Bagaimana jika seorang anak bungsu perempuan,yang seharus nya mendapat kasih sayang penuh dari sang ayah,malah sebalik nya?
Dia adalah gendis,anak yang tidak di ingin kan oleh sang ayah,dia selalu mendapat perlakuan tidak adil dari sang ayah!
Karena memiliki kulit hitam manis,sehingga ayah nya menolak kelahiran sang bungsu
.Namun semuanya berubah setelah seorang erlangga datang di kehidupan gendis Yuk kitaa simak ceritanya mumgkin akan banyak menguras emosi para pembaca
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ayuwine, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
31
Gendis mondar mandir di dalam kamar nya ,dia begitu gelisah saat erlangga meminta nya bertemu lagi,,
"pasti kak amel akan mengacaukan nya lagi,dan ayah akan marah lagi"ucap nya dengan gelisah.
"GENDIS.....TURUN KAMU KEBAWAH"
Tiba tiba suara baskoro menggelegar dari bawah,ya baskoro baru pulang dari kantor nya,sepanjang perjalanan baskoro sangat marah,karena erlangga benar benar sudah menolak amel.
Semua orang berjingkrak kaget,bahkan amel dan suci pun berlari ke turun ke bawah,sedangkan gendis dia sungguh takut,
"ada apa lagi ini?perasaan hari ini aku tidak membuat masalah apa apa?"ucap nya kebingungan.
"mana gendis bu?apa dia sudah pulang?"ucap baskoro dengan tatapan tajam ke arah suci.
Belum sempat suci mejawab,baskoro sudah melihat gendis keluar dari kamar dan berjalan turun,
"itu dia"ucap baskoro pelan.
"ada apa ayah?"tanya gendis dengan tatapan datar nya
"pakai pelet apa kamu ?sehingga membuat erlangga memuja muja kamu?"
Bukan hanya gendis semua anggota keluarga di sana ikutan kaget,dengan tudingan baskoro kepada sang bungsu.
"pelet?maksud nya?" ucap gendis dengan mengerutkan dahi
"iya pasti kamu memelet erlangga kan?sampai dia berani menolak mentah metah anak sulungku!"ucap nya menggelegar.
"apa ayah?aku di tolak mentah mentah oleh erlangga?bahagai mana ayah bisa tau"sela amel dengan tak kalah menggelegar.
Akhirnya baskoro menjelaskan semuanya,dia menjelaskan telah bertemu dengan erlangga tadi setelah jam pulang dari kantor,dan erlangga lebih memilih gendis dari pada amel.
Amel maupun gendis sangat shok mendengar nya.
"sesayang itukah ayah pada kak amel?sehingga dia rela mengorbankan ku demi anak kesayangan nya itu?baiklah jika itu yang ayah mau,aku tidak akan mengalah kali ini aku akan memperjuangkan orang yang menyayangiku!"ucap gendis dengan tatapan yang berkaca kaca.
"apa maksud mu gendis"ucap amel tiba tiba.
Dia menghampiri gendis,sedangkan gendis sudah beriap siap ,takut nya amel menjambak rambut nya lagi,namun justru hal yang tidak terduga amel lalukan,
dia menangkupkan kedua tangan nya di depan gendis
"dis aku mohon mengalah lah demi aku,jauhi erlangga,aku benar benar sudah jatuh cinta dengan dia"ucap nya dengan suara yang sudah turun beberapa oktaf
"ini pertama kali nya aku memohon kepadamu ,aku janji setelah kamu memberikan erlangga kepadaku,aku tidak akan mengganggumu lagi"ucap nya lagi.
Melihat itu gendis benar benar tidak habis fikir,gendis sangat tau,amel tidak tulus mencintai erlangga,amel menyukai erlangga karena dia kaya raya,
Begitu pula dengan pasangan suami istri ,mereka saling pandang,sungguh baskoro maupun suci tidak pernah melihat amel menurunkan ego nya.
"maaf kak,aku tidak bisa,aku akan memperjuangkan kebahagian ku sekarang,sudah cukup aku selalu mengalah dari kecil ,maaf aku tidak akan meninggalkan erlangga"ucap gendis dengan suara yang sangat lembut,berharap amel akan mengerti,bahwa semua keinginan nya ,tidak harus terwujud .
Amel dari kecil sangat di manja oleh sang ayah,apapun ke inginan anak sulung nya itu baskoro akan memberikan nya,dan terbukti lah sekarang saat dia sudah dewasa,dia harus mendapatkan apapun yang dia mau termasuk mendapatkan erlangga.
Sedangkan gendis,boro boro di manja,dia akan mendapatkan barang barang bekas sang kakak,baju,celana,sepatu apapun itu yang sudah jelek dan amel tidak suka ,pasti baskoro akan memberikan nya kepada gendis.
Mendengar penolakan dari sang adik,amel naik pitam dan
PLAK
Satu tamparan cukup keras mendarat di pipi gendis,gendis yang tidak tau akan di tampar oleh sang kakak sedikit terhuyung kebelakang,untung sang ibu sangat sigap membantu gendis.
