🥇Juara 1 YAAW Periode 2 2024 Genre Pria
🏅Juara Tema Kreatif 'Harem'
Elang menjadi pemuas nafsu para wanita dewasa semenjak SMA. Ia terpaksa melakukan itu demi bertahan di kehidupan ibu kota yang keras. Sampai suatu hari Elang mendapat pelanggan yang membuatnya terjebak dalam masalah besar.
Takdir membawa Elang harus menjadi guru les privat putri dari salah satu pelanggannya. Terlebih putri pelanggannya itu adalah sahabat kekasihnya Elang. Parahnya ketiga perempuan itu sama-sama jatuh cinta pada Elang.
Inilah cerita Elang. Petualangannya dalam menghadapi banyak wanita di hidupnya. Bagaimana kelanjutannya? Apa Elang membiarkan banyak wanita berlabuh di hatinya? Atau dia memilih melabuhkan hatinya hanya untuk satu orang saja.
*Genre : Harem.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desau, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 16 - Pacarku Pura-Pura Miskin? [2]
Elang memperhatikan penampilan Dara dari ujung kaki hingga kepala. Jelas cewek itu mengenakan pakaian dan aksesoris bukan merek kaleng-kaleng. Akan tetapi Dara cantik sekali dengan dress serta make up tipis di wajahnya. Elang sempat terpesona, namun itu tak berlangsung lama.
"Aku sebenarnya punya orang tua, dan aku tidak miskin seperti yang pernah aku sebutkan..." ungkap Dara. Matanya mulai berembun.
"Lalu kenapa kau minta uang padaku?!" timpal Elang.
"Aku punya alasan untuk itu. Aku terpaksa melakukannya karena jajan yang diberikan orang tuaku sangat sedikit," sahut Dara.
"Sesedikit apa sampai kau harus meminta uang dariku?!"
"Seratus ribu sehari! Kata mereka aku harus terbiasa dengan uang pas-pasan. Dengan uang segitu mereka ingin aku menabung dan pintar mengatur uang. Tapi di zaman begini, seratus ribu sehari mana cukup kan?" Dara memberikan penjelasan panjang lebar.
"Itu lebih dari cukup. Kau tidak tahu kalau aku pernah pergi ke sekolah tanpa uang jajan sepeser pun di kantongku," kata Elang. "Aku tak menyangka kau begini. Sepertinya alasan kau memacariku hanya karena uang. Kalau begitu sebaiknya kita putus!" tukasnya sembari hendak beranjak meninggalkan Dara.
Dengan cepat Dara menghentikan Elang. "Awalnya memang begitu, El! Tapi lama-kelamaan aku benar-benar jatuh cinta padamu. Aku mohon maafkan aku..." mohonnya.
"Dan kau harus tahu, aku berusaha keras menjaga diriku dari cowok lain selain dirimu. Aku menolak banyak cowok demi kau. Karena aku hanya ingin denganmu, aku hanya ingin disentuh olehmu," tutur Dara tulus. Matanya yang tadi berkaca-kaca, kini perahan meneteskan air.
Elang mendengus kasar. Ia tak tega melihat Dara menangis. "Sudahlah, jangan menangis..." pintanya seraya menghapus air mata di wajah gadis itu.
"Kalau nggak mau lihat aku nangis, jangan pergi. Jangan putuskan hubungan kita," tanggap Dara. "Kalau kau mau, aku akan membayar semua uang yang sudah ku ambil darimu," lanjutnya. Dia peluk Elang dengan erat agar lelaki itu tak bisa pergi.
"Kau memelukku terlalu erat," ujar Elang. Dia mencoba lepas, namun Dara justru semakin menguatkan pelukannya. Gadis itu mendongakkan kepala dan menunjukkan ekspresi memelasnya.
"Maafkan aku dulu," pinta Dara.
Elang tersenyum sambil membuang muka sejenak. Dia akhirnya luluh juga. Wajah cantik Dara itulah yang membuatnya selalu kalah.
"Bisa-bisanya ada orang yang memaksa untuk dimaafkan," komentar Elang.
"Berarti kita nggak jadi putus ya." Dara menarik kerah baju Elang, lalu dia pagut bibir lelaki tersebut.
Elang membalas ciuman Dara. Keduanya mengawali ciuman dengan lembut. Sampai lama-kelamaan ciuman tersebut menjadi intens.
Elang yang tak kuasa menahan diri, mulai menjamah lekuk tubuh Dara. Itu pertama kali dia lakukan karena biasanya Elang tak melakukannya karena takut Dara tidak suka.
Karena tak ada perlawanan, Elang remas buah dada Dara dengan satu tangan. Sementara tangan yang satunya sibuk mencengkeram bokong gadis tersebut.
"Mmph..." Dara mulai bergumam. Ia juga mencengkeram erat baju Elang.
Bersamaan dengan itu, ponsel Dara berdering. Namun gadis tersebut mengabaikannya karena terlalu terbuai akan momen intim yang dia rasakan bersama Elang.
Ponsel terus berdering tanpa henti. Elang menjadi orang pertama yang mengakhiri ciuman. Lelaki itu juga baru teringat mengenai tujuan utamanya datang ke klub. Ia harus menemukan Leo!
"Kau sebaiknya angkat teleponnya. Sepertinya itu penting," cetus Elang sembari mendorong Dara menjauh selangkah darinya.
"Tapi--"
"Aku pergi bentar ya!" potong Elang yang langsung berlari meninggalkan Dara.
aneeeh...