Novel ini squel dari novel DIKIRA TUKANG OJEK TERNYATA PENGUSAHA Dan MENTARI TERTUTUP AWAN.
Novel ini menceritakan kisah cinta dan kecewa, seorang Nadia, Putri dari Arkan dan Senja, Sedangkan yang lelaki Putra dari Awan dan Mentari.
yang penasaran dengan percintaan mereka, yok ikuti novel ini yang berjudul.DIKIRA GADIS DESA TERNYATA KAYA RAYA.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon pelangi senja11, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 1. Kecewa
Praaak...terdengar tamparan yang begitu keras mendarat dipipi kiri seorang wanita cantik yang mempunyai mata sipit dan kulit kuning Langsat.
Pipi yang chubby dan mulus kini nampak merah dan sangat jelas tergambar jemari seorang wanita yang sebaya dengannya.
Air mata gadis yang bernama Nadia jatuh dengan sendirinya, dia tidak pernah membayangkan akan mendapat tamparan dari seorang gadis seusia dengannya didepan pacarnya yang sangat dia cintai.
Dua jam sebelumnya.
"Sayang, aku ingin mengajakmu kerumah, aku akan mengenalkan mu dengan orang tuaku." Ucap lelaki yang menjadi kekasih Nadia setahun ini.
Nadia mengangguk, dia langsung masuk kedalam mobil kekasihnya itu. Nadia dengan penuh semangat dan antusias ingin bertemu dengan kedua orangtua kekasihnya.
Selama setahun keduanya menjalin hubungan asmara, namun Nadia belum pernah bertemu dengan orang yang melahirkan kekasihnya itu.
Sementara dirumah mewah, seorang wanita, sedang mengadu pada Nyonya Hanna.
"Tante, seharusnya Tante melarang Kak Rendy bertemu dengan wanita miskin dan dekil itu lagi, aku tidak suka Kak Rendy dekat-dekat dengan wanita itu lagi." Ujar Monica dengan tingkah manjanya.
Monica Putri tunggal dari keluarga Wirawan. Perusahaan Wirawan lumayan dikenal dan berkembang dikota ini.
Nyonya Hanna membelai rambut Monica dengan lembut, sembari berkata. "Kamu tenang saja, Tante akan pastikan kalau Rendy menikah denganmu, Tante tidak akan setuju kalau Rendy menikahi perempuan tidak berguna itu." Nyonya Hanna sangat ingin Monica menikah dengan Rendy.
Jika Rendy menikah dengan Monica sudah pasti keluarga Hartono juga akan terkenal, apalagi Monica Putri satu-satunya dikeluarga Wirawan. Jadi tentu saja Monica akan mewarisi perusahaan ayahnya itu.
"Pokoknya, aku tidak mau kalau Kak Rendy masih berhubungan dengan wanita miskin itu, kalau Tante tidak bisa melarangnya, aku akan memberi tau Papi agar Papi menarik saham diperusahaan Om Hartono." Ujar Monica lagi, mengancam, agar Nyonya Hanna takut.
Jika Pak Wirawan menarik sahamnya, maka dapat dipastikan kalau perusahaan keluarga Hartono akan hancur.
"Jangan dong, pokoknya Tante akan membuat Rendy menikah denganmu." Nyonya Hanna sangat takut hidup miskin jika Pak Wirawan menarik sahamnya. Walaupun Nyonya Hanna tau kalau dia tidak akan bangkrut selama perusahaan Argan tara masih berinvestasi di perusahaannya.
"Sini, aku kasih tau, Rendy itu tidak benar-benar suka sama si Nadia itu. Rendy hanya memanfaatkan uangnya Nadia, Nadia itu 'kan punya pekerjaan direstoran, jadi kamu tidak usah takut." Nyonya Hanna membujuk Monica agar Monica percaya padanya.
"Beneran...? Tapi aku cemburu kalau Kak Rendy bersama wanita miskin itu." Monica sebenarnya takut kalau Rendy akan jatuh cinta beneran sama Nadia.
"Nah, Tante punya ide, untuk membuat Rendy segera menikahimu, dan mencampakkan wanita itu." Nyonya Hanna ingin mengatur rencana agar Rendy segera menikahi Monica.
"Ide apa Tante?" tanya Monica dia cukup penasaran dengan ide Nyonya Hanna.
"Waktu dipesta ulang tahunmu tujuh bulan yang lalu, Rendy yang terpengaruh obat, dia 'kan pernah menidurimu. Jadi kamu mengaku saja sedang hamil Anaknya, Tante akan membantumu, gimana?" tanya Nyonya Hanna.
Monica diam, dia sedang menimbang-nimbang ide dari Nyonya Hanna. Sesaat kemudian dia setuju dengan ide Nyonya Hanna.
"Wah, itu ide yang bagus Tante." Ujar Monica setuju dengan ide Nyonya Hanna.
