Li Ya Ya si gadis matrealistik, meninggal karna di bunuh oleh para mantan kekasihnya yang pernah ia ploroti hartanya untuk memenuhi gaya kehidupannya, sayangnya jiwa Li Ya Ya bukannya pindah ke alam baka, malah pindah ke dalam novel, menjadi pemeran si antagonist yang memiliki akhir hidup yang mengenaskan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zakiya el Fahira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 7
Setelah pesta yang di selenggarakan oleh keluarga Gu waktu itu, Zhou Yi merasa heran mendapati Fu Sihan selalu sarapan pagi dan nakan malam bersamanya di meja makan villa sijin, karna seingatnya di alur novel selama setahun pernikahan Fu Sihan hanya akan pulang ke villa sijin saat hari sudah larut, dan pergi lagi saat pagi pagi sekali, bahkan Fu Sihan tidak pernah menemui Zhou Yi ataupun mencarinya, kecuali saat ada acara keluarga Fu Sihan baru menemui Zhou Yi untuk di ajaknya.
'' Kenapa menatapku seperti itu?, aku tahu aku tampan ''
Zhou Yi langsung berdecak dengan kepercayaan diri Fu Sihan yang setinggi langit, meskipun kenyataannya dirinya tidak bisa memungkiri kalau Fu Sihan memang sangat tampan.
Saat ini sepasang suami istri itu sedang menikmati sarapan pagi di meja makan.
'' Aku ingin pulang ''
Fu Sihan menoleh sekilas ke arah Zhou Yi yang duduk di sebrang meja, lalu kembali melanjutkan melahap sarapan paginya.
'' Boleh ''
'' Benarkah? '' Zhou Yi terkejut mendengarnya, karna awalnya dia menebak kalu Fu Sihan pasti tidak akan mengizinkannya, karna di alur novel seperti itu.
'' Hem, tapi ada syaratnya ''
Wajah Zhou Yi seketika langsung badmood.
'' Apa syaratnya?, jangan yang aneh aneh '' ketus Zhou Yi.
Fu Sihan tersenyum tipis di sudut bibirnya, tipis sekali sampai tidak ada yang menyadarinya, termasuk Kepala pelayan Zhang yang sejak tadi berdiri di anatara mereka berdua.
'' Paman Zhang, berikan padanya ''
Kepala pelayan Zhang langsung menyodorkan selembar kertas yang di bawanya kepada Zhou Yi.
'' Nona, ini syarat syarat yang harus anda lakukan '' ucap Kepala pelayan Zhang tersenyum.
Dengan dahi mengerut Zhou Yi mengambilnya lalu membacanya, dan seketika mata Zhou Yi langsung membulat dengan sempurna.
'' Apa apaan ini!, harus mengantar dan menyambut pihak si A saat berangkat atau pulang kerja di teras villa, membantu menyiapkan baju kerja dan baju tidur pihak si A ''
'' Tidak usah terkejut seperti itu, lagian itu memang tugas seorang istri kan '' tukas Fu Sihan santai.
'' Iya tapi,, ''
'' Baik kalau kamu tidak setuju, kembalikan kartu hitamku, dan juga kamu tidak boleh pulang ke rumah Zhou ''
Zhou Yi langsung mendelik. '' Enak saja, iya ya aku setuju ''
Fu Sihan kembali mengulum senyum, begitu juga dengan kepala pelayan Zhang, melihat Nona Mudanya yang begitu takut kartu hitamnya di ambil lagi oleh Tuan Mudanya.
'' Aku sudah selesai '' Fu Sihan bangkit dari duduknya.
Fu Sihan menatap tajam Zhou Yi yang masih duduk.
'' Apa!! '' cetus Zhou Yi.
'' Ayo antar aku ke depan ''
Zhou Yi mendengus lalu bangkit dengan wajah kesalnya, mengikuti Fu Sihan yang berjalan ke pintu utama villa.
'' Aku izinkan kamu pulang ke rumah Zhou, tapi sebelum larut kamu harus sudah kembali '' ucap Fu Sihan sebelum masuk ke dalam mobil.
'' Iya ya '' sahut Zhou Yi cemberut.
'' Ya sudah, aku berangkat dulu ''
'' Iya ''
Setelah kepergian Fu Sihan, Zhou Yi segera masuk kembali ke dalam villa, untuk bersiap siap pergi ke rumah orang tuanya, Zhou Yi sangat penasaran seperti apa rumah keluarga Zhou.
Zhou Yi pergi ke rumah keluarga Zhou menggunakan taksi yang ia pesan melalui aplikasi di ponselnya, dengan cukup menempuh waktu tiga puluh menit untuk sampai di sana.
Wajah Zhou Yi seketika berbinar melihat bangunan megah berdiri di depannya.
'' Wahhh,,, besar sekali rumahnya '' gumam Zhou Yi.
'' Nona, selamat datang '' sambut kepala pelayan di ambang pintu.
'' Yi yi, kamu sudah datang '' seru seseorang dari dalam rumah yang tak lain adalah Nyonya Zhou.
Zhou Yi tersenyum sembari melangkah cepat ke arah Nyonya Zhou dan memeluknya.
'' Ibu, Yi yi rindu sama Ibu '' ucapnya dengan manja, membuat Nyonya Zhou tersenyum.
