NovelToon NovelToon
Cintaku Kandas Karna Perjodohan

Cintaku Kandas Karna Perjodohan

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Paksa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:2.4k
Nilai: 5
Nama Author: Hani_Hany

Pacaran bertahun² bukan berarti berjodoh, begitulah yang terjadi pada Hera dan pacarnya. Penasaran? Ikuti terus karya Hani_Hany hanya di noveltoon ☆☆☆

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hani_Hany, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB ENAM

Hera telah menyiapkan bahan pisang goreng, dan ibu Rosita memanasi sayur santan nangka campur tahu tempe. Lauknya ada ikan asin digoreng tadi pagi.

"Sudah semua bu?" tanya Hera semangat. Dia teringat bahwa nanti malam akan datang Rika jadi dia akan gorengkan pisang untuk cemilannya . Meski berencana ke rumah Rudi tapi tidak ada salahnya dibuatkan cemilan. Rika kan suka makan, pikirnya.

"Sudah nak. Tinggal goreng pisang saja." jawab ibu melangkah pergi meninggalkan dapur menuju kamar mandi hendak buang hajat.

Hera melanjutkan memasak pisang goreng, sengaja dia memisahkan untuknya dan untuk ayahnya. "Mantap ini." selesai memasak Hera menyimpannya di atas meja, dia tutup pakai penutup makanan atau tudung saji.

Waktunya Hera menyapu, membersihkan rumahnya supaya tidak berdebu. Hera rajin bantu ibunya meski dia anak bungsu.

"Mantapnya ini pisang goreng susu keju." gumam Nurdin sang kakak sulung. Hera mendengar samar ketika menyimpan sapu didapur. Dia berbalik untuk meyakinkan diri apakah kakaknya atau bukan? Jangan sampai kak Udin makan pisang gorengnya!

"Stop." dan benar saja, hampir saja kak Udin melahap pisang goreng yang dia hias untuknya dan Rika nanti malam. "Kamu yang ini kak, sama ayah dan ibu." ucap Hera membawa pisang goreng sepiring ke kamarnya.

"Enak yang itu, mau dibawa kemana itu?" teriaknya menjelang maghrib. Hendak menyusul sang adik tetapi keburu datang ibu dan ayah menegurnya.

"Kenapa kamu teriak-teriak mau maghrib Udin?" tegur ibu Rosita, melihat Udin dan Hera di rumah seperti anak kecil saja biasa rebutan makanan.

Udin diam menunduk, dia mendongak menatap sang ibu memelas. "Itu pisang goreng, yang ada hiasannya dibawa Hera masuk kamar." ucapnya memelas berharap mendapatkan pembelaan.

"Mengalah itu sama adikmu, itu masih ada pisang gorengnya dimeja." tegur ayah Rahim. "Sana makan pisang dulu baru siap-siap ke masjid." ucap ayah Rahim lagi.

"Iya ayah." ucapnya menurut. Usai makan pisang goreng biasa, Udin menuju kamar mandi mengambil air wudhu, bersiap ke masjid. Malam harinya Rika datang ke rumah Hera.

"Permisi Tante." sapa Rika sopan setelah mengucapkan salam. Kebiasaan Rika cengar cengir, datang pas selesai maghrib. Emang niat mau minta makan. He-he-he. Pikirnya.

"Rika. Masuk nak. Ada apa?" tanya Tante yang sedang mengaji di ruang tamu supaya terang, karena di kamar ibu Rosita hanya lampu kuning lima watt.

"Mau ketemu Hera tan, ada gak?" tanyanya basa basi.

"Ada di kamar. Ketuk saja kamarnya!" perintahnya. Rika hanya tersenyum menjawab ucapan Ibu Rosita kemudian menuju kamar Hera.

Tok tok tok

"Hera. Aku datang." panggil Rika. Panggilan ketiga kalinya baru pintu dibuka oleh Hera. Hera sedang sibuk mengaji usai sholat maghrib. Dia membaca surat-surat pendek dalam juz amma.

