NovelToon NovelToon
CEO Cantik Milik Mafia Kejam

CEO Cantik Milik Mafia Kejam

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Mafia / Dikelilingi wanita cantik
Popularitas:8.3k
Nilai: 5
Nama Author: Evi Mardiani

Menceritakan seorang gadis CEO yang terkenal dengan kecantikan dan kekayaan yang dimiliki oleh nya, harus terjerat dengan mafia kejam yang sedang menjalankan misi untuk menjatuhkan lawan nya.

Pria itu tidak menyangka jika dihari pertama dirinya berada di negara M untuk menjalani misinya di salah satu perusahaan besar yang ada di negara tersebut harus bertemu dengan seorang wanita cantik yang menjadi target dari misi nya sendiri. Sampai akhirnya pria itu menyatakan kepemilikan atas wanita itu.

"You are mine and will forever be mine" ucap pria itu dengan tatapan tajamnya menatap CEO cantik yang berada di hadapan nya itu.

"Kita lihat saja sampai mana kau bisa menaklukkan aku tuan Mafia" balas gadis itu dengan senyum manis nya yang terlihat begitu menawan di pandangan sang mafia kejam.

apakah sang mafia kejam itu bisa menaklukkan hati sang CEO cantik itu dan menyelesaikan misi nya?

apakah sang CEO cantik bisa jatuh ke dalam pesona tuan mafia kejam dan menerima perasaan dari mafia?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Evi Mardiani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 10 kekesalan Albert

Setelah tiba di New York, Albert dan Jeremy langsung membawa Laura ke tempat di mana papa wanita itu terakhir kali terlihat. Disana pria itu sudah di tunggu oleh beberapa anak buahnya yang pura-pura mencari keberadaan Marcus, padahal yang sebenarnya terjadi mereka lah yang menyembunyikan keberadaan pria tua itu.

"Gimana apa kalian sudah menemukan keberadaan tuan Marcus" tanya Albert.

Salah satu anak buah pria itu tersenyum melihat tuan mereka yang pandai sekali dalam hal bersandiwara.

"Maaf tuan, kami tidak dapat menemukan keberadaan tuan Marcus, lagipula tadi ada sedikit kendala dalam pencarian tuan Marcus tuan, kami sudah berusaha semaksimal mungkin tapi kami tidak dapat menemukan petunjuk apapun tuan" lapor salah satu anak buah Albert dengan sedikit menunduk takut.

"Bagaimana sih kerja kalian hah, kenapa urusan seperti itu saja kalian tidak bisa kalian selesaikan " bentak Albert marah.

Sedangkan Jeremy hanya melihat bagaiman pria yang di depannya itu membentak anak buahnya seakan pria itu marah karena anak buah nya tidak dapat menemukan menemukan keberadaan Marcus, padahal asli nya dirinya lah yang menyembunyikan papa dari Laura.

"Maafkan saya tuan, saya akan mencoba sekali lagi" ucap pria itu menunduk.

Sedangkan Laura semakin n menangis di pelukan Sintya saat anak buah Albert tidak menemukan keberadaan papanya.

"Papa ku sudah tidak ada lagi Sintya, akan sendiri Sintya " ucap Laura menangis.

"Tenangkan dirimu Laura, kau tidak pernah sendirian Laura, aku akan selalu ada untuk mu.... Keluarga ku juga keluarga mu bukan, jadi kau tidak akan pernah sendirian Laura,a ad aku disini bersama mu, jadi kau tenang saja..... Semua pasti akan baik-baik saja" Sintya berusaha menenangkan sahabat nya itu, bahkan wanita itu semakin erat memeluk tubuh sahabatnya itu.

Jeremy sungguh sangat kasihan melihat kondisi Laura yang sangat terpukul dengan kehilangan ayahnya. Tapi dia tidak bisa berbuat apapun sekarang karena semua ini atas kehendak Albert, jika dirinya terlalu ikut campur dengan urusan pria itu. Maka pria itu semakin menggila nantinya.

Albert mulai mendekati laura yang masih menangis, pria itu perlahan mengulurkan tangannya untuk mengusap bahu Laura seakan menenangkan wanita itu, padalah dirinya lah yang menjadi sumber luka dari wanita itu.

"Maafkan aku Laura, aku tidak bisa membantu mu menemukan keberadaan papa kamu. Anak buah ku sudah berusaha untuk mencari k berada papa kamu tapi mereka tidak bisa menemukan nya, karena cuaca buruk membuat mereka sulit untuk mencari keberadaan papa kamu, aku hanya meminta kamu untuk mengikhlaskan kepergian papa kamu Laura, dan kau tidak pernah sendiri, aku akan selalu ada untuk mu" ucap Albert datar.

"Terimakasih " ucap Laura menatap sebentar kearah Albert dan kemudian wanita itu kembali memalingkan wajahnya menatap kearah Sintya yang menenangkan dirinya.

