Di dunia kultivasi yang dilanda konflik antara Ras Manusia dan Ras Iblis, Dewa Bin Jue dari Sekte Pedang Langit menjadi harapan terakhir umat manusia. Setelah bersembunyi di Gua Abadi, Dewa Bin Jue meninggal dan menciptakan warisan Pedang Langit sebelum Dewa Iblis Yu Zheng menyerang.
Di Benua Huang Zhou, pemuda jenius Luo Xinfen kehilangan kemampuan kultivasi akibat pengkhianatan tunangannya, Wei Ling. Dalam pencariannya untuk memulihkan kekuatannya, Luo Xinfen menemukan gua misterius yang menyimpan rahasia kuno. Di sana, ia bertemu dengan suara Dewa Bin Jue yang memberinya Pedang Langit.
Dengan warisan legendaris ini, Luo Xinfen bersiap untuk menghadapi tantangan, mengungkap kebenaran di balik pengkhianatan, dan menyelamatkan dunia manusia dari ancaman Ras Iblis.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LevzaaOP, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ch. 24 I Memperdalam Teknik dan Pertemuan Tak Terduga
Menguasai Teknik Pemisah Dimensi, setelah Latihan dengan Teknik Pedang Bayangan, Luo Xinfen beralih ke Teknik Pemisah Dimensi. Teknik ini jauh lebih sulit, memerlukan control penuh atas energi jiwa dan pemahaman tentang ruang di sekitarnya. Dewa Bin Jue memperingatkan, “Teknik ini membutuhkan fokus tinggi. Gunakan hatimu untuk merasakan celah di ruang, dan kendalikan energimu untuk membuka retakan dimensi.”
Dia memfokuskan energi, membentuk Retakan Ruang yang tipis di udara. Setelah beberapa kali mencoba, dia berhasil menciptakan retakan yang cukup stabil, dan memungkinkannya bergerak melalui ruang dan menyerang dari jarak jauh. Luo Xinfen telah menguasai Tingkat Pertama Teknik Pedang Bayangan, dan Teknik Pedang Pemisah Dimensi.
Setelah beberapa minggu berlatih kedua teknik itu, di Bulan Ketiga hingga Keempat, Luo Xinfen memperdalam Teknik Pedang Badai Petir dan Menuju Tingkat Tahap Menengah.
Luo Xinfen memperdalam Teknik Pedang Badai Petir Tingkat Lanjut, sebuah teknik serangan petir yang mampu mematikan dan menembus pertahanan lawan dengan kecepatan dan kekuatan luar biasa. Dengan menggunakan Pedang Angin Malam yang telah ia dapatkan dari Mansion, Luo Xinfen berlatih dibawah bimbingan Dewa Bin Jue.
"Teknik ini bukan hanya tentang menyerang dengan kekuatan kasar, Xinfen. Keseimbangan antara kecepatan dan ketepatan adalah kunci. Serangan petirmu harus secepat kilat, namun tetap terkendali. Bayangkan badai yang kamu ciptakan memiliki inti yang tenang," ujar Dewa Bin Jue dengan tenang.
Luo Xinfen berlatih dengan gigih, melakukan ratusan gerakan untuk memperhalus tekniknya. Ia terus-menerus menggabungkan elemen petir dengan serangan pedangnya, hingga akhirnya tercipta serangan Tebasan Halilintar yang menyatu dengan energi petir di sekelilingnya. Dalam satu gerakan, tebasan itu mampu memecah bebatuan di sekitar gua, menunjukkan kekuatan yang mengesankan. Di bawah arahan gurunya, teknik ini semakin kuat, menjadi salah satu teknik terkuat yang dimiliki Luo Xinfen.
Di sisi lain, Jiang Ren juga melakukan kultivasi Intensif dengan fokus pada teknik-tekniknya, dan Luo Xinfen memberikan Teknik Cakar Naga Bayangan kepada Jiang Ren. Teknik ini memberinya kekuatan serangan cepat dan tajam seperti cakar naga yang menakutkan, membuatnya menjadi pengawal yang lebih Tangguh.
