kisah seorang gadis yatim piatu yang sejak bayi tak mengetahui bagaimana rupa wajah kedua orangtuanya, semenjak gadis kecil itu berusia 5 tahun tiba-tiba saja muncul kekuatan tak kasat mata melindunginya.
banyak misteri menaungi gadis itu kisah pelik antara dua dunia menjadi bunga bunga tidur gadis itu yang tak kunjung damai sampai akhirnya takdir mengatakan bahwa dia adalah kunci dari segala hal dari keselamatan dunia,..
penasaran yukk simak
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon juannita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode empat
"Lakukan apa yang perlu dilakukan jangan ada kesalahan sedikit pun kau mengerti!?" Perintah Dimitri yang kini tengah berada ditempat kerjanya dan duduk dikursi kebesarannya.
"Baik bos..." Ucap Ken sambil menunduk hormat.
"Tunggu... Apakah kau sudah melakukan perintah ku tentang sekolah Abhisya??" Tanya Dimitri tegas.
"Hhmm... Bagus dan tempatkan pasukan bayangan disekitar abhi tapi jangan terlalu dekat saya tidak mau abhi merasa tidak nyaman "
"Siap tuan... Tanpa anda perintah kan saya sudah menempatkan pasukan bayangan disekitar nona dan semua adalah yang terbaik.." ucap Ken dengan menunduk hormat dan mantap.
" Hhmm,bagus kau boleh keluar lakukan yang aku perintahkan tadi.!!"
Setelah kepergian Kenzie kini Dimitri nampak diam saja tanpa melakukan apapun dia bersandar dikursi kebesarannya dengan kepala menengadah ke atas.
Pikiran nya melayang entah kemana tiba tiba saja dia teringat sesuatu dan kini nampak senyum smirk terpampang jelas dibibir seksi pria matang tersebut.
"Aku tunggu aksimu dan kini bukankah kau sudah mendengar kehadiran ku juga kehadiran gadis yang kau tunggu tunggu Hhmm.... Aku hanya ingin lihat sejauh apa usaha mu " gumam Dimitri dengan pandangan tajam kedepan.
Sementara itu disekolah internasional high school nampak sebuah mobil mini Cooper kini tengah terparkir dihalaman parkir yang dikhususkan bagi roda empat.
Didalam mobil itu nampak seorang gadis yang nampak tengah memainkan ponselnya gadis itu enggan untuk keluar dari dalam mobil miliknya,siapa lagi kalau bukan Abhisya.
Gadis itu nampak cuek tak mempedulikan sekitar yang nampak penasaran siapakah gerangan yang berada didalam mobil mini Cooper tersebut.
Jangan salah meskipun mobil dari luar nampak biasa saja tapi didalamnya sangat berbeda dari mobil mini Cooper kebanyakan karena Abhisya meminta khusus pada tehnisi tempat om nya agar dibuat sesuai kemauannya.
Alat alatnya sangat canggih bahkan hampir menyerupai mobil robot kalian ingat dijaman dahulu ada serial 'knight rider' kan nah seperti itulah gambaran tapi yang ini dibuat sesuai keinginan Abhisya bahkan hanya Abhisya yang bisa mengendalikannya.
Mobil itu otomatis mengenali suara Abhisya juga sidik jari Abhisya sungguh luar biasa bukan?.
"Siapa sih yang didalam mobil itu songong banget dari tadi aku pingin tahu siapa didalamnya eh ... Gak keluar keluar gak tahu apa aku kan penasaran,. Apakah dia terlalu jelek yah hingga takut untuk keluar ??" Ucap salah satu siswi disana.
Masih banyak bisik bisik dari beberapa siswa lain karena saking penasarannya siapa yang ada dibalik atau didalam mobil itu,kasak kusuk makin santer terdengar ditelinga Abhisya.
Meskipun Kedu telinganya mengenakan earphone bisik bisik halus pun masih bisa didengar nya, Abhisya sangat peka akan banyak hal baik dari kasat mata maupun tak kasat mata.
"Banyak setannya juga disekolah elit ini tapi cukup menarik" nampak senyum smirk terbit dibibir merah Chery nya.
"Oke waktunya pertunjukan..."
Ceklek
Dengan gerakan slow motion banyak pandangan dari para siswa maupun siswi menatap kagum padanya bahkan dipojokan yang biasanya digunakan dimana para most wanted berkumpul pun tak luput juga menatap gadis itu kagum.
"Gila boss... Tuh cewek cakep bener Masya Allah... Meleleh hati Abang adek imut" ucap Toni salah satu anggota dari geng para most wanted tersebut.
Plakk
"Anjiirr... Bisa gak sih gak usah pukul emang gue samsak kali main pukul aja Lo...." Keluh Toni sambil meringis
"Lagian elo sih tuh cong** gak usah banyak bacot kalau tuh mulut main nyeletuk aja dia liat elo aja jijik..."
