WARNING BUKAN UNTUK BOCIL ❤️❤️
YANG DIBAWAH UMUR
MOHON UNTUK JANGAN BACA NOVEL INI!!
KARENA INI NOVEL KHUSUS UNTUK KAUM IYA-IYA 😝
TERIMA KASIH!! SELAMAT MEMBACA!!
ANNABELLA TASYA KUSUMA pegawai di salah satu perusahaan terbesar di Indonesia yang terletak di Jakarta ini sudah mengabdi di perusahaannya selama hampir 4 tahun.
Pekerjaannya lancar dan mengasyikan. Dia sangat mencintai pekerjaannya. Dia orang yang mudah bergaul, itu yang membuat dia sangat akrab dengan rekan-rekan di devisinya, yaitu devisi keuangan.
Tapi semua itu berubah, ketenangan di usik. Dia merasa diawasi, dikekang, dan diperlakukan tidak adil oleh CEO baru di perusahaannya.
Mampukah Tasya bertahan, atau Tasya memilih untuk keluar dari perusahaan nya itu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ssyptr, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
EPISODE 19 - BERITA
YUK SEBELUM BACA PASTIKAN SUDAH
LIKE
COMMENT
VOTE
DAN JANGAN LUPA BERIKAN BINTANG l
LIMA.
SUPAYA AUTHOR-NYA BERSEMANGAT DAN RAJIN UPLOAD.
TERIMA KASIH CINTA-CINTAKU.
---------------------------------------------
"Mbak, saya mau minta tandatangannya tuan Sean." ujat Tasya pada Sasa sekretaris Sean.
"Hmmm." jawab Sasa singkat.
Tasya serasa ingin sekali merobek baju Sasa yang sangat ketat. "Sombong banget sih jadi orang....kesel." gumam Tasya.
Tasya membuka pintu ruangan Sean dengan hati-hati. Dan saat pintu terbuka, pandangan Tasya seketika fokus pada kedua orang yang saling mencumbu mesra. Tak lupa sang wanita duduk dipangkuan Sean di kursi kebesarannya.
Tak terasa air mata Tasya turun begitu saja dengan cepat Tasya menghapus kasar air mata lalu menunduk melihat lantai.
"Ma...maafkan saya tu..tuan." kata Tasya terbata-bata.
Dua pasangan itu langsung menoleh kearah sumber suara. Lalu sang wanita meneliti pakaian Tasya dari ujung rambut sampai ke ujung kaki.
"Ngerusak momen banget sih nih cewek kecantikan. Najis banget." batinnya.
Dengan setengah sadar Sean mendorong sang wanita hingga hampir jatuh kelantai.
"Auww, sakit sayang." kata wanita itu.
Sean melirik sekilas kearahnya lalu kembali menghadap Tasya. "Ada apa? Apa kau tak bisa ketuk pintu dulu ?"
"Maafkan saya tuan, saya memang bodoh. Saya tak akan lagi mengulangi kesalahan saya. Saya ingin meminta tandatangan untuk pengajuan dana periode bulan ini." jawab Tasya yang masih menunduk.
Sang wanita di samping Sean berjalan menghampiri Tasya. "Emang gak tau sopan santun ya nih cewek." ujarnya.
"Vanda diam, masuk keruangan pribadiku." ujar Sean melembut. Ya wanita yang duduk dan bercumbu dengan Sean adalah Vanda. Wanita yang dijodohkan dengannya.
Vanda yang mendengar ucapan Sean yang lembut itu langsung tersenyum senang lalu sedikit berlari ke ruang pribadi Sean.
Clek....
Pintu ruangan pribadi Sean pun tertutup.
"Kau kemari." ucap Sean dingin.
Tasya hanya menurutinya dan berdiri didepan Sean. "Ini tuan berkasnya, silahkan dilihat terlebih dahulu."
Sean mendecih pelan lalu melirik kearah Tasya. "Berani sekali wanita pel*cur seperti mengajariku ?"
