NovelToon NovelToon
INTROSPEKSI

INTROSPEKSI

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen Angst / Cinta pada Pandangan Pertama / Menjadi Pengusaha
Popularitas:9.8k
Nilai: 5
Nama Author: Detia Fazrin

Intrspeksi adalah kisah tentang Aldo dan Farin, pasangan yang telah bersama sejak SMA dan berhasil masuk universitas yang sama. Namun, hubungan mereka mulai terasa hambar karena Farin terlalu fokus pada pendidikan, membuat Aldo merasa kesepian.

Dalam pencarian kebahagiaan, Aldo berselingkuh dengan Kaira. Ketika Farin mengetahui perselingkuhan tersebut, dia melakukan introspeksi dan berusaha memperbaiki dirinya. Meskipun begitu, Farin akhirnya memilih untuk melepaskan Aldo, dan memulai hubungan baru dengan seseorang yang lebih menghargainya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Detia Fazrin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kembali ke Masa Sekolah 08

...»»————> Perhatian<————««...

...Tokoh, tingkah laku, tempat, organisasi profesi, dan peristiwa dalam cerita ini adalah fiktif dan dibuat hanya untuk tujuan hiburan, tanpa maksud mengundang atau mempromosikan tindakan apa pun yang terjadi dalam cerita. Harap berhati-hati saat membaca....

...**✿❀ Selamat Membaca ❀✿**...

Kenangan yang Kembali Hidup

Kaira berlari dengan semangat, rambutnya yang terurai ditiup angin. Hatinya berdebar-debar, bukan karena kelelahan, tetapi karena kegembiraan yang tak bisa ia sembunyikan. Hari ini, ketika melihat Farin dan Aldo tampak semakin jauh, ia merasa ada sedikit harapan dalam dirinya.

Namun, saat itu juga ia berjanji pada dirinya sendiri, bahwa ia tak akan merusak hubungan Aldo dan Farin. Ia tak akan menjadi penyebab hancurnya cinta mereka. Tapi di dalam hatinya, Kaira yakin bahwa suatu hari nanti, ketika Aldo menyadari bahwa cinta Farin mungkin tak sekuat yang ia pikirkan, ia akan berlari ke arahnya. Dan Kaira akan ada di sana, menunggunya dengan sabar.

Ketika ia sampai di parkiran sekolah, Aldo sedang bersiap untuk menghidupkan motor. Saat melihat Kaira yang tiba-tiba muncul di hadapannya, Aldo mengerutkan kening, namun tak lama kemudian, wajahnya yang tampak suram berubah menjadi cerah.

"Kaira? Ngapain kamu di sini? Ada yang perlu dibantu?" tanya Aldo sambil memasang helm.

Kaira tersenyum lebar. "Nggak, Kak. Aku cuma pengen ketemu Kak Aldo. Tiba-tiba ingat masa kecil kita. Dulu kita sering jalan-jalan bareng ke taman setelah pulang sekolah. Aku kangen masa-masa itu, Kak. Bagaimana kalau kita jalan-jalan lagi sekarang, seperti dulu?"

Aldo tertawa kecil. "Kamu ini, sudah besar masih ingat aja sama masa kecil. Tapi kenapa nggak? Ayo, kita ulang masa itu."

Aldo dengan senang hati menyambut ajakan Kaira. Dia berpikir bahwa mungkin ini juga bisa jadi cara untuk memperbaiki suasana hatinya yang sempat memburuk. Lagipula, Kaira selalu dianggapnya seperti adik sendiri, tak ada salahnya menghabiskan waktu bersamanya.

 

Perjalanan ke Masa Lalu

Mereka berdua segera melaju dengan motor Aldo, meninggalkan sekolah yang perlahan mulai sepi. Angin berhembus lembut, membawa kenangan masa lalu kembali ke permukaan. Dulu, mereka sering bersepeda bersama, melewati jalan-jalan kecil menuju taman bermain. Sekarang, dengan motor yang lebih cepat, mereka melintasi rute yang sama, namun dengan perasaan yang berbeda.

Kaira duduk di belakang Aldo, memegang erat pinggangnya, meski tak seerat dulu ketika mereka masih anak-anak. Aldo menoleh sejenak, memperhatikan senyum di wajah Kaira yang tampak sangat bahagia. “Gimana, Ra? Lebih seru naik motor daripada sepeda, kan?”

Kaira tertawa. “Iya, Kak. Tapi, rasanya beda aja. Dulu kita naik sepeda, lebih lambat tapi lebih terasa kebersamaannya. Sekarang, naik motor, cepet banget tapi kayak nggak ada waktu buat ngobrol.”

