Melani seorang wanita yang hidup sederhana padahal sebenarnya dia adalah anak orang kaya. Melani selalu menerima hinaan dan cacian dari sang ibu mertua.
Melani harus menerima kenyataan pahit dari sang suami Raka, yang menikah secara diam diam dengan cinta masa kecil nya.
Dan disaat Raka dan keluarga nya tahu jika melani orang kaya, justru harta kekayaan melani yang mereka perebutkan.
Mampukah Melani menghadapi keluarga mantan suami nya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dhewy R, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Melani Yunita Admaja
Vera nampak kesal dengan pertanyaan pertanyaan sang Direktur nya tadi, seakan sang direktur tahu tentang dirinya.
"Huhh menyebalkan, mentang mentang dia boss nya bisa seenak nya bicara" gerutu vera saat sudah sampai di meja kerja nya.
"Kamu kenapa Ver?" tanya teman kerja Vera.
"Ehh gak apa apa kok " Jawab Vera sambil senyum yang di buat seramah mungkin.
Sementara itu di tempat lain Raka sedang di sibuk kan dengan pekerjaan nya. Saat sedang mengerjakan pekerjaan nya tiba tiba handphone Raka berdering tanda ada pesan masuk dari sang ibu.
[ Raka, ibu minta uang untuk arisan ]
[ Uang apalagi bu, kemarin kan sudah Raka kasih uang 2 juta bu]
[ Yang kemarin sudah habis untuk beli cincin , sekarang buat arisan 1 juta saja ]
Raka tidak membalas pesan dari ibu nya, Raka langsung membuka aplikasi untuk mentransfer uang. Semenjak Raka di angkat menjadi menejer ibu nya semakin menuntut soal uang dan uang terus.
"Kenapa ibu jadi semakin boros"Gumam Raka dalam hati.
[ Terimakasih Raka, nah gitu dong kamu kan sekarang sudah jadi menejer jadi gaji kamu pun sekarang besar]
[Iya bu]
Raka melanjutkan pekerjaan nya yang sempat tertunda,karena sekarang Raka seorang menejer pekerjaan yang di tangani nya pun semakin banyak.
Jam pulang kantor pun sudah tiba Raka bersiap untuk pulang dan menjemput Vera. Kebetulan memang kantor tempat Vera bekerja searah dengan jalan pulang.
*****
Saat ini Melani sedang lari pagi di komplek perumahan tempat dia tinggal. Hari ini memang hari minggu jadi banyak yang sedang lari pagi.
Melani memilih untuk lari pagi di seputaran taman komplek perumahan. Saat melani sedang beristrirahat di bangku taman dari arah depan ada seseorang yang memanggil nya.
"Melani.. " Teriak seseorang
"Winda " Seru melani terkejut.
"Kamu kemana saja Mel, semenjak habis nikah gak pernah ada kabar lagi" Tanya winda sambil memeluk melani.
"Aku gak kemana kemana Win, kamu nya saja yang menghilang bak di telan bumi" jawab melani membela diri.
Mereka berdua saling melepas rindu dan bercerita tentang pengalaman masing masing.
" Oh iya mel, suami kamu kemana? gak ikutan jogging?" tanya winda belum tahu jika melani sudah bercerai dari Raka.
"Aku sendirian saja Wind, dan.. aku sudah bercerai dengan mas Raka sekitar 2 bulan ini" jawab Melani.
"Serius Mel?" tanya winda tak percaya.
Melani pun menceritakan bagaimana awal mula bisa bercerai dengan Raka tanpa ada yang dia tutupi sedikitpun.
"Kurangajar si Raka, kalau aku ketemu dia pasti aku geprek dia" seru winda geram dengan kelakuan Raka.
"Apaan si kamu Wind , kamu kira Raka itu ayam mau kamu bikin ayam geprek" Seru melani dengan tawa nya.
"Aku gak nyangka Raka bisa berbuat segitunya Mel, dulu aku yang ngenalin kamu ke Raka. Maaf ya mel " Seru Winda dengan penuh sesal.
