SEKUEL : "MENIKAHI MAFIA"
Elard Frey Ardolph seorang mafia kejam terpaksa menikah dengan sahabat dari adiknya karena sebuah rencana gila dari mommynya.
Sedangkan seorang wanita cantik yaitu Aneisha Cheryl Adiguna harus menjadi seorang yatim piatu karena sebuah kecelakaan yang menimpa orang tuanya.
Tidak ada niatan untuk menikah dekat-dekat ini namun siapa sangka bahwa dia akan menikah dengan kakak dari sahabatnya sekaligus anak majikan dari orang tuanya.
Elard yang menganggap bahwa Neisha memanfaatkan keluarganya pun terus saja menggoreskan luka di hati Neisha padahal dia sudah menjadi istrinya.
"Ayah ibu, Neisha pingin ikut kalian!" batinnya karena tidak kuat dengan penyiksaan yang di alaminya.
Yukkk kepoinnnn ceritanya!!
🥕🥕🥕
Follow Instagram @lala_syalala13
Follow TikTok @Lala_Syalalaa13
Follow Facebook @Lala Syalala
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lala_syalala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 13_Malam Pertama
Saat Neisha keluar dari kamar mandi dia langsung melihat sang suami yang sudah berada di kasur sambil melihat hp di tangannya.
Dia hanya diam berdiri di depan pintu kamar mandi tidak tahu harus bagaimana, apakah dia harus tidur di samping sang suami atau di sofa.
Neisha pun memilih untuk menuju ke sofa dari pada nanti dia ke kasur dan langsung mendapatkan amukan dari sang suami.
Elard yang dari tadi sebenarnya mengawasi sang istri pun hanya diam, ingin melihat di mana sang istri akan memilih untuk tidur.
Dia pikir sang istri akan langsung ke kasur namun dugaannya salah, ternyata sang istri memilih ke sofa dan langsung merebahkan tubuhnya.
Entah bagaimana Elard begitu marah melihat hal itu, semua wanita berlomba-lomba untuk bisa tidur dengan nya tapi wanita ini malah menghindarinya.
"Kau, tidur di kasur!" bentak Elard membuat Neisha yang awalnya merebahkan tubuhnya di sofa langsung duduk dan berdiri menghampiri kasur.
Baru saja merebahkan tubuhnya namun tubuhnya langsung di tarik oleh sang suami sehingga sekarang Neisha berada di bawah tubuh kekar sang suami.
Deru nafas terdengar jelas karena jarak mereka sangat lah dekat sekali membuat jantung Neisha tidak bisa di kondisikan.
"Kau, ingatlah kau di sini hanyalah pemuas nafsuku jadi jangan pernah berharap lebih!" tekan Elard yang langsung menyambar bibir tipis Neisha, bibir yang dari beberapa hari ini selalu menghantuinya namun sekilas langsung menjadi sebuah dendam.
Dengan kasarnya Elard merampas ciuman pertama Neisha, Neisha berusaha memberontak karena ciuman kasar sang suami, dia tidak tahu harus bagaimana.
Namun tiba-tiba Elard menggigit bibirnya membuat sang empunya membuka mulutnya dan dengan leluasa Elard mengabsen deretan gigi dan lidah sang istri, entah mengapa rasanya sangat nikmat berbeda dari ciuman ciuman wanita wanita lainnya yang sering dia lakukan. Elard memang sering kalau hanya sekedar kissing saja.
Cukup lama Elard mencium bibir sang istri hingga Neisha memukul-mukul dada bidang sang suami karena kehabisan nafas dan Elard tahu itu, dia pun segera melepaskannya.
"Hah...Hah hahhh..." deru nafas yang terdengar jelas.
"Manis," sahut Elard sambil menghapus sisa saliva mereka yang tertukar di bibir Neisha.
Setelah mengistirahatkan aksinya, dia lebih berani lagi dengan mencium kembali sang istri dengan tangan kanannya yang mulai menjalar ke bagian dada Neisha.
Lengkuhan terdengar di telinga Elard, serasa ada sengatan listrik dia pun kembali melanjutkan aksinya dengan tangan kanannya yang masuk ke dalam piyama sang istri kemudian tanpa permisi dia berhasil melepaskan pengait pakaian dalam sang istri.
Elard terus saja melakukan aksinya hingga tiba intinya di mana Elard akan menyatukan dirinya sang Neisha.
"Sakit, pelan pelan." deru Neisha saat dia merasakan ada sebuah benda asing yang masih ke dalam dirinya.
Elard tidak memperdulikan teriakan kesakitan sang istri, yang dia pikirkan hanya lah penyatuannya saja.
Dia kesulitan untuk menerobos pertahanan sang istri, setelah di rasa dia sudah masuk sepenuhnya Elard baru tahu ternyata sang istri masih perawan bahkan sangat sempit, padahal awalnya Elard mengira kalau sang istri sudah tidak perawan dan sering menjajakan tubuhnya namun ternyata dia salah.
