NovelToon NovelToon
Malam Kelam Bersama Tuan William

Malam Kelam Bersama Tuan William

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Single Mom / Hamil di luar nikah
Popularitas:13.9k
Nilai: 5
Nama Author: leni nurleni

Sebuah tragedi malam kelam harus dialami oleh Claudya Mariabela, Gadis berusia 19 tahun itu harus menanggung beban berat karena mengandung benih dari seorang William Aldenandra.
Claudya adalah gadis muda yang masih duduk di bangku kuliah, sayangnya dia dijebak oleh sahabatnya sendiri. Claudya dijual oleh sahabatnya itu kepada seorang Pria hidung belang.

Malangnya nasib Claudya karena harus putus sekolah dan membesarkan anaknya seorang diri tanpa tahu kebenaran siapa Ayah dari anaknya yang dia kandung, Claudya sudah mati-matian mencari pria hidung belang yang tidur dengannya malam itu.

Banyaknya cacian dan makian yang Claudya dapatkan, tapi itu tak membuatnya menyerah untuk menghidupi anaknya. Hingga sebuah ketika dia di pertemukan dengan William yang ternyata sudah mempunyai seorang Istri.

Bagaimana kisah Claudya selanjutnya?

Yuk cari jawabannya di cerita ini ya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon leni nurleni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

34

Pagi ini Claudya sudah dikejutkan dengan suara ketukan dirumahnya, Claudya terbangun pagi sekali karena merasa terganggu. Dengan kondisi Claudya yang masih berantakan karena baru bangun tidur, dia langsung membukakan pintu takutnya ada yang penting.

Claudya memutar bola matanya malas saat mendapati tamu yang baru saja datang itu, ingin sekali rasanya Claudya pukul karena telah menganggu istirahat Claudya.

"Mau apa kak?" tanya Claudya sambil mempersilahkan Rian untuk masuk kedalam rumahnya.

"Kamu dari sana, apa ada yang luka?" tanya Rian yang langsung menelisik tubuh Claudya dari atas sampai bawah.

"Tidak ada, Kak. Aku baik-baik saja, lagian aku ke sana itu hanya datang ke rumah keluarga tuan William dan memperkenalkan Agnia, cuman itu saja." Claudya berbohong, tapi dia melakukan ini dengan terpaksa karena Claudya tidak akan sanggup melihat kemarahan Rian nantinya.

Rian duduk di kursi sambil memberikan kantong kresek pada Claudya.

"Aku bawakan makanan, oh ya Clau, kemarin Papa mu datang ke sini," ujar Rian.

Claudya terkejut, tapi Claudya tidak terlalu memperdulikannya karena bisa saja papanya itu datang karena ingin bertemu dengan Indri yang tak lain adalah adik kandung Bella, karena sejak dahulu pun Ferdi selalu perhatikan pada Indri bahkan saat Indri kesusahan pun Ferdi selalu membantunya.

Claudya mengambil kantong kresek yang baru saja Rian bawa, terlihat kalau didalamnya adalah sebuah donat yang cukup enak di sana. Claudya memakan donat itu tanpa menghiraukan ucapan Rian barusan.

"Kamu dengar tidak?" kesal Rian.

Claudya mengangguk dengan mulut yang masih penuh dengan makanan.

"Ya kak, aku dengar. Memangnya kenapa? Gak mungkin dia datang karena aku 'kan? Kak, mereka sudah tidak mau mengakui aku." Claudya masih sibuk mengunyah makanannya.

"Kamu pacaran sama Zidan?" tanya Rian.

Uhukk

Uhukk

Claudya terbatuk-batuk, tangannya memukul dada berharap batuknya berhenti. Rian langsung sibuk mengambil minum untuk Claudya, salah Rian karena mengajak ngobrol Claudya yang tengah makan.

"Minumlah." Rian menyodorkan segelas air pada Claudya.

Claudya meneguk minuman itu sampai tandas.

"Kakak, pertanyaan apa yang kakak tanyakan?" tanya Claudya tersipu malu, semua ini karena ulah Zidan yang menyatakan perasaannya semalam.

"Ya maaf, aku cuman mau tanya aja, aku gak tau kamu bakal ke selek," ujar Rian.

Rian berpikir sejenak.

"Apa tujuan pria tua itu datang? Jangan sampai pemikiran aku tentang ini benar," batin Rian.

Claudya penasaran pada kedatangan papanya. "Kamu lihat papa dimana?" tanya Claudya menatap pada Rian yang hanya terdiam sambil berpikir.

"Kakak sedang memikirkan apa?" tanya Claudya heran pada Rian.

Rian menggelengkan kepalanya.

