NovelToon NovelToon
Just You

Just You

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Beda Usia / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:2.8k
Nilai: 5
Nama Author: Gabijh1799

Pertemuan tanpa sengaja menjadi bibit cinta tumbuh dibumbui oleh perjalanan karakter yang penuh rintangan serta persahabatan antar karakter yang membuat kisah mereka lebih berwarna

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gabijh1799, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

10

Beberapa Minggu kemudian Shani telah menjadi asisten Vino, dia mengerjakan semua yang diperintahkan oleh Vino dari menyetak dan fotokopi dokumen, dll. Dan juga disela-sela itu Shani juga melanjutkan gambarnya seperti biasa.

Pada saat ini Shani sedang melanjutkan gambarnya Vino masuk ke dalam kantor Vino karena belum ada perintah lagi dari Vino.

"Shan nanti temani saya makan siang yah" ucap Vino masuk ke dalam kantornya dan menuju kursinya

"Iya pak"

Vino menulis laporan yang dia ajarkan dan Shani segera menyelesaikan gambarnya agar dia tidak perlu melanjutkan lagi di rumah.

*

Selama perjalanan, Shani hanya melihat pemandangan di luar jendela mobil Vino namun dengan wajar yang sulit diartikan.

"Kamu kenapa?" Tanya Vino melihat wajah Shani yang pucat

"Ehh kenapa pak?"

"Dari tadi muka kamu kayak lesu gitu kenapa? Belum makan?"

"Gpp kok pak hanya kecapean aja"

"Beneran?"

"Iya pak"

"Ya sudah" Vino kembali fokus menyetir kembali.

Sesampainya di restoran langganan Vino, mereka berdua langsung memesan makanan dan setelah itu hanya ada keheningan diantara mereka Vino dengan buku yang dia bawa dan Shani membuka handphonenya.

Namun Shani terlihat mengantuk dan tertidur dengan kepalanya bertumpu pada tangannya, melihat itu Vino menutup bukunya dan memperhatikan Shani yang tertidur. Vino membelai rambut Shani yang menutupi wajahnya.

"Ternyata kamu cantik yah" batin Vino

"Foto ah momen langka nih"

Vino mengeluarkan handphonenya dan memotret Shani yang sedang tertidur karena ini momen langka dan juga jarang dilihat oleh Vino. Beberapa menit kemudian pesanan mereka datang dan itu membuat Shani terbangun dari tidurnya.

"Kamu kenapa Shan? Kayak ngantuk gitu sampe ketiduran"

"Gpp pak cuman banyak kerjaan aja"

Saat Shani ingin memakan makanannya, Vino yang penasaran mencoba menyentuh kening Shani dengan punggung tangannya dan ternyata kening Shani panas.

"Kamu sakit?" Tanya Vino mulai khawatir dengan Shani

"Ngga pak ini cuman sebentar nanti setelah makan udah sembuh" elak Shani

"Udah kamu ngga usah nolak, kita bungkus makanannya"

"Jangan pak, nanti bapak ada meeting di kantor"

"Udah ngga usah nolak"

Vino langsung memanggil pelayan disana untuk membungkus makanan mereka dan Vino mengajak Shani untuk pulang.

"Kamu bisa jalan ngga?"

"Bisa kok pak"

Pada saat Shani berdiri ternyata dia kehilangan keseimbangannya, Vino langsung menggendong Shani menuju mobil dan mengambil pesanan mereka yang sudah dibungkus kemudian Vino membawa ke rumahnya. Iya kerumahnya karena Vino tidak mengetahui rumah Shani dimana.

*

Sesampainya di rumah Vino, dia membawa Shani ke kamarnya dan dia juga menyiapkan pakaian untuk Shani ganti.

"Bi tolong gantiin dia yah pake baju ini" pinta Vino

"Siap den"

Vino memberikan pakaian dirinya pada bibinya untuk sementara dan dia menuju dapur menyiapkan bubur dan beberapa obat untuk Shani. Setelah selesai Vino membawakan makanan dan obatnya ke kamarnya untuk di makan oleh Shani.

"Shan bangun minum obat dulu" Vino menggoyangkan tubuh Shani agar membangunkannya

"Duh panas banget lagi" batin Vino kembali menempelkan tangannya di kening Shani

"Shan Shani bangun yuk makan ya habis itu minum obat oh"

"Den itu di meja makanan buat siapa?" Tanya bibinya

"Oh itu dibukain aja bi nanti buat makan malem, kalo bibi mau gpp makan aja" jawab Vino yang masih membangunkan Shani

"Waduh makasih ya den"

"Iya Bi aku juga makasih udah bantuin"

"Shan bangun yuk makan dulu, kamu belum makan" vino kembali membangunkan Shani

"Mmmm badannya aku ngga enak" lirih Shani sambil berusaha bangun

"Iya sini aku bantu terus makan yah" ucap Vino sambil memegang tangan Shani agar dirinya bisa duduk dengan benar

"Ngga mau" lirih Shani yang setengah sadar

"Kamu maunya apa?" Tanya Vino

"Maunya kamu jadi pacar aku" pinta Shani sambil menunjuk ke arah Vino

"Gimana?" Tanya Vino yang tidak percaya dengan permintaan Shani

"Aku maunya kamu jadi pacar aku" pinta Shani yang masih setengah sadar

"Iya deh tapi makan dulu ya" Vino mengiyakan

"Hmm"

Akhirnya Shani mencoba untuk memposisikan bersandar di kepala ranjang Vino namun karena kondisinya masih lemas Vino membantunya untuk duduk dan kepala Shani bersandar di pundak Vino.

