Serpihan Luka

Pras tiba tiba merubah posisi nya yang dari tiduran menjadi duduk saat tanpa sengaja ia melihat satu akun di laman pencarian teman.

terpampang nama dan foto profil Fiona.

Karena merasa penasaran Pras langsung mengklik akun tersebut yang teryata benar milik Fiona mantan istri nya.

"Sejak kapan Fiona memiliki akun media sosial" gumam Pras yang tidak percaya. Karena saat bersama Pras wanita itu terlalu sibuk dengan urusan rumah, jangan kan untuk bersosial media untuk bersantai saja dia tidak bisa.

Setelah pras membuka profil nya, ia menemukan foto 4 hari yang lalu. postingan pertama Fiona, sebuah foto Fiona dan Caraka tengah tersenyum penuh kebahagiaan.

Senyuman Fiona terlihat sangat cantik sekali, dan tanpa sadar bergetar hati Pras penuh kerinduan pada mantan istri nya itu.

Ia teringat masa lalu saat ia masih berpacaran dengan Fiona hingga akhir nya menikah.

Ada rasa menyesal dalam benak nya saat melihat perubahan Fiona yang sekarang.

Saat tengah asik memandangi foto Fiona, tiba tiba Mende masuk. dengan cepat Pras mematikan ponsel nya.

Mende yang acut tak memperdulikan suami nya, bahkan saat Pras hendak mengauli nya Mede menolak dengan dalih susah karena perut nya yang sudah semakin membesar.

Pagi hari nya seperti biasa di akhir pekan Pras akan di sibukan dengan mengurus ibu nya dan juga rumah.

Sementara Fiona sedang bersantai menemani Caraka bermain.

Aditya sendiri setelah minum kopi dan sarapan bersama, pria itu pamit keluar sebentar.

Ting tong.. suara bel pintu.

dengan Cepat bi Minah membuka kan pintu dan masuk lah Aditya dengan membawa barang yang lumayan besar.

"Mas sudah pulang" sapa Fiona yang melihat Aditya masuk setelah tiga puluh menit keluar.

"Mas itu apa" tanya Fiona.

"Sini Caraka, papa beliin sesuatu" ucap Aditya, bukan nya menjawab pertanyaan Fiona.

Entah kali ini apa yang di beli Aditya untuk Putra nya itu.

dan ternyata setelah di buka isi nya adalah motor trill mini yang sengaja Aditya belikan untuk Caraka.

"Mas... kenapa beli mainan lagi sih. ini pasti harga nya sangat malah kan"

"Buat Caraka atau kamu tidak ada kata malah"

"Ini buat Caraka berkeliling di halaman" lanjut nya.

Dengan di bantu pak saipul, Aditya menghidupkan motor trail mini itu. sedangkan Caraka terus bersorak kegirangan.

Aditya lalu mengangkat dan mendudukan Caraka di atas motor itu.

"Sayang cepat kamu foto" titah Aditya.

Dengan cepat Fiona meraih ponsel nya langsung mengambil beberapa foto Caraka yang tengak naik motor trail mini.

Tak Lupa Fiona juga memosting beberapa foto di media sosial nya.

Fiona merasa bahagia melihat Aditya dan Caraka bermain mengendarai motor mini tersebut.

apa lagi melihat kedekatan Aditya dan Caraka yang bukan seperti Ayah sambung.

Di tempat lain Pras yang baru saja selesai dengan tugas rumah nya. tengah beristirahat dengan segelas kopi yang ia bikin sendiri.

Pria itu meraih ponsel nya berniat membuka sosial media, dan alangkah terkejut nya saat melihat postingan terbaru milik Fiona.

Sebuah foto anak kecil yang tengah tersenyum bahagia mengendarai motor trail mini mewah.

Anak kecil yang sejak lahir tidak pernah ia urus, bahkan sampai sekarang tidak pernah ia nafkahi sudah tumbuh menjadi anak yang sangat tampan dan mengemaskan.

"Sebenarnya apa pekerjaan Fiona sekarang? Kenapa kehidupan Fiona berubah seperti ini"

Pertanyaan demi pertanyaan yang tak mungkin ada jawaban, kini memenuhi isi kepala Prastya.

Lagi lagi pria itu terkejut saat Fiona kembali memposting tangan nya yang tengah di gandeng dengan tangan seorang pria, dan terlihat sepasang cincin couple melingkar di jari kedua nya.

"Tangan siapa yang sedang menggandeng Fiona? dan cincin itu? apa mungkin Fiona sudah menikah lagi"?

Ingin sekali Pras mengetik di kolom komentar, namun gengsi nya sangat tinggi sekali.

" Aggrt... siapa sih pria itu dan ada hubungannya apa"

Terbesit rasa cemburu yang membakar hati Pras kala membayangkan Fiona bersama pria lain.

Hal itu membuat Pras menjadi malas untuk melakukan apa pun hingga hari mulai sore.

Pras masuk ke kamar ibu nya untuk menyuapi bu Soraya, sementara Mende pergi sejak pagi dan entah kemana sapai saat itu juga belum kembali.

Setelah bu Soraya selesai makan dan minum obat, Pras bercerita soal foto yang tadi.

"Fiona sudah seperti perempuan gatal saja, mau mau nya di gandeng dengan pria. kalau dia perempuan baik baik, pasti tidak akan mau di gandeng dengan seorang Pria" ucap Bu Soraya yang sama sekali tidak melihat kelakuan putra nya sendiri.

"Tapi kenapa mereka memakai cincin yang sama" batin Pras masih bertanya tanya.

"Apa mungkin Fiona ingin membalas perbuatan ku ya bu" ucap Pras.

"Halah.. Fiona aja yang bodoh gak mau di madu, dia gak bersukur hidup sama kamu pada hal di rumah ini dia cuma numpang tidur numpang makan sambil gurus anak" ucap Bu Soraya.

Sekali lagi wanita paruh baya itu tidak sadar jika selama ini Fiona lah yang sudah merawat nya, tanpa mengeluh sama sekali.

bahkan hampir setiap hari Fiona mendapat perlakuan kasar dan cacian dari nya. namun Fiona tetap sabar.

"entah lah, melihat Fiona yang sekarang kenapa tiba tiba aku merasakan gejolak cinta dan kerinduan yang mendalam pada nya" ucap Pras hanya di dalam hati nya.

Pras menghela nafas panjang, dalam benak nya saat ini hanya terbayang wajah Fiona.