Clara Aurletta Sydney. Seorang gadis yatim piatu yang selalu mengusahkan apapun untuk diri nya, ia gadis yang tangguh, hidup di tengah-tengah kota sendirian, tidak ada keluarga satu pun yang menganggap diri nya setelah kematian kedua orangtua nya, namun tidak membuat diri nya menyerah.
Tujuan hidup Clara hanya uang. Namun setelah ia berurusan dengan Lorenzo Carlos Mateo, hidup nya berubah drastis.
"Gadis barbar, sangat menyebalkan," Ujar laki-laki tampan, memiliki wajah yang hampir sempurna ketampanan nya.
"Aduh om, lain kali hati-hati, aku sedang buru-buru, masa cuman masalah gini aku dipecat," Kata Clara.
"Kau akan mengganti kan waktu saya yang terbuang sia-sia dengan hidup mu." Laki-laki itu pergi meninggalkan Clara yang masih mengoceh.
"Sudah tua, masih saja suka marah-marah, nanti tambah tua," Gerutu Clara.
"Tapi tampan juga sih, eh kalo tampan aja tidak berguna, harus banyak duit juga," Gumam Clara, ia selalu berpikir realistis untuk kelanjutan masa depan nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lukacoretan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kehamilan Clara
Setelah Clara melakukan penembakan terhadap bibi nya, tiba-tiba Clara menjatuhkan diri nya, Clara tidak sadarkan diri.
"Honey, hei bangun," ucap Lorenzo menepuk-nepuk pipi Clara.
Kemudian Lorenzo membawa istri nya kedalam mobil, guna untuk membawa sang istri ke Rs.
Lorenzo melaju kan mobil dengan kecepatan tinggi, lima menit kemudian Lorenzo sampai ke RS.
"Dokter, tolong istri saya," ujar Lorenzo berlari.
"Kami akan menangani nona Clara," jawab sang dokter, lalu membawa Clara masuk kedalam ruangan rawat.
"Tuan mohon kerja sama nya agar tenang, kami tidak memperbolehkan siapapun masuk kedalam, selain dokter dan suster," ujar sang suster itu.
Lorenzo terduduk di kursi RS tersebut, menunggu kabar istri nya yang sedang di periksa.
"Apa kamu mengingat kejadian lalu lagi, harus nya aku tidak ceroboh mengizinkan kamu menghabisi mereka," batin Lorenzo.
Setelah beberapa menit, Lorenzo mondar-mandir, pintu ruangan terbuka lebar, terlihat sang dokter keluar dari ruangan tersebut.
"Dok, bagaimana dengan istri saya?" tanya Lorenzo cemas.
"Nona Clara tidak apa-apa, hanya kecapean saja, nona Clara sudah sadar," jawab sang dokter.
"Silahkan anda masuk, karena ada kabar yang harus saya sampaikan kepada tuan dan juga nona," titah sang dokter mempersilahkan masuk.
"Honey, apa yang kamu rasakan? Mana yang sakit?" tanya Lorenzo.
"Aku baik-baik saja, jangan mencemaskan aku," jawab Clara tersenyum.
"Tadi aku hanya sedikit pusing, tiba-tiba aku tidak bisa menahan rasa pusing dan juga mual," sambung nya lagi.
"Itu wajah untuk wanita yang sedang hamil," celetuk sang dokter.
"Apa dok?" tanya Lorenzo.
"Nona Clara sedang hamil, baru empat minggu, tolong dijaga kesehatan nya ya, karena kehamilan nya baru empat bulan, sangat rawan keguguran," jawab sang dokter.
Clara mengelus perut nya yang masih rata, Clara tidak menyangka akan diberikan hamil lagi setelah keguguran waktu itu.
"Aku hamil?" Gumam Clara tidak percaya.
"Selamat tuan dan nona, nona sudah tidak apa-apa, jadi kalo pulang sudah di izinkan," ujar sang dokter.
"Terima kasih dokter," ucap Clara.
Kemudian sang dokter meninggalkan Clara dengan Lorenzo.
"Honey, aku bahagia sekali, kita akan memiliki anak," ucap Clara.
Lorenzo memeluk sang istri nya, Lorenzo tidak tahu harus bagaimana, karena ia sangat bahagia kali ini.
"Aku akan memiliki penerus ku, semoga tuhan menjaga mu boy," gumam Lorenzo.
"Mau pulang sekarang?" tanya Lorenzo.
"Kita pulang, aku mau tidur," jawab Clara.
Lorenzo membawa Clara pulang ke mansion nya.
Lorenzo mengumpulkan semua maid di mansion nya, termasuk Alex dengan Kimberly.
"Istriku sedang hamil, jauh kan benda-benda yang akan menyakiti istriku dan akan membahayakan kehamilan nya," ucap Lorenzo memberitahu kan.
Semua maid mengangguk faham."Kami akan menjaga nona."
Kemudian semua maid kembali ke tempat nya masing-masing.
"Selamat, akhirnya kau akan memiliki Carlos junior," ucap Alex.