"AMEL"teriak suci menggegar.
"masuk ndis ,kemakar cepat"titah sang ibu kepada sang bungsu
"tapi bu..."ucap gendis enggan untuk pergi dari sana,gendis menatap nanar sang ibu dengan tangan yang masih memegang pipi sebelah kiri nya.
"cepat!"ucap suci dengan sedikit melotot,suci benar benar tidak tega melihat sang bungsu yang terus terusan mendapat kekerasan fisik.
Gendis cepat berlari ke atas dimana kamar nya berada,dia menutup pintu kamar nya lalu menguncinya,dia menangis di balik pintu dengan memeluk erat lutut nya.
"kalian kenapa sih?se tega itu sama gendis?apa salah dia?apa? Katakan ayah!?" teriak suci dengan mengguncang guncangkan tangan suami nya itu.
"diam!gendis memang harus di beri pelajaran,dia berani merebut laki laki pilihan ayah dari amel"teriak lantang baskoro dengan menepis lengan suci.
"gendis tidak merebut siapapun,dari siapapun,erlangga memang sudah tertarik saat pertama kali dia melihat gendis,saat ayah membawa nya untuk berteduh saat itu,dan itu bukan salah dia!ibu tegas kan bukan salah dia"teriak suci cukup kencang,suci benar benar di buat naik pitam oleh anak sulung dan suami nya itu.
"amel kamu adalah kakak di sini,sebagai saudara tertua harus nya kamu memberi contoh yang baik buat adik mu,bukan bisa nya hanya menyiksa saja,ingat ini,setelah ibu dan ayah mu tiada,kamu pasti akan menyesal telah jahat kepada adik mu,karena dialah nanti yang kamu punya setelah orang tua mu meninggal amel" ucap nya lagi dengan menatap tajam sang sulung.
Amel maupun baskoro mereka tidak bisa berkata apa apa,sungguh ini baru pertama kali melihat bu suci semarah ini.
Dada suci naik turun,dia memandang ke arah mereka secara bergantian,berharap mereka akan mengatakan sesuatu nyatanya mereka hanya diam saling membisu,
Suci menarik nafas dan membuang nya dengan kasar,lalu dia berbalik arah pergi berjalan menuju kamar,terdengar suara pintu yang di kunci dari dalam.
"ayah..ibu semarah itu demi membela gendis!"ucap amel memecah keheningan di antara mereka berdua.
"sudahlah diam kamu,sana masuk kamar,gara gara membela kamu ,malam ini ayah harus tidur di kursi"ucap baskoro begitu prustasi.
Ada rasa takut saat melihat istrinya begitu marah malam ini,dia takut suci meninggalkan nya,walaupun baskoro selama ini bersikap acuh,namun hati kecil nya mengatakan bahwa dia tidak bisa hidup tanpa istrinya,karena sudah bertahun tahun baskoro hidup dengan suci,semua keperluan nya selalu di layani oleh sang istri.
Amel memanyunkan bibir nya,dia berjalan ke arah kamar nya dengan menghentak hentakan kaki nya.
Sementara itu di kamar gendis...
dia menutup kedua telinganya dengan kedua tangannya,dia mendengar teriakan sang ibu,dia cukup lelah setiap malam selalu ada saja masalah,ingin pergi namun dia tidak tega jika harus meninggalkan sang ibu sendirian di sini.
"ya tuhan ,kenapa semenyakitkan ini?padahal aku hanya ingin kebahagian ku saja,aku tahu kamu mengirimkan laki laki yang begitu menyayangi ku ,karena aku tidak pernah mendapat kasih sayang seorang ayah kan?makanya kamu mengirim erlangga untukku kan?"ucap nya, berharap sang tuhan mendengar apa yang dia katakan.
Dia menangis tergugu di sana,dengan posisi yang masih sama,memeluk lutut ,dan dia membenamkan wajah nya di sana.
Sudah pukul 12 ,bahkan dia menangis dampai ketiduran dengan posisi seperti itu,dia mengangkat kepalanya,sungguh kepalanya sangat pusing,dan badannya berasa sangat kaku,dia berdiri dan meregangkan seluruh otot di badannya,sungguh badannya merasa sangat remuk
"ugh...badan ku pegal semua"gumam nya dengan masih meregangkan seluruh badan nya.
Dia berjalan gontai ke arah tempat tidur,saat melewati cermin di meja riasnya,dia menoleh sebentar dan menatap bayangan dirinya di depan cermin.
"mataku sangat bengkak,dan pipi kiri ku sangat merah dan bengkak,sakit sekali"lirih nya dengan masih menatap ke arah cermin.
dia mulai merebahkan diri di atas kasur,satu detik,dua detik....akhirnya gendis menutup matanya nya kembali dan tertidur dengan keadaan yang tidak baik baik saja...