Pelajar Culun Vs Bos Gangster
Semua menunduk hormat, pria muda tampan dengan penampilan perlente dan terlihat kejam ini menatap semuanya satu per satu.
“Kocar, sudah kamu bereskan pemilik ruko yang ngotot tak mau bayar upeti hahh!”
“Si-siappp bos, sudah bos, orangnya sudah babak belur kami hajar!” sahut pria bernama Kocar ini, dengan sikap bak tentara.
“Hmm…kerja bagus, Tono, orang yang telat bayar hingga 3X, sudah kamu ambil perhiasan dan mobilnya..?”
“Siap bos, sudah…istrinya denok bos!”
“Kamu bilang apa tadi…gue tak dengar..?” pria ini mendekatkan telinganya ke wajah pria yang dipanggil Tono.
“Si-siappp bos…denok bo…!” belum sempat menyelesaikan kalimatnya, dia langsung tersungkur dengan hidung berdarah, sodokan sikutnya membuat anak buahnya ini terjengkang.
“Tolol…bodoh, bego…gue minta sita barang-barangnya, bukan mikirin istrinya, anak buah goblok loe!” bukkk…sebuah tendangan kembali diterima Tono, diapun antara pingsan dan tidak.
Yang lain terlihat terdiam, tak ada yang berani main-main lagi dan akhirnya melaporkan tugas masing-masing pada sang bos kejam dan tak kenal ampun ini.
Si bos gangster ini bernama Nidu Dorgan, dia memimpin lebih dari 100 preman dan juga menguasai wilayah hampir 5 persen Jakarta.
Terkenal kejam, lihai beladiri dan juga tak segan menembak siapa pun yang berani dengan dia atau kelompoknya.
Nidu Dorgan juga dikatakan kebal senjata api dan sakti, karena sudah 5 kali terkena tembakan, tetapi ajaibnya dia sampai kini tetap belum mati-mati juga.
dia juga punya link di aparat, Nidu Dorgan pernah diam-diam membunuh seorang aparat, yang menolak kerja sama dengannya.
Dengan cara memutus tali rem mobil, hingga si aparat itu tewas kecelakaan, itu semua dilakukan anak buahnya, atas suruhan Nidu Dorgan pastinya.
“Permisi bos…mau kopi..?”
“Bikin cepat, kamu nanyaaaaa..kamu bertanya-tanyaaaa!” wajah Nidu Dorgan melet, hingga Jurni, sang asisten di kantor ini langsung lari terbirit-birit ke dapur membuatkan minuman kesukaan bosnya yang pemarah dan kejam ini.
Nidu Dorgan berkantor di sebuah pub, pub ini termasuk pub elite dan tak pernah di razia, ada hampir 100 wanita penghibur di pub ini.
Jangan tanya tentang pub ini, karena menyediakan tari telanjang dan pastinya tempat melepas syahwat bagi para tamu yang punya kantung tebal.
Nidu Dorgan tak sekali dua kali menghajar tamu yang sudah memakai jasa anak buahnya, tetapi usai berkencan malah tak bawa duit.
Nidu Dorgan juga seorang debt colector yang paling ditakuti, dia tak segan menagih utang dengan kekerasan, sekaligus merampas aset bagi debitur yang gagal bayar.
Bisnis narkoba pun bukan hal yang aneh dia lakukan.
Anehnya dia anti tato, sehingga tubuh kekarnya bersih dari tato.
Nidu Dorgan punya banyak musuh, tetapi semua musuhnya ngeri kalau berhadapan dengan gangster satu ini. Nidu Dorgan tak segan menembak mati siapa pun saingannya.
Penjara tak menghentikan gayanya, paling banter beberapa bulan, dia akan bebas dan pasti musuhnya harus pergi jauh, atau menerima pembalasan kejam darinya…Inilah Nidu Dorgan, si bos ganster yang kejam, tanpa kompromi.