Aldo tersenyum, memahami maksud Kaira. Dia pun menurunkan kecepatan motornya, membuat perjalanan mereka terasa lebih santai. “Nah, gini gimana? Lebih enak buat ngobrol, kan?”

Kaira mengangguk. “Iya, Kak. Kayak dulu lagi. Tapi, aku senang banget bisa jalan-jalan sama Kak Aldo lagi. Rasanya kayak kembali ke masa kecil, nggak ada yang perlu dipikirin selain bersenang-senang.”

Mereka terus melaju, melintasi jalanan yang kini tampak asing namun akrab di waktu yang sama. Sesekali, Aldo mempercepat motornya, membuat Kaira tertawa keras karena kejutannya. Mereka tertawa bersama, berbagi kebahagiaan yang sederhana, tanpa perlu kata-kata yang berlebihan.

Mereka tiba di taman yang menjadi tujuan mereka sejak kecil. Meski sekarang taman itu tampak lebih kecil dan kurang terawat dibanding ingatan mereka, tapi tetap ada sesuatu yang istimewa di sana. Mereka duduk di bangku yang dulu sering mereka tempati, memandangi anak-anak yang bermain layaknya dulu mereka lakukan.

“Kak Aldo, ingat nggak waktu aku jatuh dari sepeda di sini?” Kaira menggodanya. “Aku nangis sampai nggak mau pulang.”

Aldo mengangguk, tertawa. “Ingat banget! Kamu nangis keras-keras, sampai orang-orang ngira aku yang bikin kamu jatuh. Tapi setelah itu, kamu nggak pernah kapok, malah makin semangat.”

Kaira tersenyum mengenang, tapi di balik senyumnya, ada perasaan yang lebih dalam. Dulu, dia hanya melihat Aldo sebagai kakak yang selalu ada di sampingnya, melindunginya. Tapi sekarang, perasaan itu tumbuh menjadi sesuatu yang lebih.

Namun, Kaira berusaha menahan diri. Dia tahu bahwa Aldo sedang dalam hubungan dengan Farin. Meskipun hubungannya dengan Farin tampak mulai goyah, dia tidak ingin mengambil kesempatan dari situasi tersebut.

“Terima kasih ya, Kak. Karena Kak Aldo, aku bisa tumbuh jadi seperti sekarang. Kamu selalu jadi pelindungku,” ucap Kaira dengan lembut.

Aldo menoleh, melihat ada keseriusan dalam mata Kaira. “Sama-sama, Ra. Kamu juga sudah banyak mengubah hidupku. Kamu selalu jadi adik yang baik, yang bikin aku semangat.”

Kaira merasa hangat mendengar kata-kata itu, meski di dalam hatinya, dia menginginkan lebih. Namun, dia tahu, saat ini bukan waktu yang tepat.

 

Menghidupkan Kembali

Setelah beberapa waktu berbicara dan mengingat kenangan masa kecil mereka, Aldo merasa semangatnya mulai kembali. Dia merasa lebih ringan setelah berbagi cerita dengan Kaira. Mungkin benar kata Kaira, terkadang kita perlu kembali ke masa lalu untuk menyegarkan kembali pikiran dan perasaan.

“Ayo, Ra, kita keliling lagi,” ajak Aldo sambil menghidupkan motornya.

Kaira setuju dengan antusias. “Yuk, Kak. Aku ingin kita jalan-jalan seperti dulu lagi.”

Aldo pun mulai melaju, kali ini dengan kecepatan yang sedikit lebih tinggi. Dia merasakan angin di wajahnya dan tawa Kaira di belakangnya, membuatnya merasa seperti anak-anak lagi. Mereka melewati jalanan kota, sesekali Aldo sengaja mempercepat motor untuk membuat Kaira berteriak kaget, lalu tertawa terbahak-bahak.

“Awas, Kak! Jangan kencang-kencang!” Kaira memukul pelan punggung Aldo sambil tertawa.

“Tenang aja, Ra. Aku tahu kamu suka kecepatan,” jawab Aldo sambil menggoda.

Kaira merasa waktu seakan berhenti saat itu. Bersama Aldo, dia bisa melupakan segalanya—bahkan rasa sakit karena perasaannya yang tak terbalas. Dia tahu bahwa Aldo menganggapnya hanya sebagai adik, tetapi saat ini, dia cukup bahagia dengan kebersamaan mereka.

Mereka akhirnya berhenti di sebuah kedai es krim yang dulu sering mereka kunjungi. Aldo memesan es krim favorit mereka dan duduk di bangku kayu di luar kedai.

