Lin Yu Wan seorang Perwira muda Putri dari Dua jendral terhebat di Ketentaraan di Negara Cina. Harus mati terpaksa di tangan saudara sepupu yang juga saudara angkat yang ingin menguasai harta peninggalan kedua orang tua Lin Yu Wan . Juga penghianatan sang kekasih yang ternyata juga kekasih dari Sang sepupu . Dia nekat terjun kedalam jurang yang dalam demi mempertahankan benda peninggalan kedua orang tuanya yang tidak di ketahui oleh orang lain maupun sang sepupu itu sendiri . Namun keajaiban datang. Dia bukannya masuk ke alam kematian, tapi Roh nya masuk kedalam Novel yang pernah dia baca beberapa hari yang lalu tanpa dia sengaja . Roh Lin Yu Wan masuk Kedalam tubuh Wanita muda yang bersifat Arogan, Sombong dan bodoh. yang merupakan pemeran Antagonis di dalam Novel itu .Wanita yang di benci oleh Keluarga , Teman dan kerabat yang mengenal gadis itu. Yaitu gadis yang bernama Li Yu Wan. Nama yang hampir sama dengan namanya. Bagaimana kisah Lin Yu Wan selanjutnya, kita baca sama-sama yuk
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Respati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MENGOBATI PUTRA MAHKOTA
Mendengar ucapan Yu Wan yang begitu bersahabat dan tulus , Terlihat mereka berdua kaget sambil menatap Yu Wan dengan tatapan tak percaya . Baru Sekarang mereka mendapat kan majikan setulus Yu Wan. Dulu saat mereka bekerja para Paman Ma yang sudah menganggap mereka keluarga . tapi paman Ma tidak berfikir membawa Mereka untuk tinggal di rumah mereka . Walaupun Paman Ma tahu kalau mereka tertekan uang Kontrakan . Semenjak Ayah mereka meninggal dan Rumah serta tanah terjual untuk pengobatan sang Ayah . Hidup Mereka selalu dalam kesulitan . tapi untunglah mereka bisa bekerja pada Paman Ma. Dan tertolong sampai sekarang . Pertolongan Paman Ma tersebut tak pernah mereka lupa kan . tak berapa lama , Lila langsung berlari kearah Yu Wan dan Menangis terharu dalam pelukan sang majikan .
"Hey...kenapa kau menangis La...apakah Kau tidak setuju..." ucap Yu Wan sambil Mengusap punggung Lila. Gadis itu tetap menangis dalam pelukan Yu Wan, Membuat Yu Wan bingung.
"Hey...kalau kau tidak setuju, katakan saja.. aku tidak akan marah Kok..." ucap Yu Wan dengan lembut.
"Bukan...bukan Lila tidak mau ... tapi Luka bahagia Nona..." ucap gadis lugu itu.
"Oo jadi Kau setuju...lalu Bagaimana denganmu Wu Hang...apakah kau setuju juga...?" Tanya Yu Wan pada Pria pendiam dan sabar itu.
"Wu Hang berterimakasih pada Nona. Nona telah begitu baik menerima kami, apalagi sekarang...Nona malah meminta ibu kami tinggal di sini juga...tapi apakah kami tidak merepotkan Nona...?" ucap Wu Hang .
"Tidak , Aku Fikir Malah lebih baik untuk kita kan..." jawab Yu Wan. Akhirnya malam itu di sepakati kalau Ibu mereka akan pindah saat kamar yang baru telah jadi .