Jelang sore, Nidu Dorgan pulang dari kantornya, dia ditemani pengawal sekaligus sahabat akrabnya, Dipo.
Saat berhenti di lampu merah, Nidu Dorgan melihat ada sekelompok pelajar sedang membully seorang siswa berperawakan gendut.
“Hmmm…anak-anak, belum gede sudah bakat jadi ganster!” gumam Nidu Dorgan, sambil memperhatikan kelakuan pelajar itu, sementara siswa yang di bully terlihat terduduk di tanah, hidungnya berdarah dan bajunya sobek.
Dia di soraki 5 pelajar itu, si siswa ini hanya menunduk tak berani melawan, dia bahkan menyembah-nyembah agar jangan lagi di bully.
Namun para siswa itu malah makin menghajarnya, hingga si siswa ini terguling-guling di pinggir jalan, tak ada warga yang berani menolongnya, karena para pelajar yang membullynya itu terlihat bringas.
“Dipo, minggirkan mobil!”
“Ya bos, ehh bos ke mana?” Dipo kaget.
“Kamu tunggu di sini!” keluar dari sedan mewahnya, Nidu Dorgan sudah menggulung him nya, jasnya dia lepas, lalu berjalan mendekati kelompok pelajar ini.
“Heii anak-anak berandal, ngapaian kalian membully teman sendiri!” tegur Nidu Dorgan berkacak pinggang, menegur ulah anak-anak berandal ini.
Kelima pelajar ini malah menatapnya dengan gaya menantang. Lalu mereka mengurung Nidu Dorga, Dipo yang melihat hal itu hanya geleng-geleng kepala.
“Anak-anak tolol, cari penyakit!” gumam Dipo sambil memperhatikan bos nya yang sedang di kurung 5 remaja pelajar ini.
“Mau jadi jadi jagoan ya, bukan urusan kamu Om,” tegur seorang pelajar sambil mencabut pisau dari dalam tasnya, Nidu Dorga mendelik melihat kelakuan siswa ini.
Belum sempat mengayunkan pisau, Nidu Dorga langsung menendangnya, kemudian berturut-turut dia menghajar ke 5 orang ini, hingga dalam waktu singkat kelimanya tersungkur di tanah, dengan wajah dan lengan berdarah, juga terkilir.
Melihat 5 orang pelajar yang membullynya kini terkapar, pelajar gendut yang di bully ini malah kabur dari sana.
Nidu Dorgan cuek saja, dia kembali ke dalam mobil dan meminta Dipo kembali menjalankan mobilnya. Dan mobil mewah ini membelah jalanan ibukota yang mulai petang mendekati senja.
“Dipo berhenti di depan sana, aku mau potong rambut di tukang cukur itu!”
“Oke bos…!” Dipo pun mencari parkiran dan kini Nidu Dorgan berjalan santai menuju kios kecil, tempat tukang cukur ini berpraktek. Dipo menunggu di dekat mobil sambil merokok, dia selalu waspada kalau bos nya ini melaksanakan sesuatu, mengingat banyaknya musuh sang bos kejam ini.
“Rapikan rambut, juga kumis dan cambang aku!” Nidu langsung duduk sambil melepas kacamata hitamnya.
Si tukang cukur ini mulanya kaget juga, ada pria tampan dengan pakaian perlente mampir ke kios cukurnya. tetapi dia tak banyak ngomong dan langsung memasangkan kain dan mulai menyemprot rambut itu dengan air agar mudah di potong.
Nidu memejamkan mata dan membiarkan si tukang cukur ini bekerja. “Pa…nanti bapak akan mengalami kejutan…bapak akan berubah jadi pelajar culun!” Nidu kaget lalu pelan-pelan membuka mata dan menatap si orang tua yang sibuk mencukur rambutnya ini di cermin.
“Jangan ngomong sembarangan, loe kerja saja..!” sentak Nidu kurang senang, lalu kembali memejamkan matanya.
**
Lanjut yaa...!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments