NovelToon NovelToon
Dihamilin Om Dokter

Dihamilin Om Dokter

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / One Night Stand / Cinta Paksa / Beda Usia / Teen Angst
Popularitas:14.2k
Nilai: 5
Nama Author: adelita

Jillian Amberly, seorang gadis muda, menginjak usia 18 tahun yang masih duduk dibangku sekolah tidak sengaja melakukan One Night Stand di tempat kerjanya dengan seorang lelaki bernama Alfred Dario Garfield seorang pria Bergelar Dokter spesialis Patologi, ternama disalah satu rumah sakit besar di kota Milan.

Lelaki berprofesi dokter itu, berniat menikahi Jillian sebagai bentuk tanggung jawab atas kekhilafan nya yang tidak disengaja tapi Jillian menolak mentah-mentah seolah mengatakan dirinya tidak akan hamil hanya karena bercinta satu malam.

Tapi! semua itu hanyalah angan dan mimpi dalam tidur Jillian nyatanya saat ini ia memegang teshpeck yang menunjukkan garis dua, tangan Jillian bergetar air matanya sudah tidak dibendung lagi.

Bagaimana ia harus memberitahu kebenaran ini pada keluarganya? keluarganya saja tidak memperdulikan nya. Lalu pria yang bercinta dengan nya bagaimana? apa dia percaya dengan Jillian?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon adelita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

EPISODE 26

Pagi ini, setelah mereka sarapan seluruh keluarga besar Dario bersiap-siap pulang, tentu dengan membawa Jillian ikut bersama mereka. hal yang tidak disangka saat itu Tante Eleanor menitikan air mata membayangkan sikap dan perilaku nya terhadap Jillian yang tidak akan bisa terulang lagi.

" Maafin Tante ya Jili. " ucap Eleanor memeluk wanita hamil itu.

" Sudah berapa kali aku bilang, Tante gak perlu merasa bersalah begitu. " ucap Jillian.

" Tante masih belum bisa memaafkan diri Tante. " jawab Eleanor.

" Sudahlah Ele, anak ku sudah memaafkan mu. " ucap Bobby menengahi.

Mereka saling bersalaman dan berpamitan tibalah Bobby dan Dario bersalaman sangat kikuk dan mengecam bagaimana tidak? Bobby masih merasa dongkol setiap kali mengingat anaknya masih muda sudah menikah dan hamil pula.

" Dario. " panggil Bobby menepuk pundak lelaki itu mungkin lebih tepatnya di remas kuat tidak membuat Dario terlihat kesaktian.

" Saya titip anak saya padamu ya, mungkin dia bukan istri idaman kamu. jika kau sudah bosan pulangkan dia padaku seperti kau meminta nya baik-baik padaku." jelas Bobby tegas.

" Bimbing anak ku kejalan yang benar, dia masih terlalu dini untuk menjalani kehidupan pernikahan yang lebih serius, pemahaman dan pemikiran nya masih sangat dangkal kalau bukan suami yang membinbingnya siapa lagi kan? hanya kamu yang bisa merubah sifat kekanakan nya. " smabung Bobby.

" Saya serius menjalani rumah tangga ini Om, saya tidak akan mungkin meninggalkan Jilli. " ucap Dario yakin.

" Saya yakin hal itu, tapi namanya takdir siapa  yang tahu." ucap Bobby tersenyum.

Selesai berpamitan, mereka segera memasuki mobil saat mobil mulai menjauh ada raut kesedihan diwajah Jillian ia baru saja bisa merasakan kasih sayang dari keluarganya kini harus terpisah karena ia harus tinggal bersama suaminya.

Sedangkan keluarga besar Dario mereka pergi kerumah utama milik keluarga Dario, berbeda dengan Dario ia langsung membawa Jillian ke rumah baru yang ia sewa.

" Sudah jangan sedih, cuman pindah rumah doang. kamu bisa kesana semau mu. " ucap Dario yang fokus menyetir mobilnya.

" Emang boleh Om Dokter? "tanya JIllian lagi.

" Tentu saja, dia Papa kamu. " jawab Dario.

" Kalau gitu... "

" Bukan sekarang! tapi kapan-kapan. " ucap Dario lagi.

" Itu namanya OM larang aku dong!!! " seru Jillian.

" Bukan melarang kamu, kamu dan keluarga mu pasti lelah juga. perjalanan dari rumah mu kerumah ku memakan waktu 3 jam Jillian. " ucap Dario meminta pengertiannya.

" I-iya juga sih. " Ucap Jillian lagi.

" Kamu juga lagi hamil, gak baik ibu hamil terlalu lama duduk dan perjalanan jauh. " ucap Dario.

" Iya-iya Bapak suami Hunny bunny ku. " ucap Jillian memanjakan suaranya seimut mungkin.

CKITTT.....

Tiba-tiba Dario ngerem mendadak, membuat Jillian yang posisinya saat itu mengarah kesamping menghadap Dario, tubuhnya sampai termaju kedepan. Tangan Jillian tanpa sengaja menyentuh sesuatu di tempat yang sedikit menggembung belum sepenuhnya sadar apa yang terjadi wanita itu merematnya.

" JILLIAN!!! " pekik Dario yang syok saat miliknya di remas Jillian.

" Hah!!!! ahhh!!! itu.... " Jillian memekik saat merasakan sesuatu yang keras namun menggeliat tapi ia tidak lihat apa yang disentuhnya.

" KAMU!!! " pekik Dario lagi menatap JIllian.

