NovelToon NovelToon
HOT DETECTIVE & PRINCESS BAR-BAR

HOT DETECTIVE & PRINCESS BAR-BAR

Status: tamat
Genre:Tamat / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Hamil di luar nikah / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Mata-mata/Agen / Fantasi Wanita
Popularitas:14.4M
Nilai: 4.8
Nama Author: Mae_jer

1. Gairah sang kakak ipar
2. Hot detective & Princess bar-bar

Cerita ini bukan buat bocil ya gaess😉

___________

"Ahhh ... Arghh ..."

"Ya di situ Garra, lebih cepat ... sshh ..."

BRAKK!

Mariam jatuh dari tempat tidur. Gadis itu membuka mata dan duduk dilantai. Ia mengucek-ucek matanya.

"Astaga Mariam, kenapa bermimpi mesum begitu sih?" kata Mariam pada dirinya sendiri. Ia berpikir sebentar lalu tertawa.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mae_jer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 23

"MAMA!"

Mariam berlari kencang memasuki kediaman rumahnya. Garra barusan pergi usai mengantarnya pulang. Mariam sangat senang hari ini.

Ya iyalah senang. Karena Garra akhirnya menjadi miliknya. Mimpi apa coba dia? Keinginannya untuk bersama Garra terkabul, ahh ... Senang sekali.

Malam ini, ia akan menyombongkan pada mamanya yang selalu julid, lalu pada kakaknya yang terus meremehkan dia dan bilang tidak mungkin Garra akan menerima cintanya.

"MAMA!"

"Kenapa teriak-teriak begitu sih Mariam. Kamu pikir ini hutan? Kamu tuh ya, malu tahu sama pembantu, masa pembantu lebih anggun dari kamu yang notabenenya adalah majikan." mulut Mariam manyun seketika. Tuhkan, tuhkan. Mamanya memang paling hobi kalau julid sama dia.

"Mama ih, bikin bete aja. Aku kan lagi senang banget hari ini. Jangan rusak mood aku dong. Kayak ibu tiri aja." cerocosnya panjang lebar.

"Ibu tiri kamu bilang?" sang mama langsung berkacak pinggang di depannya.

"Kayak ma, kayak. Bukan ibu tiri beneran. Kelakuan aja yang mirip. Hehehe ..." katanya sambil menyengir lebar.

Tante Mia menggeleng-geleng, kelakuan putrinya ini benar-benar membuatnya pusing tujuh keliling. Tapi mau bagaimana lagi, ia tetap sayang. Meski sering sekali bikin dia kesal.

"Mama denger kamu udah dapat kerjaan?" tanya sang mama kemudian. Ia tahu dari putranya. Jadi cleaning service. Awalnya Mia heran bukan main, tapi tidak apa-apalah. Yang penting putrinya ada kerjaan lain selain keluyuran sana-sini.

"Mama kok tahu, tahu darimana?"

"Kakak kamu."

"Oh, pasti kak Foster dikasih tahu sama Garra." ucapnya mengira-ngira. Dari siapa lagi coba kakaknya tahu.

"Ma, aku punya kabar gembira!" lalu gadis itu berseru lagi antusias. Mia mengangkat wajah menatap sang putri, menunggu Mariam melanjutkan perkataannya.

"Aku dan Garra udah jadian. Katanya dia memang ingin bersamaku. Aku berhasilkan ma? Tuh, usaha aku nggak sia-sia. Makanya mama nggak usah julid terus sama aku. Garra juga suka tuh sama aku." kata Mariam menyombongkan diri dengan mengangkat dagunya tinggi-tinggi.

Sementara mamanya masih mencerna semua perkataan putrinya.

"Garra beneran mau terima kamu jadi pacarnya dia? Yakin dia nggak salah pilih?"

"Ih, mama, gitu banget deh. Emangnya kenapa? Aku kan menarik, menarik banget malah. Gimana sih." sebal Mariam. Kemudian ia melihat mamanya tertawa lebar.

"Dengar, mama nggak bakal ngelarang kalau kamu pengen pacaran sama lelaki pujaan hati kamu, mama juga udah lama kenal Garra. Udah tahu kayak apa orangnya. Kamu sendiri yang jangan main-main. Harus serius." kata mamanya panjang lebar.

"Tenang ma, aku nggak pernah main-main sama cowok pilihan aku. ujar Mariam pasti.

"Sekarang aku mau pergi ke rumahnya kak Foster,"

"Kakak kamu sama istrinya nggak ada di rumahnya." perkataan mamanya menghentikan langkah Mariam yang hendak keluar.

"Sih Matthew hari ini ulang tahun, jadi mereka ngerayain bersama di apartemennya. Barusan mama telpon masih di sana katanya."

"Oh, kalo gitu aku ke sana aja. Sekalian ucapin selamat ulang tahun ke kak Matthew."

"Memangnya kamu tahu apartemen temannya kakak kamu yang itu?"

"Tahu dong ma. Kan sebelahan sama apartemennya sahabat aku. Udah ma, aku pergi dulu. Dah mama." Mariam lanjut pergi. Dia sudah tidak sabar menyombongkan ke kakaknya. Mariam tertawa berkhayal bagaimana ekspresi kak Foster ketika tahu dia akan menikah dengan Garra. Ah, pasti lucu banget.

Taksi yang ia kendarai berhenti di depan sebuah gedung apartemen yang sudah biasa ia datangi. Habis membayar, Mariam cepat-cepat masuk naik lift ke lantai dua puluh empat. Begitu sampai di depan pintu apartemen Matthew, Mariam mengernyitkan dahi.

"Pintunya nggak di tutup?" gumamnya pada diri sendiri. Mungkin sengaja dibiarkan begitu. Kemudian tanpa pikir panjang Mariam masuk ke dalam. Sudah lama juga ia tidak ketemu dengan kak Matthew dan kak Iren.

"Ahh ... Lebih cepat Matt ... Yes ..."

"Begini? Ouch ... Kenapa kau sempit sekali Iren ... Padahal sudah berkali-kali kita melakukannya tapi kau masih sangat sempit ... Ahh ..."

"Aku mau keluar ..."

"Bersama ...

"Ahhh ..."

Suara mesum itu terdengar sampai di ruang depan. Apa karena apartemennya kak Matthew ini tidak begitu besar? Ya, walau mewah tapi apartemen ini cukup kecil.

Dan ... Ya ampun. Baru masuk sudah mendengar suara-suara aneh khas orang bercinta. Mariam merasa geli, tapi juga terkikik sendiri. Berpikir kalau nanti, saat ia melakukannya dengan Garra, ia mungkin akan mengeluarkan suara yang sama.

Mariam memandangi sekeliling. Kemana kakak dan iparnya? Katanya di apartemen kak Matthew. Tapi masa iya, mereka sedang ada di sini terus kak Matthew sama kak Iren bercinta dengan sesuka hati di dalam sana. Mana suara mereka kedengaran jelas banget lagi.

"Yuhuu ... Spadaa ... Ada tamu nih diluar! Please yang di dalam keluar dong!" seru Mariam. Sudah terlanjur masuk rumah orang. Sekalian aja menampakan diri.

Kira-kira dua menit kemudian Matthew keluar. Pria itu sudah memakai celana dan kaos putih polos. Wajahnya heran bercampur kesal menatap Mariam dengan kedua tangan terlipat di dada. Heran kenapa gadis itu bisa masuk ke apartemennya, dan kesal karena lagi-lagi adik sahabatnya ini datang di waktu yang tidak tepat.

Seperti biasa, Mariam tersenyum lebar ke pria tampan itu.

"Hai kak Matt, ketemu lagi sama cewek cantik." sapanya dengan wajah polos tanpa rasa berdosa.

Matthew menarik napas panjang dan menghembuskannya.

"Kok kamu bisa masuk?" tanya pria itu.

"Ya bisalah. Kan nggak di kunci pintunya."

"Nggak di kunci?" Matthew berpikir. Ah, mungkin waktu Foster dan Mina pulang mereka lupa mengunci pintu dan Matthew tidak menyadarinya. Salahkan mereka.

"Terus, ngapain ke sini? Mau nyapa lagi kayak waktu itu?"

"Nggak kok, heheh." cengir Mariam. Aku mau cari kakak aku.

"Mereka udah pulang, kamu terlambat."

"Ih, kak Matt kok gitu sih cara ngomongnya. Kalau lagi ulang tahun jangan galak-galak. Kak Iren kok nggak keluar? Malu ya karena baru abis ehem-ehem?" alis Mariam bergerak naik turun dengan senyum penuh arti menggoda Matthew.

"Ssstt ... Diem. Dia baru ketiduran."

"Ketiduran? Cepet amat ya, boong ka ... Mmph ..." Matthew cepat-cepat membungkam mulut Mariam dengan tangannya.

"Mariam, jangan bikin aku kesal ya." tegur Matthew tegas. Mariam mengerucutkan bibirnya.

"Ya udah aku pulang aja karena nggak terima di sini, hmph! Selamat ulang tahun kak Matt, maaf nggak sempet beliin hadiah, bye!" Matthew tertawa menatap kepergian Mariam. Lucu sekali. Dasar anak itu. Salah sendiri sih selalu datang di waktu yang tidak tepat.

1
Fatih Gagas
bar bar nackaL abis si Mariam 🤣
Fatih Gagas
🤣🤣🤣 OMG Mariam dah kaya soang maen nyosor Bae bar bar bgt/Slight//Facepalm//Facepalm/
Rizky Anindiya
Mariam kamu nakal..tapi aku suka gaya mu😂
Rizky Anindiya
kayak nya yg jadi Aldo lebih cocok jadi gara...hehe itu pendapat ku .😁..
ApoBangPo
Lucu dan seru 🤭😍😁
Moonnavy'a
goblok, ngntot trus aj
Yulia: 🤣🤣🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
Erli Za
Luar biasa
Rifa Endro
salah paham
Rifa Endro
udah salah masih juga bikin ulah. nggak kapok. lani...lani. setelah ini kamu nggak cuma akan dipindah tugaskan melainkan dipecat dan dipenjara. ingat lawan mu bukan orang sembarangan
Rifa Endro
terima nsdibmu Lanin
Rifa Endro
mariaam mungkin kelelahan. hamil mungkin.juga
Rifa Endro
apa motif Dimas sebenarnya
Rifa Endro
MB ingat, yg kau taksir sekarang sudah sah milik orang lain. jangan melewati batasanmu
Rifa Endro
aku semakin penasaran dg kasusnya langit. apa yg sebenarnya terjadi
Rifa Endro
kenapa langit misterius banget
Rifa Endro
duh, ada apa dg langit. darah, pisau
Rifa Endro
makanya jangan songong MB
Yuni Harti
Luar biasa
Rifa Endro
siapa yg sedang menguping pembicaraan langit dan dimas ?
Rifa Endro
adik yg nggak ada akhlak. tapi aku suka gayamu Mari
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!