NovelToon NovelToon
MENGUBUR CAHAYA

MENGUBUR CAHAYA

Status: sedang berlangsung
Genre:Epik Petualangan / Ruang Bawah Tanah dan Naga / Akademi Sihir / Dan perjuangan hegemoni / Perperangan / Kultivasi Modern
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: Zyura

Di dunia yang memadukan sihir kuno dengan teknologi modern, seorang prajurit muda bernama Shaka bermimpi besar untuk menjadi Raja Ksatria. Demi mencapai tujuannya, Shaka mendirikan guild bernama Red Wings, tempat berkumpulnya para petualang pemberani dan unik. Setiap anggota Red Wings memiliki keterampilan dan tujuan yang berbeda-beda, namun semuanya berjuang demi mimpi Shaka yang ambisius: membangun era baru bagi para ksatria.

Impian Shaka untuk menjadi Raja Ksatria tak lepas dari pengaruh legenda Jovan Ardent, seorang ksatria pertama di dunia ini yang hidup seribu tahun lalu. Jovan tidak hanya menjadi tokoh legendaris; ia dianggap sebagai pendiri tatanan ksatria yang memengaruhi seluruh dunia hingga hari ini. Selama hidupnya, Jovan membawa kehormatan dan kekuatan yang mendefinisikan para ksatria sejati dan meninggalkan jejak sejarah yang memicu munculnya banyak pahlawan, termasuk Shaka.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zyura, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

prolog

Di sebuah desa bernama Twinleaf, yang dikelilingi oleh pegunungan dan padang rumput luas, terdapat sebuah desa yang terkenal dengan kebaikan hatinya. Di sana, hiduplah seorang anak berusia 5 tahun bernama Shaka. Namun, nasib berkata lain untuknya, ketika tragedi yang tak terduga merenggut kedua orang tuanya. Ditinggalkan dalam kesendirian, Shaka dititipkan kepada pemimpin desa, seorang lelaki bijak bernama Lucas.

Shaka tumbuh menjadi seorang anak yang pendiam dan pemurung. Dia tidak mudah untuk bergaul dan sering kali ditemukan menyendiri. Hidupnya dipenuhi dengan kekurangan dan kekurangan makanan, membuatnya sering merasa lapar.

Pada suatu malam, ketika Shaka terbaring di kasurnya dengan perut yang kosong, Lucas tiba-tiba muncul membawa sebuah karung makanan. Dengan senyum hangatnya, Lucas berbicara, "Maafkan aku, Shaka. Pekerjaanku hari ini sangatlah berat." Meskipun tersenyum, Shaka hanya diam dan tak menjawab.

Lucas membuka karung yang berisi nasi, roti, daging sapi, daging ayam, dan sosis dengan ukuran yang begitu besar. Shaka sangat terkejut melihat semua makanan tersebut di hadapannya, dan matanya berkaca-kaca saat ia menatap Lucas. "Tunggu apa lagi? Makanlah," kata Lucas dengan hangat.

Shaka dengan lahap memakan semua makanan tersebut, namun beberapa saat kemudian, ia mendengar suara perut Lucas yang membuatnya terhenti. "Paman, ayo kita makan bersama," ucap Shaka, dan Lucas pun terkejut dan senang. "Memang boleh?" tanya Lucas. Shaka menjawab, "Tentu, kita sama-sama lapar, bukan?"

Mereka berdua pun makan malam bersama dengan penuh kehangatan. Setelah makan malam, Lucas membawa Shaka ke sebuah bukit dan mengajaknya untuk berbicara. "Apakah ada yang ingin kau omongkan kepadaku?" tanya Lucas, lalu Shaka menatap bulan. "Hei, Paman, aku ingin melihat orang tua ku sekali saja," kata Shaka.

Lucas terkejut bahkan tidak bisa menjawab perkataan Shaka. Ia kemudian mengepalkan tangannya dengan erat dan berkata, "Orang tua mu masih hidup, Shaka." Shaka terkejut dan menatap Lucas, lalu tiba-tiba Lucas menangis.

Shaka bertanya dengan keheranan, "Apa?" lalu Lucas menjelaskan, "Orang tua mu masih hidup. Mereka berada di tempat yang sangat jauh dan memimpin sebuah guild yang hebat. Orang tua mu adalah pahlawan desa ini dan juga pahlawan dunia!"