Mobil yang membawa Nadia sampai dihalaman rumah mewah keluarga Hartono. Nadia turun dari mobil itu setelah kekasihnya yang tidak lain adalah Rendy, memarkirkan mobilnya.
Nadia dengan semangat 45 melangkahkan kakinya memasuki rumah mewah Hartono, Nadia sangat berharap kalau keluarga Rendy menerimanya.
Nadia dirangkul oleh Rendy, berjalan keruangan dimana Nyonya Hanna berada.
Sesampainya diruangan itu, Rendy hendak mengenalkan Nadia pada orang tuanya. Namun Rendy urungkan karena melihat Monica juga ada disana.
Sedangkan Monica yang melihat Nadia memeluk tangan Rendy, wanita itu dibakar api cemburu.
Monica tanpa berkata apapun dia langsung menghampiri Nadia dan Rendy.
Kembali ke saat sekarang.
PLAAAK, tamparan yang begitu keras terdengar mendarat dipipi mulus Nadia.
Nadia yang tidak menyangka kalau dia mendapat sambutan dengan tamparan, tidak mengelak, hingga tamparan itu begitu terasa dipipinya.
"Kurang ajar, perempuan gatal, beraninya kamu memeluk lengan calon suamiku, di depanku." Umpat Monic marah dan cemburu.
Nyonya Hanna tersenyum sinis melihat Monica menampar Nadia, wanita paruh baya itu sangat senang, dia puas melihat Nadia yang dianggap miskin dan tidak berguna itu ditampar oleh Monica.
Rendy tercengang melihat Monica yang tiba-tiba menampar Nadia. Rendy ingin Rendy ingin menegur Monica, namun Nyonya Hanna segera menegurnya.
"Monica, kamu--" Ferdy terhenti karena Nyonya Hanna sudah bersuara. " Diam kamu!, dia pantas mendapatkan itu." Tegur Nyonya Hanna tidak memberi kesempatan untuk Rendy membela Nadia.
Nadia terpaku, dengan tangan memegang pipinya yang terasa panas akibat tamparan Monica. Air matanya luruh, saat mendengar Monica menyebut Rendy calon suaminya.
"Kamu putuskan hubungan dengan wanita miskin ini, Mama tidak Sudi melihatnya." Nyonya Hanna mulai menjalankan idenya.
"Tapi Ma." Rendy lagi-lagi tidak bisa melanjutkan ucapannya.
"Tidak ada tapi-tapi, kamu putuskan dia!. Kamu harus segera menikahi Monica, dia sedang mengandung Anakmu, cucu Mama." Nyonya Hanna memulai sandiwara yang tadi dibilang pada Monica.
"A, a, apa, mengandung?" ulang Rendy dan Nadia secara bersamaan.
"Tidak mungkin, aku hanya--" kata-kata Rendy terpotong lagi.
"Apa yang tidak mungkin, kamu sudah tidur dengannya, kamu harus bertanggung jawab!" titah Nyonya Hanna membuat Rendy terdiam.
Dada Nadia sesak, hatinya seperti dicabik-cabik, Nadia susah bernafas.
"Mas, kamu..." Nadia tidak bisa melanjutkan kata-katanya lagi, hatinya sangat hancur, kepalanya seperti dihantam dengan batu besar. Dia sangat kecewa, tidak pernah dia bayangkan, lelaki yang begitu dia cintai dengan setulus hati, ternyata sudah mengkhianatinya.
Nadia tidak bisa lagi menahan air matanya, tangisannya pecah, apa yang dia dengar saat ini sangat membuat hatinya remuk.
"Sayang, aku bisa jelaskan, ini semua tidak seperti yang kamu pikirkan, aku dijebak, aku waktu itu tidak sadar." Rendy mencoba menjelaskan agar Nadia tidak membencinya.
Rendy walaupun dia tidak mencintai Nadia dengan setulus hati, namun dia tidak mau hubungannya kandas sebelum dia berhasil meniduri Nadia.
Rendy berniat akan mencampakkan Nadia setelah dia berhasil mengambil keperawanan Nadia.
"Di jebak kek, tidak sadar kek, Mama tidak mau tau, pokoknya kamu harus menikahi Monica, dia sedang mengandung cucu Mama. Lagi pula kalian saling mencintai." Desak Nyonya Hanna lagi.
"Kak Rendy, aku sedang mengandung buah cinta kita." Ujar Monica lagi. Dia sengaja ingin membuat Nadia lebih hancur lagi.
"Diam kamu!" bentak Rendy pada Monica.
"Jangan membentaknya, dia sedang mengandung cucu Mama, kamu harus menjaga Monica, wanita hamil itu butuh perhatian." Hardik Nyonya Hanna lagi.
"Lagi pula apa yang bisa kamu harapkan dari gadis sepertinya, sudah miskin, kampungan lagi. Amit-amit deh punya menantu sepertinya." Tambah Nyonya Hanna menghina Nadia.
Nyonya Hanna tidak tau saja kalau Nadia Anak orang terkaya dan ternama dikota ini.
Bersambung.