NovelToon NovelToon
SECOND WIFE

SECOND WIFE

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Berbaikan
Popularitas:17.9k
Nilai: 5
Nama Author: Moena Elsa

Terdengar suara 'sah' menyeruak ke dalam gendang telinga, seolah menyadarkan aku untuk kembali ke dunia nyata.
Hari ini, aku sah dipersunting oleh seorang Aleandro. Pria dingin dengan sejuta pesona. Pria beristri yang dengan sengaja menjadikan aku sebagai istri kedua.
Istri pertamanya, Michelle bahkan tersenyum manis dan langsung memelukku.
Aneh, kenapa tidak terbersit rasa cemburu di hatinya? Aku kan madunya?
Tanya itu hanya tersimpan dalam hatiku tanpa terucap sepatahpun.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Moena Elsa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tamu Tak Diundang (2)

'Hhhmm, rupanya dia yang berani mengganggu singa tidur,' batin Aleandro bermonolog.

Mulai berbuat ulah dengan mengusik perusahaan dan juga keluargaku. Aku tak boleh tinggal diam. Tangan Aleandro semakin mengepal erat.

Ponsel Aleandro berdering, membuat Andine melakukan sedikit pergerakan.

'Untung nggak kebangun,' Aleandro mengambil perlahan ponsel yang berada dekat Andine.

"Halo," sapa Aleandro saat Martin menelpon.

"Tuan, ada undangan dari perusahaan X besok," beritahu Martin.

"Acara apa?" tukas Aleandro.

"Ulang tahun perusahaan," beritahu Martin.

"Kok mendadak?"

"CEO baru ingin lebih mengenal rekanan perusahaan, note nya sih begitu tuan," kata Martin.

'Pasti orang tadi yang membuat acara dan mengundangku. Cih, jangan harap aku datang,' batin Aleandro.

"Oh ya Tuan, kita sudah dapat informasi yang akurat tentang siapa dalang kejadian yang mengganggu nyonya dan tuan besar. Mereka sudah mengaku," bilang Martin.

"Hhhmmmm," gumam Aleandro.

"Anda tak penasaran?" seru Martin.

"Aku sudah tahu. Pasti bos nya yang menyuruh mereka ngaku," bilang Aleandro.

"Kalau sudah tahu, ngapain kamu ngusir kita tadi?" kata Jerome menyela.

"Tahunya setelah kalian pergi," sanggah Aleandro.

"Emang siapa?" tanya Jerome memastikan.

"Nicky Bagaskara," jawab Aleandro.

"Oh ya, kalian aja yang berangkat. Aku tak mungkin datang. Anak dan istriku masih di rumah sakit," kata Aleandro.

"Cieeee yang punya anak," canda Jerome sembari terbahak.

Aleandro menutup obrolan tak berfaedah itu.

Saat akan kembali ke ruang rawat Andine, tuan Pollin datang menghampiri.

Barusan menengok cucu pertamanya dari ruang bayi.

"Gimana kondisi Andine? Apa dia ada trauma dengan kejadian tadi?" tanya tuan Pollin mendekat ke Aleandro.

"Nggak sih kayaknya, Andine nggak bahas sama sekali kejadian tadi," tukas Aleandro.

"Hhhmmm sebaiknya begitu," tandas tuan Pollin.

"Hati-hati sama pria yang datang tadi. Dia tak bisa kamu anggap remeh," kata tuan Pollin.

"Papa tahu?" telisik Aleandro.

"Pastilah. Apa yang tidak diketahui oleh papamu ini," kata tuan Pollin bangga membuat Aleandro mencibir.

"Ingat, dia sudah berani bermain dengan nyawa papa dan istri kamu. Waspada lah!" kata tuan Pollin mengingatkan.

"Tentu Pah," Aleandro berniat masuk ruang rawat sang istri.

"Papa nggak ingin ketemu sama istriku? Kali aja mau kasih kado saham perusahaan kek," goda Aleandro.