Albert langsung mendatarkan wajahnya saat Laura masih terkesan dingin kepada dirinya. Dia sangat kesal karena Laura tidak bergantung kepada nya disaat wanita itu sedih, harusnya wanita itu memeluknya dan mengadukan semuanya kepada dirinya bukannya malah cuek seperti ini, sungguh Albert tidak menyukai semua itu.

"Sebaiknya kita menginap di Mansion milik ku saja sampai kita mendapatkan titik terang dari keberadaan papa mu, jika kita tidak menemukan petunjuk apapun nanti, kita bisa langsung kembali ke Jakarta" ucap Albert Einstein Alexander.

"Baiklah" jawab Laura lirih dan perempuan itu langsung ikut dengan Albert menuju mansion pria itu.

Sesampainya mereka di Mansion milik Albert. Kedua gadis itu langsung membawa kedua gadis itu untuk ke kamar mereka masing-masing. Albert sengaja tidak mengizinkan mereka untuk tidur di dalam satu kamar yang sama, supaya dirinya bisa mengunjungi Laura saat wanita itu tertidur.

"Sebaiknya aku tidur dengan Sintya aja tuan, disana Sintya bisa menenangkan ku" ucap Laura datar.

"Tidak...... Sebaiknya kau tidur sendiri saja, supaya kau bisa istirahat yang cukup dan bisa menenangkan dirimu nanti, bukannya kau juga membutuhkannya privasi kan, jadi sebaiknya kau gunakan privasi ini sebaik mungkin" ucap Albert yang berusaha menenangkan wanita yang ada di depannya itu.

"Baiklah..... Terimakasih atas pertolongan mu mencari keberadaan papa ku, mungkin Lisa aku akan kembali ke Indonesia, karena ski tidak mungkin berlama-lama disini karena sungguh aku tidak ingin kau kerepotan karena ku nanti " ujar Laura menatap kearah Albert yang sedang menatap dirinya.

Wajah Albert langsung berubah datar saat Laura mengatakan jika wanita itu tidak ingin merepotkan dirinya, padahal nyatanya pria itu ingin sekali jika Laura bergantung kepada dirinya, dengan begitu dirinya bisa mudah mengendalikan hidup nya Laura dan Laura tidak mungkin bisa pergi dari hidup nya nanti.

"Ayo makan Laura, kau sudah satu hari penuh tidak makan..... Aku khawatir dengan kondisi mu nanti" ucap Sintya yang khawatir dengan kondisi sahabatnya yang tidak makan semenjak tiba di New York.

Albert menatap tajam kearah Laura yang masih menangisi kepergian pria tua itu. Albert tidak suka dengan Laura yang begitu mencintai papanya itu. sungguh aneh sekali pria itu. Dia ingin menghancurkan hidup wanita itu, tapi dirinya tidak suka jika gadis itu terlalu mencintai pria lain selain dirinya.

"Kau jangan larut dalam kesedihan mu, ingat perjalan hidup ini masih panjang " ucap Albert menatap tajam kearah Laura.

"Terimakasih atas nasehat mu tuan" balas Laura datar dan mulai mengambil makanan yang tersedia di atas meja itu.

Setelah makan, mereka semua memutuskan untuk masuk ke kamarnya masing-masing. Sedangkan Lucas dan Jeremy memutuskan untuk ke ruang kerja yang ada di Mansion itu.

"Apa ada yang ingin kau katakan " tanya Albert menatap sahabatnya datar.

"Kau yakin ingin membalas dendam mu itu kepada Laura, sedangkan dia sama sekali tidak tau apa-apa yang terjadi antara papanya dan juga keluarga mu Albert " tanya Jeremy menatap sahabat nya itu.

"Aku tidak peduli dengan dia anak siapa ataupun aku harus membalaskan dendam ku kepada siapa, karena dia adalah keturunan Marcus berarti dia harus merasakan apa yang aku rasakan saat pria tua itu menghancurkan keluarga ku dulu" jawab Albert tajam.

"Apa kau yakin jika Marcus yang melakukan itu, bisa jadi jika dia memiliki kembaran lain yang sebenarnya orang itulah yang menjadi dalang di balik kematian keluarga mu" ujar Jeremy.

"Aku tidak peduli tentang hal itu, yang aku mau sekarang aku bisa membalaskan dendam ku kepada pria itu" ucap Albert tajam.

****

Setelah menyelesaikan urusannya dengan Jeremy. perlahan Albert mulai masuk ke dalam kamar nya laura dan disana pria itu melihat kearah gadis itu yang tertidur debgan perasaan yang gelisah.

"tunggu sebentar lagi maka kau akan menjadi milikku untuk selama nya" ucap Albert tajam dan perlahan mulai mendekati ranjang laura dan pria itu pun ikut berbaring di samping kaura dan memeluk gadis itu erat.

1
Princes Family
Semangat, Kak..
EM💜💜: terimakasih kak
total 1 replies
ZonZon
cerita ini bikin saya ingin terus membacanya sampai selesai! Keren banget, thor!
EM💜💜: terimakasih kak, jadi semangat ini
total 1 replies
menhera Chan
Membuncah
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!