NovelToon NovelToon
Agresifnya Kakak Tiri

Agresifnya Kakak Tiri

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Mafia / Pelakor
Popularitas:12.4k
Nilai: 5
Nama Author: Rofiwan

Refina dan Rio mendadak jadi saudara tiri, Kebahagiaan yang terus yang didapat kan hari-harinya, sampai membuat Refina jatuh cinta pada saudara tirinya.

Percintaan seperti apa yang akan mereka jalani?, Ikuti kisahnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rofiwan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

10 | Taman Sekolah

Setelah kepulangan Rio yang tiba-tiba menghilang. dihadapan Refina yang sedang interogasi Rio dia enggan memberikan jawaban kemana dia pergi.

Refina terus berteriak kesal yang membuat dirinya naik pitam, Pak ahmad menghampiri kedua anak nya untuk menengahi "Ada apa kalian ribut-ribut?" Tanya pak Ahmad

Secara tiba-tiba Fina mengelak pembicaraan ayahnya "Ayah belikan aku motor!" Ketus nya

Diketahui Refina belum sempat membeli motor setelah kepindahan nya di kota ini, bahkan dia tidak ada waktu untuk membelinya "Umurku sudah cukup untuk mengendarai motor" Ucap nya datar

"Fina! Masih dua tahun lagi!" Jawab sang ayah mengelak

"Ayah pilih kasih! Rio dibelikan Fina enggak!"

BRUK!!!

Tiba-tiba suara pintu kamar Fina terdengar nyaring

Pak Ahmad langsung menghubungi dealer motor untuk menanyakan motor matic yang cocok untuk gadis SMA.

Disana Rio yang mengambil air minum dari lemari es nya mendengar obrolan ayahnya dari tangga

Fina tidak bisa apa-apa saat Rio mengejar Anisa tadi karena dia tidak memiliki kendaraan yang sama oleh mereka. Besok nya mereka tengah bersiap untuk bersekolah dan belajar menimba ilmu

Terlihat Fina saat sarapan menusuk-nusuk daging ayam yang tertata dalam piring nya Rio tersenyum simpul ngerasa Fina kalau lagi ngambek cantik luar dalam nya ada.

"Fina kamu mulai buat konten kapan?" Tanya Rio sambil mengunyah makanan dalam mulutnya.

Fina mendelik ke Rio yang mulutnya tengah berayun-ayun "Makan dulu nanti tersedak!" Jawab Fina yang tiba-tiba melahap makanan dengan terburu-buru

Pak Ahmad dan Bu Lastri yang sedang disana mereka menghela sambil memasukan nasi ke dalam piring nya. "Fina mau bawa bekal?" Tanya Bu Lastri

Tawaran singkat itu dijawab oleh Refina melalui anggukan kepala. Di sekolahan Refina menghindari kantin dan makan bekal di taman sekolah nya

Dengan raut wajah cemberut Fina dengan cuek makan bekal dan duduk sendirian tanpa memperdulikan orang disekitar nya. "Fina sedang apa lu disini" Kata Melati yang sedang berjalan mengarah nya

Melati duduk untuk menemani Refina walau mereka beda kelas tetapi mereka kenal berkat semalem ke rumahnya secara tidak sengaja

"Lu liat tuh Murid-murid pada liatin lu disini sendiri" Kata melati

"Ga peduli gue" Jawab singkat nya Fina sambil fokus makan nasi goreng buatan ibunya.

Alvin tiba-tiba mengubah raut wajahnya saat pertama kali bertemu Refina dia menganga seperti lihat hantu "Ada apa liatin gue kaya gitu" sentak Fina dengan Ketus

"Lu kaya gada temen aja duduk dimari sendirian" Jawab Alvin santai

Bersama dengan Melati disamping nya dia tiba-tiba berteriak lebay ke Alvin "Baby! Jangan bertanya seperti itu ke Fina! Aku temen Fina!" Bentak melati yang terengah kesal.

Fina yang mendengar mereka menggeleng kepala sambil berkata "BUCIN"

Alvin merespon dengan menoleh kearahnya lagi-lagi Alvin diam membeku hanya bisa melihat pesona Fina yang sangat cantik sedang mengunyah makanan.

"Buat lu terima ya" Alvin memberi minuman dingin dari kantin untuknya

"Thanks ya" Jawab singkat Fina

Alvin tiba-tiba di jewer telinga nya sama melati, tepat di depannya Fina "Mata lu jangan pecicilan" Desis melati dalam bisikannya

Alvin meneguk air ludah dan berpamitan ke Fina untuk masuk ke kelas "Lu juga jangan lupa masuk Fina!" Teriak Alvin.

