Gimana rasa nya punya suami brondong, tampan, kaya, baik lagi. Ugh,, pasti klepek-klepek.
Cuma Ayunda yang tau rasa nya. Janda miskin yang beruntung jadi nyonya seorang YouTubers muda.
Walau sedikit Bar-bar,, Ayunda sangat di cintai suami brondong nya.
Julid gak..? Julid dong,, 🤭
Yang lagi bucin,,
Jangan lupa baca novel ini..👌
Cuss,, 💨💨💨💨💨
Jangan lupa,, mampir juga di novel perdana ku.
" Hubungan Rahasia " biar kamu gregetan. 🤗
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Afriyeni Official, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
IKBK ( BAB 30 )
"Ayo lah sayang !"
Di dalam kamar, Varent mulai beraksi lagi merayu Ayu.
Ayu yang baru merebahkan tubuh nya di samping suami nya berbalik menatap suami nya yang mulai aktif meraba tubuh nya kembali.
"Masa kamu mau lagi ? Tadi kan udah ?"
Ayu membelalak kaget.
"Aku kan masih pengen. Kan kita mau buru-buru punya baby. Jadi harus sering-sering begitu dong cinta ku."
Bujuk rayu Varent terdengar memusingkan kepala Ayu.
Suami nya yang masih bau kencur itu, ternyata mulai ketagihan dengan nikmat nya pernikahan.
"Tapi aku capek !"
Keluh Ayu manja.
Varent tersenyum penuh arti. Tatapan nya makin redup dan penuh hasrat.
"Kamu gak usah ngapa-ngapain. Kan aku yang kerja."
Ucap nya lembut berbisik di telinga Ayu.
Ayu terdiam. Bulu kuduk nya merinding. Sentuhan Varent yang perlahan mulai merayap ke bagian sensitif tubuh nya membuat diri nya terpancing kembali mengikuti keinginan suami nya yang masih muda bergelora.
Ayu memandang wajah tampan suami nya dengan hati bergetar. Ia tak bisa lagi menahan perasaan nya. Varent telah sukses meluluh lantakan hati nya yang selama ini membeku karna pernikahannya dengan Adam yang yang telah gagal.
Tatapan mata Ayu yang tak berkedip menatap wajah nya membuat jantung Varent ikut berdebar kencang.
"Kenapa sayang ? Apa ada yang mau kamu katakan ?"
Tanya Varent mesra.
Ayu menelan saliva nya. Ia begitu sulit untuk berucap.
"A-aku bahagia."
Ujar Ayu dengan nada terbata-bata.
Varent tertegun. Ucapan Ayu terdengar tulus, menggugah perasaan nya.
"Aku juga bahagia Ayunda."
Tutur Varent lembut.
Mereka berdua tak sanggup lagi membendung perasaan mereka masing-masing.
Ayu membiarkan bibir Varent melumat bibir nya mesra dan perlahan menyentuh dirinya dengan penuh kelembutan.
Malam ini, adalah malam ke sekian kali nya mereka memadu cinta yang baru saja tumbuh secara perlahan setelah pernikahan mereka.
Indah nya hubungan suami istri yang mereka bina perlahan mulai tercipta. Meski usia berbeda, itu tak jadi halangan untuk mereka menyatukan cinta dalam mahligai bahtera rumah tangga.
☘️☘️☘️☘️☘️♥️♥️❤️
VARENT !!!
Esok pagi nya, teriakan Nadya mama nya Varent mengejutkan pasangan suami istri yang sedang di mabuk cinta itu.
Ayu dan Varent yang masih terlelap di dalam kamar nya, sontak terperanjat kaget.
"Ya ma ?"
Ayu bergegas turun dari ranjang dan membuka kan pintu kamar.
Ia tampak kaget, saat Nadya menerobos masuk dan tanpa basa basi langsung mendamprat Varent yang mengucek-ngucek mata nya karna baru bangun dari tidur nya.
"Bangun kamu. Cepetan !"
Teriak Nadya dengan nada emosi.
Ayu termangu di ambang pintu kamar, ia merasa heran dengan sikap Nadya yang tiba-tiba marah tak jelas pada Varent.
"Apaan sih ma ? pagi-pagi sudah ngamuk-ngamuk gak jelas ?"
Tanya Varent kesal.
"Nih, baca !"
Nadya melempar ponsel nya ke hadapan Varent yang segera mengambil ponsel itu dan menatap layar nya dengan dahi berkerut tajam.
Sorot mata nya menyipit melihat foto-foto diri nya yang tengah di peluk Acha di Bar tempat mereka kemarin ketemuan.
"Siapa lagi perempuan yang nama nya Acha ?"
