Tidak mengandung unsur BL.
Patah hati membuat seorang pria tampan bernama Arsenio, merubah pandangan hidupnya menjadi menyimpang. Karena dia sudah tidak percaya lagi dengan adanya cinta tulus antara pria dan wanita.
Lamia, gadis cantik yang terpaksa menerima tawaran pernikahan dari seorang pria yang tidak dikenalnya sama sekali, hanya untuk terlepas dari hutang keluarganya.
"Aku akan membayar semua hutang dan menebus rumah peninggalan orangtuamu. Aku juga akan memberikan semua fasilitas mewah kepadamu. Asalkan kau manikah denganku sampai batas waktu yang tidak di tentukan. Tanpa adanya kontak fisik diantara kita. " Arsenio.
"Aku tidak peduli berapa lama aku harus hidup denganmu, dan menjadi istrimu yang hanya kau manfaatkan untuk menutupi status g*ymu. Asal aku selalu berada di sisimu. Itu sudah cukup. " Lamia
Akankah Mia bisa merubah kepribadian Arsen dan membuatnya jatuh cinta kepadanya?
Novel ini hanya imajinasi othor semata.
Semoga kalian suka, dan kasih dukungan ya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eys Resa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Cemburu???
Mia masuk kedalam kampus bersama Aldo yang sudah menunggunya dari tadi. Mereka memang seakrab itu, tak pernah canggung walau sesekali berpelukan atau saling merangkul. Karena dia dengan Aldo adalah sahabat dekat sajak pertama kali Mereka menginjakkan kakinya di kampus ini.
"Kamu tadi naik apa, Mi. " Tanya Aldo saat mereka sudah berada dikelas.
"Biasa naik ojol. "
"Kok aku nggak tau ojolnya? "
"Aku turun agak jauh tadi."
Saat mereka asik ngobrol seorang dosen masuk untuk mulai mengajar. Kelas pun dimulai. Mia mengikuti kelasnya dengan seksama, karena dia tidak ingin tertinggal lagi. Karena kemarin dia sudah cuti kuliah hampir satu tahun.
Disampingnya, Aldo bukannya fokus pada materi yang disampaikan oleh dosen. Dia malah fokus memandangi wajah Mia yang semakin cantik, walau tanpa make up tebal. Benar-benar cantik alami. Hingga akhirnya dia mendapat teguran dari dosen, agar fokus melihat kedepan bukan ke sampingnya.
Tak jauh dari Aldo dam Mia berada seorang wanita cantik menegepalkan tangannya dengan wajah yang sudah di tekuk, saat Aldo terus-terusan memandangi Mia.
"Ngapain sih tuh anak kuliah lagi, bukannya enak kemarin nggak ada dia aku bisa deketin Aldo. Sekarang kalau ada dia pasti Aldo bakalan nempel terus sama dia kayak cicak. " Gerutu Jesica yang terus memandangi Aldo yang sedang mengagumi Mia.
"Kita cari waktu yang tepat aja, Jes. Buat ngasih dia pelajaran. " kata Sandra sahabat Jesica.
"Iya kamu benar kita kasih saja dia pelajaran biar nggak deket-deket Aldo lagi. " Jesica setuju dengan pendapat Sandra.
Kelas mereka akhirnya selesai dan mereka mulai membubarkan diri. Benar yang dibilang Jesica, kalau sudah ada Mia, Aldo pasti nempel kayak cicak sama dinding. Nggak mau dipisahin.
Mia segera menghubungi Sisie, mereka akan janji ketemu di sebuah rumah makan yang agak jauh dari kampus. Karena Aldo yang akan mentraktir mereka hari ini, jadi Aldo yang menentukan tempatnya.
"Sie kamu dimana? " tanya Mia saat Sisie mengangkat telponnya.
"Aku masih ada kelas. Kirim pesan aja. "
Telpon ditutup, lalu Mia menulis pesan kepada Sisie.
"Aku sama Aldo mau makan siang, Aldo yang traktir jadi dia yang nentuin tempatnya. "
"Ya udah, share lok aja. Nanti aku nyusul setelah kelas bubar. "
Telpon dimatikan, Mia langsung mengatakan pesan Sisie tadi kepada Aldo.
"Kita di suruh kesana duluan, Al. Nanti suruh share lok , Sisie nanti nyusul katanya. "
"Ya udah, deh kita kesana duluan. "
Aldo segera menaiki motornya dan Mia naik di boncengan belakangnya, menuju rumah makan yang di tuju Aldo.
°
Di kantor Arsen,
Arsen terlihat uring-uringan sejak datang ke perusahaannya, semua pekerjaan karyawannya salah dimatanya. Dan disuruh mengulang semua pekerjaannya. Harry yang melihat keadaan atasannya tidak baik-baik saja pun segera bertanya dan harus segera mencari solusi jika tidak, perusahaan akan kacau.
Karena selama Arsen memimpin perusahaan dia tidak pernah bersikap seperti ini. Arsen selalu melihat dan memeriksa laporan dengan teliti, tidak hanya dilihat dan dilempar begitu saja. Mungkin Arsen sedang mengalami masalah serius yang mempengaruhi hatinya dan menjadi tidak nyaman.
"Maaf, tuan. Boleh saya bertanya sesuatu? " Harry memberanikan diri untuk bertanya.
"Apa yang ingin kau tanyakan. " kata Arsen dengan ketus.
