NovelToon NovelToon
Adik Tiri Pemikat Hati

Adik Tiri Pemikat Hati

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Beda Usia / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Cinta Murni
Popularitas:20.5k
Nilai: 5
Nama Author: Surga Dunia

Leo Seorang Pria Berusia 29 Tahun Yang Memiliki Adik Tiri (perempuan) Saat Ayah nya Menikah Lagi Setelah Kematian Ibu Nya... Awal nya ia Hanya Mengagumi Kecantikan Adik Tiri nya. Namun Seiring Berjalan nya Waktu, Entah Kenapa Perasaan nya Menjadi Cinta... Saksikan perjalanan Cinta Mereka yu :)

SUPPORT AKU YA,, LIKE AND KOMEN

ENJOY!

Happy reading guyss!!! :*

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Surga Dunia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 26

Pagi Hari

"Hei bangun lah" Raka yang sudah tiba di rumah sakit itu langsung membangun kan Leo.

"Aish! Kah berisik sekali! Apa ini sudah pagi" kata Leo mengucek mata nya.

"Ya, apa kau tidak akan bekerja? Apa Vanca juga akan izin?" tanya Raka.

"Tidak, ada hal yang harus ku urus" kata Leo.

"Vanca, bangun lah" Leo membangun kan vanca yang masih tidur.

"Hoammmmm, ya kakak" kata vanca menguap.

"Bersiap lah. Aku sudah membawa kan mu pakaian" kata Raka pada vanca

"Ahhhh kakak, terimakasih. Kakak sangat perhatian" kata vanca tersenyum.

"Kau membawakan pakaian milik vanca, sedangkan aku?" tanya Leo menunjuk diri nya sendiri.

"Kau bisa pulang dulu ke mansion, sedangkan vanca. Ia akan terlambat" kata Raka yang langsung duduk di antara Gordion dan diva.

Mendengar kebisingan itu, Gordion dan diva pun terbangun.

"Maaf Tante, om. Kami membuat keributan" kata Raka yang tak enak.

"Tidak apa apa, lagi pula sudah waktu nya kami harus bangun" kata Gordion.

"Bagaimana keadaan om dan Tante?" tanya Raka.

"Kami sudah lebih baik Raka, terimakasih sudah menjaga kami" kata Gordion dan diva.

"Sama sama om, Tante" kata Raka.

Vanca pun bersiap, tak lama. Bi Inah datang dengan membawa 5 kotak bekal makanan, Raka yang melihat itu langsung membantu bi Inah menaruh nya di atas meja.

"Bibi bawakan makanan yang tuan dan nyonya minta" kata Bi Inah.

"Terimakasih bi, makanan rumah sakit tidak ada rasanya, tidak lezat seperti masakan bibi" kata diva berbisik.

"Ayah, bunda. Vanca makan disekolah saja ya. Jika vanca memakan nya disini, vanca akan terlambat" kata vanca yang sedang memakai sepatunya.

"Baik lah sayang" kata diva.

"Ayo kakak antar, bi. Aku juga akan memakan sarapan ku di kantor" kata Leo mengambil kotak bekal nya.

"Ayah bunda kami pergi dulu" kata Leo dan vanca bersamaan.

Mereka pun keluar ruangan dan memasuki mobil, leo langsung melaju kan mobil nya menuju sekolahan vanca.

"Kakak, tidak usah repot repot. aku bisa naik taksi. Kakak kan harus pergi bekerja" kata vanca di perjalanan.

"Tidak usah basa-basi, kalau kamu memang tidak ingin di antar kan bisa berbicara sebelum kita berangkat" kata Leo menyindir vanca.

"Hehehe...kakak" vanca cengengesan.

Sesampai nya di sekolah, vanca langsung masuk ke dalam kelas. Ia memakan pun memakan bekal nya karna sudah kelaparan sedari tadi.

Sedangkan Leo, ia langsung ke mansion untuk berganti pakaian dan langsung menuju villa. semalam ia sudah memikirkan hukuman terbaik untuk Belinda.

"Kau sudah datang" tanya Erlangga saat melihat Zeco memasuki ruangan.

"Berhenti, kau boleh pergi" kata Leo pada Renald.

"Hoshh....hosh...hosh.....Te...terimakasih tuan" kata Renald yang begitu kelelahan. Ia terus meminum obat kuat agar milik nya tetap tegang.

Renald segera memakai pakaian nya, ia buru buru keluar meninggalkan tempat itu sebelum Leo berubah pikiran, Renald benar benar di buat kapok oleh Leo.

"Kau sudah menemukan nya?" tanya Leo pada Erlangga.

"Sudah, ini" Leo mengeluarkan jarum suntik berisi cairan merah.

"A...apa itu...kau....mau apa?" Belinda ketakutan.

"Suntikan padanya" perintah Leo pada Erlangga.

