NovelToon NovelToon
Lady Clarisse

Lady Clarisse

Status: sedang berlangsung
Genre:Lari Saat Hamil
Popularitas:145.5k
Nilai: 5
Nama Author: Rahma rain

"apa yang kau lakukan Alexander!! kau.. kau tidak akan membunuh ku kan. ingat lah Alex, aku ini istri mu. istri sah mu! dan bahkan aku sedang mengandung anak mu!"

"itu bukan anak ku Clarisse! aku tidak menginginkan mu sejak awal. dan anak itu hadir juga karena rencana busuk mu! kau adalah wanita murahan rendah! wanita kejam seperti mu memang pantas mati. kau sudah beberapa kali mencelakai Odelia dan kali ini aku tidak akan mengampuni mu!"

" Odelia sialan itu pantas mendapatkan hal-hal yang buruk! dan kau tau jika Odelia tidak pernah mencintai mu seperti aku mencintaimu!"

"aku tidak memerlukan cinta mu Clarisse. mati lah!!"

*****

selamat menikmati perjalanan Lady Clarisse yang berusaha mengubah masa depan nya agar hidup lebih lama dan bahagia.


SELAMAT MEMBACA

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahma rain, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Benar-benar licik

Alexander sangat geram dengan Clarisse beberapa saat lalu. pria itu masuk ke ruang kerja nya dan membanting pintu ruangan tersebut.

"HANS!! PERGI KEKAISARAN SEKARANG JUGA DAN MINTA PADA KAISAR SURAT PERNIKAHAN KU DENGAN WANITA ITU SEKARANG JUGA! AKU INGIN SURAT ITU SUDAH ADA DI MEJA KU SEBELUM MAKAN SIANG! JIKA TIDAK MAKA KAU TAU AKIBAT NYA!" entah kenapa dada Alexander saat ini begitu panas dan bahkan darah nya naik ke ubun-ubun. Mendengar ucapan wanita itu yang tidak mencintai nya lagi membuat Alexander seketika geram.

"baik tuan". Dengan rasa takut melihat tuan nya dalam mode ingin membunuh seseorang Hans segera pergi memenuhi perintah dari Alexander.

setelah Hans pergi, Alexander masih dalam keadaan geram terhadap Clarisse.

"dia pikir dia siapa? Seenaknya mengatakan hal itu pada ku. Jika ingin berhenti seharusnya dia melakukan hal itu sejak 10 tahun yang lalu. Bukan setelah mengejar ku seperti wanita gila sampai menjebak ku untuk tidur bersama. Pasti wanita ular itu sedang melakukan trik kotor lagi terhadap ku dan memainkan permainan tarik ulur terhadap ku. Dasar licik!! Aku tidak akan melepaskan kan mu Clarisse Corleone!".

Masih dengan dada yang bergemuruh marah Alexander berjalan menuju jendela kaca besar yang ada di ruangan kerja nya. Menatap hamparan rumput dan juga bunga-bunga yang di rawat pelayan untuk keindahan kediaman Maximilians. Alexander berusaha untuk meredakan emosi nya. Kemudian dia melihat pantulan diri nya yang ada di jendela tersebut. Dan dia terkejut melihat pantulan kemeja putih yang dia pakai terdapat bercak darah di bagian dada nya.

"sial!!" seketika wajah marah dan geram milik Alexander berubah menjadi khawatir. Pria itu segera keluar lagi dari ruang kerja nya dan menuju kamar di mana tempat Clarisse berada.

sementara Clarisse setelah Alexander pergi dengan membanting pintu. Wanita itu sadar dengan luka yang ada di paha nya. Dengan tertatih Clarisse duduk di kursi panjang lembut yang ada di kamar lelaki itu. Entah kebetulan atau memang sudah di persiapkan. Di atas meja di samping kursi tersebut ada talam yang berisi perban dan beberapa obat.

masih dengan gaun yang berlumuran darah di bagian bawah kanan nya. Clarisse membuka jubah yang sedari tadi dia pakai. Melampirkan nya ke samping kursi. Dengan perlahan Clarisse menyingkap gaun tidur yang sedari tadi dia pakai dan melihat perban di paha nya yang sudah berwarna merah.

