Ia tidak sengaja menghabiskan malam bersama dengan seorang pria, tapi siapa sangka pria itu adalah Bos nya sendiri.
Ia kira semua masalah akan berakhir begitu saja, tapi bos nya yang licik malah mengancamnya dengan video panas mereka. Dan memaksanya agar berada di sisinya dan menjadi wanita penghangat ranjang miliknya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AngelKiss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
OMB : Bab 29
Grace duduk di meja kerjanya, ia di kerumuni oleh teman-temannya. Mereka merasa iba saat melihat kondisi wajah Grace yang babak belur.
"Siapa yang melakukan ini, kepada mu Grace?" Tanya Rima dengan kesal.
"Sudahlah, lagi pula semua ini juga tidak penting dan aku baik-baik saja." Jawab Grace dengan tangan yang kembali memasang masker di wajahnya.
"Apa ini ulah Erika?" Tanya Vina dengan tatapan menyelidikinya.
Mendengar hal itu, Grace terdiam dan tidak menjawab ia lebih memilih menundukkan kepalanya.
"Ya, aku yakin jika ini adalah ulah wanita itu. Aku heran dia yang salah, tapi dia juga yang menyerang." Maki Vina.
Mendengar hal itu Rima menjadi kesal, "Wanita itu memang tidak tahu malu sama sekali," Sambung Rima.
"Sudahlah, sebaiknya kita kita dan jangan buat Bos marah." Ucap Grace dengan senyuman di wajahnya, sebuah senyuman penuh kepuasan yang dia tunjukkan di balik masker yang menutupi wajahnya.
Berita tentang Erika yang menghajar Grace sampai babak belur sudah mulai tersebar ke setiap penjuru perusahaan, semua orang mulai membicarakan sosok Erika dan semakin banyak yang secara terang-terangan membenci Erika.
Erika berjalan dengan perasaan kesal dan malu, di sepanjang jalan ia terus di tatap dengan tatapan tajam dan menghina. Ia juga seperti tidak di anggap ada di perusahaan, bahkan di divisinya ia terus di berikan pekerjaan yang luar biasa banyaknya dan membuatnya lelah.
Hingga langkah Erika terhenti saat melihat Rima dan teman-temannya datang menghadang nya.
"Minggir." Ucap Erika kesal.
Tapi Rima sama sekali tidak mau minggir, "Kau itu gak tahu malu banget yah, Lo bahkan sampe berani membuat wajah Grace sampe seperti itu. Gila yah.." Maki Rima.
"Itu bukan urusan kalian! Mau aku apapun Grace juga, ini urusan kami berdua." Jawab Erika.
"Emangnya Grace punya salah apa sih ke kamu? Dia bahkan selalu bantuin kamu dari dulu, jika bukan karena dia. Emang kamu bisa keterima kerja di sini?" Tanya Vina dengan tatapan mengejek.
Mendengar hal itu Erika seketika marah, "Aku masuk ke sini itu semua karena kerja keras ku, bukan karena wanita itu." Jawab Erika.
"Kerja keras apa? Apa kau lupa, aku yang membantu HRD untuk melakukan interview dan kau sama sekali tidak lolos." Jawab Vina.
Erika yang kesal langsung mendorong tubuh Vina dan Rima, wanita itu langsung segera pergi meninggalkan mereka berdua.
"Pak Lion?" Erika terkejut saat melihat Lion yang berada di hadapannya dengan tatapan tajam.
"Pergilah ke HRD sekarang." Jelas Lion yang langsung pergi meninggalkan Erika.
Jantung Erika berdetak dengan kencang, entah kenapa tiba-tiba ia di panggil HRD. Karena ia sama sekali tidak memiliki kesalahan apapun.
Erika berjalan perlahan menghampiri HRD yang tak lain adalah Pak Santo. Pria berumur 50 an, ia menatap Erika dengan tatapan malas.
"Maaf Pak, Pak Lion tadi menyuruh saya untuk datang ke sini." Ucap Erika dengan wajah yang sendu.
"Erika.. Erika.. Apasih yang telah kamu lakukan lagi?" Tanya Pak Santo.
"Pak Santo, aku tidak melakukan kesalahan apapun. Semua itu hanya salah paham.." Jawab Erika dengan nada sedikit manja.
"Aduh.. Tapi bagaimana, Pak Lion yang menyuruh ku untuk memberikan teguran keras karena kau telah membuat onar." Ucap Pak Santo.
Erika lalu langsung bangkit dari tempat duduknya, ia memegang tangan Pak Santo. Dengan tatapan mata yang berkaca-kaca, "Pak Santo, aku tidak mau di pecat. Ku mohon.. Bapak kan baik, berwibawa dan sangat hebat. Bapak gak mungkin kan, membiarkan aku di tindas dan di fitnah oleh berita yang enggak benar. Aku enggak mungkin menjadi pelakor," jelas Erika.
Pak Santo tersenyum dengan penuh nafsu, ia melihat belahan dada Erika yang terbuka sedikit.
"Tentu saja, kau itu wanita yang baik dan polos. Lalu bagaimana dengan berita jika kau menganiaya wajah Grace sampai seperti itu?" Tanya Pak Santo.
"Emm.. Semua itu tidak bener, aku wanita yang lemah lembut. Pak Santo juga tahu kan? Mana mungkin aku bisa melakukan hal seperti itu." Jawab Erika.
"Iya tentu, jadi apa kau ada waktu nanti malam?" Tanya Pak Santo.
Erika tersenyum, "Tentu, tapi aku enggak akan di pecat kan Pak?" Tanya Erika.
"Enggak akan, kalau begitu. Nanti malam seperti biasa yah." Jawab Pak Santo.
"Iya pak."
Setelah itu Pak Santo langsung menyuruh Erika untuk keluar dari ruangannya, dengan senyuman senang dan bahagia. Erika keluar dari ruangan Pak Santo, "Mau bagaimana pun, kalian tidak bisa menyingkirkan ku."