Tanya Nadya penuh selidik.
Beliau langsung mencecar Varent dengan pertanyaan.
Varent mendengus kesal. Masalah Acha masih juga menganggu kehidupannya. Ia memandang wajah mama nya dan melirik Ayu yang masih berdiri diam di dekat pintu kamar.
Varent menarik nafas panjang. Akhirnya, dengan terpaksa Varent mengungkap kan siapa sebenarnya Acha pada mama nya.
Nadya tercenung mendengar penjelasan Varent. Beliau menoleh ke arah Ayu sekilas kemudian menatap putra nya kembali dengan sorot mata tajam.
"Jika begitu ada nya, Kamu tidak boleh ketemu lagi dengan perempuan ini. Kamu tahu kan ? kamu sudah punya istri. Apa kamu gak kasihan sama Ayu ?"
Damprat Nadya kesal.
Beliau sangat malu dengan kelakuan Varent yang menemui wanita lain tanpa sepengetahuan istri nya.
"Iya ma, Varent ceroboh."
Varent mengakui kesalahan nya. Wajah nya tampak muram.
Nadya menghembuskan nafas berat. Wanita paruh baya itu pun melambaikan tangan nya pada Ayu.
"Ayu kesini !"
Panggil nya dengan nada gusar.
"Mulai hari ini, jika Varent nyakitin hati kamu, kamu harus lapor sama mama !"
Ucap nya tegas.
Ayu mengangguk cepat. Ia merasa senang, karna ibu mertua nya itu ternyata benar-benar menyayangi nya seperti anak kandung nya sendiri.
"Iya ma !"
Sahut Ayu bahagia.
Nadya pun tersenyum tipis. Ia pun berlalu dari kamar mereka dengan perasaan marah yang masih tersisa dalam dada nya.
"Dasar anak badung, bikin malu saja !" gerutu nya dalam hati seraya meninggalkan pasangan pengantin baru itu berduaan di dalam kamar.
keheningan sejenak tercipta di antara mereka berdua sepeninggal Nadya.
Varent tampak gundah dan gelisah. Ia tak tahu harus bagaimana mengatakan hal yang sebenar nya terjadi antara dia dan Acha pada istri nya Ayu.
Untung saja, Ayu istri yang pengertian. Ia yakin, Varent punya alasan tertentu untuk menemui Acha hari itu.
"Kamu gak usah panik. Aku maklum kok, kenapa kamu gak jujur sama Aku. Kamu pasti punya masalah yang harus di selesaikan dengan Acha."
Ucap Ayu mencoba menjernihkan suasana yang mulai tampak suram di antara mereka.
Varent menatap Ayu sendu. Hati nya sedikit plong mendengar ucapan Ayu.
"Maafkan aku sayang. Aku tidak bermaksud untuk berbohong pada mu. Bulan madu kita berakhir cepat karna Acha. Itu sebabnya nya aku butuh penjelasan dari nya. Aku bingung menghadapi sikap nya yang belum bisa menerima kenyataan bahwa kita sudah menikah."
Jawab Varent dengan wajah murung.
Ayu menghampiri suami nya yang masih duduk di pembaringan dan memeluk Varent erat.
"Iya sayang, aku mengerti apa yang di rasakan oleh Acha. Ia pasti masih shock dengan kenyataan ini. Lain kali, jika kamu ingin menemui nya, bawa lah aku bersama mu. Agar tak ada fitnah yang bisa merugikan keluarga kita."
Ucap Ayu berbesar hati.
Varent tercenung sesaat. Ia mencium kening Ayu lembut.
"Iya sayang, maaf kan aku. Lain kali aku akan lebih berhati-hati dalam mengambil sikap."
Varent merasa damai dan tenang. Ia pun memeluk tubuh Ayu erat.
"Makasih sayang, makasih atas pengertian mu."
Ucap nya tulus penuh kasih sayang.
Ayu tersenyum bahagia. Ia pun mengecup bibir Varent lembut.
Varent terkesiap dan ingin membalas kecupan bibir Ayu namun keburu di tolak Ayu mentah-mentah.
"Eit,, mandi dulu. Bau !"
Tutur Ayu cepat seraya menjaga jarak.
Varent memasang wajah masam lalu menarik Ayu kembali dalam pelukan nya.
"Ntar mandi nya sekalian. Tanggung, kita bikin dedek bayi dulu habis itu baru mandi."
Ujar Varent genit.
"Ih, jorok kamu."
Jerit Ayu terkikik geli.
Tapi ia tak bisa menolak, Varent sudah menguasai diri nya dan bersiap-siap untuk menyerang benteng pertahanan nya yang rawan tanpa penjaga.
.
.
.
BERSAMBUNG