Queena remaja berusia 18 tahun yang masih duduk di bangku SMA, Ia di buang oleh keluarga nya karna dianggap membawa sial setelah kematian kedua orang tuanya....Namun tiba tiba setelah 11 tahun di telantarkan, tiba tiba keluarga nya memaksa dia menikah karna alasan wasiat dari alm.Orang tua nya....
Vincent pria dewasa berusia 26 tahun, yang memiliki trauma pada kegelapan, tapi dia juga tak bisa tidur nyenyak dengan lampu terang. dia hanya bisa mengandalkan obat tidur setiap hari
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Surga Dunia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 31
3 Bulan telah berlalu, kini queena pun sudah mahir dalam segala hal, dan Vincent cukup bangga padanya karna tak perlu waktu lama untuk mengajari nya.
Hari ini, cuaca begitu cerah. Queena pun menjalani rutinitas seperti biasa...sepulang sekolah queena mampir di sebuah cafe yang sering ia kunjungi.
Tanpa queena sadari, ada seseorang yang sedang mengawasi nya dari kejauhan.
Queena masuk ke dalam mobil, supir yang biasa mengantar nya pun segera melajukan mobilnya
Di perjalan pulang mobil yang di tumpangi nya itu tiba tiba mogok. Namun queena tak panik ia tetap tenang duduk di dalam sana.
"Sebentar non, saya akan mengecek terlebih dahulu" kata supir.
"oke pak"
Sudah hampir 30 menit berlalu. Namun supir itu tak kunjung kembali, queena yang merasa janggal pun segera turun untuk mengecek kondisi di luar sana.
Queena mengamati sekitar, hingga beberapa saat kemudian muncul seseorang entah dari mana yang mulai menyerang queena.
Dengan mudah, queena melumpuhkan pria itu, namun saat dirinya lengah, ada pria lain yang datang dan menyuntikan sesuatu ke dalam tubuh queena.
Dalam hitungan menit, queena pun tak sadarkan diri, kedua pria itu langsung membawa nya masuk ke dalam mobil.
***
"Tuan......tuan" teriak supir itu memanggil manggil Vincent, kebetulan hari ini ia memang sedang berada di rumah.
"Ada apa? Dimana queena?" tanya Vincent meletakkan buku yang ia baca di atas meja lalu menghampiri supir itu.
"maaf kan saya tuan, saya kehilangan jejak non queena" ucap supir itu, ia berlutut di hadapan Vincent.
"ceritakan!" kata Vincent yang mencoba tenang.
"saat kami dalam perjalanan pulang, tiba tiba mobil itu mogok dan sepertinya mobil itu sudah di sabotase, aku keluar untuk mengecek keadaan. namun tiba tiba aku di serang dan tak sadar kan diri. Saat aku sudah sadar, non queena sudah tidak ada di dalam mobil"
Vincent langsung menghubungi Willy untuk melacak keberadaan queena. Untung nya, Vincent menaruh pelacak di dalam tas queena.
Dengan panik ia pun mengendarai mobil sembari menunggu kabar dari Willy, sudah 20 menit berlalu. Willy tak kunjung menghubungi nya.
*DRTTTTTT DRTTTTTT DRTTTTT
Tiba tiba ada no yang tak di kenal, menelfon Vincent.
"Datanglah ke lokasi jika ingin istri mu selamat"
*TUTTT TUTTTT TUTTTT
Belum sempat Vincent menjawab, panggilan itu sudah di akhiri. yang membuat Vincent naik pitam.
Vincent segera menuju lokasi yang sudah di kirim oleh seseorang itu, dengan kecepatan tinggi.
Tanpa pikir panjang dan tanpa persiapan, Vincent langsung mendobrak pintu besi yang mengurung queena Disana.
Terlihat queena yang duduk dengan tangan yang diikat kebelakang kursi, mulut nya di sumpal menggunakan kain, di tubuh nya juga terdapat bom waktu.
"Queena" teriak Vincent, saat sudah berhasil mendobrak pintu.
"Hei, tidak usah terburu buru" kata seseorang yang berada tak jauh dari queena.
"buka topeng mu! Tunjukan wajah mu itu!" teriak Vincent dengan marah.
"Sepertinya kau sudah tidak sabar lagi ingin melihat wajah ku?" kata pria itu dengan nada meremehkan.
"Apa yang sebenarnya kau ingin kan? Lepaskan dia, dan kau akan mendapatkan apa yang kau mau!" kata Vincent.
"kau semakin terlihat panik, aku sudah menduga bahwa gadis ini kelemahan mu. Dan itu benar, hahahaha aku sangat jenius" kata pria tertawa terbahak bahak
"Diam! Kau terlalu banyak bicara! Katakan padaku, apa yang kau ingin kan?!!"
"aku? Aku hanya ingin kau mati di tangan ku" kata pria itu mulai mendekati Vincent.
Saat Vincent akan menyerang, pria itu berlari mendekati queena seraya menodongkan senjata api milik nya itu ke depan wajah queena tepatnya di dahi queena
"Turunkan senjatamu! Kau ingin membunuhbku? Lakukan! Tapi lepaskan dia!" kata Vincent mengangkat kedua tangan nya.
"Kau pikir aku percaya begitu saja?, ampil pisau itu, lakukan sesuai perintah ku" kata pria itu melemparkan sebilah pisau ke hadapan Vincent.
Vincent pun langsung mengambil nya, dengan ragu ia memposisikan pisau itu ke arah perut nya
*DORRRRRR
Terdengar suara tembakan yang mengarah ke pria itu dari arah kejauhan, melihat ada peluang, Vincent langsung maju dan mengambil alih senjata api itu.
Pria itu mulai ketakutan mengetahui situasi nya yang tak baik baik saja, untungnya peluru itu meleset dan tak mengenai dirinya.
"Vincent!" teriak Willy berlari mendekati mereka.
Pria itu pun langsung menaburkan serbuk pada ruangan itu yang membuat pandangan Vincent dan Willy menjadi buram.
Pria itu sudah menghilang bersamaan dengan serbuk yang ia tabur tadi. Sial nya, bom itu sudah di aktiv kan oleh pria itu. Tersisa 1 menit lagi untuk mereka menjinakkan bom itu.
Vincent membuang kain yang menyumpal mulut istrinya itu. Queena yang sedari tadi menangis ketakutan kini ia membuang nafas lega. Walaupun ia masih sangat ketakutan karna bom nya belum berhasil dijinakkan.
"pergilah om! Tidak ada waktu lagi!"
"tenang queena, Willy sedang berusaha"
Bom itu hanya menyisakan waktu 5 menit lagi, disaat detik detik terakhir. Untungnya Vincent berhasil menjinakan bom itu. Dengan sigap ia pun melepas kan queena dan berlari membawa nya masuk ke dalam mobil begitupun dengan Willy.
ternyata, sebelum Vincent pergi ke lokasi, ia mengirim lokasi itu pada Willy....Willy yang paham situasi segera membawa penembak jitu dan beberapa anak buah jika di perlukan..
Kini, mereka pun sudah sampai di kediaman Vincent, queena tak sadarkan diri karna ia benar benar ketakutan saat ini.
Willy segera memanggil dokter agar mengecek kondisi queena.