“Sama kayak dulu, ya?” ucap Kaira sambil menyendok es krimnya.

“Iya, rasanya nggak pernah berubah. Selalu enak,” jawab Aldo sambil menikmati es krimnya. “Kita harus sering-sering begini, Ra. Biar nggak lupa sama kenangan kita.”

Kaira hanya tersenyum, berharap dalam hatinya bahwa Aldo akan selalu ingat masa-masa seperti ini, dan suatu saat nanti, mungkin Aldo akan menyadari perasaannya. Tapi untuk saat ini, dia puas hanya dengan menjadi teman dan adik yang bisa membuat Aldo bahagia.

Di perjalanan pulang, Kaira memeluk Aldo dengan erat, kali ini bukan karena ketakutan atau kecemasan, tapi karena rasa nyaman dan hangat yang ia rasakan. Meskipun hubungan Aldo dan Farin belum sepenuhnya membaik, Kaira tahu bahwa di hatinya, ia akan selalu menunggu Aldo.

Dia berbisik pelan dalam hati, “Aku akan selalu setia menunggumu, Kak. Hingga saat itu tiba, aku akan berada di sini, di sampingmu.”

Mereka tiba di depan rumah Kaira, dan Aldo menghentikan motornya. “Makasih, Kak Aldo. Hari ini menyenangkan banget. Aku senang kita bisa mengulang masa kecil kita.”

Aldo tersenyum hangat. “Aku juga senang, Ra. Kapan-kapan kita harus lakukan ini lagi.”

Kaira mengangguk. “Pasti, Kak. Selalu.”

Setelah berpamitan, Kaira masuk ke rumahnya, sementara Aldo melaju kembali ke rumahnya sendiri. Sementara itu, Kaira merasa hatinya tenang meskipun ada sedikit rasa sedih. Dia tahu bahwa mungkin Aldo tidak akan pernah melihatnya lebih dari seorang adik. Tapi untuk saat ini, itu sudah cukup baginya.

Kaira menatap ke luar jendela kamar, menyaksikan motor Aldo yang perlahan menghilang dari pandangan. Dalam hatinya, ia tetap berpegang pada janji yang ia buat untuk dirinya sendiri: "Aku akan tetap menunggu, Kak. Aku akan setia sampai kamu menyadari bahwa aku di sini, selalu untukmu."

1
Devliandika
keren kak,, baru mampir kesini,, salam kenal kak.. 😊🙏
saling follow boleh kak🙏😊
Devliandika: siap kak.. 🤗
Fa🍁: iya salam, ok folback ya
total 2 replies
Nayla Nazafarin
jodohnya masih abu2,
yura nanti lama2 ky kayra
RN
hmm... takutnya nanti kayra jatuh cinta sama Hans...ooohhh... tidak 🙅
Tika
Sedih y
RN
semangat babang Hans 💪💪
Fa🍁
penasaran katanya
Fa🍁
🥲
RN
dasar tidak punya malu s kayra ini 😡
Nayla Nazafarin
jelaslah kmu g bisa bikin farin kebakaran jenggot,krn dia udah persiapan sebelum mundur..
Fa🍁: betul-betul
total 1 replies
Nayla Nazafarin
Aldo2..harusnya kmu itu INTROSPEKSI DIRI!!!bukn malah nyalahin orang,siapa suruh kmu ikut tarohan!!!
Nayla Nazafarin
udahlah nobar sma Hans aj..
Nayla Nazafarin
suka gaya lo Hans..jngn kecewain aq y..
Nayla Nazafarin
ayo hans tegakkan keadilan&kebenaran!! suruh farin membuka mata&hatinya!!
Nayla Nazafarin
aq berharap pas nonton bareng farin ktemu aldo&kaira,jngn terus mnjd bodoh..farin
Nayla Nazafarin
mual sma pmikiran aldo..egois bngt
Nayla Nazafarin
lepasin aj aldo farin..untuk ap laki ky gitu di pertahanin
Nayla Nazafarin
y ampun Hans..
RN
GK sadar,, padahal dia yg mengkhianati farin kok bisa2 y nyalahin orang...hmm enaknya d apain s Aldo ini 😡
Fa🍁: Diapain ya 🤔
total 1 replies
Musri
yess....yess....yess...rasain tu aldo,mng enak sakit hati🤭🤣🤣
Fa🍁: Gak enak kata si Aldo
total 1 replies
Nur Janna
kamu akan tau sakit ya itu kehilangan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!