#####
Paginya Yu Wan dan para sahabatnya segera Membuka toko setelah sarapan . Ketika pintu toko mulai di buka, terlihat masyarakat sudah mulai Antrian dan itu tak Cuma Sedikit. tapi cukup panjang. Karena melihat bantaknya masyarakat yang Ingin berobat, akhirnya pengobatan segera di buka. satu persatu mereka mulai masuk kedalam ruangan Yu Wan. Walaupun sudah berhari- hari pengobatan di tolo Yu Wan, tapi masyarakat tang mengantri nasih panjang setiap harinya. Membuat Yu Wan sibuk Setiap hari . Namun baru satu jam pengobatan di mulai, tiba- tiba Ada pasukan Kerajaan datang, dan terlihat di barisan paling depan tiga Pria gagah dan tampan memimpin dua buah Kereta barang milik Kerajaan. yang di ikuti oleh Beberapa Prajurit fi belakang Kereta . Tentu saja kedatangan mereka membuat kehebohan di tempat tersebut. Yu Wan yang sedang memeriksa seorang pasien, akhirnya terpaksa keluar. untung saja sang Pasien sudah di obati. dan saat Dia melihat pria yang turun dari kuda, Dia Merasa terkejut.
"Ya Tuhan...untuk apa manusia dingin ini datang kemari..." ucap Yu Wan dalam hati . namun Dia tetap memberi hormat dan menyambut Pria dingin tersebut dengan ramah .
"Salam sejahtera Yang Mulia Putra Mahkota..." ucap Yu Wan dan semua orang yang Ada di sana.
"Bangunlah.. " ucap Putra Mahkota dingin.
"Trimakasih yang Mulia ..." ucap Yu Wan dan yang lainnya .
"Tabib Yu Wan ...aku datang kemari untuk memberikan hadiah yang telah di janjikan oleh Kaisar ..." ucap Putra Mahkota datar .
Tak lama terlihat Beberapa prajurit berjalan mendekati Yu Wan dengan Membawa Kotak- kotak hadiah Tang membuat semua orang kaget dan kagum serta iri sekaligus . Mereka kaget karena tiba- tiba Putra Mahkota datang membawa hadiah untuk Tabib Ajaib .
"Yu Wan mengucapkan terimakasih atas hadiah yang telah di berikan yang Mulia Kaisar pada hamba . Semoga Yang Mulia Kaisar di berikan umur yang panjang..." ucap Yu Wan dengan lembut san sopan. Melihat Sikap Yu Wan yang seperti itu, Membuat Putra Mahkota tersenyum sekilas.
"Ternyata gadis nakal dan sombong ini bisa bersikap manis juga.. " kata Putra Mahkota dalam hati.
"Baik, akan aku sampai kan kata- Katamu para Yang Mulia Kaisar .. " ucap Putra Mahkota dengan tulus.
Para pengawal akhirnya membawa masuk hadiah- hadiah tersebut ke dalam rumah Yu Wan.
Kedatangan Putra mahkota membuat Penduduk di sekitar Rumah Yu Wan gempar . Apalagi melihat Yu Wan mendapat hadiah dari Kausar. Mereka tak menduga Kalau Tabib Ajaib telah mendapat kan hadiah sang penguasa. Ada Beberapa Kotak hadiah yang di kirim ke rumah Yu Wan . Setelah Semua masuk kedalam rumah Yu Wan, Putra Mahkota segera Membawa Prajuritnya keluar dari Toko Yu Wan. Peristiwa itu dengan cepat tersebar di seluruh ibu Kota. Apalagi Mereka tahu kalau hadiah itu karena tabib ajaib Yu Wan telah menyelamatkan Nyawa Pangeran Bai Si.
##@@##
Sedankan di tempat lain, Pangeran Ke empat Bai Si yang belum mendengar berita itu sedang bersiap untuk keluar,
"Yang Mulia...kuda sudah siap...apakah kita berangkat sekarang ..." ucap Pengawal setianya .
"Tentu saja kita pergi sekarang . hari ini kita akan pergi kerumah Keluarga Li. aku lngin bertemu dengan Nona Yu Wan.." ucap Pangeran Bai Si dengan yakin.
Mendengar Ucapan Pangeran Bai Si, Pengawal tersebut terlihat kaget. Dia Menatap Pangeran Bai Di dengan tatapan heran.
"Putri Yu Wan...? anda ingin bertemu dengan Putri Yu Wan Yang merupakan putri Angkat Perdana Mentri itu tuan...?" kata sang Pengawal menegaskan .
"Iya , Memang kenapa.. ?" tanya Pangeran Bai Si dengan menatap Pengawal nya tajam.
