NovelToon NovelToon
Hilal Untuk Halal

Hilal Untuk Halal

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Percintaan Konglomerat / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Cinta Murni
Popularitas:6.5k
Nilai: 5
Nama Author: emha albana

Kisah cinta Halalillah dan Hilal dimulai dari sebuah rumah tahfidz, mereka memilih menjadi Volunteer, dan itu bukanlah keputusan yang mudah, berani menggadaikan masa muda dan mimpinya pilihan yang amat berat.

Menjaga dan mendidik para penghafal qur'an menjadi sebuah amanah yang berat, begitu juga ujian cinta yang dialami Halal dan Hilal, bukan sampai disitu, kehadiran Mahab dan Isfanah menjadi sebuah pilihan yang berat bagi Hilal dan Halal, siapa yang akhirnya saling memiliki, dan bagaimana perjuangan mereka mempertahankan cinta dan persahabatan serta ujian dan cobaan mengabdikan diri di sebuah rumah tahfidz?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon emha albana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Si Pemulung

Upaya Mamah Fida tidak sampai disitu saja, ia tidak menyerah dengan keadaan anaknya, yang dipikiran Mamah Fida hanya bagaimana Hilal mendapatkan pasangan yang memang sesuai dengan strata ekonomi, karir dan setidaknya lebih di atas dari apa yang Mamah Fida miliki, setidaknya harta atau aset yang selama ini Hilal peroleh tidak akan habis untuk biaya hidup nantinya.

Mama Fida segera menghubungi Vika via handphone, meminta Vika untuk datang lebih pagi sebelum Hilal berangkat keluar rumah, dengan alasan Hilal bisa bersama Vika menujuh tempat usaha-nya masing-masing. Toh, Butik milik Vika searah dengan beberapa tempat usaha Hilal.

"Assalamualaikum Vika...."

"Walaikum salam tanten..." Jawan Vika menerima panggilan masuk Mamah Fida.

"Vika,sebelum Hilal keluar rumah, kamu harus sudah sampe di rumah Tante yah, kira-kira jam 8 pagi, karena setahu Tante Hilal keluar rumah jam 9 pagi."

"Tapi tan..."

"Nggak ada tapi...tapian...atau kamu bisa bawain Tante oleh-oleh, jadi biar ada alesan, kalo kamu pagi-pagi dateng ke rumah Tante itu maksudnya mau ngasih oleh-oleh, biar kesannya ini bukan settingan..."

"Iya.iya Tan, nah itu maksud Vika tan, kalo nggak ada alesan nggak enak juga..." Jawab Vika.

"Baru deh Tante bilang , Vika kesini tuh mau anterin oleh-oleh, nah, baru deh Tante bilang ke Hilal, berangkat kerjanya bareng kamu aja, iya kan? Amaaan Doong?"

"Pinter juga Tante."

"So pasti, waktu sekolah dulu, Tante suka ngakalin guru...apa lagi ini ngakalin anak sendiri, aduh keciiil..."

"Oke tan, Nanti Vika mampir dulu ke toko roti yah, belin oleh-olehnya."

"Apa aja lah, itu mah bebas yang penting kamu kesini dulu sebelum ke butik. Udah dulu yah, Tante mau siapin sarapan dulu untuk om sama Hilal, Assalamualaikum...."

"Walaikum salam Tan.",

Rencana sudah disiapkan, Mamah Fida mengatur sedimikan rupa, agar Vika bisa lebih dekat dengan Hilal, ia agak kesel dengan Vika yang pasif, jadi Mamah mencari cara agar Vika dan Hilal semakin dekat dan akrab.

Eits, rencana tinggal rencana, rupanya Hilal sudah siap lebih pagi, dan merasa rencana menjadi prematur, Mamah mulai gelisah dan merasa gagal di awal.

"Pagi Mah..."

"Pagi Nak, loh kok tumben pagi-pagi bener berangkatnya."

"Mau meeting sama client, karena dia dari luar pulau, dan mendadak, langsung ngajak meet up deh."