"Biarkan dia istirahat. Papa mau pulang dulu. Saham? Ntar aku pikirkan. Apa sih yang enggak buat cucuku. Cucuku pasti akan dapat lebih daripada putraku," kata tuan Pollin memilih pulang ke mansion.

Aleandro mengusap tengkuknya saat sadar apa yang diucapkan papanya, setelah tuan Pollin tak kelihatan. 'Jadi papa mau kasih bagian lebih banyak buat putraku. Awas saja ya Pah! Aku yang bekerja keras selama ini,'

Saat masuk ruangan ternyata Andine sudah bangun sambil memegang ponsel.

"Asyik banget baca pesannya?" seru Aleandro.

Andine tersenyum. Meski dengan wajah pucat dan tanpa make up, masih terlihat aura kecantikan di wajah istri Aleandro itu.

"Ini nih... Kok aku berasa aneh sih?" ucap Andine.

"Apa?" Aleandro ikutan membaca.

"Kenal juga nggak, kok dia ngucapin selamat atas kelahiran putra kita," kata Andine. Memang terlihat kalau pengirim pesan belum bernama di ponsel Andine. Hanya nampak nomor tertera.

"Nggak usah dibalas. Itu pasti ulah orang iseng," Aleandro hendak meraih ponsel Andine dan diletakkan di atas nakas.

Ponsel kembali ada notif pesan masuk.

"Owh... Ternyata dia Nicky," kata Andine membuat Aleandro terkejut.

"Nicky?" tanggap Aleandro.

"Kok bisa dia tahu kalau aku melahirkan, aneh nggak sih?" celetuk Andine sambil memikirkan sesuatu.

Aleandro menyorot tajam reaksi Andine.

"Besok ganti nomor ponsel kamu!" suruh Aleandro.

Andine memandang sang suami dengan dahi berkerut. Aleandro dalam mode cemburu on.

"Aku tak mau pria itu ada hubungan lagi sama kamu sayang," bilang Aleandro.

"Hhmmm, aku sudah lama tak ada hubungan dengan Nicky. Baru kali ini dia kirim pesan. Aku aja heran dia dapat nomor aku darimana," timpal Andine.

Tok....tok....

"Siapa?" teriak Aleandro dengan sikap waspada. Aleandro tak mau kecolongan kedua kalinya dengan datangnya Nicky-Nicky yang lain.

Aleandro melangkah ke arah pintu, karena dia ingin memastikan siapa yang datang.

"Maaf tuan, kami ingin mengantar bayi anda untuk disusui sama mamanya," bilang perawat.

"Oke," mode datar kembali diaktifkan.

Untuk sejenak rasa cemburu Aleandro teralihkan.

"Ih gemesnya," ujar Andine menoel pipi baby yang terlelap.

"Hhmmm, namanya siapa sayang? Arjuna kayaknya bagus deh," usul Andine.

"Masih aku pikirkan. Sementara panggil baby 'A' aja," tukas Aleandro.

'Kaku banget suamiku. Kanebo kering aja kalah sama dia,' batin Andine sambil melihat wajah datar Aleandro.

"Kenapa? Ada yang salah?" Aleandro menelisik ke bawah melihat badannya karena tatapan sang istri.

"Aman," jawab singkat Andine.

"Apaan sih?" jawaban sang istri barusan membuat Aleandro penasaran.

"Nggak ada sayang. Cuman wajah baby 'A' mirip sekali sama kamu. Nggak ada bagian aku sama sekali," kata Andine cemberut.

"Itu namanya, kamu cuman kebagian hikmahnya aja sayang," celetuk Aleandro membuat Andine semakin cemberut.

"Maaf tuan dan nyonya, ijin...," kata suster yang mengantarkan baby 'A'.

"Maaf sus, sampai terlupa ada suster di sini," Andine terkekeh. Sementara Aleandro kembali ke mode sebelumnya.

Karena belum dibolehkan duduk, suster membantu Andine untuk menyusui sambil tidur miring.

.