"Oo..tidak, tidak ada Apa- apa Tuan..." ucapnya dengan cepat. Dia tidak ingin mendapat Kemarahan Pangeran Bai Si ,hanya Karena pertanyaan ya yang bodoh. Namun keheranan do dalam hatinya membuat dia bertanya- tanya dalam hati
"Kenapa Pangeran Bai Si sekarang ingin menemui Nona Yu Wan. bukankah Doa sangat membenci wanita itu...hingga Setiap Kali bertemu dia selalu berkata dan bertindak Kasar...?" ucap Pengawal Pangeran Bai So yang tak tahu kalau Yu Wan lah yang telah menyelamatkan Nyawa majikan nya. Namun Karena takut bertanya lagi , Pengawal sang Pangeran hanya mengikuti sang majikan Pergi kerumah Perdana Mentri Li Rong .
Hanya membutuhkan wakti 30 menit, Mereka telah berada di rumah Tuan Li Rong.
Li Bai An dan Li Hong Li yang sudah mendengar akan kedatangan Pangeran Bai Si, kedua Pria tersebut telah menunggu kedatangan sang Pangeran di depan pintu gerbang . Dan saat mereka melihat kedatangan Pangeran Bai Si, Meteka segera menyuruh Penjaga untuk Membuka pintu gerbang . Agar kereta Pangeran Bai Si bisa masuk kedalam. Setelah mereka melihat Pangeran Bai Si turun dari kereta , Mereka segera Menyapa .
"Selamat pagi Pangeran Bai Si..." Sapa Li Bai An dan Li Hong Yi hampir bersamaan.
" Pagi kalian mau keluar...?" tanya Pangeran Bai Si.
"Mana mungkin Pangeran...anda datang, haruskah Saya pergi...mana mungkin kami melakukan nya .. ."ucap Li Bai An dengan ramah dan tertawa . Mereka memang sudah berkenan cukup lama.
"Aku Fikir kalian akan keluar.." ucap Pangeran Bai Si lagi
"Tidak Yang Mulia...Kalau begitu Mari silahkan masuk Yang Mulia..." ucap Li Hong Yi dengan ramah .
Mereka berjalan kearah taman yang dekat dengan Danau. Mereka duduk do gazebo yang Ada di dekat Danau. Sudah biasa bagi Mereka duduk do sana saat Pangeran Bai Si datang . Tempat itu memang sangat menyenangkan, Selain bisa melihat keindahan bunga teratai yang sedang berbunga di atas Danau, tempat ini juga sangat Sejuk di Musim panas seperti sekarang ini .
"Yang Mulia .. hamba mendengar anda Beberapa hari yang lalu dalam keadaan Koma, apakah berita itu benar...??" Kara Hong Yi .
"Benar... Setelah kepulanganku dari kota Salm , Kami diserang oleh sekelompok Orang . Dan Aku terluka..." ucap Pangeran Bai Si dengan wajah terlihat kesal .
"Jadi anda terluka Karena serangan dari sekelompok orang itu..?" tanya Bai An.
" Hamba Mendengar kalau anda koma Selama lima hari. dan anda tekah di selamat kan oleh seorang Tabib Muda.. Apakah berita itu juga benar yang Mulia ...?" tanya Hong Yi.
"Benar...aku terkena racun yang sangat kuat. Seorang tabib Wanita telah menyelamatkan aku. Karena itulah aku datang kemari.. aku Ingin Bertemu adikmu Yu Wan, apakah Dia Ada di rumah...?" ucap Pangeran Yu Wan sambil menatap kearah bagian kain dari danau, Yang merupakan tempat tinggal Yu Wan di kediaman Perdana Mentri.
"Yu Wan...? Memangnya Ada hubungan apa masalah anda koma dengan Yu Wan.. jangan anda katakan kalau Yu Wan telah membuat masalah lagi Pada anda...!" ucap Hong Yi dengan nada Sedikit tidak enak . Karena sekarang dia mulai merasakan kehilangan saat Yu Wan pergi dari rumah Ini dan Dia tidak ingin Yu Wan bermasalah dengan Pangeran Ini. Dia tahu kebencian Pangeran Bai Si dengan Yu Wan .