Shaka masih terkejut dan sulit percaya bahwa orang tuanya masih hidup. "Kenapa kau tidak memberitahuku selama ini?" tanya Shaka.

Lucas menjawab dengan lembut, "Karena aku yakin, kau pasti akan menemui mereka."

"Apakah aku tidak boleh bertemu dengan mereka?" tanya Shaka. Lucas menjawab, "Ada waktu dimana kau akan bertemu dengan mereka, tapi tidak sekarang. Ibumu meninggalkan pesan kepadaku untuk menjaga mu dan menyembunyikan nasib mereka berdua."

Shaka bangkit dan pergi, meninggalkan Lucas sendirian. Lucas menutup matanya dengan lembut, lalu berkata, "Hanya ada satu jalan yang memiliki peluang agar kau bisa bertemu dengan mereka."

Shaka berhenti dan bertanya, "Apa itu?" Lucas menjawab dengan tegas, "Jadilah ksatria penyihir."

Shaka merasakan semangat yang membara di dalam dirinya. Dia tersenyum, dan Lucas pun terkejut karena melihat Shaka tersenyum untuk pertama kalinya.

"Akan kubuktikan," ucap Shaka, dan Lucas menjawab dengan penuh semangat, "Semangatlah, Shaka."

Selama 12 tahun, Shaka tekun berlatih dan memperkuat kekuatan sihirnya yang dikenal sebagai "Aura Chi". Saat ini, usianya telah mencapai 17 tahun, dan sikapnya berubah drastis setelah lucas membicarakan orang tuanya yang masih hidup.

Shaka telah bertransformasi menjadi seorang yang ceria dan penuh semangat. Dia siap untuk mengikuti jejak orang tuanya dan menjadi seorang ksatria. Dia memutuskan untuk mengambil bagian dalam program "Duel Knight", di mana dia akan bertarung melawan orang-orang asing dari daerah lain.

Program Duel Knight diadakan di sebuah kota bernama Nuvema, Kota ini terkenal karena menjadi rumah bagi 10 guild elite yang sangat dihormati.

Shaka berpamitan dengan orang-orang di desanya, dan Lucas melihatnya pergi dengan senyuman. Di sisi lain, seorang wanita tua yang dikenal oleh Lucas bertanya, "Apakah kau tidak memberitahunya?" Lucas menjawab, "Tidak, karena aku sudah menitipkan pesan kepadanya."

Shaka tiba di Kota Nuvema yang ramai dan penuh dengan ksatria. Saat berjalan, Shaka tanpa sengaja menyenggol bahu seorang kakek berbadan besar dan berotot. Shaka segera meminta maaf, tetapi kakek itu hanya diam dan menatap Shaka dengan tatapan tajam sebelum Shaka akhirnya pergi.

Duel Knight akan segera dimulai di Colosseum yang terletak di Kota Nuvema. Dengan semangat yang membara, Shaka segera menuju ke sana.

Shaka tiba di Colosseum dan masuk ke ruangan peserta. Di sana, sudah banyak peserta dari berbagai daerah yang berkumpul. Namun, ketika Shaka tiba, semua mata langsung tertuju padanya, membuatnya merasa terheran.

Tiba-tiba, seorang wanita datang, ternyata dia adalah panitia acara. Dengan ramah, wanita tersebut berkata, "Para hadirin, selamat datang di Duel Knight, di mana kalian, para rookie, akan saling bertarung. Silakan pergi ke arena."

Semua peserta bergegas menuju arena, termasuk Shaka.

Hatinya berdebar-debar, penuh antusiasme dan semangat untuk menghadapi tantangan ini. Dengan langkah mantap, Shaka siap untuk membuktikan kemampuannya dan menemukan petunjuk tentang orang tuanya yang masih hidup.

Semua peserta telah berkumpul di arena, yang diamati oleh ketua dari 10 guild elite. Setelah berkumpul di arena, mereka dibagi menjadi empat kelompok: Grup A, Grup B, Grup C, dan Grup D.

Shaka masuk ke Grup C, dan seorang pria berjas yang merupakan bagian dari panitia datang untuk menyambut mereka. "Selamat datang di Duel Knight, para rookie. Kami sangat menyambut kehadiran kalian," ucapnya dengan ramah. Namun, suasana berubah serius ketika panitia berikutnya, dengan wajah yang serius, mengumumkan peraturan.