""Bang*** Lo... Tapi gak usah mukul juga kali awas aja Lo mukul gue lagi.
"Tunggu tunggu tunggu lihat noh pintu mobil kebuka dan.... Uaaanjiirrr cuakeeep buangeett buset dah... Pak bos pak bos pak bos lihat noh ternyata anak baru yang kemarin yang diomongin om Dominic Toretto,." Ucap Sam heboh diiringi dengan celotehan para siswa siswi yang ikutan heboh melihat Abhisya yang baru saja keluar dari mobilnya.
Bukan hanya kaum cowok bahkan cewek pun tak kalah heboh melihat itu, apalagi gerakan Abhisya bagaikan slow motion bak artis dadakan dengan memakai kacamata hitam lalu dilepas dan ditaruh diatas kepalanya makin menambah daya pikat tersendiri bagi gadis itu.
Banyak yang kagum melihat penampilan nya bahkan tak sedikit pula yang iri dan tak suka akan kehadiran gadis itu, semua itu tak luput dari pengamatan geng bully yang diketuai oleh Adelina disana. Mereka menatap tajam kearah Abhisya tanpa bersuara sama sekali.
Sementara ditempat lain geng most wanted yang diketuai oleh Handaya Tjandra mereka pun tak lepas pandangan mereka akan keberadaan Abhisya anak baru tersebut.
"Kelas..." Sambil berlalu Handaya Tjandra tak peduli dengan yang lainnya.
Tak lupa para anak buah pun mengikuti kemana Handaya pergi bahkan tak satupun pun yang berani bolos kalau tidak ada hal penting lainnya,eits... 'Jangan salah hal penting yang dimaksudkan adalah tugas dari ketua nya Handaya Tjandra' yang mengharuskan mereka untuk tidak mengikuti pelajaran.
"Akhirnya kau muncul juga..." Gumam Handaya pelan dan tak ada satupun yang mendengarnya kecuali Abhisya.
Gadis itu pun mengernyit kan dahi sambil berjalan ke koridor sekolah sambil menuju keruangan kepala sekolah.
Singkat cerita saat ini dikelas IPA satu nampak hening karena kedatangan guru wali kelas sambil memperkenalkan seorang siswi baru yang tak lain adalah Abhisya.
"Anak anak perkenalkan kalian telah kedatangan murid baru pindahan dari high school dari London,. Ayo nak perkenalkan dirimu..." Ucap guru wali kelas dengan lembut.
"Perkenalkan saya Abhisya pindahan dari London..." Hanya kalimat itu yang keluar dari bibir Abhisya.
Tatapan datar dari Abhisya membuat beberapa siswi berbisik dan mengatakan 'betapa songongnya murid baru tersebut ' dan beberapa kalimat nyinyiran lainnya yang gak bermutu tapi tak sedikit pula ada yang kagum akan sosok cantik dari Abhisya.
Karena wajahnya yang cantik alami tanpa polesan bedak mata bulat nan lentik dengan bulu mata yang tebal asli makin membuat gadis itu sempurna pipi sedikit chubby bibir mungil sedikit tebal tapi tidak lebar khas Indonesia banget.
Bukan hanya siswa laki-laki yang terpesona para siswi perempuan pun banyak yang mengagumi sosok Abhisya meskipun baru beberapa menit hadir dikelas mereka.
"Apa hanya itu nak..." Tanya wali kelas kepada Abhisya. Gadis itu hanya mengangguk kemudian berjalan menuju bangku yang sudah ditunjukkan oleh sang guru.
"Hai... Perkenalkan namaku Rani Simbolon" ucap gadis teman sebangku Abhisya sambil mengulurkan tangannya dan Abhisya pun menerima uluran tangan gadis itu tanpa senyum dan masih menunjukkan wajah datarnya.
Sedangkan dipojok kanan belakang nampak seseorang tersenyum smirk menatap Abhisya, dengan tatapan tajamnya sambil mengamati siswi baru tersebut.
"Aku akan menunggumu sampai kapanpun" gumam pria remaja tersebut pelan.
"Ternyata kau sangat cantik jika dilihat langsung dan aku tidak akan membiarkan siapapun mendekati dan menyentuh mu" gumamnya pelan yang tak lain adalah Handaya Tjandra.
Setelah jam pelajaran istirahat selesai Abhisya masih anteng dibangku nya dia nampak enggan meninggalkan bangkunya, dia hanya mengeluarkan kotak bekal kemudian memakannya dikelas.
Sebenarnya tadi Rani teman sebangku nya menawarkan nya untuk kekantin bersama tapi Abhisya menolak dengan alasan dia sudah membawa bekal dari rumah dan benar saja gadis itu kini tengah memakan bekalnya.
Brakk
"Lo anak baru itu yah...."