"Tidak , Tidak seperti itu... aku ingin bertemu dengan Dia Karena aku ingin mengatakan sesuatu pada Dia..." jawab Pangeran Bai Si.
Namun Percakapan mereka terhenti saat Terlihat Can Yu Dan para Pelayan nya kebetulan melintasi jalan dekat gazebo. dan Saat Dia melihat Pangeran Bai Si, Dia Buru - buru datang Mendekat .
"Yang Mulia... anda datang ... kenapa tidak memberitahu Yu'er..." Seru nya sambil berjalan cepat kearah tempat Pangeran Bai Si duduk bersama sang Kakak. gadis itu berjalan cepat dan tanpa malu memegang lengan Pangeran Bai Si dengan manja . Namun Pangeran Bai Si melepas tangan yang memegang lengannya dengan halus .
"Sial. kanapa aku harus bertemu dia Sich... bagai mana kalau Yu Wan melihat dan dia salah sangka..." ucap Pangeran Bai Si dalam hati .
Melihat Sikap Pangeran Bai Si yang beda dengan biasanya Pada Can Yu, Membuat kedua kakaknya dan Juga Can Yu sendiri Menjadi heran. bukankah Pangeran Bai Si menyukai Can Yu .
"Maaf Lu Bai An. aku ingin bertemu Yu Wan..." ucap Pria itu dengan suara dingin .
"Yu Wan...?" seru Can Yu kaget .
"Iya...kenapa...!" tanya Pangeran Bai Si heran.
" Maaf Yang Mulia...Yu Wan sudah lama pergi Dari rumah ini ..." ucap Hong Yi dengan nada terlihat sedih .
"Apaa...pergi...? apa maksudmu...?" ucap Pangeran Bai Si dengan wajah heran.
"Dia pergi meninggalkan rumah ini sudah lebih dari satu bulan ini yang Mulia.." ucap Li Bai An.
"Benar Yang Mulia... Yu Wan pergi tanpa pamit pada Keluarga Ini. entah sekarang Dia Ada di mana. Dan kita tahu, apa jadinya jika seorang gadis yang masih muda keluar dan hidup sendiri di luar rumah tanpa keluarga.... kasihan Yu Wan...pasti hidupnya sengsara . bisa- bisa dia terjerumus dalam kesesatan . Atau sekarang dia sudah menjadi wanita penghibur ...?" ucap Can Yu yang bersikap Seolah kasihan pada Yu Wan. tapi kata- katanya ingin mengatakan kalau sekarang Yu Wan sudah Menjadi wanita yang memalukan.
"CAN YU TUTUP MULUT MU...." seru Li Hong Yi Marah. Kemarahan Pria itu membuat Can Yu Kaget . Melihat Li Hong Yi membela Yu Wan, Can Yu tak terima.
"Kak...kenapa Kay marah padaku... bukankah yang Ku katakan itu Suatu kebenaran...!" ucapnya marah.
"Kebenaran apa...Kau mengatakan kata- kata Seperti itu seolah Kau sudah melihat Yu Wan telah melakukan nya...apa maksud mu yang Sebenarnya ...?" ucap Ki Hong Yi sinis . Terlihat Can Yu terdiam dengan wajah merah Karena marah dan malu ,telah di permalukan di depan Pangeran Bai Si.
""Tidak itu tidak mungkin..." ucap Pangeran Bai Si dengan wajah heran.
"Benar yang Mulia...walaupun Yu Wan bersifat arogan dan Sombong , tapi Dia memiliki kepribadian ..." ucap LI Bai An membela Yu Wan .
"Bagaimana Dia bisa pergi dari Sini, sedangkan beberapa hari yang lalu, Dia berada Di Istana bersama Paman Li Rong.. " ucap Pangeran Bai Si
" Apaa.. bersama Ayah.. ?" seru Can Yu, Li Hong Yi dan Li Bai An secara bersamaan .