"Kamu gak salah Wind, mungkin ini memang sudah jalan jodoh dengan Raka sampai sini saja. Aku sebagai wanita tak sanggup kalau harus hidup berbagi suami atau di madu Wind jadi aku pilih untuk berpisah saja" ucap melani.
"Kamu benar Mel, kamu berhak bahagia " Jawab winda
Merekapun terus mengobrol hingga tak terasa sudah beranjak siang. Setelah bertukar nomor ponsel merekapun berpisah kembali ke rumah nya masing masing.
Tanpa di duga diperjalanan pulang melani bertemu dengan Raka dan Vera yang akan pergi jalan jalan mengendarai mobil nya.
"Ohh lihat itu mas, wanita kampung itu kenapa bisa ada di komplek perumahan mewah ini" Seru Vera sambil membuka kaca mobil.
"Mungkin dia sekarang kerja di komplek sini" jawab raka singkat.
"Bisa jadi si mas, kerja jadi babu " Seru Vera sambil tertawa lepas.
Melani geram dengan kata kata Vera, melani pun menggebrak mobil Raka.
Brakkk
"Mulut kalian bisa di atur tidak kalau bicara, kita sudah tidak ada urusan lagi kenapa kalian masih saja mengusik ku" seru melani mulai marah.
"Heh berani nya kamu memukul mobil ku, kalau lecet bisa kamu ganti rugi? Wanita kampung saja belagu, kere miskin bodoh" Vera semakin marah, dan sekarang dia sudah keluar dari mobil nya. Raka masih tetap duduk di belakang kemudi mobil nya.
"Biarpun aku wanita miskin dan kampungan setidak nya aku bukan PELAKOR, bagaimana ya kalau perusahaan tempat kamu kerja tahu kalau ada salah satu karyawan nya yang berprofesi sebagai pelakor" Seru melani sinis.
"Jaga mulut mu. " Bentak Vera sambil menunjuk wajah melani.
"Vera, Melani sudah hentikan !!" bentak Raka
"Melani kau tak pantas bicara seperti itu kepada Vera, ingat Vera itu wanita berpendidikan tidak seperti mu." Ucap Raka.
"Ingat ya hari ini kalian sudah menyinggungku, aku pastikan kalian secepat nya akan menyesal. " Seru melani sebelum pergi meninggalkan Raka dan Vera.
"Hehh dasar wanita sialan,memang nya dirimu siapa? Bisa bisa nya mengancam ku!!" Teriak Vera
"Dia semakin berani dengan kita mas" gerutu Vera saat sudah berada di dalam mobil.
*****
"Aku pastikan besok kau menyesal Ver, Kamu belum tahu siapa diriku" gumam Melani.
Melani mengambil handphone nya dan menghubungi seseorang.
[ Raya, apa bisa saya meminta tolong]
[ Apa yang bisa saya tolong bu, katakan saja]
[ Telpon bagian HRD minta pegawai atas nama Vera indriani bagian staff keuangan dipindahkan ke bagian reseptionis atau clening servis]
[ Memang nya ada apa ya bu? ]
[ Kamu jalankan saja perintah ku Ray, kamu pun pasti sudah tahu alasan nya ]
[ Baik bu akan segera saya laksanakan ]
[ Terimakasih Ray, maaf sudah menganggu hari libur mu]
[ Sama sama bu, ibu tidak menganggu kok saya juga lagi santai]
Melani pun mengakhiri panggilan telepon nya.
"Rasakan kau Vera, kau telah membangunkan macan tidur. Permainan di mulai Vera" Gumam melani sambil tersenyum licik.
Pagi pun tiba semua para karyawan Global property sudah mulai berdatangan. Ada yang mengendarai mobil ada juga yang mengendarai motor bahkan ada juga yang naik bus dan taksi.
Saat ini Vera sudah memasuki gedung perusahaan dengan senyum cerah nya. Dengan mek up yang tebal Vera selalu percaya diri. Saat dia sudah sampai di ruangan nya, dia langsung di panggil oleh kepala HRD.
