NovelToon NovelToon
Asmara Ke-2

Asmara Ke-2

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Enemy to Lovers
Popularitas:4.4k
Nilai: 5
Nama Author: Marsia Niqi

Amara Calista seorang gadis berbadan bongsor, yang mempunyai hobi main basket, jatuh cinta pada seniornya yang bernama Altaf Alfarizi. Altaf yang mempunyai banyak fans, awalnya hanya memandang sebelah mata pada Amara. Amara berusaha sungguh-sungguh untuk merubah penampilannya demi mendapatkan hati Altaf. Dan dengan kekuasaan sang papa Amara bisa mendapatkan Altaf melalui sebuah perjodohan. Namun sebuah musibah membuat Amara pupus harapan dan memilih berpisah dengan sang suami tercinta. Bagaimana kisah cinta Amara dan Altaf? Ikuti kisah lengkapnya dalam "Asmara Ke Dua".

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Marsia Niqi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pergi ke Party

Siang itu Ara tengah duduk santai di taman belakang rumah dekat kolam renang. Satu tumpukan buku dan laptop ada disampingnya. Tangannya hanya bergerak mengambil cemilan tanpa melihat bungkusnya. Tak terasa cemilan sudah habis tinggal bungkusnya.

"Yah, habis!" Kata Ara kesal.

"Ambil lagi dong, kan mama siapin banyak dek!" Kata mama Fifi yang tiba-tiba datang.

"Malas jalan ma!" Jawab Ara dengan nada malas.

"Kamu ni kenapa dek, beberapa hari ini mama perhatiin nggak semangat gitu. Ada masalah di sekolah?" Tanya mama Fifi yang penasaran dengan perubahan sikap putrinya.

"Nggak ada ma, Ara cuma bosan aja!"

"Nanti malam ikut mama sama papa yuk, kepesta pernikahan anak temen papa." Ajak mama Fifi.

"Nggak ah ma, Ara malas pergi ke pesta!"

"Beneran nggak mau ikut? Ada Altaf lho!" Kata pak David yang tiba-tiba ikut nimbrung.

"Trus kalau ada kak Al, Ara perlu ikut? Malas ah, ada kak Al pasti ada kak Rena. Mulutnya itu lho pa, nggak ada aklaknya!" Kata Ara dengan ketus.

"Hus, nggak boleh ngomong gitu dek, nggak baik. Ya jelas lah ada Rena, wong dia yang nikah!" Kata pak David lagi.

"Hah kak Rena nikah? Kok bisa, sama siapa pa?" Tanya Ara penasaran.

"Sama Alfin, kakaknya Altaf. Makanya kita sekeluarga diundang. Ara mau ikut nggak?" Tanya pak David lagi.

"Tapi Ara nggak punya baju pesta pa!" Jawab Ara lemes.

"Perasaan banyak deh dek, bukannya yang mama belikan dulu banyak yang belum kamu pakai? Apa mau beli lagi, sekalian kita ke salon biar fres muka kita!" Ajak mama Fifi.

"Lah kesalon lagi, tambah malas Ara ma!" Kata Ara.

"Dek, kamu ini cewek, ya sekali-kali perawatan ke salon lah, kamu kan udah gede, harusnya harus mulai merawat badan!" Kata mama Fifi semangat.

"Itu yang Ara malas ma, berlama-lama di salon, hedeuh....!"jawab Ara makin malas.

"Ya udah, biar mama aja yang ke salon, nanti pulangnya mama beliin gaun pesta buat kamu, nanti malam ikut ya!" Kata mama Fifi memaksa Ara.

"Iya deh, terserah mama aja!" Kata Ara akhirnya menyerah pada mamanya.

***

Malam ini Ara sudah bersiap dengan gaun pesta berwarna abu muda yang dibelikan mamanya tadi siang. Dengan make up natural Ara nampak cantik.

Ara darang dengan kedua orang tuanya. Ketika sudah sampai di tempat pesta yang mewah dengan suasana didominasi warna silver, Ara berpamitan dengan kedua orang tuanya untuk bergabung dengan temannya.

"Hai kak Daf, kak Leo, kakak datang juga?" Tanya Ara pada Daffa dan Leo mantan kakak tingkatnya, banyak teman-teman seangkatan Rena yang diundang.

"Eh Ara, iya kakak diundang sama Rena." Jawab Daffa.

"Oh, rupanya lo datang juga, diundang apa cuma mau numpang makan?!" Tanya Dea ketus.

"Nggak ada rencana mau numpang makan sih, tapi sampai di sini kok lapar ya, pingin makan orang lambe turah kayak kak DEA!" Jawab Ara sambil menekan kata Dea.