"Tidakkk....tidak....jangan!" teriak Belinda berontak. Namun Erlangga sudah berhasil menyuntik nya dengan cairan itu.

Aneh nya Belinda tidak merasakan apapun, ia masih berfikir cairan apa yang masuk ke dalam tubuh nya.

"Tenang lah, itu hanya darah orang lain yang mengidap H*V" kata Leo duduk di kursi menyilang kan kaki nya.

"APA!!" Belinda terkejut, ia benar benar tidak menyangka Leo sangat kejam seperti ini.

"Aku tidak akan membiar kan mu mati begitu saja Belinda, setidak nya kau harus merasakan neraka di dunia ini sebelum kau meninggalkan dunia" kata Leo.

"Hiks....hiks...hiks....kau sangat....." kata Belinda yang sudah tak mampu berkata kata. Ia benar benar dihukum dengan sangat kejam.

"Pakaikan baju nya, bawa dia ke sel. Biar kan dia membusuk Disana" kata Leo

Erlangga langsung memakai kan pakaian Belinda dan menyeret nya ke sel di ujung ruangan. Itu tempat yang biasa Leo gunakan untuk menghukum musuh nya.

"Temui ayah nya, jika dia berusaha untuk membebaskan putri nya. Sebarkan saja video nya. Kita lihat seberapa besar nyali nya" kata leo.

"Tentu" kata Erlangga.

Leo langsung menuju ke kantor untuk bekerja, sedangkan Erlangga langsung menuju ke kediaman ayah nya Belinda.

"Tuan mahen, ada hadiah untuk anda" kata Erlangga.

"Apa maksud mu" kata mahen.

"Apa kau tidak mempersilahkan ku duduk terlebih dahulu?" kata Erlangga menyilang kan tangan nya.

"Sebaiknya kau pergi dari sini" kata mahen.

"Ho Ho Ho...kau benar benar tidak menyayangi putri mu" kata Erlangga.

"Aku tidak peduli dengan nya" kata mahen membuang muka.

"Kau yakin? Bahkan jika putri mu dalam bahaya?" kata Erlangga, mahen terdiam sejenak. Dia memang tidak peduli pada Belinda namun ia menyayangi nya.

"Lihat lah dulu" kata erlangga menyodorkan tablet milik nya.

"Jika kau berani menyelamat kan nya, aku akan menyebar luas kan video ini. Aku tahu kau menyayangi putri mu, tapi kau sepertinya lebih menyayangi perusahaan mu itu bukan" ancam Erlangga.

Mahen masih diam, ia syok melihat video putri nya. Ada rasa jengkel dan rasa kasihan melihat putri nya seperti itu, namun dia tidak bisa melakukan apapun. Dia tidak bisa kehilangan perusahaan yang sudah ia bangun susah payah.

"Aku pergi, ingat perkataan ku!" kata Erlangga melangkah kan kaki keluar dari sana.

Ia langsung menuju ke perusahaan Leo, dan memberi kabar pada Leo.

"Bagaimana?" tanya Leo.

"Dia hanya diam, seperti nya ia tak akan melakukan apapun" kata Erlangga.

"Aku tak yakin, bisa jadi dia sedang memikirkan bagaimana cara nya agar dia bisa menyelamat kan putri nya" kata Leo.

"Tapi jika memang Dia ingin menyelamat kan putri nya itu tak masalah. Dia sekarang sudah memiliki penyakit itu, aku hanya ingin menghukum nya dengan memberikan penyakit itu" kata Leo.

"Baiklah, jadi? Aku tidak usah menghalangi nya jika dia ingin menyelamat kan putri nya" kata Erlangga.

"Ya" kata Leo.

"Oh ya, saat perjalanan kesini. Aku melihat Celine di lampu merah" kata Erlangga

"Awasi dia, jangan sampai dia berbuat macam macam pada vanca" kata Leo.

"Baik lah" kata Erlangga.

"Kau kembali lah ke villa, awasi Belinda. Beri dia makanan sisa dan air sedikit saja" kata Leo.

"Apa tidak terlalu.....kejam" kata Erlangga.

"Ma...maksud ku... Dia sudah mengidap penyakit itu, apa kau akan.........ehemmmm baiklah baiklah aku akan melakukan nya" lanjut Erlangga yang melihat ekspresi datar Leo. Artinya Leo tidak ingin di bantah.

"Ingat! Ada cctv Disana, aku akan selalu mengawasi mu. Jika kau berani macam macam, kau akan mengidap penyakit yang sama seperti dia" ancam Leo.

"Hei kawan, aku tidak akan mengkhianati mu tenang lah" kata Erlangga tersenyum canggung.

1
Muhammad Ali
lanjut
Reni Anjarwani
doubel up thor
Reni Anjarwani
doubel up lanjut
Reni Anjarwani
doubel up thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!