Refina merespon nya dengan mengangguk ke arah Alvin yang mulai menjauh.

Rio yang tengah mencari keberadaan Fina dia datang dan mengajak Fina untuk masuk ke kelas "Fina, lu Napa si dari pagi bersikap aneh!" Kata Rio bersuara kebas nya

Refina mendelik ke arah Rio yang enggan memberi jawaban nya soal semalam kemana dia pergi "Gue pokoknya ngambek sebelum lu bilang!" Ucap nya santai

"Sorry gue panik tadi tiba-tiba Anisa marah gara-gara mengenang masalah Ferdi jadi gue buru-buru nganter dia pulang" Kata Rio beralibi parah

"LU JANGAN BUAT GUE PANIK!" Sambil mencubit dan menggelitik pinggang Rio yang membuat rio tertawa geli

Refina tiba-tiba tertawa terbahak lihat wajah konyol Rio "Lu mirip Budi Anduk kalo ketawa menggeliat seperti itu"

Reflek Rio setelah mendengar itu, langsung balas dengan sentuhan ujung jari berkali-kali ke pinggangnya Fina sampe dia menunduk geli

"HAHAHAHA, HENTIKAN!" Kata Fina yang tengah tertawa lebar

Di atas sana sedang ada Anisa yang tengah melihat kegaduhan Rio dan Fina dari kejauhan. Dia terus berjalan menuju kelas nya yang habis dari kantin di lantai dua nya

Anisa tampak kesal dengan perilaku Rio yang begitu buruk kepadanya, Anisa terus berusaha menghindari Rio saat dia menghampiri nya selama di sekolah

"Lu kira gue cewek apaan" gumam Anisa pelan sambil memegang mulutnya dengan telapak tangan nya.

Di sana Rio dan Fina yang sedang bercumbu mesra mendapatkan sebuah teriakan bucin dari siswa-siswa yang mengarah ke pada mereka

Mereka menyudahi tingkah konyol nya dan langsung masuk ke dalam ruang kelas nya sebelum bel masuk berbunyi

Di kelas saat Rio dan Fina masuk, Anisa bingung saat melihat keanehan dari mereka. "kenapa mereka berdua bergandengan tangan saling mengaitkan lengan?" Batin nya Anisa yang penasaran

Anisa ingin bertanya tapi gengsi, saat ini dia sedang marah kepada Rio berkat ciuman bibir nya kemarin.

Tapi dari penasaran nya itu melebur saat baru ingat status dari mereka adalah kakak adik ketemu gede alias saudara tiri

"Lagipula mereka kan bersaudara" Gumam nya pelan dan didengar oleh Nadia disampingnya "Kenapa kalau mereka bersaudara" sahutnya

Reflek kaget dari Anisa membuatnya panik "Gak bukan apa-apa" Katanya

Nadia menoleh ke arah Fina dan Rio yang bergandengan tangan dan mulai duduk di bangkunya masing-masing

Nadia tanpa berkata-kata dan berpamitan ke Anisa kalau dia juga ingin duduk setelah gurunya masuk untuk mengajarinya materi.

Saat jam pulang di tempat yang sama dengan waktu istirahat Anisa duduk di taman bersandar di penyanggah kursi panjang sambil membuat tubuh rileks

Tiba-tiba ada Nadia yang datang menghampiri nya "Kau belum pulang" Tanya nya datar sambil kasih sebuah minuman dingin berbentuk botol

"Belum" Jawab Anisa "Btw thanks ya" Lanjutnya sambil membuka tutup botol

"Gue lihat lu lagi kesusahan akhir-akhir ni setelah gue di undang lu ke rumahnya Rio, kenapa lu tadi kabur nis?"

Sambil meminum santai Anisa memilih untuk tidak memberitahukan nya kepada orang lain karena itu aib nya sendiri.

Setelah dia selesai meneguk minuman dia bilang "Aku ada urusan mendadak sama Rio makanya tiba-tiba pulang" Kata nya bego

"Plis deh jangan bohong Nis, Dari kata-kata lu aja berbelit aneh, dan lu lagi masang wajah cemberut" Ucap Nadia yang Lagi-lagi kepo sampe memojokkan Anisa untuk menjawab jujur

"Beneran itu jawaban jujur, terus gue mau bilang apa lagi" Jawab terakhirnya Anisa sambil mengacungkan dua jari yang beri isyarat Peace

"Baiklah baiklah ayo kita pulang sekarang udah sore"

1
faaa
Cerita nya dikemas rapih disini. keren ceritanya, mau baca lagi
Anjani Pratiwi
semakin hari refina semakin barbar, seru banget. suka sama fina /Heart/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!