Tak pernah terbayangkan sebelumnya oleh Maxime Keano, bahwa dia akan menikahi seorang gadis yang masih SMA.
"Barang siapa yang bisa menemukan kalungku. Jika orang itu adalah laki-laki, maka aku akan memberikan apapun yang dia inginkan. Tapi jika orang itu adalah perempuan, maka aku akan menikahkan dia dengan cucuku." Ucap sang nenek.
Tak lama kemudian, datang seorang gadis remaja berusia 18 yang yang bernama Rachel. Dia adalah seorang siswi SMA yang magang sebagai OB di perusahaan Keano Group, Rachel berhasil menemukan kalung sang nenek tanpa mengetahui sayembara tersebut.
"Ingat, pernikahan kita hanya sementara. Setelah nenekku benar-benar sehat, kita akan berpisah. Seumur hidup aku tidak pernah bermimpi menikah dengan seorang bocah sepertimu." Maxime Keano.
"Kamu pikir aku ingin menikah dengan pria arogan dan menyebalkan sepertimu? Menikah denganmu seperti musibah untukku." Rachel Calista.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DF_14, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 2
"Barang siapa yang bisa menemukan kalungku. Jika orang itu adalah laki-laki, maka aku akan memberikan apapun yang dia inginkan. Tapi jika orang itu adalah perempuan, maka aku akan menikahkan dia dengan cucuku." Nenek Margaretha berkata dengan lantang.
DUAARRR...
Tiba-tiba terdengar suara guntur menggelegar di angkasa, seakan telah mengamini sumpah Nenek Margaretha.
Perkataan Nenek Margaretha membuat semua pelayan wanita yang ada disana sangat bersemangat. Wanita mana yang tidak ingin menikah dengan seorang Maxime Keano.
Maxime adalah satu-satunya pewaris perusahaan dari Keano Group. Kedua orangtuanya meninggal karena kecelakaan. Sehingga bagi Maxime hanya Nenek Margaretha satu-satunya keluarga yang dia punya.
...****************...
Saat ini Maxime sedang mengendarai mobilnya dalam perjalanan pulang menuju mansion, terlihat dia sedang berteleponan dengan seorang wanita, dengan menggunakan headset yang menempel di telinganya.
"Sampai kapan kamu ingin merahasiakan hubungan kita? Hubungan kita sudah dua tahun. Sudah seharusnya semua orang tahu bahwa kita berpacaran. Sebenarnya aku berencana untuk melamar kamu tahun ini, Elsa."
Maxime sudah dua tahun berpacaran dengan seorang model bernama Elsa. Demi Elsa, sampai Maxime mengabulkan permintaan Elsa yang ingin menjadi seorang model, sehingga Elsa sudah sering menjadi brand ambassador dari brand ternama. Itu semua berkat Maxime. Demi mengabulkan cita-cita Elsa, Maxime rela mengeluarkan uang dengan jumlah yang cukup besar.
Tapi ternyata Elsa meminta Maxime untuk merahasiakan hubungan mereka, dengan alasan demi karir Elsa. Elsa takut karirnya menjadi redup jika seandainya semua orang tahu bahwa Elsa sudah memiliki seorang kekasih.
"Aku belum siap untuk menikah. Tolong kamu pahami posisi aku saat ini."
Maxime pun menghela nafas setelah mendengar jawaban dari Elsa. Padahal dia mampu mencukupi semua kebutuhan Elsa jika Elsa mau. Tapi bagaimana pun dia harus menghargai karir Elsa. Elsa sudah lama menantikan ingin menjadi seorang model terkenal.
Maxime memilih mengalah, dia tidak ingin bertengkar dengan kekasihnya itu. Setelah Elsa menjadi model terkenal, Maxime merasa hubungannya menjadi renggang dengan kekasihnya itu. Mungkin karena mereka disibukkan dengan pekerjaan masing-masing.
Setelah berteleponan dengan Elsa, Maxime merasakan dirinya haus, dia memilih untuk menghentikan mobilnya di depan mini market, untuk membeli minuman.
...****************...
Terlihat Rachel yang sedang berjalan kaki di atas trotoar. Jika tidak memiliki ongkos untuk pulang, dia memilih untuk berjalan kaki.
Kehidupannya sangat miskin, apalagi setelah kedua orang tuanya meninggal. Sehingga Rachel harus mencukupi semua kebutuhannya sendiri. Tapi walaupun begitu dia tidak pernah memperlihatkan kesedihannya. Dia selalu terlihat ceria.
Rachel masih sangat kesal kepada Maxime. Mungkin karena dia sering diomeli oleh Maxime hanya gara-gara kesalahan kecil. Sampai dia terancam akan dipecat.
"Hhhh... Dasar kuyang. Kenapa di dunia ini harus ada manusia yang mengerikan seperti itu?"
Mungkin karena Maxime adalah seorang CEO yang sangat arogan dan tak punya perasaan, membuat banyak karyawan yang diam-diam memanggilnya kuyang. Bagi mereka Maxime memang sangat mengerikan, apalagi kalau lagi marah. Lebih mengerikan dari semua jenis hantu yang ada di Indonesia. Genderuwo dan kuntilanak pun akan minder jika berhadapan dengan Maxime.
"Siapapun yang menjadi istrinya pasti akan menjadi mimpi buruk untuk wanita itu."
Mungkin saking kesalnya, Rachel tidak sengaja menendang bekas kaleng minuman bersoda yang terdapat di atas trotoar tersebut.
Klontang...
"Arrrghhh!"
Rachel dikejutkan dengan suara geraman seorang pria. Ternyata bekas kaleng minuman yang tidak sengaja dia tendang mengenai kepala seseorang yang sedang duduk di kursi yang ada di depan mini market.
Rachel terjingkat begitu menyadari bahwa orang tersebut adalah seorang pria yang sedang dia umpat sedari tadi.
"Mati aku." Keluh hati Rachel sambil menepuk jidatnya sendiri. Dia sangat merasa ngeri ketika melihat Maxime yang sedang menatap tajam padanya. Seakan ingin memakannya hidup-hidup.
Lagi dan lagi Rachel selalu saja terlibat masalah dengan pria dewasa itu, walaupun sebenarnya tanpa kesengajaan. Tapi sepertinya malam ini adalah malam pertemuan terakhir Rachel dengan Maxime, karena Maxime pasti akan memecatnya.
lari sejauh mungkin biar Max frustasi coz kehilangan kamu.
sy yakin sudah ada benih Max yg tertinggal di rahim kamu.
nenek mu maha benar ya maxime