***^^ Cerita ini adalah kisah nyata.
Nama tempat dan tokoh dalam cerita hanya samaran semata, serta ada tambahan-tambahan bumbu di dalamnya. Selamat membaca 🤗🤗 ***^^
Yulia Kinanti, wanita cantik asal desa yang menikah dengan seorang laki-laki dewasa asal kota yang bernama Rama Bagaskara 45 tahun. setelah mereka menikah, Yulia di boyong ke rumah suaminya yang ada di kota.
Namun siapa sangka, sang suami ternyata mempunyai anak laki-laki yang sudah dewasa, dia bernama Dewangga Arya Bagaskara 23 tahun yang seorang mahasiswa.
Dewangga Jatuh hati terhadap ibu tirinya sejak pertama kali melihatnya. namun, Angga berusaha untuk menahannya dan melupakannya, akan tetapi rasa itu tidak bisa di hilangkankan dan justru semakin besar. membuat Angga gila dan melakukan banyak cara untuk mendapatkan hati ibu tirinya. bagaimana kah kisah mereka selanjutnya. ? yuk terus ikuti ceritanya ya..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ~ Dewi KEGELAPAN ~, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 26
Area Terlarang, Harap Bijak Saat Membaca. Atau Bila Perlu Skip Saja Ya. 🙏🙏
" Aku Mau pulang !! "
" Tidak semudah itu sayang, " Ucap Angga, ia menarik pinggang ramping Yulia, dan mendekapnya erat-erat. Bahkan mereka bisa saling mendengarkan degup jantung satu sama lain.
Yulia tak mmpu lagi menatap mata Angga, keberanian yang tadi ia tunjukan hilang entah kemana. Yang Yulia rasakan saat adalah rasa nyaman saat berada dalam pelukan Angga.
" Angga. " Ujar Yulia lirih, Bibirnya akan berkata jika ia menolak pelukan itu, akan tetapi apalah daya tubuh dan hatinya berkhianat. Yulia justru nyaman berada di dekat Angga.
" Apa sayang, Hemmm...?, Biarkan seperti ini dulu, sebentar saja. Aku hampir gila setiap hari melihatmu selalu bersama Ayahku. Ingin sekali Aku merebutmu dari tangannya." Lirih Angga, seraya menyelipkan rambut Yulia yang menjuntai ke belakang telinganya.
" Angga. Ini tidak benar. "
" Sssttt "
Raka menutup mulut Yulia menggunakan b*birnya, Laki-laki itu sudah sejak tadi menahan hasratnya, dan saat ini batas kesabarannya sudah habis. Dia terus meny*sap b*bir sang pujaan hati yang saat ini sudah masuk list daftar area favoritnya yang ada pada tubuh Yulia.
Tangan kanannya sudah bergerak tak beraturan, di sepanjang punggung Yulia.
dia terus menyesap b*bir Yulia, walau belum mnedapat balasan dari wanita itu, sehingga ia mendorong tubuh Yulia hingga terjatuh melentang di atas ranjang.
Angga menyeringai, menatap sang wanita pujaannya yang sudah pasrah di depannya. Angga melepas pakaiannya satu persatu, di mulai dari jaket, kaos putih, dan jins hitam miliknya kemudian ia lemparkan begitu saja ke sembarang arah. Dia hanya menyisakan boxer hitam ketat yang bagian tengahnya sudah terlihat menonjol.
Yulia menelan saliva dengan kasar, saat matanya menangkap gundukan yang begitu besar di tengah boxer itu, Yulia beringsut mundur hingga dia tersudut pada kepala ranjang.
" Jangan Angga. " Lirihnya. Angga tak memperdulikan bisikan Yulia, dia justru naik ke ranjang dan merangkak naik ke atas tubuhnya. mata Yulia mengerjap, antara rasa takut sekaligus ingin menangis meratapi nasibnya, sebenatar lagi tubuhnya pasti akan menjadi santapan Angga.
" Maaf Yulia, aku sudah tidak bisa menahannya lagi. Aku harus memiliki kamu sekarang " Ucap Angga lirih, dia kembali mencium b*bir Yulia. Mel*mat dan meny*sapnya dengan lembut. Dan entah mengapa, Yulia merasa ciuman yang di berikan Angga sangat penuh dengan cinta.
" Angga, tolong lepaskan. Jangan seperti ini " Bisik Yulia, saat Angga melepaskan ciumannya. Mata Yulia sudah berkaca-kaca, menatap sang anak tiri dengan pandangan memohon.
" No, Tidak akan aku lepaskan kali ini. !! "
Angga kembali melumat bib*r Yulia yang sudah menjadi candu baginya, sementara tangan nakalnya sudah kemana-mana. Mer*mas salah satu bola dada sang wanita dengan lembut.
Yulia kembali meronta, dia bahkan menendang, memukul, dan mendorong tubuh kekar Angga dengan kuat. Namun Angga tetap tidak bergeming dari atas tubuhnya. Yulia hanya bisa menangis dan pasrah menerima nasibnya.
" Aku bersumpah, akan membencimu seumurmu hidupku. !! " Ujar Yulia yang tiba-tiba nada suaranya berubah menjadi dingin dan datar.
Mendengar nada bicara dari Yulia, seketika Angga menjauhkan wajahnya. apakah Angga akan menghentikan perbuatannya ? Oh tentu saja tidak. Karna dia sudah sejak lama menanti momen seperti ini.
Angga menatap wanita yang saat ini berada di bawah tubuhnya, terlihat memprihatinkan dengan deraian air mata yang selalu membasahi mata cantiknya. Sesaat dia merasa iba, namun..hansrat untuk mendapatkan Yulia dan membuat dia sepenuhnya menjadi miliknya sudah tidak bisa di bendung lagi.
