" Aku sudah bilangkan,jangan sekali-kali kamu melarikan diri." ancaman pria itu pada seorang wanita yang berdiri tepat didepan dirinya.
" Untuk apa kamu terus mengangguku." ucap wanita itu dengan nada keras.
" Jangan pernah sekali-kali kamu mendekati pria lain selain aku." ucap pria itu dengan berani mengelus pipi kanan wanita itu.
wanita itu makin dibuat bingung kenapa pria itu terus mengejar dirinya sampai hidupnya mulai tak aman lagi setelah kedatangan pria itu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nanlindia Lukita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
hari kesepuluh
"Lagi males keluar aku." jawab mona yang terlihat sangat lelah.
" Kamu kenapa lagi,ada masalah lagi?" tanya Linda
" kemarin sore dia datang memberikan undangan pernikahan." jawab Mona dengan nada sedikit kesal.
" maksud kamu?" tanya Linda
akhirnya Mona menjelaskan apa yang terjadi, sebenarnya dirinya merasa malas membicarakan hal itu.tapi Linda tetap memaksanya untuk bercerita apa yang terjadi.
setelah Mona menjelaskan pada akhirnya Linda mengerti apa yang dimaksud oleh Mona.
"Sudahlah,jangan kamu pikirkan dia lagi.status dia kan sudah jadi mantan kamu , untuk apa kamu pikirkan." pesan Linda yang sama-sama kesal dengan ulah dari wanita itu.
"Iya sih." jawab Mona yang sebenarnya sadar status dia hanya mantan.
"sudahlah Mon,ingat pesanku ini.jangan lagi kamu memikirkan pria itu lagi dan ingat betul-betul pesanku ini." pesan Linda yang selalu mengingatkan pesan untuk temannya.
Mona pun membalas dengan anggukan kepala . Akhirnya mereka melanjutkan pekerjaan mereka,dan Linda selalu mendampingi Mona.
Sedangkan Andreas duduk terdiam memikirkan sesuatu, siapa lagi jika bukan tentang Wanita itu lagi.
"Seperti aku harus mendekatinya." batin Andreas yang diliputi rasa bingung dia harus berbuat apa.
Tiba-tiba saja ada suara ketukan dari arah pintu.ternyata itu Arga yang baru masuk diruang kerjanya.
"Maaf tuan ,ini dokumen yang harus tuan tandatangani." ucap Arga yang langsung memberikan dokumen itu pada tuannya.
"Tuan."
"Ada apa?" tanya Andreas.
" saya sudah mendapatkan laporan dari markas jika pelaku yang sudah tertangkap.dan dari pengakuan dari orang itu ,ternyata pria itu suruhan tuan David." mendengar nama itu sontak saja Andrean terlihat sedikit kaget.
"jadi dia pelakunya,tak disangka dia tak akan berhenti menggangguku." ucap Andreas dengan senyuman sinis.
"langkah selanjutnya bagaimana tuan?" tanya balik Arga yang mengikuti instruksi tuannya.
"seperti biasanya ,cepat buru pria itu .aku yakin pasti dia sedang bersembunyi."
"Baik tuan." jawab Arga yang mengerti tugas apa yang harus dia lakukan.
Setelah selesai dengan tugasnya,Arga pun segera keluar dari ruang kerja tuannya.
Tak terasa sudah waktunya Mona untuk pulang,semua pekerjaan sudah dia selesaikan dan kini posisi Mona sudah ada dijalan trotoar menuju halte.
" akhirnya bisa pulang juga." batin Mona yang terlihat Lelah.
Setelah dia sampai di halte,bus yang dia tunggu akhirnya datang juga .
Beberapa menit kemudian
posisi Mona berjalan didekat rumahnya,saat hendak masuk dirumahnya dari arah belakang ada seorang wanita paruh baya yang langsung datang mendatangi Mona.
" Mona." langsung saja Mona menoleh kearah belakang.
" Bibi."
" Akhirnya kamu muncul." ucap wanita itu.
" Maaf ya bibi, Mona bisa membayar sekarang. baru besuk Mona bisa bayar, hari ini Mona belum gajian." ucap Mona yang meminta maaf pada bibinya.
" Tapi aku mau semuanya langsung kamu bayar."
" Maksud bibi?"
" Kamu harus bayar semuanya sekaligus.utang kamu masih 10 juta." ucap wanita itu.