"Oh gitu, eh tapi tunggu sebentar yah, Mamah baru aja mau siapin sarapan kamu, tinggu yah..."

"Lama nggak Mah?"

"Nggak kok, paling 10 menit-an lah, lagi juga cuma roti bakar sama telur aja kok. Kegiatan kamu kan banyak, jadi biasain perut udah keisi, jangan sampe kosong, cepet masuk angin, dan kalo kamu sakit, semua urusan ketunda bulan?!"

"Bener sih Mah..."

Merasa sarannya di dengar Hilal, Mamah mencari kesempatan waktu Hilal lengah, dan ia langsung menghubungi Vika.

"Vika, kamu agak cepetan ke rumahnya yah, Hilal udah mau pergi, ada urusan pagi-pagi."

"Iya Tante, habis dari toko roti Vika langsung ke rumah."

"Good, Tante tunggu, cepet yah..."

"Oke Tante..."

Secepat mungkin Mamah Fida berubah Plan A ke Plan B, ia pun agak sedikit menunda-nunda waktu untuk menyiapkan sarapan.

"Mama minta tolong dong Lal, panggil Papa kamu di kamar, suruh sarapan dulu."

"Iya Mah...."

Mamah merasa sedikit nafas, karena Hilal sudah masuk dalam rencananya, ia kembali menghubungi Vika, dan memastikan posisi calon mantu pilihannya itu.

"Kamu sudah sampe mana Vik?"

"Kira-kira lima menit lagi sampai Tan..."

" Ok, cepetan....!"

Tak lama Hilal memanggil Papahnya, sarapan pun sudah siap, roti bakar, susu, teh dan telur ceplok sudah tersedia di meja makan.

Selagi mereka menikmati sarapan pagi, suara bel berbunyi, Mamah happy karena rencananya berhasil.

"Sebentar Mamah bukain pintu dulu, Papah sama Hilal lanjut sarapan."

Suara Mamah merubah suasana, dengan intonasi suara agak sedikit tinggi, hanya ingin memberi tahu, siapa yang dateng.

"Vika, pagi-pagi udah bawain sarapan pagi, telat kamu! Baru aja kita mau sarapan, yaudah sekalian aja yah ikut sarapan." Tawar Mamah Fida.

"Nggak usah Mah, sebelum kesini Vika udah sarapan."

"Yaudah sok atuh, sekalian aja, kapan lagi bisa sarapan pagi bareng, kecuali nantiiii yaaah kalo Allah jadikan kalian pasangan suami-istri, kita bisa sarapan pagi bareng setiap hari." Mamah Fida mulai heboh, bahasannya sudah terlalu jauh.

"Apa sih Mah, pagi-pagi bikin mood ilang aja, lagi juga semua kan bagaimana Allah, lagian Vika juga sibuk sama usaha-nya."

"Iiish, kamu pengennya orang tua mah yang terbaik untuk anak-nya, bener kan Vika?"

Vika hanya mengangguk kecil, dan sedikit mengiyakan ucapan Mamah Fida.

"Kamu kesini sama siapa?"

"Sama Abi, tapi Abi-nya buru-buru, Umi mau rapat ngurus paspor umroh,"

"Loh, siapa yang umroh?!"

"Abi baru buka usah Travel umroh, dan Umi yang bantu urus tiket sama paspor." Jelas Vika.

"Aduh Tante nggak update kalo masalah itu, tambah banyak aja usaha Abi yah...?!"

"Alhamdulillah Tante."

"Oh ya, nanti kamu sekalian aja bareng Hilal, habis ini mau kemana?!"

"Ke butik aja sih, ambil pesenan temen."

"Yaudah tuuh kan bisa dianter Hilal."

"Nggak usah ngerepotin Tante, lagi juga Mas Hilal-nya banyak urusan kan."

"Alaaaah orang usaha dia semua kok, masa iya harus dia semua yang urus, bisa karyawan nya dulu lah, yaudah jangan bandel, biar sekalian sama Hilal, lagi juga belum juga jam 7."