Setelah Latihan beberapa bulan, Luo Xinfen dan Jiang Ren penasaran akan perkembangan kekuatan mereka. Maka dari itu mereka setuju untuk menguji kekuatannya.
“Jiang Ren bagaimana kalau kita berduel untuk menguji hasil pelatihan kita.” Ucap Luo Xinfen.
“Baik Tuan Muda.” Ucap Jiang Ren.
Luo Xinfen seketika mengeluarkan Teknik Pemisah Dimensi yang menciptakan serangan jarak jauh yang sangat sulit dihindari, Jiang Ren, yang kini memiliki kekuatan dan stamina baru, bertahan dengan baik, menghindari tebasan mematikan yang muncul dari retakan ruang.
Saat sesi duel itu berakhir, Dewa Bin Jue berbicara dengan bangga, “Xinfen kekuatan mu mencapai tingkat kekuatan baru mungkin jenius di sekte pedang kilat pun tidak ada yang sepertimu. Ingat harta ini bukan hanya membantu melindungi mu, tapi juga membuka jalan untuk melawan musuh yang lebih kuat. Gunakan semua ini dengan bijak, karena ini baru permulaan.”
“Sudah enam bulan aku meninggalkan Kediaman Keluarga Luo, Penasaran bagaimana keadaan mereka sekarang…” Ucap Luo Xinfen dalam hati, yang membuat heran Jiang Ren.
“Tuan Muda……Tuan Mudaaa…. Kau kenapa dari tadi melamun?”Ucap Jiang Ren.
“Tidak apa-apa Jiang Ren hanya rindu rumah…” Ucap Luo Xinfen.
Seketika Dewa Bin Jue berbicara, “Xinfen Sekarang kamu harus fokus untuk meningkatkan kultivasimu sampai Tahap ke-7 Tingkat Menengah, berarti ada enam tahap yang harus kamu lewati. Luo Xinfen pun kembali memusatkan diri dalam meditasi yang panjang dan mendalam. Setelah tiga bulan penuh berkultivasi Luo Xinfen sampai pada Tahap Ke-6 tinggal selangkah lagi menuju tahap Ke-7. Setelah beberapa hari seketika Energi dalam tubuhnya semakin stabil, dan ia merasa siap untuk menerobos ke Tahap Menengah Tingkat Ke-7. Dengan hati-hati, ia mengikuti arahan Dewa Bin Jue untuk memfokuskan energi dari seluruh tubuhnya menuju simpul terakhir, berusaha membuka pengahalang yang menghambat kemajuannya.
“Tenang dan tetap fokus, Xinfen. Biarkan energi mengalir tanpa paksaan. Saat penghalang terbuka, pondasimu akan lebih kokoh dari sebelumnya,” Ucap Dewa Bin Jue sambil terus mengawasinya.
Saat Luo Xinfen mencapai puncak konsentrasi, energi di tubuhnya berkumpul di titik pusat, menciptakan semburan energi yang meledak dari dalam. Sebuah kekuatan besar meresap ke seluruh tubuhnya, dan ia pun berhasil mencapai Tingkat Menengah Tahap Ke-7. Pada saat yang sama, Jiang Ren berhasil mencapai Tahap Ke-4, menandai kemajuan besar untuk keduanya.
Setelah itu Luo Xinfen melakukan pelatihan terakhirnya dengan menguasai dan menggabungkan teknik-teknik baru, Dengan kekuatan baru ini, Luo Xinfen dan Jiang Ren mulai menggabungkan teknik yang mereka pelajari. Luo Xinfen menyempurnakan serangan Tebasan Halilintar, menggabungkannya dengan Teknik Jiwa Petir Langit, menciptakan kombinasi serangan yang lebih sulit dihindari. Di sisi lain, Jiang Ren menggunakan Teknik Cakar Naga Bayangan dengan lebih lancar, meningkatkan kecepatannya hingga mampu menyerang musuh dalam hitungan detik.
