Kesedihan mendalam karena diselingkuhi sang tunangan, membuat Sanum menerima tawaran Vevita sahabat baiknya. yang memberikan Sanum sebuah voucher liburan Menaiki kapal pesiar termewah, yang tidak sembarangan orang bisa memasuki nya.
Kesialan pun berlanjut, Sanum yang setengah mabuk salah memasuki kamar. Rasa kecewa dan penghianatan membuat dia Ingin membalas dengan pria yang dianggapnya sebagai pria bayaran yang dikirimkan oleh Vevita untuk menemaninya selama liburan.
Setelah melalui malam panjang, One Night Love dengan pria itu. Sanum pun pergi begitu saja, dia pun menghilang setelah mengetahui jika dia hamil anak kembar. pertemuan tak terduga kembali setelah Sanum bekerja diperusahaan besar yang ternyata dipimpin oleh pria yang dianggap nya sebagai pria bayaran malam itu.
Mampukah Sanum mempertahankan anak-anaknya, atau memilih kembali pada tunggangan nya Rendi.?"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ritasilvia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rasa penasaran Nita
"Arya."
Sanum masih menatap tidak percaya jika pria yang berdiri dihadapannya ini adalah Arya.
Tidak ada jawaban dari bibir Arya, tangannya terjulur kearah Sanum, Sanum membalas uluran tangan Arya yang membimbing nya menuju mobil disana sudah menunggu Mika yang membuka kan pintu.
Selama perjalanan tidak ada yang terucap dari bibir Arya, kaki itu terlihat sangat berubah, Sanum juga mencium aroma alkohol yang menyengat dari tubuh Arya.
"Kenapa dengan Arya sekarang, dia benar-benar sudah jauh berubah." gumam Sanum.
Tiba-tiba ponsel Arya berdering, tanda panggilan masuk dari Zein yang mengantarkan Gilang klinik pengobatan terdekat.
"Hallo bos, Gilang sudah sadar dari pingsan nya." terang Zein.
"Mutasi dia ketempat yang jauh, jika dia tidak terima dengan keputusan ini. pecat saja." Ucap Arya penuh penekanan.
Sanum sesekali melirik kearah Arya, pria itu benar-benar telah berubah dan mengabaikan nya. sepanjang perjalanan Arya hanya diam tanpa bertanya ataupun menoleh kearah Sanum.
Sanum sudah menduga, jika Mika akan mengantarkan nya kealamat rumah kontrakan sahabatnya Nita. beruntung bagi Sanum Nita saat itu juga tidak ada dirumah.
"Terimakasih tuan Arya, dan mbak Mika." Ucap Sanum yang dibalas anggukan oleh Mika, sementara Arya hanya diam.
Setelah melihat mobil Arya berlalu, Sanum langsung memesan taxi online untuk kembali pulang kerumahnya, namun Nita yang baru pulang melihat Sanum.
"Sanum kamu ngapain kesini, dan wajahmu bengkak dan pucat.," Ucap Nita terlihat khawatir.
"Tidak papa kok Nita,"
"Jangan bohong padaku Sanum, aku sahabatmu." menarik tangan Sanum dan mengajak nya masuk ke kontrakan kecil itu, meskipun perusahaan telah menyediakan fasilitas perumahan bagi karyawan nya, namun banyak diantara mereka lebih memilih tinggal diluar.
Nita membuat kan Sanum teh panas, dan membantu meminum kanya. setelah melihat Sanum terlihat tenang, Nita kembali bertanya. karena dia masih mersa penasaran.
"Ceritakan Sanum,"
Sanum menatap Nita, sahabat yang begitu baik pada nya, meskipun sekarang mereka sudah sangat jarang bertemu semenjak Sanum naik jabatan nya.
"Nita," Sanum langsung menghambur memeluk Nita. dan menangis dalam pelukan sahabatnya itu.
"Sanum tenangkan dirimu, jika kamu belum siap untuk bercerita. tidak apa-apa kok." Ucap nita dan meminta Sanum untuk menginap dirumahnya malam ini.
"Maaf Nita, aku tidak bisa tidur di tempatmu. karena dirumah anakku sedang menunggu kedatangan ku." Ucap Sanum yang sudah siap untuk memberitahu Nita.
"Anak-anak?"
"Ya," jawab Sanum pelan.
"Boleh kan aku bertemu mereka, dan kamu harus menceritakan semua padaku nanti." Ucap Nita yang langsung di anggukan Sanum.
"Baiklah, aku siapkan pakaian kerja untuk besok." Ucap Nita yang malam ini akan menginap dirumah Sanum.
Mereka menaiki taxi online, yang langsung meluncur kearah rumah kontrakan Sanum. berbagai pertanyaan berkecamuk di pikiran Nita, dia sudah tidak bsabar mendengar curhatan panjang sahabatnya itu.
Nita memperhatikan kontrakan kecil Sanum, ditersa utama terdapat berbagai mainan anak dan sepatu anak-anak dengan jumlah yang cukup banyak.
"Sanum, anakmu berapa orang ?"
"Tiga" jawab Sanum Sabil mengetuk pintu.
"Mama...Mama..Mama pulang," teriak mereka mengikuti langkah hi Ijah yang ingin membuka kan pintu.
"Mama....Mama.... Mama...." tiga orang bocah menghambur memeluk Sanum, hingga hampir membuat Sanum jatuh, karena memaksakan dirinya untuk mengendong mereka sekaligus masuk kedalam rumah yang diikuti Nita yang hampir pingsan berdiri begitu melihat anak-anak Sanum.
"Sayang, cepat Salim sama teman Mama, namanya Tante Nita." terang Sanum.
Nita mengangkat tangannya, menerima salam ketiga bocah-bocah itu yang bergantian mencium tangannya.
"Sanum aku tidak bermimpi Khan?" Nita menepuk pelan pipinya.
"Tidak Nita, mereka bertiga anak-anak ku."
Nita menatap wajahnya satu- persatu, sambil meyakinkan hatinya.
"Dan kamu juga akan memberikan kejutan lagi, dengan mengatakan jika mereka bertiga anak Tuan Arya Presdir kita." Ucap Nita yang melihat Wajak ketiga anak kembar Sanum mirip sekali dengan Arya.
" Ya,"
Jawab Sanum sambil mengaduk mantap, membuat Nita sukses pingsan seketika, mengabaikan teriakan panik Sanum dan ketiga bocah-bocah mengemaskan mengelilingi tubuhnya.
kenapa mama n oma g bilang klo nama janda itu Shanum.. pasti langsung cuz KUA 🥰🥰