Tasya terdiam, kepala menunduk takut. "Maafkan saya tuan Sean. Saya lancang."
Sean menarik Tasya hingga jatuh kepangkuan kepala Tasya mendongak melihat wajah Sean, tak lama Sean langsung memangut bibir manis kesukaannya itu.
Setelah 7 menit Sean melepas ciumannya. "Hah...hah..hah..." Nafa mereka saling memburu akibat ciuman panas Sean.
Sean memeluk Tasya dan menghirup wangi vanila bercampur Jasmine yang menenangkan di ceruk leher Tasya. "Aku ingin kamu."
Setelah itu Sean melepaskan pakaiannya Tasya dan menggendongnya menuju sofa. Sean kembali mencium bibir hingga leher Tasya lalu ia memasuki Tasya dengan buasnya.
Sean menutup mulut Tasya agar tidak menimbulkan suara dengan dasi miliknya.
---------------------------------------------
"Akhirnya kita sampai rumah ya bang." ucap Salma yang duduk di sofa ruang tamu.
"Iya sayang. Abang tadi ditelfon mama, mama bilang besok mama sama papa udah mau pulang." jawab Dylan.
Salma langsung menjerit senang, sudah lama ia tak bertemu dengan kedua orangtuanya. "Besok, kita jemput ya bang."
"Gak bisa. Abang besok harus kerja dek, Abang udah terlalu lama gak masuk." jawabnya.
Salma mengerutkan dahinya. "Hufttt iyaa deh. Sekarang aku mau tidur bang, capek." ujar Salma seraya bangkit dari duduknya.
"Iya sayang, jangan lupa PR-nya dikerjakan." Salma hanya mengangguk kepalanya malas.
Dylan membuka galeri handphone nya lalu ia melihat foto wanita cantik. "Sampai bertemu besok sayang." gumamnya seraya tersenyum.
---------------------------------------------
Tasya berlari dan terus berlari hingga ia berhenti di salah satu bilik kamar mandi. Ia mengunci pintu itu rapat lalu menangis dengan kencangnya.
"Hiks .....hiks....aku kotor...ayah....ibu....maafkan Tasya, tas...Tasya takut bu....hiks.." ia menangis terus dan terus tanpa berhenti.
Setelah 20 menit menangis, Tasya pun bisa berhenti menghentikan tangisannya. Namun saat keluar ada beberapa wanita yang memasuki toilet.
"Eh kalian tau gak siapa wanita yang tadi gandengan sama tuan Sean ?"
"Ha emang siapa sil?"
"Iya siapa sil? Kita jadi penasaran, kalau dilihat dari pakaiannya sih kelihatan banget kalau orang kaya."
"Iya benar kamu Ris, wanita yang tadi gandeng tuan Sean itu anak dari Yoseph Malik tau."
"Wh....what??? pak Yoseph yang orang terkaya nomer 3 itu? "
"Haa??? pak Yoseph??"
"Iyaa, gila banget sih. Tuan Sean emang sebanding banget sama perempuan itu kalau gak salah namanya Savanya deh."
Sementara itu Tasya yang mendengar percakapan itu hanya termenung. Apa tadi dia bilang pak Yoseph? siapa yang tidak tau keluarga Yoseph. Laki-laki kaya raya yang sangat mencintai istrinya.
Tasya kembali menghapus air matanya dengan kasar. "Sudah Tasya cukup, kamu bukanlah seorang pela*ur. Aku harus resign dari sini. Ya aku harus segera resign. Kalau perlu besok aku akan menyerahkan surat pengunduran diriku." ucap Tasya mantap
---------------------------------------------
BERSAMBUNG
JANGAN LUPA LIKE DAN KOMEN ❤️
KALO SUKA BOLEH YA SEKALIAN DI VOTE
TERIMA KASIH SUDAH MEMBACA
SEMOGA SUKA YA SAMA CERITA INI.
DUKUNG CERITA INI DENGAN CARA VOTE+KOMEN+LIKE.