"Jangan songong ya, pantesan badan segede gajah, apa-apa dimakan!" Jawab Dea lagi tak mau kalah.

"Iya, emang, makanya jangan macam-macam, kalau lagi lapar Ara bisa makan kakak bulat-bulat!" Kata Ara lagi tak takut dengan sindiran Dea.

"Dea! Lo dicari mas Indra!" Kata Altaf yang melihat Dea tengah berdebat dengan Ara.

"Ara, udah dari tadi?" Tanya Altaf.

"Udah kak, tadi lagi ngobrol sama kak Daffa sama kak Leo! Trus kak Dea datang.

"Ra, lain kali nggak usah di ladenin si Dea!" Kata Daffa.

"Kalau Ara biarin makin ngelunjak dia kak!" Ara membantah kata Daffa.

"Iya gua setuju sama Ara, lawan aja Ra, ajak gelut sekalian kalau perlu, biar nyahok. Sekali lo banting dia pasti gepeng!" Leo memanasi suasana.

"Apasih lo Le, malah bikin tambah panas, udah Ra, nggak usah denger kata Leo, si manusia lucnut itu. Ayok ikut kakak, kita ambil makan dulu, Rara baru sampai kan. Kalau mereka udah kenyang, udah ngabisin makanan!" Kata Altaf pada Ara dan kedua sahabatnya melotot tajam.

"Nggak Ra, itu nggak bener, dikira kita rakus apa!" Leo membantah.

Ha.....ha....ha....

"Udah kak Le, ikut aja yuk kita ambil makan bareng!" Ajak ara sambil terus tertawa karena melihat Leo kesal.

"Jangan ikut, diam disini Le, jadi anak baik-baik!" Kata Altaf semakin membuat Leo kesal, Daffa yang agak pendiam hanya tersenyum melihat kekonyolan kedua sahabatnya.

"Kamu memang beda Ara, kamu berani, nggak mau ditindas, makin kagum aja aku sama kamu Ra, tapi sainganku sangat berat, Altaf." Kata Daffa dalam hati dan menghela nafas melihat Ara dan Altaf berjalan meninggalkan mereka.

Ara mengikuti Altaf ke meja yang menyajikan berbagai makanan dan kue.

Setelah mengambil makanan dan minuman Altaf mengajak Ara duduk di satu kursi tamu.

"Ra, kamu nggak usah manggil Daffa dan Leo kakak lagi, panggil nama aja!" Kata Altaf membuka obrolan.

"Kok gitu, nggak enak lah, mereka kan kakak tingkat Ara, sama kayak kak Al!" Jawab Ara heran dengan usulan Altaf.

"Itu dulu, sekarang nggak lagi! Ra, kamu datang sama siapa?" Tanya Altaf mengetes jawaban Ara.

"Sama mama papa, mereka gabung sama teman sejawatnya. Kenapa kakak nggak ngundang Ara, padahal kakak kak Al yang nikah. Btw kok bisa nikahnya sama kak Rena. Bukannya kak Rena sukanya sama kak Al ya?!" Tanya Ara.

"Tahu dari mana Rena suka sama kakak?"

"Ya tahu lah, semua juga pada tahu, kalau kak Rena suka sama kak Al. Makanya kak Rena selalu gangguin Ara karna kita deket."

"Oh, jadi sekarang Rara menghindari kakak tu karna Ara cemburu sama Rena?" Tanya Altaf jahil.

"Buat apa cemburu coba, cuma malas aja, selalu diganggu sama kak Rena sama kak Dea!" Jawab Ara mencoba membela diri.

"Rena sering datang ke rumah kakak, dari situ mas Alfin jadi suka sama Rena." Kata Altaf menutupi kejadian kenapa Rena bisa menikah dengan Alfin kakaknya.

"Al, gua ikut gabung ya!" Kata Dea dengan membawa piring berisi makanan dan membawa segelas sirup.

"Kan ada meja laen! Ngapain sih ngikut kak Al mulu, mau jadi buntut apa mau jadi kacung?!" Tanya Ara kesal.

"Eh lo ngapain sewot sih, Altaf aja nggak keberatan kok, ya kan Al? Lagian ngapain lo datang, Rena bukan teman lo!" Kata Dea memulai perdebatan.

"Gua yang ngundang, udah jangan ganggu Rara lagi, dia tamu gua Dea!" Kata Altaf memberi penekanan pada Dea. Dan Dea menunjukkan muka kesalnya.

Sejak acara pernikahan itu Dea semakin gencar mendekati Altaf. Sudah berkurang satu saingannya. Rena sudah menikah, berarti saingan beratnya tinggal Ara. Apalagi sekarang Altaf satu kampus dengannya. Lebih banyak kesempatan bertemu dengan Altaf dibanding Ara.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!