" APA!!!! SALAHKAN OM DOKTER, BERHENTI TIBA-TIBA. TAP-TAPI APA TADI ITU!!!! " seru Jillian cukup syok  melihat tangan nya mencoba mengingat benda yang di sentuhnya.

" Hentikan!!!! jangan kau bayangkan, atau kau ingat! hapus dari pikiran mu!!! " pekik Dario wajah pria itu memerah lantaran malu.

" Tap-tapi apa itu? sangat keras dan bergerak. " gumam Jillian yang melirik kebagian bawah Dario mencari tahu apa yang ia pegang.

" Hentikan tatapan mesum mu Jillian!!!! " Seru Dario lagi.

" Apaan sih Om Dokter! " mata Jillian kembali menelaah bego dan polos hanyalah beda tipis tapi Jillian termasuk ke tahap apa?

Mata Jillian membola lantaran saat melihat celana Dario tampak menggembung, wanita hamil itu menutup mulutnya dengan kedua tangan nya menatap bergantian wajah Dario dan dibagian bawahnya.

" Ka-kau! Om-Om Dokter! K-keras! itu? Terangsang!!! " ucap Jillian yang baru paham.

" Sial! sudah dibilang diam sja!!! " ucap Dario memelankan suaranya.

" DIAMLAH!!! PIKIRAN MU TERLALU KOTOR BOCAH\~!!!!! " umpat Dario.

...****...

Sesampainya mereka dirumah baru, Dario dan Jillian disambut ART rumah dan adik Dario yang menunggu kedatangan mereka.

Karena kejadian beberapa saat lalu, membuat diantara mareka canggung dan sedikit Akdward jadilah mereka berjalan tidak beriringan.

Jillian mengerutkan keningnya melihat seorang wanita muda berdiri disana menyambut kedatnagan mereka, keluarga Dario dan Dario sendiri tidak bercerita apapun megnenai wanita muda itu.

" Ada apa dengan kalian? " tanya Alice adik Dario heran melihat sikap keduanya sangat canggung dan tidak biasanya.

" Bukan apa-apa, Jillian perkenalkan dia adik ku. " ucap Dario memperkenalkan sang adiknya.

" Nama ku Alice salam kenal Kakak ipar. " ucap Alice menjabat tangan mereka.

" Panggil aja Jilli, sepertinya umur mu lebih tua. " ucap Jillian.

" Wah, kau cocok jadi peramal rupanya. walaupun kita beda 3 tahun tidak masalah kau tetap kakak ipar ku. " ucap Alice.

Jillian membulatkan matanya, tidak menyangka tebakan nya benar padahal ia hanya basa-basi saja.

" Ayo masuk. " ajak Dario sambil melewati Jillian, alih-alih menggandeng tangan nya karena kejadian di dalam mobil tadi, apa jadinya jika mereka benar-benar melakukan itu nanti? akan secanggung apa keduanya?

Saat masuk kedalam rumah, Jillian memperatikan seisi rumah yang sangat terlihat sederhana tidak semewah interior rumah keluarganya.

" Maaf, saya hanya mampu memberikan rumah sederhana tidak semewah milik Papa mu. " ucap Dario memperhatikan Jillian yang memandangi setiap sudut rumah.

" Tidak masalah, bentuk apapun asalkan ada tempat tinggal aku suka-suka aja. " jawab Jillian santai wanita itu memang lebih suka hal sederhana, walaupun Papa nya kaya ia tidak pernah mendapatkan barang mewah hadiah atau semacam nya.

" Syukurlah kalau gitu, ayo saya antar  ke kamar. " ucap Dario.

" Tunggu dulu!!! " seruan Alice menghentikan langkah mereka.

" Ada apa lagi? " tanya Dario jengah melihat kelakuan adiknya yang begitu antusias menyambut kedatangan kakak iparnya.

" Kalian harus makan ini dulu. " ucap Alice menunjukan sepotong Cake di piring kecil.

" Buat apa? "tanya Dario lagi.

" Sebagai tanda penyambutan kedatangan pengantin baru. " ucap Alice yang ingn menyuapkan pada Jillian disambut senang wanita hamil itu.

" Siapa yang mengatakan itu padamu? "tanya Dario lagi.

" Mama yang suruh, ayo kakak ipar buka mulutnya. " ucap Alice menyuapkan sepotong Cake.

" Emm... enak banget. " ucap Jillian merasakan rasa manis dan sedikit asem rasa yang begitu Jillian suka semenjak hamil ia lebih suka makan makanan yang asem manis.

" Mau lagi Jilli? " tanya Alice.

" Nanti saja, tapi masih ada kan? " tanya Jillian.

" Tentu saja, kamu bisa ambil di kulkan. sekarang Kakak makan juga. " ucap Alice berniat menyuapi sang kakak.

" Gak! kalian saja yang makan. " ucap Dario menolak.

" Ayolah Om Dokter! hargailah permintaan dari Mama ya kan Mbak. " ucap JIllian menahan tangan pria itu yang hendak pergi.

" Betul itu, kasian Mama sudah se-effort ini beli Cake buat Kakak. " ucap Alice.

" Oke Fine. " ucap Dario menyuapkan sendiri Cake itu ekdalam mulutnya.

" Sudahkan, sekarang ayo kita ke kamar ibu hamil gak boleh kecapekan. " ucap Dario menarik tagnan Jillian pelan menaiki anak tangga.

1
elleya
keren. lanjut ka
Delita bae
salam kenal jika berkenan mampir juga👋👍🙏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!