Sebuah ramalan kemunculan raja iblis berhasil membuat dunia kacau balau akibat kemunculan para monster, makhluk mistis serta fenomena alam baru.
Untungnya manusia masih memiliki secercah harapan. Mereka adalah para manusia yang berhasil membangkitkan kekuatan hebat, mereka disebut Awakening.
Akan tetapi, apakah secercah cahaya itu dapat mengalahkan kegelapan yang begitu besar?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Galaxy_k1910, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
prolog
Cinta.
Sebuah kata yang mendeskripsikan perasaan rumit milik manusia. Perasaan untuk belahan jiwa, keluarga, saudara, teman, maupun diri sendiri.
Bagi Vivian sang raja iblis, cinta adalah senjata bermata dua milik manusia. Dengan cinta, manusia dapat menjadi sangat kuat dan dengan cinta pula mereka bisa menjadi sangat lemah.
Vivian tidak membutuhkan pedang bermata dua seperti itu. Lebih tepatnya, bangsa iblis memang dilahirkan tanpa perasaan itu.
Raja iblis ini membenci kekalahan. Dia membenci pahlawan dari bangsa manusia yang berhasil mengalahkannya dengan kekuatan mengerikan bernama cinta tersebut.
"Rasanya menyebalkan...
Namamu akan tercatat di dalam sejarah sebagai pahlawan yang berhasil mengalahkan raja iblis.
Baiklah...
Mau bagaimana pun aku tetap kalah. Selamat menikmati kedamaian, umat manusia."
Vivian, sang raja iblis telah mengakui kesalahannya.
500 tahun berlalu
Sebuah ramalan tentang kebangkitan muncul.
{Raja iblis akan kembali dalam wujud manusianya. Wujud berupa bunga kedua yang bersinar paling redup.
Ia bersiap untuk membalaskan dendam yang tak terbalaskan di kehidupan sebelumnya. Dendam yang tidak pernah terbayangkan oleh manusia.}
Begitu mendengar isi ramalan. Banyak orang mengira jika bintang kedua yang dimaksud adalah anak kedua.
Tahun itu, tercatat dalam sejarah sebagai kejadian kelam. Banyak keluarga mulai meninggalkan, membuang, bahkan melayangkan nyawa anak kedua mereka.
Tindakan ini jelas mengundang kecaman dari berbagai pihak.
Semua negara serta kerajaan besar memutuskan untuk melakukan percobaan tentang kebenaran dari ramalan tersebut.
Hasil dari percobaan itu akan menentukan nasib dari Kerajaan Suci Dolion selaku pihak pertaman yang menyebarkan ramalan.
Pada akhirnya, dibuktikan jika ramalan tersebut sebagai benar dan sebagian lagi tidak. Pihak kerajaan suci Dolion memerintahkan penangkapan salah satu petinggi kerajaan yang diduga sebagai orang yang telah memalsukan isi ramalan.
Memang masih ada beberapa pihak yang belum puas namun mereka tidak bisa berbuat banyak mengingat kerajaan tersebut merupakan salah satu peninggalan sejarah yang sangat penting.
Setelah kemunculan ramalan itu, mulai bermunculan manusia dengan kemampuan super, para monster berbahaya serta sebuah keajaiban dunia yang baru.
Hal ini merupakan tanda-tanda kebangkitan raja iblis.
Dunia jelas menjadi geger, di tambah lagi mereka masih belum mengetahui siapa sosok raja iblis itu.
Berbagai pihak saling mencurigai, saling berkhianat, serta saling bekerja sama untuk menemukan sosok raja iblis.
Akan tetapi sampai sekarang mereka masih belum mengetahuinya.
Prok!
Sebuah tepukan tangan terdengar, menyadarkan seorang remaja perempuan dari lamunannya.
"Nah, anak-anak. Itulah sejarah singkat tentang kemunculan manusia berkemampuan khusus yang sekarang di sebut Awakening. Tugas utama mereka adalah membasmi para monster dan menyelesaikan keajaiban dunia yang baru."
Mata remaja itu menatap kosong ke arah sang guru yang sedang menerangkan pelajaran sejarah. Dia muak. Bagi sebagian orang mungkin cerita tadi baru mereka dengan 4 atau 6 kali.
Akan tetapi, remaja bermata biru itu sudah mendengarnya ratusan kali.
Ia bangkit mengetahui sebuah fakta yang disembunyikan oleh pemerintah dunia.
Fakta jika akan ada 7 Raja Iblis yang bangkit untuk menyelesaikan dendam mereka masing-masing di era yang sama.
Apakah ini berbahaya? Jelas! Seseorang harus menghentikan ke 7 raja iblis tersebut bagaimana pun caranya.
Sayangnya, bukan remaja itu yang bisa menghentikannya.
Dan alasan kenapa dia bisa mengetahui hal itu adalah karena ini bukan pertama kalinya ia hidup sebagai seorang remaja.
Namanya Sanika Igarashi, seorang Awakening kelas emas dengan kemampuan yang membuatnya mampu mengulang kehidupan sampai ia benar-benar ingin mati.
Dia sudah muak dan lelah untuk hidup. Sudah ratusan kalian ia mati dengan bermacam-macam cara tapi sampai sekarang, ia belum berhasil menyelamatkan orang-orang yang ia sayangi.
Yang ia dapatkan hanya trauma mendalam karena melihat kematian mereka berkali-kali tepat di depan matanya tanpa bisa berbuat apapun.
Tes!
"Sanika."
Salah satu teman sekelasnya memanggil dirinya.
Sanika menoleh pelan. "Ya?"
"Kau mimisan! Ayo ke UKS!"
Tanpa Sanika sadari, cairan merah keluar dari hidungnya. Segera, siswi tadi menarik pergelangan tangan Sanika dan membawanya ke UKS.
"Ini bukan penangan tepat untuk orang yang sedang mimisan," pikir Sanika.
Ujung matanya melirik ke tangan hangat yang menarik dirinya. Walau sudah menyerah, Sanika masih tidak ingin mati. Dia mungkin hanya butuh waktu untuk istirahat.
Hal-hal kecil seperti kekhawatiran teman sekelasnya ini merupakan alasan sederhana yang membuat Sanika tetap ingin hidup.
.
.
.
Di sebuah Rumah pohon yang terletak diantara dahan-dahan kokoh pohon beringin. Terlihat seorang perempuan berambut putih sedang duduk sembari menatap langit.
Dari arah Utara, awan gelap sedang bergerak perlahan menuju rumahnya
Mata biru perempuan itu melirik ke halaman belakang rumahnya.
Tap!
Entah bagaimana caranya, ia berhasil melompat turun dari ketinggian 3 meter tanpa terluka. Kakinya melangkah pelan ke tempat yang ia tatap tadi.
Di sana terbentang puluhan kain yang digantung. Tangan perempuan itu menyentuh salah satu kain.
"Mampus, belum kering juga cucianku ini anjir! Kenak omel mama ini mah!"