Ada rasa kebanggaan tersendiri karena bisa menjadi yang pertama namun Elard tidak perduli itu.
"Sakit," lirih Neisha saat sang suami benar-benar sudah berada di dalamnya.
"Tahan sebentar lagi akan terasa nikmat," tutur Elard.
Dia melakukan malam pertama dengan sang istri dengan kasar tanpa ada kelembutan di dalam nya membuat Neisha terus menjerit kesakitan namun dia hanya bisa pasrah saja.
Entah sudah beberapa kali pelepasan yang Elard keluarkan namun seperti tidak ada habisnya saja.
Waktu menjelang jam tiga pagi dan kegiatan baru saja selesai, Neisha sudah terpejam karena merasakan tubuhnya yang sangat sakit dan capek.
Elard merasakan kepuasan pun langsung tidur di samping sang istri tak lupa dia juga menutupi tubuh sang istri dan dirinya yang sama sama tidak berbusana.
Sesekali dia melihat tanda yang telah dia berikan di tubuh sang istri yang terlihat bagus seperti maha karya indah saja.
🥕🥕🥕
Pukul enam pagi Neisha mencoba untuk membuka matanya, hal yang pertama dia rasakan adalah tubuhnya yang terasa remuk redam akibat ulah Elard tadi malam yang terus menggempurnya dengan kasar tanpa kelembutan.
Setelah itu dia merasakan perutnya terasa berat, dia pun melihat ada tangan kekar yang memeluknya entah mengapa senang rasanya sang suami memeluknya seperti ini jadi mengingat kan dia dengan malam pertama kemarin yang sungguh sungguh melelahkan.
Dia melihat wajah tampan sang suami yang terlelap di sampingnya, bulu mata yang panjang dan lentik, alis tebal, hidung mancung dan juga rahang yang tegas tak salah jika banyak wanita yang tergila gila pada suaminya itu.
Dengan keberanian entah dari mana Neisha pun mengelus rahang sang suami yang di tumbuhi bulu tipis.
Namun tiba-tiba tangan nya di cekal oleh sang empunya dengan keras hingga membuat Neisha merintih kesakitan karena cengkraman yang sangat kuat.
"Sa... Sakit tuan," ucapnya.
"Aku peringatkan, jangan pernah sekalipun tangan kotor mu itu menyentuh wajahku! Aku tidak sudi jika tangan jelek mu itu menyentuh barang berharga," sinis Elard kemudian beranjak dari kasur dan menuju ke kamar mandi.
Neisha yang mendengar hinaan dari sang suami hanya bisa menangis saja, dia miskin namun dia tidak seburuk yang suaminya katakan.
Kalau pun dia wanita tidak baik dia tidak akan menjaga mahkotanya hingga Elard lah yang mengambilnya secara paksa dan tanpa kelembutan.
Setelah mandi dan bersiap Elard pun menuju ke bawah sedangkan Neisha bergantian membersihkan dirinya.
Saat Neisha melihat tubuhnya betapa terkejutnya dia karena tubuhnya penuh dengan tanda merah, apa lagi bagian dadanya yang penuh dengan tanda merah seperti ****** di sana.
"Astaga betapa ganasnya dia menyerang ku, bagaimana ini aku keluar rasanya malu jika semua orang melihat tanda-tanda ini," gumamnya.
Setelah mandi Neisha pun mencari baju yang tertutup setidaknya tidak memperlihatkan tubuhnya yang penuh tanda ini.
"Loh sayang, Neisha nya mana?" tanya mommy Sheila saat melihat sang anak berjalan sendirian dari atas menuju ke meja makan.
"Lagi di kamar mom," jawab Elard singkat kemudian duduk di kursinya.
Semua orang sudah siap dan tinggal menunggu Neisha saja, beberapa saat kemudian Neisha pun turun dengan tergesa-gesa takut semua orang menunggunya terlalu lama.
"Maaf semuanya saya telat," ucap Neisha merasa tidak enak, hari pertama dia menjadi menantu di keluarga Ardolph tapi sudah membuat semua orang menunggu.
"Tidak apa-apa sayang, namanya juga malam pertama pasti melelahkan." sahut mommy Sheila penuh dengan godaan.
"Ya sudah kalau gitu kita mulai sarapannya," ucap daddy Brian.
"Sayang, kamu ambilkan sarapan buat suami kamu ya." pinta mommy Sheila karena melihat sang menantu diam.
Neisha pun terkejut kemudian melihat sang suami yang hanya diam saja di sampingnya.
"I... Iya mom," Neisha pun mengambil piring sang suami mengambilkan sarapan untuk sang suami.
"Aduh pengantin baru mesranya," goda mikaila yang duduk berhadapan dengan Neisha.
"Udah jangan di goda terus istri kakak kamu sayang," ucap mommy Sheila.
.
.
TBC