Alyssa tidak menyangka jika kedatangan nya kerumah sang mertua adalah untuk diceraikan oleh sang suami. Dan lebih tragisnya lagi, disaat ia dijatuhi talak 1 itu disaksikan langsung oleh calon istri baru dari suaminya. Tanpa disangka-sangka ia menjadi Janda dalam hitungan menit. Apa alasan sang suami menceraikan Alyssa? itu semua karena Alyssa tidak bisa menjaga penampilan nya sehingga memiliki badan gendut tak terawat. Hal itu lah yang memicu keinginan cerai dari suami nya. Padahal ia gendut karena ada faktor penyebabnya, namun semua itu disangkal oleh Reza, suami Alyssa. Dia tetap ingin berpisah.
Bagaimana kah kehidupan Alyssa setelah diceraikan secara tiba-tiba oleh suami nya? Bisa kah Alyssa bangkit dari keterpurukannya? mari kita temani perjalanan hidup Alyssa selanjutnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Saras Wati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 10 - Tamparan keras
[Rel, maaf. Malam ini kita nggak bisa pergi nonton, pak bos tiba-tiba bilang ntar sore ada janji temu sama klien di luar kota. Uang tiket gue ganti ya. Sekali lagi sorry Rel.]
Alyssa kembali menatap pesan yang sudah dia kirimkan kepada Farrel. Belum ada balasan dari pria itu, mungkin sedang sibuk.
Akhirnya Alyssa meletakkan kembali ponselnya di atas meja. Dia menatap layar komputernya dengan pandangan yang kosong. Saat ini belum ada pekerjaan yang bisa dia kerjakan. Hanya menunggu klien yang sudah membuat janji untuk bertemu bos nya nanti siang di perusahaan ini.
Tiba-tiba telepon kantor yang ada di meja nya berbunyi, mengejutkan Alyssa yang sedang melamun.
" Halo, dengan Alyssa sekretaris Direktur Cass Group. Ada yang bisa saya bantu? " tanya Alyssa dengan nada yang lembut.
" Bu Alyssa, ini saya Rini dari bagian resepsionis. Ada yang mencari ibu, tapi saat saya tanya apa sudah membuat janji dia bilang belum. Apa harus saya suruh membuat janji terlebih dahulu, bu? " terdengar suara seorang wanita disebrang sana.
Bersamaan dengan itu, terlihat Darren keluar dari ruangan nya dan berdiri di depan ruangan Alyssa. Alyssa yang menyadari itu mengatakan pada bagian resepsionis untuk meminta orang yang mencari nya membuat janji terlebih dahulu, karena dia sedang sibuk saat ini. Setelah panggilan berakhir, Alyssa langsung menghampiri Darren yang terus menatap kearah nya sejak tadi.
" Ada yang bisa saya bantu, pak? " tanya Alyssa sesampainya di hadapan pria itu.
" Temani saya melakukan pengecekan di kantin perusahaan. " jawab Darren sambil memasukkan kedua tangannya dalam kantong celana nya.
" Bukan nya seharusnya kemarin ya, pak? " tanya Alyssa lagi.
" Iya, tapi karena kemarin saya melihat 'hal' yang harusnya tidak terjadi, saya tidak jadi melakukan pengecekan. " jawab Darren dengan tatapan lurus ke arah mata indah Alyssa.
Alyssa mengkerutkan kening nya, seperti sedang penasaran 'hal' apa yang kemarin terjadi dikantin? Kenapa dia tidak tau, padahal kemarin saat makan siang dia juga berada disana.
" Cepat. " ucap Darren mengejutkan Alyssa yang sedang berpikir.
Pria itu sudah berjalan terlebih dahulu menuju lift. Alyssa sedikit berlari agar tidak tertinggal jauh.
Sesampainya di depan lift, seperti biasa Darren lah yang akan menekan tombol. Alyssa sudah terbiasa dengan hal itu beberapa minggu ini. Dia tidak mau ambil pusing akan tingkah bos aneh nya itu.