"Terima kasih Lex, aku sangat bahagia dengan kabar ini," ujar Lorenzo.
"Berikan bonus kepada semua karyawan yang berada di kantor, dan untuk semua maid disini," titah Lorenzo.
Alex mengangguk faham."Baik, akan saya lakukan, kalo begitu saya permisi."
"Honey, ayok kita keatas, kamu harus istirahat," Ucap Lorenzo.
Lorenzo menggendong Clara, ke arah lift yang akan membawa nya ke lantai tiga.
"Honey, seperti nya kamar kita harus pindah ke lantai bawah, selama kehamilan ku," ucap Clara.
"Aku sudah memikirkan nya, besok kita akan pindah kamar, agar kamu tidak banyak jalan," jawab Lorenzo.
Clara mengelus perut nya, Clara masih tidak percaya kalo di dalam perut nya sudah ada calon anak nya.
"Honey, kita akan memiliki anak, honey senang tidak?" tanya Clara.
"Bisa menikah dengan dirimu sudah sangat bahagia, apalagi memiliki anak dari rahim mu," jawab Lorenzo.
"Kamu harus selalu sehat, agar bayi kita juga sehat," sambung nya lagi.
"Coba honey elus perut ku," pinta Clara.
Lorenzo mengelus perut sang istri yang masih rata itu.
Lorenzo mencium perut Clara."Kamu jangan nakal, jangan membuat mommy kesakitan."
***
Keesokan hari nya, Clara terbangun dari tidur nya, namun ada rasa malas untuk meninggalkan tempat tidur tersebut.
"Honey.." Panggil Lorenzo yang sudah bangun duluan.
Clara membuka selimut nya, terlihat rambut nya acak-acakan, Lorenzo hanya tersenyum melihat sang istri nya.
"Kenapa?" tanya Lorenzo.
"Honey, ini sudah jam berapa?" tanya Clara.
"Sudah siang, sudah jam sebelas," jawab Lorenzo.
Clara membulat kan mata nya tidak percaya, baru kali ini ia kesiangan.
"Kenapa tidak membangun kan aku?" ucap Clara.
"Kamu tidur dengan sangat nyenyak, aku tidak tega membangun kan kamu," jawab Lorenzo.
"Aku lapar sekali, tapi tidak mau meninggalkan tempat tidur ini," ujar Clara.
"Lihat sebelah kanan," titah Lorenzo.
Kemudian Clara menuruti perintah suami nya Clara tersenyum saat melihat sudah ada steak sapi di atas meja.
"Honey, kamu sangat tahu tentang ku,"Ujar Clara, lalu Clara memakan steak sapi tersebut.
" Enak sekali.."Racau Clara.
"Hati-hati honey makan nya," ucap Lorenzo.
Namun tiba-tiba Clara berhenti makan, Clara menaruh makanan nya keatas meja.
"Kenapa? Tidak enak?" tanya Lorenzo.
"Enak, cuman aku lupa cuci muka," jawab Clara yang baru menyadari.
Lorenzo hanya tertawa melihat tingkah aneh istri nya semenjak hamil.
"Tidak apa-apa, lagian makanan nya sudah hampir habis," ujar Lorenzo.
Clara menyadari nya, lalu Clara melanjutkan makan nya, meskipun belum mencuci muka nya.
"Ini minum nya," ucap Lorenzo menyodorkan sebuh air putih.
"Aku tidak mau air putih, mau minum jus buah mangga," pinta Clara.
"Yang ini maksud nya?" tanya Lorenzo.
Lorenzo memang sudah memerintah kan semua chef khusus di mansion ini untuk memasak makanan yang super enak.
Lorenzo juga tidak lupa memerintah kan semua maid nya membuat semua rasa minuman, agar istri nya bisa memilih akan minum, minuman apa saja.
Clara meminum jus mangga itu habis."Kenyang sekali,"ucap Clara.
"Mau makan apalagi?" tanya Lorenzo.
"Aku ngantuk,"jawab Clara.
Lalu Clara kembali memasuki tubuh nya kedalam selimut.
Tidak menunggu waktu lama, Clara tertidur pulas.
Lorenzo mengelus rambut Clara." Aku senang melihat nya."Ucap Lorenzo.
Kemudian Lorenzo meninggalkan istri nya sendiri, Lorenzo akan melihat lantai bawah yang akan di pakai.
"Lex, bagaimana dengan pekerjaan ku?" tanya Lorenzo.
"Aman, meskipun aku hampir mati," jawab Alex.
Karena semua pekerjaan sudah Lorenzo berikan kepada Alex, Lorenzo akan cuti untuk beberapa bulan kedepan, sampai istri nya sudah siap di tinggal.
"Tapi meskipun begitu, aku orang yang paling bahagia setelah dirimu, setelah mendengar istri mu hamil, kau akan memiliki keluarga lengkap," ucap Alex.
"Giliran dirimu, aku menunggu momen itu," ujar Lorenzo.
"Jangan berharap, tidak ada keinginan ku untuk menikah." Jawab Alex.
***