"Tidak itu tidak mungkin Yang Mulia... Sebab setelah Kepergian Yu Wan, Beberapa hari kami dan Ayah mencari Dia . Namun Kami tidak menemukan Dia .." ucap Li Hong Yi.
"Aku tidak berbohong, kalau kalian tidak percaya, tanyakan saja pada Ayahmu.." ucap Pangeran Bai Si kesal .Seketika mereka terdiam mendengar ucapan Pangeran Bai Si .
Terlihat Can Yu Mengepalkan jemari tangannya dengan kuat untuk menahan kemarahannya. Dia tidak rela kalau Pangeran Bai Si dan kedua kakaknya memperhatikan Yu Wan.
"Tidak ..ini tidak boleh terjadi, Yu Wan tidak boleh sampai merebut perhatian kakak dan Pangeran Bai Si . Dia tidak boleh merebut Pangeran Bai Si dari tanganku..." Seru nya salam hati dengan marah. Karena saking marahnya, Dia tak merasa kalau kuku tangan nya Melukai telapak tangannya hingga keluar darah .
"Karena Yu Wan tidak Ada di sini dan kalian tidak tahu kemana Dia pergi, kalau begitu aku ingin bertanya pada Perdana Mentri Rong saja . apakah Beliau Ada...?" kata Pangeran Bai Si selanjutnya . Terlihat wajahnya muram setelah mengetahui kalau Yu Wan sudah tidak Ada lagi di kediaman Perdana Mentri Li Rong .
"Maaf yang Mulia... Seperti nya Ayah pergi ke Kerajaan..." ucap Li Bai An yang membuat kekecewaan di wajah Pangeran Bai Si .
"Kalau begitu aku pergi dulu. Semoga aku bisa bertemu dengan Paman Li Rong di istana..." ucap pangeran Bai Si.
" Silahkan yang Mulia..." ucap Li Bai An .
" Tapi yang Mulia..." ucap Can Yu ingin mencegah kepergian Pangeran Bai Si . Dia ingin menarik kembali perhatian Pangeran Bai Si.
"Ada apa Nona Can Yu...?" ucap Pangeran Bai Si dengan tatapan tak Senang. seketika Can Yu terdiam dengan wajah memerah . Melihat Can Yu diam saja , Membuat Pangeran Bai Si terlihat semakin kesal.
"Untuk apa Kau memanggil , kalau hanya Diam saja..." ucap Pangeran Bai Si yang langsung berjalan keluar Mension Perdana mentri Li Rong tanpa memperhatikan Can Yu lagi.
Terlihat kedua kakaknya mengantar kan kepergian sang Pangeran. Melihat Kepergian Pangeran Bai Si, Can Yu Sangat marah. Apa lagi mendengar kata- katanya yang bernada marah . dia segera kembali ke rumah tinggal nya. dan barang- barang di dalam rumahnya kembali hancur Karena Kemarahan gadis itu. Bukan hanya barang, para pelayan berusaha menjauh agar tidak terkena imbas Kemarahan nya . Namun sayang sekali, masih ada dua pelayan yang terkena tamparan darinya.
Sedangkan Pangeran Bai Si mencari keberadaan Perdana mentri Rong di Istana. Sedangkan orang yang dia Cari, saat ini sedang berada di kamar kerja Sang Kaisar. Kaisar bertanya masalah apa hingga sampai Yu Wan keluar dari rumah Perdana Mentri Li Rong. Dengan terpaksa Sang Sahabat menceritakan masalah yang terjadi di keluarga nya. dan Kaisar hanya bisa terdiam mendengar Cerita Tuan Li Rong. Namun dalam hati Dia merasa kasihan atas Kejadian yang di alami Yu Wan . Dia tak bisa campur tangan masalah keluarga sang Sahabat.
Hari- hari pun berlalu dengan cepat hampir satu bulan pembukaan toko obat Yu Wan di buka. namun pasien Yu Wan selalu penuh. dari rakyat jelata, sampai para bangsawan. mereka tak Segan datang ketempat Yu Wan. Membuat nama Tabib Ajaib Yu Wan semakin terkenal. namun mereka tak pernah tahu akan wajah sang tabib sendiri .