"Makan yah Shan, pelan-pelan aja" Vino menyuapi Shani

"Hmm"

"Kamu cantik yah Shan ternyata kalo diliat dari dekat" batin Vino sambil menyuapi Shani

Tanpa disadari Vino ada seseorang yang sedang mengamati interaksi mereka.

"Jadi berita nih buat keluarga hehehe"

Seseorang itu memotret Vino yang masih menyuapi Shani dengan "romantis", setelah itu seseorang itu masuk ke dalam kamar Vino.

"Misi pak mesra amat" ucap seseorang di dekat pintu kamar Vino

"Astaghfirullah Lo ye kalo apa-apa ketok pintu apa salam kek" Vino yang kaget dengan adanya orang disana

"Hehehe maaf kak, kayaknya mesra banget nih. Ceweknya kakak?" Tanya orang itu yang penasaran

"Apaan sih dia asisten gw" jawab Vino

"Ahh masa sih, gw ngga percaya"

"Lo pergi ngga atau gw panggilin satpam komplek?" Ancam Vino

"Ehh santai dong kak, masa ngusir adiknya yang cantik ini"

"Serah Lo lah, sana gw masih nyiapin dia"

"Iya ya"

Ternyata itu adiknya Vino yang bernama Nadila Wantari atau biasa dipanggil Nadila, dia memang adik yang suka usil dan selalu melaporkan apa yang dia lihat tentang Vino pada kakek mereka karena kakeknya ingin sekali memiliki penerus perusahaan setelah Vino.

"Pelan-pelan aja Shan jangan buru-buru, nih obatnya yah diminum" Vino menyudahi suapannya dan memberikan Shani obat dan segelas air putih untuk dia minum

"Hmm"

Vino membawa bekas makanan Shani menuju wastafel dan mencucinya juga, pada saat Vino sedang mencuci piring Nadila masuk ke dalam kamar Vino dan bertanya pada Shani.

"Ehh lo siapanya kak Vino?" Tanya Nadila

"Pacarnya" jawab Shani yang masih setengah sadar

"Ohh pacarnya berarti dia boong dong kalo Lo asistennya?"

"Aku memang asistennya tapi sekarang jadi pacarnya"

"Wih tambah hot nih beritanya" batin Nadila sambil tersenyum licik

"Ok deh semangat ya ngadepin kakak gw" ucap Nadila menepuk pundak Shani

"Lo ye bikin gw emosi aja" ucap Vino yang menepuk pundak Nadila

"Ehh kakakku yang ganteng udah selesai nyucinya" Nadila yang meringis melihat Vino di belakangnya

"Ngomong apa aja lo sama Shani?" Tanya Vino sambil melipat kedua tangannya di dadanya

"Ngga kok gw pengin kenal saja sama dia"

"Ngga mungkin"

Pada saat Vino ingin bertanya lagi, handphone Nadila berdering. "Ehh bentar kak ada telepon"

"Sana sana deh kesel gw liat Lo"

Nadila keluar dari kamar Vino dan mengangkat telponnya dan Vino kembali duduk di sebelah Shani ayng masih terduduk namun dia setengah sadar.

"Kenapa masih duduk Shan?" Tanya Vino sambil merangkul shani

"Hmm pengin sama bapak" Shani langsung memeluk Vino dari samping

"Iya ya tapi habis ini tidur lagi ya" vino berusaha mengelus kepala Shani

"Hmm"

"Kamu kenapa bisa sakit kayak gini Shan?" Tanya Vino

"Hmmm ngga tau pak saya tadi pagi belum sarapan terus kayaknya kecapean atau mungkin mau haid"

"Gitu ya udah deh nanti aku cari asisten baru aja biar kamu bisa istirahat"

"Ehh jangan pak aku aja cuman hari ini aja saya sakit setelah itu sehat lagi"

"Iya tapi aku ngga tega liat kamu kayak gini"

"Iya pak maaf bikin kamu khawatir"

"Kamu kenapa masih panggil aku pak?"

"Gpp kan bapak atasan saya jadi lebih sopan"

"Dari wajah sama dokumen data diri kamu umur kita ngga beda jauh kok Shan, panggil kakak aja atau nama biar enak gitu"

"Ngga sopan pak"

"Lah katanya aku pacar kamu masa panggil pak sih"

"Ehh iya maaf ya kak"

"Nah gitu dong, ya udah kamu istirahat yah" ucap vino sambil menoel hidung Shani

"Iya kak"

Vino membantu Shani untuk kembali memposisikan tubuhnya ke posisi tidurnya, setelah Shani mulai masuk ke dalam alam mimpinya vino merasa tidak tega melihat Shani sering dia perintahkan untuk memenuhi perintahnya. Dia tanpa sadar mengelus kepala Shani dengan berlahan dan kemudian mengecup kening Shani.

***

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!