleh ke masalah lalu mu yang menyakitkan.

agar mereka tau kau bukan wanita biasa hanya orang tertentu yang melihat ketulusan mu💪
'yura^: jadi terharu 🥲❤️
total 1 replies
sulvie
gak usah mikirin pria yang tidak mencintai mu.

semoga kam menemukan pria yang sangat sangat mencintai mu.

di saat kamu berpaling bisa saja si Reintata bisa melihat mu.

jangan pernah lagi berhubungan dengan Reintata. walaupun sudah saling memaafkan suatu saat nanti

orang masa lalu yang menyakiti mu. tidak perlu hadir kembali dalam bentuk persahabatan ataupun persaudaraan sekalipun.

Semangat buat author nya...
sulvie
semoga Ria lebih bahagia ya Thor soalnya. ria pantas bahagia lebih bahagia dari pada Nadia dan suaminya itu.

apa suaminya Nadia tu tidak mempunyai sedikit perasaan pada ria
'yura^
semoga aja ya /Smile/, soalnya ria terlalu obsesi terhadap rein
sulvie
semoga ria bisa menemukan kebagian yang lebih baik.

buat ria menemukan kebagian nya dong Thor
Fathi Raihan
Ganti tanggal jadi sekarang ya thor!
Codigo cereza
Terharuuu, endingnya sedih tapi indah.
oddee
Ini bukan cerita lagi, tapi candu, tolong jangan terlambat update thor.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!