Setelah sampai di lantai 1, Darren keluar disusul oleh Alyssa. Mereka berjalan menuju area kantin. Beberapa karyawan yang berpapasan dengan mereka menyapa sang pimpinan yang hanya di jawab dengan anggukan kepala saja. Mereka sudah terbiasa dengan hal itu.
Tapi tiba-tiba seseorang memanggil Alyssa dari arah belakang.
" Alyssa tunggu. "
Alyssa pun menoleh kearah suara tersebut dan betapa terkejutnya dia saat melihat seorang wanita yang dia benci sedang berjalan mendekat kearah nya. Dan.....
Plaaakkkk
Suara tamparan yang sangat keras menggema di lobi perusahaan besar itu. Bahkan suara itu membuat langkah Darren terhenti dan menoleh ke belakang. Dapat dia lihat seorang wanita sudah menampar wajah sekretarisnya.
Wajah Alyssa menoleh ke samping akibat tamparan keras tersebut. Dia tidak menyangka jika wanita itu akan melakukan hal ini kepadanya.
" Dasar janda gatal. Kamu berani menggoda Mas Reza supaya bisa ketemu sama kamu kan? Cuihh. Wanita murahan! " teriak wanita itu yang tak lain adalah Clara, istri Reza saat ini.
Dada Alyssa bergemuruh, emosi nya tiba-tiba saja naik pada level teratas, dia berniat untuk membalas perbuatan wanita tidak tau diri ini. Tapi saat tangan kanan nya terangkat, seseorang menarik tubuhnya kebelakang. Alyssa melihat bos nya sudah berdiri di hadapan nya, sambil menatap ke arah wajah nya.
Sorot mata nya terlihat marah, walaupun ekspresi nya tetap datar, tapi Alyssa bisa melihat kemarahan dari mata pria itu.
Darren berbalik, lalu berteriak memanggil petugas keamanan.
" Security! " suara Darren menggema keseluruh lobi. Bahkan Clara pun sempat terkejut. Ditambah tatapan penuh amarah dari Darren yang tertuju pada nya. Membuat bulu kuduknya merinding ketakutan.
Clara memang nekat mendatangi Alyssa ke tempat wanita itu bekerja. Niat nya ingin melabrak sekaligus mempermalukan mantan istri dari suami nya tersebut.
Tak lama dua petugas keamanan datang dengan berlari menuju Darren lalu membungkuk hormat pada pria itu.
" Seret wanita gila ini ke ruangan saya sekarang juga. Jaga dia sampai saya kembali. " perintah Darren yang langsung dilaksanakan oleh dua bawahannya itu.
Clara yang terkejut, berusaha kabur namun apalah daya, dia tidak mampu saat dua petugas keamanan tersebut sudah memegang kedua tangan nya. Dia pun langsung di bawa menuju ruangan Darren.
Sedangkan Darren kembali menatap ke arah Alyssa. Dapat dia lihat air mata sudah menggenang di mata indah itu. Sudut bibir Alyssa sedikit mengeluarkan darah dan pipi mulus itu terlihat memerah. Tanpa berbicara Darren menarik Alyssa agar beranjak dari sana. Tapi sebelumnya pria itu berbicara pada semua karyawan yang berada di lobi dan menyaksikan kejadian tadi.
" Saya tidak mau apa yang terjadi tadi menyebar pada karyawan yang lain. Dan jangan ada yang berani membahas hal itu. Kalau saya mendengar kalian bergosip, maka kalian akan terima sanksi dari perusahaan. Saya tidak suka pada karyawan yang suka bergosip. " ucap Darren sambil menatap pada semua karyawan nya yang ada disana.
Setelahnya Darren kembali berjalan dengan tangan yang masih menggenggam erat tangan Alyssa. Pria itu membawa Alyssa ke ruangan nya.