Dan Malam ini di istana Timur terlihat Putra Mahkota mulai merasakan sakit di sekujur tubuhnya.
"Yang Mulia... apakah kita tidak memanggil Tabib Yu Wan saja.. pasti Dia mau datang kesini..." ucap Pengawal Luo .
Sedang kan Hans yang baru datang Beberapa hari yang lalu dari Basecamp pelatihan untuk menjalan kan hukuman yang dia terima . terlihat heran.
"Tabib Yu Wan.. ?" tanya Pengawal Hans dengan wajah heran.
"Tabib yang Kapan hari menahan racun yang akan menyerang Yang Mulia , Hans ." ucap Luo menjelaskan .
"Maksudmu tabib yang urung mengobati Yang Mulia ...?" tanya Hans dengan wajah kaget .
"Hmm..." Angguk Luo membenarkan .
"Apakah kita sudah Menemukan nya...?" kata Hans dengan gembira.
"Kenapa Kau Segembira itu Hans... Apakah Kau menyukai Wanita itu..." ucap sang Putra Mahkota dengan tatapan dingin para Hans . Hans merasakan aura dingin menyerang tubuhnya.
"To..tidak yang Mulia..ma..maksud hamba , bukankah itu Bertanda anda bisa tertolong dari siksaan Racun itu jika tabib itu memang mampu mengobati anda.." ucap Hans dengan cepat.
"Apakah kalian ingin memperlihatkan Pada mereka Kalau aku kesakitan...?" ucap Putra Mahkota menyadarkan mereka apa maksud Putra Mahkota . Seketika Hans dan Luo buru buru menutup Mulut mereka. takut sang Putra Mahkota semakin marah. Tapi Hans dan Luo menyadari kesalahan mereka. Namun Hans Sendiri tidak tahu Kenapa Putra mahkota terlihat sangat marah saat Dia membahas Wanita itu .
"Kenapa Yang mulia marah padaku, bukankah tadi yang berbicara duluan si Luo..." Fikir Hans dengan perasaan heran.
Mereka melihat Putra Mahkota berwajah merah. Mungkin dia menahan Rasa sakit yang sekarang sedang Menyerangnya. Malam ini Mereka tidak kembali ke Vila. Entah kenapa Putra Mahkota tidak Mengajak mereka pergi. atau mungkin mereka tidak memiliki Alasan untuk pergi.
Pada saat Bulan purnama hampir penuh, tiba- tiba Putra Mahkota berdiri. Dengan badan Sedikit limbung Dia pergi setelah menggunakan topengnya. Melihat sang Junjungan pergi, kedua pengawal setianya segera mengikutinya.
Sedangkan Di rumah Yu Wan sendiri...Setelah menutup toko dan makan bersama, Yu Wan meminta mereka segera tidur . sekarang keluarga Wu Hang sudah berkumpul di tempat Yu Wan . sang Ibu sudah di pindahkan ke tempat Yu Wan. Mereka bahagia hidup bersama dalam satu rumah Siang maupun malam. San Ibu Wu Hang membantu Nuan di dapur . Karena itu, Dan kini Wu Hang tidak perlu lagi pulang kerumah kontrakan lagi.
Yu Wan kini berjalan masuk kedalam kamarnya. dia segera naik Ke tempat tidur . tapi bukan untuk tidur, Dia mengambil Sikap Lotus untuk bermeditasi. Namun baru Beberapa menit dia bermeditasi tiba - tiba terdengar ketukan perlahan di jendela kamarnya . Karena merasa Penasaran, Yu Wan Membuka jendela kamarnya. Tapi Betapa kagetnya Dia saat tiba- tiba sesosok tubuh besar jatuh dalam pelukannya. Andai saja dia bukan Ahli beladiri , Mungkin mereka akan jatuh bersama menghantam lantai . Untung saja Yu Wan mampu menahan berat badan Pria itu . walaupun Dia terhuyung dan hanpir jatuh.