" Bukannya perjanjian dari awal Mona akan membayar dengan selalu mencicil tiap bulan.kenapa bibi minta sekaligus?" tanya Mona yang mulai kebingungan.
" Bibi tidak mau tahu, kalau selama 2 hari kamu tidak mau bayar utangmu 20 juta .rumah ini akan saya sita." ucap wanita itu yang terlihat marah.
" Kenapa bibi memaksa seperti ini, bibi harusnya tahu hanya rumah ini satu-satunya peninggalan ibu untuk Mona." ucap Mona yang tak bisa menahan tangisannya.
" Kamu juga harusnya tahu diri juga,jika bukan aku yang bantu biaya ibumu sakit tak mungkin selama itu ibumu bisa bertahan karena bantuan bibi."
" Mona mohon bibi." ucap Mona memohon pada bibi untuk tidak mengambil rumah satu-satunya yang dia miliki.
" Tidak ada pilihan lagi kalau kamu tidak langsung membayarnya,rumah ini tetap saya sita." ucap wanita yang langsung pergi dari tempat itu
Mona nampak menangis memohon pada bibi, tapi tetap saja bibinya tak mau memberikan kelonggaran untuknya.
"Bagaimana ini,aku harus mencari uang sebanyak itu dimana." batin Mona yang diselimuti rasa bingung harus dimana dia mencari uang itu.
Mona langsung masuk kedalam rumah ,tanpa dia sadari masih ada seseorang mengawasi dirinya dari luar.
" sepertinya kita tidak sia-sia meletak alat itu dirumah itu." ucap pria yang ada didalam mobil itu.
" Iyalah, sebaiknya kita pergi menemui tuan sekarang" pria yang disampingnya membalas dengan anggukkan.
Akhirnya mereka pergi dari tempat dan menemui tuan Mereka.
Ditempat lain
Andreas duduk terdiam sembari mendengar rekaman dari anak buahnya.dan Andreas mulai mengerti apa pembicaraan mereka berdua hingga terdengar suara tangisan dari wanita itu.
Andreas pun mengambil sesuatu pada laci meja kerjanya dan langsung memberikan amplop pada mereka.
" Ini bonus untuk kalian berdua, awasi terus gerak-gerik wanita itu.dan laporkan jika ada sesuatu yang mencurigakan." pesan Andreas pada kedua anak buahnya.
ekspresi kedua pria itu terlihat begitu bahagia mendengar mereka mendapatkan bonus dari boss mereka.
" baik boss,akan kami terus awasi wanita itu." ucap pria itu yang begitu bahagia.
Akhirnya kedua pria itu pergi dari tempat itu.
" kerja kita gampang sekali hanya mengawasi wanita itu,ujung-ujungnya akhirnya kita dapat bonus besar dari tuan." ucap pria itu yang begitu bahagia.
" kita harus balik sekarang,masalah bonus kita bagi 2 nanti." ucap pria itu yang terlihat buru-buru untuk pergi dari tempat itu.
Akhirnya mereka pergi,sedangkan Andreas duduk terdiam diruang kerjanya.
"sepertinya dengan cara itu aku bisa mendekati wanita itu." ucap Andreas yang tiba-tiba saja memiliki rencana untuk wanita itu.
Andreas terlihat tersenyum puas apa yang sedang dia rencanakan apalagi hanya dengan cara ini dia dapat menaklukkan wanita itu.
" kita lihat besuk, bagaimana reaksi wanita itu.apa dia akan tetap berani menolak atau tidak." gumam Andreas yang tersenyum sinis melihat reaksi wanita itu.
Malam hari
Mona tampak terdiam ditempat tidurnya dengan menahan tangisannya.dia mulai merasa kebingungan bagaimana cara mencari uang sebanyak itu,kalau tidak rumah peninggalan ibunya harus disita oleh bibinya.
" Kenapa bibi sejahat itu pada Mona bibi." gumam Mona yang menangisi akan nasib hidupnya setelah meninggal kedua orang tua kini dirinya harus bertahan hidup sendiri hingga ia harus bekerja keras untuk dirinya dan membayar utang .
" Aku harus mencari bantuan pada orang lain,kalau tidak rumah ini akan disita bibi." ucap Mona yang mulai berpikir harus dengan siapa dia meminta tolong.
Karena saking pusingnya memikirkan hal itu,Mona sampai ketiduran saking lelahnya pikirannya untuk mencari jalan keluar itu.dalam hatinya Mona,semoga ada jalan keluar dengan masalah yang sedang kini dia hadapi.