Di dalam lift, Darren melihat Alyssa menatap kosong ke depan. Bahkan dia tidak menyadari jika genggaman tangan Darren belum lepas. Darren tidak menyukai ekspresi Alyssa yang seperti ini.
Sesampainya di lantai 22, Darren membawa Alyssa langsung masuk keruangannya. Saat dia membuka pintu terlihat dua petugas keamanan tadi sedang berdiri di samping Clara yang sudah duduk di sofa. Darren mengisyaratkan pada dua pria itu untuk pergi.
Setelah pintu kembali tertutup, Darren menarik lembut Alyssa untuk duduk di sofa. Dia mendudukkan Alyssa yang masih melamun di samping nya.
Darren menatap tajam ke arah Clara yang membuat wanita itu menunduk.
" Siapa kamu berani-berani nya datang ke perusahaan saya dan membuat keributan dengan sekretaris saya? " tanya Darren dengan nada yang sangat mengintimidasi lawan bicara nya tersebut.
" Saya tidak mempunyai urusan dengan Anda. Saya berurusan dengan wanita murahan yang ada disamping Anda itu. " jawab Clara setelah berhasil mengumpulkan keberanian nya.
Alyssa yang kembali mendengar suara Clara, akhirnya sadar dari lamunan nya. Dia menatap tajam pada Clara.
" Wanita murahan? Lo bilang gue wanita murahan? Lo yang wanita murahan, Clara! " jawab Alyssa dengan nada sedikit berteriak menyampaikan emosi nya yang sangat besar.
" Lo yang murahan! Apa lo udah lupa dengan apa yang lo lakukan ke gue? lo hadir saat gue masih sah jadi istri nya Reza. Bahkan sebelum kami bercerai kalian sudah merencanakan pernikahan kalian dibelakang gue. Lo yang murahan, setan! " lanjut Alyssa dengan emosi yang semakin naik. Wajah nya terlihat merah saking marah nya pada wanita di hadapan nya itu.
Tanpa di sadari nya, tangan nya dan Darren masih saling menggenggam. Seakan Darren memberikan kekuatan untuk Alyssa.
" Itu salah kamu sendiri Alyssa kalau mas Reza sampai menceraikan kamu. Aku hanya datang untuk mengingatkan kamu, jangan lagi menggoda suami ku. Kalau kamu masih melakukan nya, maka akan mempermalukan kamu lebih dari tadi. " ucap Clara lalu berdiri, berniat meninggalkan ruangan ini.
Tapi langkah kaki nya terhenti saat Alyssa mengatakan sesuatu.
" Reza bilang dia masih cinta sama gue. Lo tau kan kalau gue bisa dengan mudah nya membuat Reza kembali ke gue? Tapi sayang nya gue nggak punya niat untuk memungut sampah yang udah gue buang ke tong sampah kayak lo itu. Gak sudi. " ucap Alyssa dengan nada sinis dan merendahkan Clara.
Clara terkejut, tapi dengan cepat kembali menenangkan diri nya dan lanjut berjalan meninggalkan ruangan ini.
Setelah Clara hilang dibalik pintu yang tertutup, Alyssa terdiam menatap ke arah di mana Clara menghilang tadi. Air mata nya jatuh membasahi pipi nya tanpa bisa dicegah. Dia menangis menahan rasa sakit yang sudah berusaha di lupakan, tapi hari ini rasa sakit itu kembali hadir.
Tanpa di sadari lagi oleh Alyssa, Darren sudah berjongkok di hadapannya dan mengoleskan salep pada sudut bibir Alyssa yang terluka. Saat Alyssa merasa seseorang menyentuh sudut bibir nya, dia terkejut.
Alyssa melihat Darren sedang berjongkok di hadapan nya. Dia juga mulai menyadari jika saat ini ada di ruangan bos nya. Dan berarti kejadian tadi juga di saksikan oleh bos nya itu. Astaga, betapa malu nya Alyssa saat ini.
Terus lah semangat dalam berkarya, semoga karya barunya lebih ok lagi🔥🔥🔥😍