"huh sial.. Akibat lari dari pria itu aku jadi terkena masalah seperti ini. Sungguh sial"

Tanpa meminta bantuan siapapun Clarisse membuka perban yang lama dengan perlahan. Luka itu terasa perih, dan Clarisse baru menyadari nya sekarang. Perlahan namun pasti perban yang sudah berganti warna itu terbuka sepenuhnya. Luka goresan dari duri Snakeroots terlihat menganga dalam.

"huh!!! Benar ini sebuah kesialan. Apa ayah dan ibu tau aku berada di sini? Jika mereka tau tidak mungkin mereka hanya diam saja tanpa menjemput ku. Huh!! Sekarang menjadi benar benar rumit!" entah yang sudah berapa kali Clarisse menghela kan nafas nya di pagi ini. Tubuh Clarisse benar benar lelah apa lagi dengan pikiran nya.

Wanita itu duduk dan menyenderkan tubuhnya ke kursi dan kepala nya menatap langit-langit kamar. Masih dengan luka yang belum di bersih kan dan masih menganga tanpa di balut apa pun.

"bisa kah aku hidup lebih lama? Aku tak masalah hidup berdua dengan calon anak yang belum lahir ini. Sekarang aku hanya ingin hidup dengan tenang tanpa ada konflik yang menguras mental dan fisik ku. Apa lagi dalam 1 bulan kemudian Alex akan membawa kekasih nya ke kediaman ini. Aku benar-benar tidak ingin hidup seperti itu lagi. Hidup seperti pengemis. Mengemis cinta dan kasih sayang bahkan mengemis sebuah kehidupan. sungguh menyedihkan!"

Clarisse meratapi nasibnya sambil tangan sebelah kiri menutup wajah nya dan tangan sebelah kanan mengelus perut nya yang masih rata.

Hingga tiba-tiba pintu kamar tersebut di buka dengan kasar oleh seseorang dan hal itu membuat Clarisse dengan cepat melihat kearah dia mana pintu berada. Terlihat lah dari pandangan nya Alexander kembali masuk ke kamar ini dengan wajah yang tak bisa Clarisse artikan.

Sedangkan Alexander ketika masuk ke dalam kamar nya pemandangan yang pertama kali di lihat nya adalah Clarisse yang terduduk menyandar di kursi lembut milik nya dengan luka menganga yang belum di bersih kan serta masih mengeluarkan darah, hingga darah tersebut menetes di lantai kamar nya.

"Kau ingin mati kehabisan darah hah!!" lagi-lagi Alexander membentak Clarisse dengan nada geram.

"jika aku mati, apa masalah mu?" tanya Clarisse dengan tenang yang kini tangan nya sudah mulai mengambil sebuah kain kecil di atas meja yang bersebelahan dengan nampan yang berisi perban dan obat sebelum nya. tanpa memperdulikan jawaban Alexander, Clarisse dengan tenang membersihkan luka yang ada di paha nya.

"jika kau mati di sini maka akan merepotkan ku. Orang-orang akan mengira jika aku yang membunuh mu! Dan itu akan sangat merepotkan ku untuk membela diri!".

Ucapan Alexander tersebut membuat Clarisse berfikir ternyata ini alasan nya membawa Clarisse ke hutan untuk di bunuh agar orang-orang percaya jika Clarisse mati di dalam hutan dan di makan hewan buas. Clarisse mengepal kan tangan nya 'benar-benar licik. aku jadi penasaran apa yang kau lakukan setelah membunuh ku waktu itu! Apa kau hidup bahagia bersama wanita jalang Odelia. Atau berpura-pura sedih atas meninggalnya istri yang tak di harapkan nya dulu!'. Hati Clarisse tiba-tiba seperti di cubit sakit dan sesak. Entah kenapa rasa nya dia ingin menangis belum lagi di tambah rasa perih dari luka di paha nya.