"Nah, benarkan. Tuan Arsen tidak pernah bersikap seperti ini sebelumnya. Bahkan kepadaku. " batin Harry.
" Sebenarnya Apa yang terjadi pada anda tuan? Kenapa sejak tadi anda uring-uringan? " Akhirnya pertanyaan itu lolos keluar walau Harry sedikit takut.
"Memangnya apa yang terjadi padaku? aku baik-baik saja. " kata Arsen yang tidak merasa ada perubahan dalam dirinya.
"Sejak pagi anda marah-marah kepada para karyawan tuan. Dan menolak semua laporan mereka tanpa memeriksa nya terlebih dahulu. " Harry menjelaskan apa yang dia lihat sejak tadi.
"Benarkah seperti itu? "
Harry menganggikkan kepalanya.
Arsen langsung memijit pelipisnya yang terasa pusing.
"Apa karena semalam aku mabuk? "
"Anda sudah biasa mabuk, Tuan. Tapi anda tidak pernah bersikap seperti ini. " terang Harry kepada atasannya itu.
Arsen semakin pusing dibuatnya.
"Harry, aku ingin bertanya padamu. Jika kamu melihat pasanganmu jalan sama pria lain dan tampak sangat akrab, apa yang akan kau lakukan."
Harry mengangkat alisnya, kini dia mengerti permasalahan bosnya ini walau dia hanya bercerita sekilas.
"Maksud tuan teman pria seperti apa? kekasihnya, selingkuhannya atau hanya sekedar teman atau sahabat. "
"Kalau pria itu merangkulnya dari samping, berbicara akrab, dan sampai mencubit hidungnya lalu membelai rambutnya. Menurutmu hubungan apa yang mereka miliki?" tanya Arsen penasaran.
"Tergantung tuan. Bisa jadi dia sahabatnya atau kekasihnya. Karena yang bisa sedekat itu dengan lawan jenis hanya dua kemungkinan itu, kalau tidak sahabat ya kekasih. " jelas Arsen.
Arsen makin mengetatkan rahangnya setelah mendengarkan apa yang dikatakan Harry.
"Maaf tuan, apa nona Mia memiliki teman pria, sehingga membuat anda cemburu? dan membuat Anda uring-uringan seperti ini. " tanya Harry sedikit lancang.
Arsen menatap Harry dengan tajam.
"Apa maksumu cemburu? Dan siapa bilang dia Mia? " kata Arsen dengan angkuh.
Namun dalam hati, Arsen tidak percaya dengan apa yang baru saja dikatakan asistennya itu.
Cemburu???
Apa benar aku cemburu???
"Lupakan, kapan kita akan bertemu klien? "
"Sebentar lagi, tuan. Mereka mengajak kita bertemu sambil makan siang. "
"Baiklah, kalau begitu. Ayo, kita segera pergi. Aku ingin merefresh otakku dulu biar waras. "
Arsen segera beranjak dari duduknya dan segera keluar diikuti Harry dari belakang. Mereka akan pergin ke rumah makan yang sudah di tentukan oleh klien mereka untuk bertemu.
Tiga puluh menit perjalanan akhirnya mereka sampai, di tempat tujuan. Tempat yang sangat bagus dan asri. Arsen dan Harry segera menuju tempat yang sudah di reservasi oleh klien nya. Disana sudah menunggu kliennya berserta asisten dan sekretarisnya.
Mereka membahas apa yang menjadi materi kerja sama. Lalu mereka dengan serius. Namun itu hanya terjadi beberapa saat, sebelum mata Arsen menangkap sosok Mia sedang berjalan bersama pria yang tadi pagi. Mereka duduk tak jauh dari Arsen duduk, namun Mia tidak tahu kalau Arsen ada disana.
Arsen segera mengambil ponselnya dan mengirim pesan kepada Mia.
"Kau dimana? "
Tak butuh waktu lama Arsen mendapat balasan.
"Aku sedang makan siang bersama temanku. "
"Laki-laki atau perempuan. "
Mia yang mendapat pesan seperti itu pun merasa diintrogasi oleh Arsen, namun dia segera membalasnya.
"Laki-laki dan perempuan. "
Arsen langsung berdecih sinis. Rupanya Mia sudah pandai berbohong kepadanya.
Harry yang melihat mood tuannya tidak baik-baik saja, langsung melihat kemana arah pandang mata bosnya itu. Dan ternyata...
"Benar dugaanku, Guan Arsen cemburu. " gumam Harry dalam hati.
"Tapi tunggu dulu, kalau tuan Arsen cemburu itu artinya.... "
Banyak sekali kejutan yang didapat Harry hari ini. Dan kejutan terakhir membuatnya sangat bahagia.
Harry tersenyum smirk dengan akal liciknya.
"Maaf tuan jika saya lancang. Saya hanya ingin memberikan solusi kepada anda tentang mengikat seorang wanita selamanya. " pesan dari Harry terkirim.
Arsen membaca pesan dari Arsen. Matanya membulat saat membaca pesan dari Harry.
"Apa?" Tanya Arsen tiba-tiba.
Harry mendekat dan membisikkan sesuatu kepada Arsen.
"Miliki dia seutuhnya dan buat dia hamil agar dia tidak pergi jauh lagi dari anda, tuan. "
Arsen melotot medengarkan ide gila dari asistennya itu. Dan membuat klien mereka saling berpandangan tak mengerti.
PLEASE TOR CERITA NYA BEN DAN SISIE