Pada akhir enam bulan, mereka keluar dari gua dengan aura yang sangat berbeda. Keberhasilan dalam pembuatan pil, teknik bertarung, dan peningkatan tahapan kultivasi telah mengubah mereka menjadi jauh lebih kuat dari sebelumnya. Kekuatan ini memberi mereka kepercayaan diri yang lebih besar, bukan hanya untuk menghadapi Klan Feng tetapi juga untuk menghadapi ancaman lainnya yang mungkin muncul.
Luo Xinfen menatap cakrawala dengan pandangan mantap. "Jiang Ren, waktuku tersisa dua bulan lagi, dan aku akan memasuki Sekte Ternama di Benua Huangzhou. Dengan kekuatan ini, kita bisa menghadapi setiap tantangan yang menghadang."
Jiang Ren mengangguk, siap mengawal tuannya sampai ke kediaman Luo. Dengan penuh keyakinan, mereka Meninggalkan gua dan melangkah kembali ke kota Qiyun, membawa kekuatan baru yang telah mereka bangun selama berbulan-bulan.
Saat mereka tiba di Kota Qiyun, suasana terlihat lebih tegang daripada sebelumnya, Langit tampak mendung, dan sementara beberapa orang berkumpul di sekitar area yang terjadi pertempuran yang masih berlangsung. Luo Xinfen merasakan energi bertarung di udara, segera mempercapat langkahnya, diikuti oleh Jiang Ren. Di tengah kerumunan, Luo Xinfen melihat seorang gadis yang menggunakan gaun putih bersih dan sepertinya Xinfen mengenalnya. Dia adalah Ming Yue Perempuan Misterius yang ada pada saat kompetisi di Ibu Kota Benua Huangzhou.
Ming Yue terpojok, terluka kelelahan, namun tatapannya masih tajam dan penuh keteguhan. Di sekelilingnya beberapa kultivator dari Klan termasuk Klan Feng berseteru berdiri dengan ekspresi kejam, seolah tak akan memberi Ming Yue kesempatan untuk mundur. Luo Xinfen segera melangkah maju, merasakan kemarahan yang tak bisa ditahan. Ia mengisyaratkan Jiang Ren untuk berjaga-jaga dan Bersiap membantu Ming Yue.
Seorang kultivator dari Klan Lawan mengarahkan pedang ke Ming Yue sambil tersenyum mengejek,” Heiii….. Kau sebaiknya menyerah saja. Cepat berikan harta yang kamu dapat itu. Maka akan kubiarkan kau hidup, dan sekarang tidak ada yang bisa menolongmu disini.”
Namun, sebelum dia bisa mendekat, suara dingin terdengar dari belakang. “Siapa bilang dia sendirian?”
Semua mata langsung tertuju pada Luo Xinfen, yang berdiri dengan tenang. Aura kuat yang dipancarkan oleh Luo Xinfen dan Jiang Ren langsung membuat para kultivator lawan berhenti bergerak. Mereka merasakan energi yang sangat berbeda dari Luo Xinfen, yang tidak mereka kenali beberapa bulan sebelumnya.
"Xinfen!" seru Ming Yue, suara penuh kelegaan dan kegembiraan. Kehadirannya adalah satu-satunya harapan di tengah situasi yang semakin sulit.
“Xinfen akhirnya kamu muncul, sekian lama aku mencari dan menunggu kabarmu dan sekarang kamu datang sendiri sungguh pandangan yang indah hari ini… hahaha” Ucap Feng Hao.
“Feng Hao, Feng Hao… dengan kemampuanmu itu jangan berharap untuk mengalahkanku…” ucap Luo Xinfen.
Salah satu kultivator dari kelompok lawan mengejek, "Jadi kau membawa satu pengawal? Jangan harap itu cukup!"
Dengan senyum tipis, Luo Xinfen melangkah maju dan berkata dengan suara dingin, “Kalian berani menyentuh teman-temanku. Kalian harus siap menghadapi konsekuensinya.”