Berbeda dengan Alexander yang saat ini tiba-tiba berlutut di hadapan Clarisse dan merebut kain yang ada di tangan Clarisse. Tindakan Alexander yang tiba-tiba itu membuat Clarisse sedikit terkejut dari lamunannya. Hingga wanita itu dengan refleks menutupi tubuh bagian bawah nya agar tidak terlihat oleh Alexander.

Dan Alexander menyadari hal itu. "tidak perlu khawatir. Aku tidak tertarik dengan tubuh mu yang jelek itu. Tidur dan menikmati malam panas dengan mu pun hanya karena terpaksa oleh obat yang kau berikan. jadi bisa di bilang dalam keadaan sadar aku tidak tertarik sama sekali dengan tubuh mu!" ucapan bohong dari Alexander di percaya oleh Clarisse. Yah Clarisse percaya dengan hal itu. Karena sejak dulu jika Alexander tertarik dengan nya maka tidak mungkin Clarisse mengejar-ngejar cinta Alexander sejak dia berumur 11 tahun.

Alexander membantu Clarisse membersihkan lukanya. Dengan perlahan dan lembut walau sesekali mata nakal nya melirik ke bagian yang seharusnya tidak dia lihat.

Sementara Clarisse hanya diam dan membiarkan pria dingin yang keras kepala ini membantu nya. Clarisse melihat kepala Alexander yang menunduk saat membalut paha Clarisse dengan perban putih. Pemandangan ini baru pertama kali dia lihat selama 2 kehidupan nya.

Hingga pintu kamar tersebut di ketuk dari luar oleh seseorang. Dan Alexander menyuruh orang tersebut masuk namun sampai di depan pintu saja. Pria itu tak ingin pria manapun melihat tubuh Clarisse.

"tuan saya sudah membawa surat yang anda ingin kan tadi!" ucap Hans berdiri tak jauh dari pintu membuat Alexander menyunggingkan senyum tanpa di ketahui Clarisse.

"keluar lah tunggu aku di ruang kerja ku!"

Hans keluar dari kamar tuan nya dan berjalan menuju tempat yang di perintahkan oleh tuan nya.

"luka mu sudah di perban dan ganti lah pakaian mu. Setelah itu istirahat lah di ranjang!" ucap Alexander dengan penuh perhatian.

Hal itu membuat Clarisse menatap heran dan ngeri ke arah pria berusia 26 tahun itu.

"aku jijik dengan ranjang mu! Berikan saja aku kamar yang lain"

1
Wega kwek kwek
lah orangnya aja udah nikah mau punya anak juga ,,,,, ternyata kurang update tuh argus
YuWie
kamu salah Argus.. max yg kamu tunggu2 sdh lahir..sekarang lagi kelimpungan tuh mau cari istrinya...
YuWie
brati yg sialan bukunya cla... dan emosi kamu tentunya... Dah belajar lagi. sekalian nunggu bambang Alex
Ita Xiaomi
Udah lahir. Udah nikah malah😁.
Arum Sekar
lanjut kak
eli rina
menarik
Arum Sekar
lanjut kak
Lukman Ktb
aaaaaaaa...... bikin penasaran thor
eli rina
👣
Siti Fatima
keren
eli rina
g tau knp kalo baca alurnya Soren pgn ngakak mulu🤣🤣🤣
eli rina
😂😂😂
eli rina
Soren mulai modus
eli rina
/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
eli rina
aaaah ternyata begitu...
lanjut
eli rina
ish ish ish jg g sabar/Smirk/
eli rina
/Facepalm//Facepalm/
eli rina
hahaha,, dengan bahasa baku km bs membuat pembaca seperti mengikuti emosi pemain.
bravo!!
lanjut kk /Good/
eli rina
makin menarik
eli rina
lagi
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!