"Peraturannya sangat sederhana: semua kekuatan diperbolehkan. Namun, jika ada peserta yang kehilangan kendali atas kekuatannya, mereka akan didiskualifikasi," kata panitia dengan tegas.

Kemudian, seorang penyihir datang dengan jubah merah, dan tiba-tiba, cahaya biru muncul dari arena. Tanpa peringatan, Shaka dan para peserta lainnya tiba-tiba berada di tengah hutan.

"Kita telah dipindahkan, ya?" ucap Shaka dengan heran. Suasana tegang terasa di sekeliling mereka, dan Shaka menyadari bahwa Duel Knight akan menjadi pertarungan yang sesungguhnya, di mana dia harus menggunakan semua kemampuannya untuk bertahan hidup dan maju ke tahap berikutnya.

Tiba-tiba, muncul sebuah benda berbentuk kambing yang melayang di udara dan mengeluarkan suara panitia. "Kalian dipindahkan ke sebuah arena lain yang disebut Wild Area.

Di sini lah kalian akan bertarung Beberapa peserta telah dipindahkan ke hutan, padang pasir, area pegunungan, area pegunungan salju, dan ada juga yang dekat dengan lava."

Dengan pengumuman tersebut, Duel Knight pun dimulai. Shaka langsung berlari, tanpa arah yang jelas. Tujuannya sekarang adalah menemukan peserta lain dari grupnya. Tiba-tiba, seseorang berambut kuning dengan jaket datang ke arahnya.

"Hei, kau di sana! Kau dari Grup C, bukan?" kata orang tersebut.

Shaka menjawab dengan antusias, "Ya, aku dari Grup C."

Orang tersebut tersenyum dan berkata, "Bagus, kita satu grup. Kenalkan, namaku Eldric."

Shaka juga tersenyum, "Salam kenal, Eldric. Namaku Shaka."

Eldric menganggukkan kepala, "Lalu, kita harus ke mana?"

Shaka menjawab dengan tegas, "Tidak tahu, kita jalani saja!"

Dengan semangat dan tekad yang sama, Shaka dan Eldric bersiap-siap untuk menghadapi semua rintangan yang akan mereka temui di Wild Area ini, sambil berharap bisa bertahan dan maju ke tahap berikutnya dalam Duel Knight.

Semua aksi para peserta ditampilkan melalui proyektor bernama "Crystalsky Viewcaster", sehingga dapat dilihat oleh para ketua dari 10 guild elite. Selain itu, ada sebuah benda bernama "Aetherwing" yang bertugas merekam semua aksi para peserta dan mengirimkannya ke Crystalsky Viewcaster.

Benda-benda ini diciptakan di sebuah pulau modern yang dipimpin oleh seorang ilmuwan jenius bernama Elbert Einstar. Saat para ketua guild menyaksikan pertarungan, tiba-tiba muncul seorang kakek berbadan kekar yang sebelumnya bertemu dengan Shaka. Tidak disangka, kakek tersebut adalah salah satu pemimpin dari guild.

Kakek itu menatap proyektor dan berkata Dengan serius, kakek tersebut memperhatikan Shaka dan bertanya, "Apakah kau bisa?"

Tidak lama setelah Shaka dan Eldric berlari, mereka diserang oleh seorang pemanah menggunakan panah yang meledak ketika mengenai tanah.

"Hampir saja!" ucap Eldric sambil mengelak, lalu Shaka bertanya, "Siapa di sana?"

Muncullah seorang pria bernama Hawk dari Grup A. "Nama saya Hawk, salam kenal," ucapnya sambil tersenyum. Eldric pun siap bertarung. "Jadi, kau ingin bertarung, ya?" kata Eldric sambil mengangkat satu kakinya, yang seketika mengeluarkan api yang besar.

"Shaka, biarkan aku yang menghadapinya," ucap Eldric, dan Shaka menganggukkan kepalanya sebelum pergi.

Hawk menatap Eldric dengan tatapan sinis. "Kau pikir kau bisa mengalahkanku?" tanyanya.

Eldric tersenyum percaya diri. "Kecepatan panahmu kalah dengan kecepatan kakiku!"

Duel pertama pun diumumkan: Eldric vs Hawk. Dengan hati yang teguh dan semangat yang membara, Eldric siap untuk menghadapi tantangan di hadapan mata.