'' Iya, Ibu juga rindu sama kamu, sayang '' balas Nyonya Zhou.
'' Ayo masuk ''
Nyonya Zhou dan Zhou Yi berjalan beriringan masuk ke dalam rumah, dan lagi lagi wajah Zhou Yi di buat berbinar melihat interior rumah keluarga Zhou, dan juga beberapa hiasan yang memenuhi di setiap ruangan, tanpa bertanya pun Zhou Yi sudah bisa menebak kalau hisan itu pasti sangat mahal dan berkualitas, Zhou Yi tidak pernah menyangka kalau peran si antagonis ternyata lahir dari keluarga kaya raya juga.
'' Sayang, bagaimana rumah tangga kalian? '' tanya Nyonya Zhou sembari menikmati teh di gazebo yang berada di taman belakang.
'' Rumah tangga kami baik baik saja ibu '' jawab Zhou Yi tersenyum, dia tidak berbohong memang rumah tangganya baik baik saja, tidak ada perselisihan anatara dirinya dengan Fu Sihan, kecuali saat di butik waktu itu, dan itu untuk yang pertama kalinya semenjak dirinya menempati raga Zhou Yi.
'' Syukurlah kalau begitu, lalu bagaimana dengan perasaanmu ?''
Dahi Zhou Yi mengerut dengan jelas. '' Maksud Ibu? ''
'' Perasaanmu pada Gu Yabcheng, apa kamu masih mencintainya? '' tanya Nyonya Zhou.
Zhou Yi langsung dengan cepat menggelengkan kepalanya.
'' Yi yi sudah tidak mencintainya lagi Ibu, Yi yi sudah sadar kalau Gu Yancheng sampai kapanpun akan tetap memilih Lin Mie Mie '' ucap Zhou Yi. '' Lagi pula Yi yi sudah menjadi istri Paman Sihan '' imbuhnya.
Nyonya Zhou tersenyum lega, akhirnya putri semata wayangnya ini sadar kalau perasaan tidak bisa di paksakan, dan bisa menerima Fu Sihan sebagai suaminya, mengingat betapa marahnya Zhou Yi saat tahu akan di nikahkan dengan Fu Sihan, bahkan Zhou Yi juga sempat melarikan diri dari pernikahan, tapi untungnya anak buah Fu Sihan bisa cepat menangkap Zhou Yi kembali.
Bahkan waktu itu Nyonya Zhou sempat jatuh sakit, karna fikirannya tertekan akibat ulah putrinya yang mencoba menggagalkan pernikahan Gu Yancheng dengan Lin Mie Mie.
Dan saat Fu Sihan melamar putrinya, tanpa pikir panjang Nyonya Zhou menerimanya, karna berharap Zhou Yi bisa melupakan perasaannya pada Gu Yancheng, dan selain itu Nyonya Zhou memang pernah berharap putrinya bersanding dengan Fu Sihan, karna Nyonya Zhou sudah tahu betul seperti apa Fu Sihan dari sejak kanak kanak, di banding dengan Gu Yancheng menurutnya Fu Sihan jauh lebih baik.
'' Ibu, ini hampir sore, aku harus kembali, tadi aku janji sama Paman Sihan untuk kembali sebelum petang '' ucap Zhou Yi berpamitan.
'' Baiklah sayang, kamu hati hati ya, Ibu titip salam sama suamimu '' tukas Nyonya Zhou mengusap lembut surai hitam putri kesayangannya.
'' Iya Ibu, Yi yi juga titip salam untuk Ayah '' balas Zhou Yi.
Saat di perjalanan pulang, Zhou Yi sempat meminta pada sopir taksi untuk di berhentikan di sebuah minimarket terlebih dahulu, karna ada sesuatu yang ingin di belinya.
'' Tunggu sebentar ya ''
'' Baik Nona ''
Zhou Yi segera turun dari mobil dan melangkah masuk ke dalam minimarket, lalu dia segera membeli sesuatu yang ia butuhkan saat ini, yang tak lain adalah pembalut, tadi saat mandi pagi Zhou Yi mendapati dirinya datang bulan, dan kebetulan persedian pembalut di kamarnya sudah habis, selain itu Zhou Yi juga ingin membeli aneka cemilan untuk nonton drama nanti malam di ruang keluarga.
Ketika sedang sibuk memilih pembalut di atas rak, seseorang datang menghampirinya.
'' Yi yi ''
Zhou Yi menoleh dan langsung memasang wajah malasnya saat melihat siapa yang memanggilnya.
'' Yi yi, dimana Paman Sihan?, kenapa kamu belanja sendirian '' tanya Lin Mie Mie dengan tersenyum mengejek, karna dia tahu kalu Fu Sihan tidak menyukai Zhou Yi, jadi tentu tidak akan pernah perduli pada Zhou Yi.
'' Dia sibuk kerja, karna tahu aku suka foya foya '' sahut Zhou Yi ketus.
'' Oh '' balas Lin Mie Mie.
'' Mie Mie, kamu ngobrol dengan siapa? ''
semangat terus ya buat ceritanya Thor 💪😊💪
semangat terus ya buat ceritanya Thor 💪😊👍
semangat terus ya buat ceritanya Thor 💪😊👍
semangat terus ya buat ceritanya Thor 💪😊👍