Krek. "Hai. Masuk yuk." ajak Hera membuka pintu dan kembali masuk dalam kamarnya tanpa menutup pintu. Ada gorden yang menghalangi mereka saat didalam jadi tidak terlihat langsung dari luar.

"Wah rezeki anak sholehah nih, dapat makanan lezat." ucap langsung menyantap tanpa izin Hera. Mereka sudah biasa seperti itu. "Ini aman kan Ra?" tanyanya menyelidik.

"Maksud kamu apa Ka? Aneh." jawab Hera ketus, dia ikutan duduk disampir Rika dan makan bersama dilantai beralaskan karpet kecil.

"Mantap Hera." celetuk Rika. "Enak banget pisang goreng susu kejunya." imbuhnya.

"Enak tinggal makan. Sengaja aku simpan di kamar tahu supaya aman. Kalau di luar dimakan kak Udin." ucapnya kesal, hampir saja dimakan sang kakak jika Hera lambat menegurnya.

"Wah pelit amat jadi adik." ucap Rika sambil menikmati pisang goreng yang sisa sedikit. "Kamu masih mau?" tanyanya santai.

"Sisakan aku satu." ucap Hera. Memang tidak banyak tapi kalau dimakan sendiri terlalu banyak jadi dia bagi dengan sahabatnya. "Pisang dari ibunya Hasyim." jujurnya.

"Oh. Emang dapat dari mana?" tanya Rika penasaran. Makan pisang goreng terakhir dimulutnya.

"Ayahnya yang bawa dari Kecamatan L kayaknya, Entah-lah." jawab Hera cuek. "Kita jadi kan ke rumah Rudi?" tanyanya mengingat tujuan utamanya ketemu.

"Hhmm tentu." jawab Rika dengan deheman sambil minum air putih. "Ayo kesana, aku sudah kenyang. He-he-he." ajaknya tanpa rasa bersalah. Tersisa satu potong pisang goreng susu keju di atas piring.

"Ini untukku nanti." ucap Hera meletakkan piring di atas meja. "Aku mau buang air kecil dulu baru kita berangkat." ucap Hera keluar kamar. Saat melihat ibunya Hera sekalian pamit.

"Bu, aku mau ke rumah Rudi ya sama Rika." ucap Hera sebelum ke kamar mandi. Ibu Rosita sedang menulis keperluan kebutuhan dapur dan juga biaya pengeluaran.

"Iya hati-hati dan jangan sampai larut." jawab ibu Rosita masih fokus dengan kegiatannya tanpa menatap sang putri yang menuju kamar mandi.

"Okey." jawab Hera singkat. Usai menunaikan hajatnya, Hera mengajak Rika untuk berangkat ke rumah Rudi. Setibanya disana ternyata sunyi.

"Kosong Ka, sunyi sepi malam meski tanpa bintang. Sesepi diriku dalam kesendirian." ucap Rika sambil bernyanyi, mereka balik arah kembali ke rumah Hera.

"Kita disini saja deh." ucap Hera duduk dikursi teras rumahnya. Akhirnya mereka berdua yang bercerita kesana kemari sambil membahas mata kuliah yang berbeda.

Satu Tahun enam bulan kemudian, Hera dan Rika sudah masuk semester lima. Dua tahun telah mereka lalui suka duka perkuliahan.

"Gak nyangka setahun lagi aku lulus." gumam Rika pelan. Dia harus bersiap dengan laporannya, selama ini hanya asyik kuliah begitu saja tidak terlalu fokus - seperti formalitas baginya.

"Iya, gak nyangka aku juga dah semester lima. Kita selalu disibukkan kuliah, tugas, praktek, sampai jarang kumpul lagi." sahut Hera. Mereka akhirnya bisa kumpul lagi berempat karena Hasyim dan Rudi pindah kuliah ke Kota P.