Shaka kembali berlari untuk mencari anggota Grup C lainnya, namun tidak lama kemudian, dia diserang oleh serangan es. Beruntung, Shaka memiliki refleks yang cepat sehingga dia bisa menghindari serangan tersebut. Dengan tatapan waspada, Shaka berkata, "Siapa kau!"

Muncullah seseorang yang memakai jubah putih dengan bulu di tudungnya. Tangannya dilapisi oleh es, dan dia adalah Gray dari Grup B. "Ternyata aku tidak sendirian di sini," ucap Gray.

Shaka mulai mengepalkan tangannya, siap untuk bertarung. Dia memberikan aba-aba untuk menyerang.

Duel kedua pun diumumkan: Shaka vs Gray. Dengan tekad yang kuat dan semangat yang membara, Shaka siap untuk menghadapi tantangan yang lebih besar di hadapannya.

Sementara itu, para ketua guild mulai mengomentari pertarungan yang telah dimulai di berbagai lokasi. Ketua Guild Harpy bernama Dean berkata, "Pertarungan tahun ini sepertinya menarik." Flora, ketua dari Guild Valkyrie, menjawab, "Mari kita lihat seberapa jauh mereka bisa bertahan."

Kembali ke duel, Eldric saat ini sedang berhadapan dengan seorang pemanah yang tidak boleh dianggap remeh. Mata pemanah tersebut sangat tajam, bahkan mampu melihat dari jarak yang sangat jauh.

Mereka berdua beradu kecepatan, dan saat ada celah, Eldric langsung menendangnya sehingga pemanah tersebut terpental jauh. "Tch! Kecepatanmu boleh juga," ucap eldric.

Namun, pemanah tersebut bangkit kembali meskipun tulang rusuknya patah dan mengeluarkan muntah darah. Dia kemudian mengeluarkan anak panahnya lagi dari jarak yang sangat jauh dan menyerang Eldric.

Eldric dengan sigap menendang anak panah tersebut sehingga kembali lagi kepada pemanah tersebut.

Pertarungan sengit antara Eldric dan pemanah tersebut pun terus berlanjut, dengan keduanya bertekad untuk menunjukkan kemampuan terbaik mereka.

Pertarungan antara Eldric dan Hawk semakin sengit, dengan beberapa panah Hawk berhasil mengenai Eldric. Namun, Eldric segera menggunakan teknik sihir penyembuh untuk menyembuhkan luka-lukanya sehingga tubuhnya kembali normal.

"Hm, kau menggunakan teknik penyembuh, ya? Tapi itu memiliki batasannya sendiri jika kau terus menggunakannya," kata Hawk. Namun, Eldric hanya tersenyum sambil berkata, "Kau pikir aku akan terus menggunakan teknik itu?" Sambil berkata demikian, kedua kakinya bersinar api, menunjukkan bahwa Eldric memiliki kekuatan lain yang siap dia gunakan.

Ketua Guild Fenrir Fangs bernama Ghetesis berkomentar, "Bocah dengan kaki api itu, dia adalah keluarga dari Vermilion yang dibuang." Dean menjawab, "Ya, aku tahu. Dia dibuang karena hanya mampu memunculkan api dari kakinya, tidak seperti naga yang mampu mengeluarkan api dari mulutnya atau tangan-tangannya."

Kembali ke pertarungan antara Shaka dan Gray, tangan kiri Shaka membeku karena serangan es Gray. Namun, Shaka dengan mudah menghancurkan pembekuan tersebut.

Gray menyentuh tanah dengan kedua tangannya, dan tiba-tiba serangan es bertubi-tubi muncul dari bawah tanah, membuat Shaka kerepotan untuk menghindarinya.

Setelah serangannya berhenti, Shaka berdiri di atas tanah yang telah membeku. "Kekuatanmu boleh juga," ucapnya sambil mengakui kemampuan Gray. Gray tersenyum, "Ya, kau juga."

Gray kembali menyerang dengan serangan es, tetapi Shaka dengan cepat menghancurkan semua serangan tersebut dengan tangannya. Kemudian, Shaka menendang wajah Gray dan meninjunya hingga terpental jauh.