Saat Yu Wan akan melempar dan menghantam tubuh besar itu, Dia merasakan hawa panas dari tubuh yang berada di dalam pelukannya. Diapun sadar kalau orang ini dakam keadaan sakit. Dia dengan susah payah tanpa curiga , segera menyeret tubuh besar itu untuk Dia baringkan di atas ranjang nya. Dan saat Dia melihat wajah orang yang sedang sakit, Dia sangat kaget. Ternyata Dia si Pria bertopeng yang beberapa hari lalu menolak perawatannya . Seketika membuat Yu Wan merasa marah . Ingin rasanya dia melempar Pria itu keluar dari kamarnya . tapi sebagai tabib mencegah Yu Wan melakukannya. Yu Wan segera mengambil pil dan air Dimensi untuk menekan Racun yang Ada di dalam tubuh Pria itu. Lalu mengeluarkan jarum akupuntur dan beberapa air Dimensi lagi . Namun saat Dia mau Membuka baju atasannya, Yu awan Sedikit ragu. Mau meminta tolong para kedua pengawalnya, Dia malu dan takut beresiko . Hidup di jaman ini, sangat menjunjung tinggi kehormatan wanita . Lalu apa yang akan Dia katakan , kalau mereka melihat Ada seorang Pria di dalam kamarnya . Akhirnya Yu Wan terpaksa berusaha melakukannya sendiri. Dengan susah Payah ,Yu Wan Membuka baju atasan milik Putra Mahkota. Setelah itu dia mulai melakukan pengobatan akupuntur pada Putra Mahkota. cukup lama Yu Wan melakukan pengobatan itu . sampai wajah nya terlihat Pucat Karena menggunakan kekuatan tenaga dalam berlebihan . dan akhirnya Dia menyudahi pengobatannya . Setelah Merasa racun bisa dia tekan dan Dia keluarkan Sedikit. Dan saat Jarum terakir Dia cabut, terlihat Putra Mahkota sadarkan diri.
" Kau sudah bangun.. " ucap Yu Wan sambil memasukkan jarum akupuntur yang baru Dia gunakan . namun tubuhnya agak lemas Karena tadi Mengeluarkan tenaga dalam cukup banyak.
" Kau mengobatiku...?" tanya Putra Mahkota.
"Hmm...andai Waktu itu kau tidak sombong, dan mau di ibati, Racun itu tidak seganas sekarang ..." ucap Yu Wan dingin. Yu Wan lalu Mengeluarkan botol air dari ruang Dimensi nya .Sedanfkan Putra Mahkota Diam saja. Karena Dia memang merasa bersalah. Setelah itu Yu Wan berkata pada Putra Mahkota.
"Minumlah ini dulu. agar kekuatanmu pulih. dan Racun di dalam tubuhmu tidak berulah.." ucap Yu Wan sambil mengulurkan botol air dan Putra Mahkota dengan patuh meminum air itu .
"Air apa ini...?" tanya Putra Mahkota saat merasakan kehangatan mejalar pada tubuhnya . setelah air itu masuk kedalam tubuhnya .
"Air ramuan... maaf Racun di dalam tubuhmu masih belum bisa aku hilangkan . Aku hanya mampu menghilangkan sedikit . dan hanya bisa menekan racun yang Ada di dalam tubuh mu. Kau butuh Suatu ramuan yang bisa menghilangkan racun itu untuk selamanya. tapi aku kekuarangan bahan untuk membuat ramuan nya.. " ucap Yu Wan .
"Bahan apa yang masih kurang...!" ucap Putra Mahkota.m Merasa mempunyai harapan sembuh dari racun itu .
"Teratai Salju... bahan lain aku memiliki, tapi teratai salju aku tidak Punya..." ucap Yu Wan.
"Teratai salju..?" ucap Putra Mahkota mengulang.
"Benar...aku membutuhkan Teratai salju. Yang lainnya aku sudah memiliiinya..." ucap Yu Wan lagi.
"Baik aku akan mencari tanaman Teratai salju..." kata Putra Mahkota .
"Kalau Begitu pakailah kembali bajumu..." ucap Yu Wan sambil memberikan baju yang dia buka tadi.
