Malika Anggraini 19 th yang di paksa menikah oleh keluarga angkatnya dengan laki laki cacat yang duduk di kursi roda karena sebuah kecelakaan.
Demi membalas budi keluarga angkatnya dan juga ingin keluar dari rumah yang seperti neraka bagi Malika, dia menyetujui permintaan Ibu angkatnya, berharap setelah keluar dari rumah Keluarga angkatnya Malika bisa mendapatkan kehidupan bahagia.
Bagaimana kisah Malika, yukkk.... ikuti cerita selanjutnya....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon devi oktavia_10, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 5
"Sementara kamar kamu di sini, dan ingat setelah ini kamu jangan pernah lagi berhubungan dengan keluarga kamu, karena kamu sudah saya beli" ucap Bu Retno dengan menatap Malika dari atas sampai bawah.
"Baik Nyonya" jawab Malika, dia tidak berani melihat mata tajam Bu Retno seakan akan ingin menelanya hidup hidup.
"Masuk lah...." perintah Bu Retno dengan angkuhnya.
Malika memasuki kamar tersebut dengan perasaan sulit di artikan, memandangi kamar yang jauh lebih bagus dari kamar tidurnya di rumah orang tua angkatnya.
"Ya Allah... klau ini yang terbaik dalam hidup hamba, hamba ikhlas menerimanya" gumam Malika yang berjalan menuju ranjang tidur yang lumayan besar untuk tidur dua orang.
"Empuk sekali...." gumam Malika sambil mengelus tempat tidur tersebut, dia melangkah melihat lemari di depan sana dan membukanya dengan hati hati.
"Pakaiannya bagus bagus banget, tapi ini punya siapa?" gumam Malika melihat pakaian yang sudah berjejer rapi di dalam lemari tersebut, Malika juga tidak bodoh dia sangat tau merk merk yang ada di baju baju tersebut.
Lalu Malika juga melihat meja rias yang sudah penuh dengan berbagai macam skin care.
Tidak sampai di situ. Malika membuka tirai yang menutup jendela besar tersebut.
"Waaahhh.... indah sekali" gumam Malika melihat taman dari balik kaca kamar tersebut, dari sana Malika bisa melihat taman yang di penuhi dengan bunga bunga yang sedang bermekaran dan beberapa macam pohon buah buahan.
Tok....
Tok...
Tok...
Sedang asik memandangi taman yang indah itu, Malika di kagetkan dengan ketukan pintu kamarnya.
Malika buru buru membuka pintu tersebut.
Ceklek....
"Iya..." ujar Malika melihat seorang perempuan patuh baya memakai pakaian pelayan di depan pintu kamarnya.
"Nona di perintahkan mandi sama Nyonya Retno, setelah itu di suruh ke bawah untuk makan siang" ujar pelayan tersebut dengan sopan.
"Tapi... Saya ngak bawa baju?!" ujar Malika lirih.
"Semua yang ada di dalam kamar ini milik Nona, silah kan di pakai Nona" ucapa pelayan tersebut dengan sopan.
"Haaa... Bagaimana mungkin, kan saya baru di sini?" ucap Malika dengan bodohnya.
"Nyonya sudah menyediakan semua keperluan Nona sebelum Nona sampai di rumah ini' ucap pelayan itu lagi.
"Baik lah... terima kasih bi..." ucap Malika tersenyum tulus.
"Baik Nona silahkan masuk" ujar bibi kebalik, Malika menutup pintu kamar tersebut dengan pelan dan masuk ke kamar mandi.
Di luar kamar si bibi bergumam melihat tingkah Malika.
"Gadis yang baik dan sopan, semoga dia bisa mendampingi Aden, tanpa melihat fisik aden, dia lebih baik dan lebih sopan dari pada mantannya aden" gumam si bibi sambil berjalan meninggalkan kamar Malika.
"Gimana...." tiba tiba Bu Retno entah datang dari mana sudah berdiri saja di depan si bibi.
"Astagfirullah.... Nyonya ngagetin aja" kaget si bibi.
"Hehehe.... Maaf Bi...?!" ucap Bu Retno dengan rasa bersalah.
"Saya rasa dia gadis yang baik dan sopan Nya?!' ucap si Bibi.
"Semoga aja, saya tidak ingin anak ke sayangan saya terluka kembali, dan kita lihat dia mau memakai pakaian seperti apa, saya sudah menyediakan semua merk di sana" ujar Bu Retno.
"Apa Nyonya masih mau mengetes dia, kan Nyonya sudah tau dia bukan anak kandung keluarga itu, bahkan dia juga di perlakukan tidak baik oleh keluarga angkatnya?" tanya si bibi penasaran.
"Tentu saja saya harus mengetes dia Bi... tidak mudah berada di sisi putra saya yang seperti ini sekarang Bi... pasti banyak yang ingin menjatuhkan dia, saya ingin dia mendapatkan istri yang tangguh dan setia di sisi anak saya, tidak seperti gadis ular tersebut" gerutu Bu Retno dengan mata yang berkaca kaca.
"Iya Nya, semoga Nona Malika adalah calon istri yang baik untuk aden" do'a tulus Bi Fatimah.
"Aamiin... Semoga ya Bi...?!" ujar Bu Retno.
Di dalam kamar Malika selesai mandi dan mencari pakaian yang cocok untuknya.
"Astaga.... Baju nya kok ngak ada yang benar sih..." gerutu Malika melihat banyak baju baju **** yang tergantung di dalam lemari itu.
Dan akhirnya Malika membuka lemari satu lagi, baru lah dia tertawa riang melihat baju yang dia sukai.
Malika memakai gaun selutut model sabrina membuat bahu putih mulusnya sedikit terlihat , dan memoles tipis wajahnya dengan skin care yang ada di meja rias tersebut, walau dia tidak pernah memakainya, Malika tentu sebagai perempuan tau ke gunaan semua skin care tersebut, tak lupa dia menyemprotkan sedikit parfum di leher dan pergelengan tangannya.
"SELESAI..." gumam Malika sambil memutar tubuhnya yang terlihat semakin cantik.
"Pakai pakaian dan make up mahal emang beda" gumam Malika sebelum melangkah kan kakinya keluar kamar.
Ceklek....
"Nona... kamu cantik sekali" seru Bi Fatimah yang pangling melihat Malika selesai mandi dan sudah rapi dengan pakaian yang di sediakan oleh nyonya nya itu.
"Bibi bisa aja, semua wanita pasti cantik Bi...?!" ujar Malika dengan senyum malunya.
"Tapi Nona memang cantik..." ujar si Bibi yang masih betah memandang wajah calon Nona mudanya itu.
"Ayo Bi, kita turun takutnya kita telat" ajak Malika menggandeng tangan si Bibi.
"Eh.... " kaget si Bibi tangannya di gandeng oleh calon Nona mudanya, tidak pernah dia mendapatkan perlakuan seperti itu dari majikannyan, namun dengan Malika calon Nona Muda itu dia di gandeng bagai menggandeng ibu sendiri, membuat si bibi terharu mengingat sang anak yang dengan tega mengusirnya dari rumah.
Tak....
Tak...
Tak...
Bunyi gesekan alas kaki dengan lantai membuat orang orang yang mengelilingi meja makan di buat mengalihkan pandangannya ke arah suara tersebut.
"Waaahhhh.... Bidadari..."
"Cantik sekali...."
"Alamak.... ini cocoknya buat gue"
"perfect...."
Bersambung.....
😁
👕👍Great!
👖
Org lg panik malah dikadalin