Kembali ke pertarungan antara Eldric dan Hawk, Eldric saat ini dalam kondisi sekarat karena luka-luka yang dialaminya, termasuk kaki yang tertancap oleh anak panah. Tanpa memiliki ide untuk melawan balik, Eldric memutuskan untuk mundur terlebih dahulu.

Hawk tersenyum sinis dan mengatakan, "Kau pikir kau bisa lari dari ku?!" dengan teriakan yang kejam.

Eldric memasuki hutan yang lebih dalam dan bersembunyi di balik pohon, sambil memikirkan cara untuk menyerang balik. Dia kemudian dengan berani menarik anak panah yang masih tertancap di kakinya. "Bagaimana aku harus menyerang balik?" gumamnya sambil kebingungan.

Tiba-tiba, Eldric merasa bahwa Hawk sudah berada di hutan tersebut, sehingga dia segera berlari mencari tempat yang lebih aman untuk melindungi dirinya dan merencanakan strategi untuk menghadapi lawannya. Dalam situasi yang genting ini, Eldric harus menggunakan kecerdasan dan ketangkasannya untuk bisa bertahan dan mencari peluang untuk menyerang balik.

Eldric berhenti berlari dan melihat ke arah kedua tangannya. "Aku bisa mengeluarkan api dari tangan ku, hanya saja tenaga api nya jauh lebih besar dibandingkan aku mengeluarkannya dari kaki ku," ujarnya sambil memikirkan strategi selanjutnya.

Saat itu, sebuah anak panah menyentuh tanah dan meledak, mengenai Eldric. Hawk pun tertawa, "Hahaha! Kau pikir ini petak umpet?"

Eldric terbaring di tanah, namun dia memiliki waktu 10 detik untuk bangkit. Jika dalam 10 detik itu dia tidak bangkit, maka dia akan dinyatakan kalah dalam Duel Knight.

Dengan setengah sadar, Eldric mulai memikirkan cara untuk menang. Ketika hitungan mencapai 4 detik, dia bangkit kembali. Kedua tangannya pun mengeluarkan api.

Hawk terkejut dan berkata, "Wow, kau pikir dengan mengubah teknik bertarungmu bisa mengalahkanku?" Eldric menjawab dengan tekadnya, "Tenaga api ini jauh lebih besar dan kuat dibandingkan kaki ku ini."

Hawk menarik busurnya sambil berkata, "Kalau begitu, ayo buktikan!" Dengan tekad yang kuat, Eldric siap untuk menunjukkan kekuatannya yang sebenarnya dalam pertarungan ini.

Dalam keadaan yang genting, Eldric berhasil menghancurkan semua anak panah yang ditembakkan oleh Hawk, membuatnya terkejut. "Apa-apaan ini? Mengapa dia jauh lebih cepat dibanding sebelumnya!?" ucap Hawk sambil terkejut.

Tanpa menunggu, Eldric tiba-tiba menghilang, meninggalkan Hawk dalam kebingungan dan ketakutan. "Dimana kau?!" seru Hawk, namun Eldric muncul tiba-tiba di belakangnya dan menyerang Hawk dengan serangan bertubi-tubi menggunakan tangan dan kakinya, api yang dipancarkannya semakin besar hingga akhirnya meledak, menyebabkan hutan menjadi terbakar.

Hawk pun kalah dalam duel pertama, dan Eldric diumumkan sebagai pemenangnya.

"Sial, kau ternyata menyimpan racun di anak panahmu, ya? Dasar bajingan!" ucap Eldric sambil ngos-ngosan.

Setelah pertarungan itu, Eldric pingsan. Di sisi lain, Gray terkapar di tanah, sementara Shaka berdiri sambil melihat Gray yang terkapar.

Duel kedua kemudian diumumkan, dan kemenangan jatuh ke tangan Shaka. Dengan semangat dan kegigihan, Shaka siap untuk menghadapi tantangan selanjutnya dalam perjalanan menuju tujuan akhirnya.

-BERSAMBUNG-

1
Delita bae
salam kenal jika berkenan mampir juga👍💪💪💪🙏👋
Tanata✨
Gk ada motivasi bngt ya😅 dibiarkan mengalir aja kah thor? ini tipe mc yang bodo amatan, dan mungkin minim strategi.
zyura: seiring perjalanan waktu mc nya bakal berubah😁
total 1 replies
Tanata✨
Ini duel sampai mati kah?🤔
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!