"Permisi pak , Bapak memanggil saya?" tanya Vera saat sudah berada di ruangan HRD.
"Iya , silahkan duduk dulu ada yang ingin saya bicarakan" cap kepala HRD itu.
"Ini surat pemindahan mu Vera, saya harap kamu bisa bekerja dengan profesional" Ucap kepala hrd sambil menyodorkan kertas putih.
"Surat? Surat apa pak?" tanya vera heran.
"Kamu baca saja" Jawab kepala Hrd.
Vera pun mengambil surat itu dan membuka amplob nya. Vera terkejut dengan isi dalam surat itu.
"Apa? Kenapa saya bisa di pindahkan kebagian resrptionis pak? ini tidak adil" Ucap Vera sedikit berteriak.
"Itu sudah jadi keputusan perusahaan dan itu juga atas permintaan dari direktur" Jawab kepala Hrd dengan tenang.
"Kalau kamu tidak mau ya tinggal keluar saja dari perusahaan ini" Tambah kepala Hrd itu.
Vera masih tidak percaya dengan semua ini, baru satu bulan dia bekerja di Perusahaan ini sebagai staff devisi keuangan. Dan sekarang dia harus jadi reseptionis.
"Baiklah pak, saya akan tanyakan kepada ibu direktur kenapa saya harus dipindahkan" Ucap Vera sambil berlalu dari ruangan Hrd.
Vera menuju lantai dimana ruangan sang direktur berada. Vera ingin menanyakan kenapa dia dipindahkan tanpa ada pembertaua terlebih dahulu.
Tok tok tok
"Masuk" Seru suara dari dalam.
"Permisi bu, maaf saya menganggu waktu ibu. Saya mau bertanya kenapa saya dipindahkan ke bagian reseptionis?" Tanya Vera langsung tanpa basa basi.
"Pilihan nya hanya ada dua, resepsionist atau cleaning servise." Jawab melani membelakangi Vera.
"Maksud ibu apa?" Apa saya ada salah dengan pekerjaan saya, atau dengan ibu?" tanya vera
"Kesalahan mu banyak, bahkan tak terhitung. Sudah ku bilang perusahaan ini tidak suka memperkerjakan seorang Pelakor, masih untung saya berbaik hati tidak memecatmu" Melani bicara sambil memutar kursi nya ke depan.
"Kamu..... !!! Kenapa kamu disini, perempuan kampun ini bukan tempat mu!" Bentak Vera
"Sudah berapa kali saya bilang, jangan main main dengan ku. " melani bicara sambil mendekat kearah melani.
" Kenalkan, aku Melani Yunita Admaja putri tunggal dari Rahmat Admaja pemilik Global property, jadi seperti yang kamu lihat aku adalah pewaris tunggal dari Rahmat Admaja" Ucap melani dengan jelas.
"Tidak.. tidak mungkin, kamu itu hanya wanita kampung wanita bodoh dan jelek" Seru Vera tetap tak percaya.
"Kalau kau tak percaya terserah, sekarang silahkan keluar dari ruangan saya!!" Melani bicara dengan nada tinggi.
"Aku tetap tidak percaya, bisa saja kamu itu wanita simpanan Tuan Admaja" Seru Vera
Plakkk
Melani menampar Vera dengan sangat kuat,hingga sudut bibir Vera mengeluarkan darah.
"Kau boleh menghinaku, tapi tidak dengan orang tua ku" melani semakin marah.
"Kau menampar ku!" Vera tak terima atas tamparan Melani.
"Keluar dari ruangan ku, jangan sampai aku menampar mu lagi" bentak melani.
Vera pun memilih untuk pergi dari ruangan melani, dia pergi dengan penuh emosi. Dia tidak terima dengan perlakuan melani, dia akan membalas perbuatan melani.
"Ini baru permulaan Vera" Gumam melani.
*****
Nah kan Vera sudah tahu siapa Melani yang sebenarnya.
Tunggu part selanjut nya ya kak.
aina,mantan ipar jadi sahabat yg baek,