"Kamu pindah kuliah atau mengulang Hasyim?" tanya Hera pada sahabatnya penasaran. Mereka kembali nongkrong tapi ditempat yang berbeda. Sekarang di cafe supaya lebih keren - ala mahasiswa.

"Aku pindah kuliah, pindah kota, pindah kampus, pindah jurusan." jawabnya sambil minum kopi hitam kesukaannya. "Gimana kuliah kalian?" tanya Hasyim balik.

"Kalau aku sih Alhamdulillah lancar ya. Kamu Rika?" tanya Hera menatap Rika yang banyak main dari pada kuliah. Dia lebih suka saat prakteknya dari pada teori di kelas.

"Aku juga lancar." ucapnya santai. "Sekarang persiapan laporan saja." imbuhnya. Dia sedang memakan roti bakar, minuman yang dia pesan lemon tea.

"Kalau aku pindah kampus, disuruh lanjutkan sesuai jurusanku." jawab Rudi. Dia sibuk dengan ponselnya berbalas pesan dengan kekasihnya yang sedang ngambek.

"Bagus itu Rudi." jawab Rika menatap sahabatnya yang sibuk sendiri. "Kenapa? Cewekmu ngambek?" tanya Rika si paling peka. Rudi mengangguk sambil tersenyum.

"Ya udah kali turuti saja maunya." jawab Rika enteng. Dia menatap Hera yang biasa mencuri pandang pada Hasyim. "Apa dia masih menyimpan perasaan itu?" batin Rika penasaran.

Sudah dua tahun berlalu, semenjak kuliah terpisah tetapi persahabatan masih tetap terjalin dengan baik. Meski perjumpaan mereka tidak setiap saat seperti dahulu.

1
Hani
Hera: ayo bikin acara?
Nurul Hanifah
enak makan2
Nurul Hanifah
semangat update thor
Nurul Hanifah
sukses
Nurul Hanifah
berkarya sesuai dengan kemampuan, jika masih sepi pembaca maka sabar.
Nurul Hanifah
semangat update thor....
Hani
Assalamu'alaikum wr wb. Mampir yuk dikarya sederhana Hani ♡ jangan lupa like dan komen buat Hera ☆
Nurul Hanifah: selalu mampir di karya mu thor
total 1 replies
Hani
siap siap
Hani: siap kk. mksh
☆☆D☆☆♡♡B☆☆♡♡: semangat 1 iklan buat semangat nya, maaf ya cuma iklan🙏✌
total 2 replies
Nurul Hanifah
semangat berkarya thor, abaikan orang yang ingin menjatuhkan mu. buktikan jika kamu pantas menjadi pemenang nya
Nurul Hanifah
semangat update thor
Nurul Hanifah
dah baca sampai selesai sovvia?
Nurul Hanifah
Aldi kayak anak pertama donk!!!
Nurul Hanifah
Hera Hasyim dan Rika Rudi
cocok
💫0m@~ga0eL🔱
oma mampir, semngat Hani, lanjuut 💪
Hani: maaf ya Oma, aku belum sempat mampir dikarya Oma /Pray/
Hani: Terima kasih Oma, semoga suka dg karya aku.
total 2 replies
sovvia
wah lanjut terus Thor
Hani: semangat semangat hehehe
sovvia: wah bab baru nih kak
total 3 replies
sovvia
lanjut /Smile/
Hani: semangat juga Sovia berkarya
sovvia: iya kak hani /Kiss/
total 3 replies
sovvia
lanjut kak
Hani: makasih sudah jadi supporter utama /Smile//Pray/
total 1 replies
Nurul Hanifah
Sahabat laki dan perempuan akan ada yg jatuh cinta...
Nurul Hanifah: tapi dari judul saja sudah kentara thor
Hani: bener banget. lebih bagus jika kedua saling mencintai
total 2 replies
Nurul Hanifah
Keren karya baru lagi thor
sovvia
aku tunggu bab berikutnya kak
sovvia: sama kak hani
Hani: terima kasih Sovvia
total 4 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!