Hilal hanya terdiam, mood sarapan paginya terganggu, begitu juga Papah yang hanya menjadi pemerhati, kalau sudah Mamah Fida yang mendominasi, Papah hanya jadi pendengar yang baik.

Papah memberi isyarat dengan anggukan kepala seolah mengamini apa yang menjadi perintah Mamah-nya.

"Iiii..ya Vika, nanti bareng aja, nggak apa-apa kok."

"Tuh kan, emang Hilal anak yang Soleh, nurut kata Mamah-nya."

Hilal hanya tersenyum terpaksa, biar urusan dengan Mamah semua cepat, jadi nggak harus debat panjang.

Hingga akhirnya Vika ikut sarapan bersama, dan mereka pun pamit untuk pergi.

"Kita jalan dulu yah Mah, Assalamualaikum..." Vika dan Hilal pamit.

"Walaikum salam." Jawab Mamah Fida dan Papah.

"Hati-hati di jalan Lal..."

"Iya Mah..."

Mereka pun melangkah ke garasi Mobil, lalu meninggalkan pelataran rumah.

Nyaris, sepanjang jalan tak ada sepatah kata pun yang keluar dari mulut Hilal, ia hanya fokus pandangan ke depan kemudi, Vika agak sedikit nanggung dan mulai membuka pembicaraan.

"Emangnya kamu mau kemana se-pagi ini Lal?"

"Heem,...ada client yang ngedadak ngajak ketemuan sebelum dia take off dari bandara.*

"Oh..."

Baru saja memulai pembicaraan, pandangan Hilal terusik, melihat seorang anak gadis mengenakan seragam Putih-Abu-Abu sedang mengais sampah, segera Hilal menghentikan laju kendaraan, berhenti tepat di depan gadis itu, Vika agak terkejut melihat sikap Hilal yang tiba-tiba saja menghentikan kendaraannya mendadak, hanya demi gadis tersebut.

1
larasatiayu
mampir dong pls ke sholeh tanpa jilbab
Kim
iyalah,,,,karena Madrasah pertama seorang anak adalah Ibu,,,,jadi kita wajib menuntut ilmu
Kim
karena kesehatan adalah nikmat yg tiada tara
Kim
semakin banyak saingan pak Hilal
Kim
ayo ak Hilal,jangan sampai kalah start,,,keburu Halal di halalin orang nih🤭🤭🤭
Kim
jangan memaksakan kehendak bu,mungkin anda yg melahirkan,tapi Hilal juga punya pilihan sendiri,selama itu baik anda jadi orang tua wajib mendukung dan mendo'akan
Kim
bagus,,,,,jangan hiraukan ortu nya pak Hilal,,,,
Kim
gagal ungkapin perasaan deh,,,sabar dulu pak Hilal
Kim
nggk gitu juga bu konsep nya jadi orang tua
Kim
punya hak apa anda menghina mereka,,,,
Kim
apkah cerita ini terinspirasi dari kisah nyata kaka Author?🤔🤔🤔
Kim: wowwww,,,,salut buat adik kaka
i.g : emhaalbana: Kisah adik saya bernama Azizahtudzahra
total 2 replies
Supatmiah Winda
usaha travel umroh tapi ko kejar" cowok y
i.g : emhaalbana: Abinya kak, kalo Vika Butik
total 1 replies
Kim
ada yg lagi misi cari jodoh🤭🤭🤭
Kim
semoga saja bertemu,,,,

kalo kita pandai bersyukur,apapun yg Alloh kasih,akan terasa nikmat
Kim
kalian benar" 👍👍👍👍
kefakiran tidak menjadikan kalian kufur nikmat
Kim
bakalan ada kisah cinta yg rumit & menguras air mata
Kim
semoga Halal & Hilal
Rizk & iskandar🥰🥰
Kim
gerutuan papa Amrul mewakili suami" yg ada di dunia nyata
Kim
setuju sama Papah
Kim
pal Hilal gercep amat,semoga berjodoh sama Halal y pak🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!