"Siapa yang Membuka bajuku...?" tanya Putra Mahkota sambil menatap wanita cantik di depannya .
"Maaf...terpaksa aku membuka bajumu. untuk melakukan pengobatan akupuntur... aku tidak bisa meminta tolong pada orang lain, Kau tahu sebabnya kan...?." ucap Yu Wan sambil menatap Pada Pria bertopeng. Dia tidak mau Membuka topeng di wajah Pria. itu. Dia tidak ingin melewati batasan yang seharusnya tidak dia lakukan...Semua orang mempunyai rahasia, Mungkin orang ini punya rahasia di wajah nya. Namun tak urung wajah nya memerah saat Dia tadi tanpa sengaja melihat Perut indah pria itu. dan itu Membuat wajah nya terlihat semakin cantik . San Putra Mahkota tak dapat mengalihkan tatapannya dari wajah cantik itu . Putra Mahkota lalu memakai bajunya kembali .
"Sekarang Kau sudah tidak sakit, Pergilah..." ucap Yu Wan
"Kau mengusir Ku....!" ucap Pria itu.
"Bukankah tak baik jika orang tahu kalau aku memasukkan seorang Pria kedalam kamar ku..." ucap Yu Wan .Terlihat Pria bertopeng menatap Yu Wan cukup lama. Hingga Yu Wan merasa Serba salah
"Baiklah aku pergi. rapi aku akan kembali lagi..." ucapnya sambil tersenyum. Pria bertopeng segera berjalan keluar melalui Jendela. rapi sebelum pergi, Yu Wan memanggil kembali .
"Tunggu... " kata - kata Yu Wan menghentikan langkah kaki Putra Mahkota . Dan dia berbalik menatap Yu Wan.
"Aku tidak tahu Siapa kamu, tapi aku tahu kau punya banyak pengawal. bukankah Racun yang ada di dalam tubuhmu Mengalami puncak kekuatan setiap bulan. , suruh salah Satu dari pengawalmu datang kemari. untuk mengambil air Ramuan agar bisa menekan Racun yang ada di dalam tubuhmu . Selama kita belum Menemukan teratai salju ...." ucap Yu Wan.
"Apakah pengobatan mu tadi tidak Ada pengaruhnya..." Tanya Putra Mahkota.
"Sebagian Racun itu sudah aku keluarkan , Namun Karena sudah terlalu lama Ada di dalam tubuh mu, maka Racun itu Sudah menyebar dengan kuat di dalam tubuh mu. Untung saja Kau cepat datang kemari. Karena Racun hampir sampai di jantungmu. apakah racun itu sudah Ada sejak Kau Kecil...?" kata Yu Wan lagi. .
Putra Mahkota menatap wajah Cantik itu beberapa saat , sebelum kepakanya mengangguk .
"Gadis ini sangat tahu akan pentakutku..." ucapnya dalam hati. kembali senyuman di bibirnya terlihat lagi. Namun YubWan tidak tahu itu.
"Pantas aku kesulitan Mengeluarkan racun itu...." ucap Yu Wan dalam hati.
"kalau begitu usahakan Kau Mendapat kan teratai Salju secepatnya..." ucap Yu Wan . Mendengar ucapan Yu Wan terlihat sudut mulut Pria bertopeng terangkat kembali .
"Baik akan aku usahakan ..." jawab nya . lalu dia melompat keluar melalui Jendela kamar Yu Wan. Setelah melihat kepergian Pria itu, Yu Wan segera menutup Jendela.
"Fuuuh....kenapa aura Pria itu membuatku sesak nafas..." ucap Yu Wan. Dia melangkah ke pembaringan. Dan Akhirnya memutuskan untuk tidur Karena Kelelahan Mengeluarkan tenaga dalamnya tadi.
Maaf udahan dulu ya...aku lanjut pada episode selanjutnya. Maaf kalau kemarin author tidak Up date. Sebab kesibukan tidak bisa di hindari. 🙏🙏
Bersambung .
"Baik
semangat ya buat ceritanya Thor 💪😊💪