Seminggu setelah kelahiran baby 'A', keluarga Pollin mengadakan pesta penyambutan atas hadirnya keluarga baru sekaligus aqiqahan.

Acara berlangsung meriah.

Saat tengah acara, kembali tamu tak diundang hadir. Saat dilapori oleh Martin bahwa Nicky Bagaskara kembali hadir, Aleandro mengijinkan masuk.

"Tak mungkin dia berani berbuat onar di rumahku," ucap Aleandro.

"Tapi kita harus waspada tuan," bisik Martin.

"Kesurahkan padamu. Toh aslinya kita tak ada hawa permusuhan sebelumnya," tukas Aleandro.

"Jangan meremehkan sesuatu tuan. Seminggu yang lalu nyawa nyonya dan tuan besar terancam karena ulah dia," Martin mengingatkan.

Saat mereka berdua sedang bicara serius, orang yang diobrolin sudah mendekat saja ke arah Andine.

"Hai Andine," sapa Nicky memilih mendekati Andine dan tak menyapa Aleandro.

"Haii...., kok tau rumah ini?" tanggap Andine.

"Siapa sih yang nggak tahu rumah keluarga Pollin," ucap Nicky seraya tertawa.

"Betewe, selamat ya atas kelahiran putranya. Cakep seperti mamanya," kata Nicky.

"Hhhmmm makasih uncle," balas Andine.

Aleandro mendekat dengan wajah tak mengenakkan.

"Nggak usah tebar pesona ke istriku," seru Aleandro ketus. Aleandro teringat akan ucapan pria itu saat Andine di rumah sakit.

Nicky tersenyum mengejek.

"Silahkan dinikmati, hidangannya di sebelah sana," ujar Andine ramah.

"Dia ke sini cuman mau ngucapin selamat kok sayang. Lagian pria ini pasti sibuk sekarang," sela Aleandro dengan tatapan tajam ke arah Nicky.

Andine tersenyum melihat Aleandro yang dalam mode cemburu.

"Oh ya Andine, jika suami kamu galak. Aku siap gantiin kapan saja loh," kata Nicky semakin membuat panas suasana.

"Dan buat tuan Aleandro, nggak usah repot buat ngusir saya. Habis ini aku pergi," seru Nicky.

"Lebih cepat lebih baik," sarkas Aleandro.

🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺

Burung camar terbang di atas laut, langit biru membentang di atasnya #Cerita masih terus berlanjut, jangan bosan tuk kasih dukungannya

1
Sri Astuti
apa sruhan Nicky jg yg sekongkol sm Kexele
Sri Astuti
aplg yg Nicky akan lakukan..
Sri Astuti
happy new year 2025, semoga makin sukses author.. Gbu❤❤
Sri Astuti
apa Andien bs menerima mr. An?
Tania Luvia
apa andine akan menerima dengan ikhlas kehadiran tuan Antonius?
Tania Luvia
up thor
moenaelsa: on proses akak...🥰
total 1 replies
Sri Astuti
happy new year 🙏
Tania Luvia
lanjut
Tania Luvia
saatnya go publik
Tania Luvia
tetap semangat
Sri Astuti
twrnyata..gegara cewek sahabat jd musuhan.. moga mrk akur di masa tua
Sri Astuti
prediksiku bener.. mr. An penasaran dgn Andien.. apakah Sukma ibu Andien sebenarnya atau babysitter yg melarikan Andien
Sri Astuti
mungkinkah Andien an mr. An?
yup perlu banget Andien diperkenalkan
Sri Astuti
kunci telah di tangan, smoga Jerome menggunakannya dgn tepat shg masalah sgr teratasi
Sri Astuti
Andine km hrs bertahan..
Sri Astuti
jgn smp Andien dicelakai pula sama si Nicky.. td nya kupikir orang baik dia
Sri Astuti
jadi sebel ah.. ga fair perangnya.. manfaatin perempuan
Sri Astuti
perang saham, perang duit, perang krn dendam
Tania Luvia
Nicky penggemar istri orang kah?
Tania Luvia
gila atuh si nikcky
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!