kisah gadis cantik dan sholehah bernama Anindya Zahrani yang harus rela menikah dengan pria begajulan yang suka mabuk dan main perempuan bernama Arkala Mahesa.
Dya terpaksa menerima perjodohan yang dilakukan oleh almarhum Ayahnya dan juga sahabatnya Pak Anggara Mahes yang merupakan seorang konglomerat,demi melaksanakan amanah terakhir dari sang Ayah.
Kala yang tidak pernah setuju menikah dengan Dya kerap memperlakukan Dya dengan Kasar.Bahkan tidak segan segan Kala membawa wanita yang disebut kekasihnya masuk kedalam rumah bahkan kedalam kamarnya.
Akankah Dya terus bertahan??atau menyerah??
Lalu bagaimana reaski Kala saat Dya akhirnya memilih menyerah dengan pernikahannya.
Akankah Kala melepaskan Dya ataukah mempertahankan dan berubah menjadi lebih baik lagi??
Bantu Follow yuukkk
IG : triyani_trian87
tiktok : Triyani_87
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Triyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab.6
"Kamu sudah tiba? Sana, itu kamar untuk kamu dan ingat jangan pernah ikut campur urusan pribadiku dan aku pun tidak akan pernah peduli dengan urusan pribadimu." ucap Kala sebelum kembali masuk kedalam kamarnya bersama wanita yang entah siapa itu.
Mengabaikan Dya seorang diri yang masih nampak kebingungan berada disebuah apartemen mewah yang akan menjadi rumahnya saat ini.
Dya pun menyeret koper miliknya dan memasuki kamar yang sudah ditunjuk oleh Kala tadi. Sebuah kamar terletak agak di ujung dan lumayan berjarak dengan kamar utama yang ditempati oleh Kala.
Ceklek...
Saat membuka pintu, tampak sebuah kamar dengan luas dua kali lipat dari kamar miliknya di rumah almarhum Pak Adam. Sebuah kamar dengan nuansa putih yang cukup rapih dan bersih.
Lumayan nyaman untuk ditempati, sebuah kamar yang akan menjadi saksi bisu keseharian nya hidup di kota besar. Dya mendudukkan dirinya ditepi ranjang, helaan nafas yang panjang dan berat terdengar dari mulut kecilnya.
Entah apa yang harus dia lakukan sekarang. Entahlah Dya masih bingung dan juga belum menemukan titik terangnya.
Terpaksa menikah, terpaksa pindah rumah dan kini harus terpaksa membiasakan diri dengan kehidupan sang suami yang bebas dengan segala larangan yang diterabas oleh nya.
Bahkan harus mulai terbiasa dengan wanita asing yang bebas keluar masuk ke dalam kamar yang seharusnya hanya dirinya dan sang suami lah yang berhak memasuki ruang pribadi itu.
Akan tetapi, mau tidak mau, suka tidak suka. Dya harus menerima jalan kehidupan nya yang mulai rumit ini setelah kepergian sang ayah yang menitipkan dirinya pada pria bernama Arkala Mahesa.
Pria asing yang kini sudah menjadi suami untuk dirinya dan juga imam dalam keluarganya. Seorang pria dengan sejuta misteri yang belum Dya ketahui.
Seorang pria yang begitu memperlihatkan kebencian padanya meski Dya tidak tahu kesalahan apa yang sudah dia lakukan hingga membuat Kala begitu benci dengan dirinya.
Setelah merenung cukup lama. Dya pun pun memutuskan untuk bangkit dari duduknya dan mulai membuka koper miliknya. Mengeluarkan semua barang barang pribadi miliknya untuk ditata secara apik dan rapih didalam kamar barunya itu.
Menjelang sore Dya memberanikan diri untuk keluar dari kamar. Seluruh ruangan tampak sepi, mungkin si pemilik rumah telah pergi karena pintu kamar terlihat terbuka dan Dya tidak melihat siapa siapa didalam sana.
Merasa kurang sopan dengan apa yang dilakukan nya, Dya pun segera beranjak menuju ke arah dapur untuk mencari sesuatu yang bisa dimasak untuk makan malam.
Akan tetapi, saat membuka lemari pendingin. Dya tidak menemukan apapun disana. Hanya ada beberapa minuman kemasan dan beberapa botol air mineral saja.
Dya pun segera menghubungi sekertaris Han untuk meminta bantuannya mendapatkan bahan makanan. Dya pun langsung mengambil benda pipih yang tersimpan disaku gamis yang dia kenakan saat ini.
Tut...
Tut...
Tut...
Klik...
^^^["Halo, Nona apa ada yang bisa saya bantu?"]^^^
"Assalamu'alaikum, asisten Han,"
^^^["Eh iya maaf lupa, Assamu'alaikum nona. Ada yang bisa saya bantu?"]^^^
"Waalaikum'salam warahmatullahi wabarakatuh. Eemm, begini. Apa boleh saya minta tolong?"
^^^["Boleh, tentu saja boleh. Katakan, bantuan apa yang bisa saya berikan?"]^^^
"Sibuk nggak?"
^^^["Lumayan, tapi masih bisa kok. Ada apa?katakan saja?"]^^^
"Bisa minta tolong buat anterin aku nggak?"
^^^["Bisa, kemana?"]^^^
"Ke supermarket. Aku butuh bahan makanan yang mau aku masak,"
^^^["Siap, tunggu sebentar ya.Sekitar 20 menit lagi aku sampai disana,"]^^^
"Iya. Terima kasih sebelumnya, asisten Han,"
^^^["Sama sama. Jangan sungkan, karena itu sudah tugasku Nona,"]^^^
"Baiklah. Aku tunggu ya,"
["Baik Nona, siap. Otewe sekarang juga."]
Setelah selesai menghubungi Handi. Dya pun segera memasukan kembali ponsel miliknya kedalam saku gamis yang dia pakai. Lalu, kembali kekamar untuk mengambil dompet miliknya karena dia akan membeli beberapa bahan makanan yang bisa dia simpan didalam lemari pendingin untuk stok makanannya.
*
*
Ting...
Tong...
Setelah beberapa saat menunggu akhirnya asisten Han pun tiba didepan unit apartemen milik Kala dan bersiap mengantarkan sang majikan barunya untuk pergi kemana pun yang diinginkan oleh majikannya itu.
"Assalamu'alaikum, bagaimana sudah siap Nona? Jika sudah mari kita pergi, sebelum malam tiba," ujar Handi setelah Dya membukakan pintu untuknya.
"Iya sudah. Ayo."
Dya pun segera mengikuti langkah Handi setelah memastikan jika pintu apartemen itu tertutup kembali dengan rapat dan terkunci.
Dya segera masuk kedalam mobil Handi setelah keduanya sampai di basement gadung apartemen itu.
Dan tanpa keduanya sadari ada satu pasang mata tengah menatap tajam ke arah keduanya dari dalam mobil sport yang baru saja selesai dia parkir ditempat biasa dia menyimpan mobilnya itu.
*
*
🌸🌸🌸