Angga mulai melepas gaun yang di pakai oleh Yulia dengan pelan, lalu ia lemparkan ke bawah ranjang. Hingga terpampanglah keindahan yang sangat nyata di depan matanya. Nafas Yulia naik turun tak beraturan, sehingga membuat apa yang di miliki oleh Yulia tampak indah dan menggoda di pandangan Angga.
Pemuda itu menenggelamkan wajahnya pada kedua sisi bola d*da Yulia, mencium aroma vanila yang lembut dan sangat memabukkan baginya. Jemari tangan Angga menyusup ke bawah punggung, dan melepaskan pengait bra, setelah itu Angga melemparnya ke bawah ranjang juga.
Angga langsung saja me*umat Bola mainan kesukaannya itu dengan gemas dan penuh h*srat, hingga membuat Yulia melenguh tanpa bisa di cegah lagi, wanita itu mencengram kedua sisi seprai hingga kusut tak berbentuk lagi.
Bak bayi yang sedang kehausan, Raka terus Meny*sap kedua bola itu secara bergantian. membuat nafas Yulia tersengal-sengal, ia menahan hasrta yang kini mulai berhianat. Dia ingin menolak, tapi tubuhnya justru menyembut perbuatan Angga dengan hangat.
" Lihatlah sayang, kamu juga menginginkan aku. Tubuhmu tidak bisa berbohong. " Bisik Angga sembari melepaskan boxernya, Dia juga melepas kain penutup terakhir milik Yulia, dan terpampanglah sesuatu yang sama sekali belum pernah di lihat oleh Angga sebelumnya.
Angga tertegun sejenak, menatap keindahan yang terpampang nyata di depannya. Sungguh, Yulia adalah wanita satu-satunya yang ia lihat hingga sejauh ini. Ia sama sekali belum pernah melihat milik seorang perempuan sebelumnya.
Angga sudah pernah beberapa kali berpacaran sebelumnya, namun dia tidak pernah melakukan perbuatan yang lebih pada pacar-pacarnya terdahulu. Karna mereka semua tidak ada yang bisa benar-benar mencuri dan menaklukkan hati Angga. Hanya Yulia yang bisa menjungkir balikka hatinya. Namun sayang, dia sudah di miliki oleh Ayahnya.
" Angga, tolong..jangan lakukan. " Yulia menangis dengan kencang sembari menyatukan pahanya, saat melihat Angga menatap tubuhnya dengan tatapan lapar.
" Aku meginginkan dirimu sayang, " Desah Angga, tanpa aba-aba dia memasuki sang wanita begitu saja.
" Akhhhh..!! " Yulia mendesah kencang saat bagian tubuhnya terasa penuh dan sesak di bawah sana. Tanpa sadar dia menggigit pundak Angga, saat rasa sakit dan nikm*t menyerangnya dengan begitu dasyat.
Angga memejamkan matanya sejenak, merasakan sesuatu yang dasyat, sesuatu yang sama sekali belum pernah ia rasakan selama ini.
" Ini benar-benar gila. Kenapa rasanya seni*mat ini . " batin Angga.
" Sayang...oh, kenapa bisa seni*mat ini Baby, milikmu sangat sempit dan hangat. " Angga mendesah, kemudian mulai melakukan aktifitasnya dengan lembut dan perlahan.
Yulia menangis, antara jijik pada tubuhnya dan rasa takut karna telah menghianati suaminya. Dia benar-benar berdosa saat ini, dia benar-benar sangat murahan.
Yulia terus menangis bahkan tangisannya semakin kencang, dan Angga sama sekali tidak memperdulikannya. Angga benar-benar sudah nekat untuk membuat Yulia menjadi miliknya seutuhnya, jika perlu..ia akan membuat Yulia mengandung benihnya.
Angga terus mencangkuli ladang milik Yulia, dia bermaksud untuk menanam sebutir padi di sana. Hingga mereka sama-sama merasakan surga dunia yang tak bisa di gambarkan, tak lama kemudian Angga pun ambruk di atas tubuh Yulia yang saat ini ada di bawahnya.
Nafas Angga tersengal-sengal, begitu juga dengan Yulia. Dia kembali menangis karna merasa kotor, dia sudah masuk dalam jebakan bujuk rayu dan pesona anak tirinya.
" Aku mencintaimu sayang, jangan menangis, semua akan baik-baik saja." Ucap Angga, sembari menghapus air mata yang meleleh di pipi wanita yang di cintainya.
" Aku Membencimu." Lirih Yulia. matanya sembab, bahkan dia tak mau memandang anak tirinya yang belum sama sekali melepaskan penyatuan mereka.
" Tapi aku sangat mencintaimu sayang, aku tak perduli kamu benci atau jijik sama aku. Aku akan pastikan semuanya akan baik-baik saja, percayalah padaku. " Ucap Angga, ia mencium kedua mata Yulia yang penuh dengan air mata.
" Kamu keterlaluan Angga,!!. Kamu menjijikkan, !! apa kamu tau itu ?,!! " Teriak Yulia dengan kencang tepat di depan wajah Angga yang saat ini masih berada di atasnya.
" Awww.!!! " Yulia menjerit saat Angga kembali melakukannya, Angga tidak perduli jika Yulia terus menangis di bawah kendalinya. Angga benar-benar akan membuat Yulia menjadi miliknya, dan jalan satu-satunya adalah membuat Yulia mengandung anaknya.
Entah berapa kali Angga meraih surga dunia, yang ia rasa hanya ingin lagi dan lagi merasakan manisnya madu cinta bersama ibu tirinya, yaitu wanita yang sangat di cintainya.
********