Istri HOT Tuan Danang

Setelah mengubah ID dan juga passwordnya, maka Venus pun meletakkan ponselnya dan dia belum berniat untuk mengunggah foto-foto yang telah mereka ambil tadi siang karena berniat mengunggahnya tepat pada tengah malam nanti.

"Sudah selesai?" Tanya Danang dengan cepat menarik Venus ke pangkuannya hingga membuat Venus menatap Danang sambil menganggukkan kepalanya.

"Ya, sudah." Jawab Venus dengan pipi merona karena dia tahu bahwa apa yang akan terjadi selanjutnya ialah melanjutkan ciuman yang tadi tertunda.

Danang pun mengulurkan tangannya membelai rambut Venus dengan jantungnya yang berdegup amat kencang, "Kalau begitu, bolehkah kita melanjutkan--"

"Bisakah kau tidak perlu bertanya dan melakukannya saja?!" Ucap Venus dengan kesal langsung membuat Danang mengangkat sebelah alisnya sebelum pria itu tersenyum dan mendaratkan ciuman di bibir Venus.

Venus pun menyambut ciuman pria itu dan dia memejamkan matanya sembari menyerahkan segalanya pada pria yang sedang memangku nya.

Venus bisa merasakan kelembutan sentuhan pria itu hingga dia pun merasa tenang meski saat itu jantungnya juga berdegup amat kencang.

"Hmm!" Suara Danang langsung membuat Venus membuka matanya dan melihat pria itu telah menghentikan ciuman mereka.

"Bolehkah kita keranjang?" Tanya Danang langsung membuat pipi Venus semakin memerah, Tetapi entah kenapa Venus malah menganggukkan kepalanya hingga danau dengan cepat membawa perempuan itu menuju ranjang di kamar tempat mereka berada.

Danang membaringkan Venus dengan begitu hati-hati sebelum dia pun berada di atas Venus dan menciumi perempuan itu dengan lembut.

Seluruh tubuh Venus menjadi tegang saat ia merasakan tangan Danang terasa menyentuh pinggangnya dari luar pakaian yang digunakan oleh Venus.

Tangan Venus bahkan lebih kuat mencengkram pakaian danang dengan perasaan perempuan itu menjadi tidak tenang.

'Apakah pria ini akan melakukannya sekarang?' ucap Venus dalam hati yang merasa khawatir bahwa dia mungkin tidak bisa menerima jika mereka melakukan hal itu secepat mungkin.

namun saat Venus sementara berpikir, tiba-tiba saja ia merasakan pria yang ada di atasnya telah menghentikan ciuman mereka hingga Venus yang dari tadi memejamkan matanya kini membuka matanya dan melihat Danang yang sedang menatapnya.

"Aku tidak bisa menahannya lagi kalau kita masih meneruskan nya," ucap Danang sembari runtuh di samping Venus dengan pria itu langsung tidur miring membelakangi Venus.

Dia cemas akan melakukan sesuatu pada perempuan itu kalau mereka melanjutkan aksi mereka saat ini.

Venus yang melihat sikap Danang yang benar-benar tak berani menyentuhnya lebih dari sekedar ciuman, ia akhirnya tersenyum.

Perempuan itu pun mendekati danang dan memeluk Danang dari belakang tanpa mengatakan apapun.

Hal tersebut semakin membuat Danang merasa panas dingin hingga dia mengerutkan keningnya dengan perasaan yang tidak tenang.

Dia masih bisa menahannya beberapa menit sampai akhirnya pria itu tidak bisa lagi bertahan dan memilih untuk melepaskan pelukan Venus, lalu dia pun duduk memandangi Venus yang menatapnya dengan bingung.

"Kenapa?" Tanya Venus.

"Kau benar-benar sebuah ujian!" Ucap Danang langsung berdiri selalu dia pun menyelimuti Venus dan memilih pergi ke kamar mandi membasuh tubuhnya dengan air dingin.

Srasshshh....

Suara shower dari kamar mandi langsung membuat Venus tersenyum.

'Pria itu,, dia membuat jantungku berdegup anak kencang, dan dia membuatku tidak bisa menolaknya,' ucap Venus dalam hati sembari menyibak selimutnya, lalu perempuan itu pun turun dari tempat tidur.

Dia membuka pintu kamar mandi dan melihat seorang pria yang tanpa busana sedang berdiri di bawah shower dengan kepala disandarkan ke dinding dan tangan yang terkekal kuat juga diletakkan di dinding.

Mata pria itu terpejam dengan urat-urat menonjol keluar dari kulitnya karena menahan sesuatu.

Wajah Venus menjadi merah padam, tetapi perempuan itu tetap melangkah perlahan menuju Danang dan memeluk pria itu dari belakang.

Danang yang dipeluk juga sangat terkejut hingga pria itu pun langsung menatap ke arah pinggangnya di mana sebuah tangan yang putih dan lembut serta jari yang sangat lentik sedang memeluk nya.

"Maaf," tiba-tiba suara dari belakang Danang langsung membuat Danang akhirnya mengulurkan tangannya memegang tangan Venus dan berbalik menatap Venus.

"Kau,," Danang sangat terkejut melihat piyama yang digunakan oleh Venus kini telah menjadi basa dan membuat lekuk tubuh Perempuan itu terlihat dari balik piyama.

Glek!

Danang menelan air liurnya dengan kegilaan sedang menyapa jiwanya.

"Showernya dingin," ucap Venus langsung membuat Danang akhirnya mengulurkan tangannya mengubah suhu shower sebelum menundukkan kepalanya mendaratkan ciuman di bibir Venus.