"Ngak ada, Emb ... Kemarin dia datang kesini, aku gak tau mau apa dia datang. Karena aku bertemu dengannya didepan rumah ini, mungkin Papa kamu ada pekerjaan disini." Rian berucap mencoba agar tidak membuat Claudya semakin penasaran.

Sebenarnya Claudya sangat ingin kalau Papanya itu datang dan mau menerima Claudya kembali, ingin sekali rasanya Claudya melihat Agnia merasakan kasih sayang dari kakek dan Neneknya.

Karena dari keluarga William, hanya akan menjadi masalah saja bagi Claudya nantinya.

"Kamu akan kerja? Tumben sekarang Zidan gak ada jemput," ujar Rian.

Claudya menggelengkan kepalanya.

"Aku gak tau," jawab Claudya.

"Clau, kalau misal Zidan sama kamu. Kayanya aku setuju deh,"

"Hah, ngomong apa kamu ini?" tanya Claudya.

Rian mengerutkan keningnya, Claudya yang sekarang begitu sensitif saat Rian membahas Zidan, bahkan Claudya juga terlihat malu-malu.

"Aku tau kalau Claudya juga pasti suka pada Zidan," gumam Rian tersenyum tipis.

**

Pagi ini William sudah bersiap karena akan kembali ke Bandung, banyak masalah yang harus William selesaikan disana. Bukan itu saja William berencana membeli semua perusahaan di Bandung, walaupun perusahaan itu tengah mengalami kebangkrutan tapi William bisa melihat peluang besar di sana.

William mengambil beberapa baju dan langsung memasukannya kedalam koper miliknya, pagi ini sepertinya William tidak akan tenang lagi karena sekarang Karisa datang ke kamarnya sambil membawa sebuah koper yang tak kalah besar dari punyanya.

"Mas, aku sudah siap untuk berangkat," ujar Karisa dengan senyuman yang terus terukir di bibirnya.

"Kau akan ikut?" tanya William.

"Tentu saja, mana mungkin suami aku pergi tanpa istrinya." Karisa mendekat pada William dan membantu William mengemasi kopernya.

"Oke, tapi aku gak mau kamu berulah lagi disana, jangan buat aku malu lagi!" peringatan dari William.

Karisa hanya mengangguk saja, dan sikap ini begitu aneh bagi William. Bukan membuat William senang justru malah membuat William semakin was-was karena takutnya Karisa mempunyai niat jahat di sana.

Apa lagi disana ada Claudya dan Agnia, jujur saja William tidak percaya pada Karisa. Karena kalau saja Karisa melakukan sesuatu maka bisa saja Claudya hancur saat itu juga, mengingat Karisa adalah keturunan Lasmana yang memang memiliki rumor sangat suka menjatuhkan orang lain.

Anjani datang ke sana sambil membawa beberapa kotak makanan.

"William, berikan ini pada Agnia. Jangan lupa kamu berikan uang juga pada Agnia," ujar Anjani.

"Ya Bu, aku akan berikan ini semua pada Agnia." William mengambil kotak makanan itu.

Karisa memutar bola matanya malas karena Anjani begitu perhatian pada Agnia.

"Padahal belum tentu juga kalau anak itu adalah cucu keluarga ini, pokoknya aku gak mau tau kalau secepatnya aku harus hamil anak William agar perhatian mereka bisa teralihkan pada anak yang aku kandung." Karisa membatin.

Anjani menatap sinis pada Karisa, sejak kejadian kemarin Anjani merasa kalau Karisa memang tidak baik bagi William. Tapi Anjani juga tidak bisa melakukan apa pun karena memang salahnya dahulu yang tidak pernah menghentikan Pernikahan itu padahal Anjani tau kalau sebelum mereka menikah Karisa sudah berselingkuh.

"Bu, jangan khawatir aku akan menyayangi Agnia sebagai anak aku sendiri," ujar Karisa.

Anjani tanpa menjawab langsung pergi dari sana meninggalkan William dan Karisa, untuk sekarang William sadar kalau Ibunya itu memang sudah sangat marah pada Karisa.

Tapi mereka tidak bisa melakukan apa-apa karena alasan hutang Budi itu.

1
Adinda
kasihan william
Reni Anjarwani
doubel up
Reni Anjarwani
doubel up thor
Reni Anjarwani
lanjut
Sri Suhartati
Kecewa
Leni Nurleni: Terima kasih sudah mampir kak.
maaf kalau tidak sesuai dengan keinginan kakak🙏🙏
total 1 replies
Sri Suhartati
Buruk
sunshine wings
Sahabat apa ini,mencelakai teman sendiri.. 😤😤😤😤😤
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!