Novan dan Diana menjalin hubungan sekitar empat tahun lama nya sejak mereka sekolah SMA, sudah banyak yang Novan berikan pada gadis cantik berdarah minang itu.
namun suatu hari Novan melihat Diana malah bersama pria lain yang menggunakan mobil mewah, sejak saat itu juga hubungan mereka renggang, tak lama Diana sakit dan selalu menjerit jerit karena gigi yah semula bagus itu mengeluarkan banyak nanah
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 12. Berhasil
"Aku tidak bisa!" Novan berbalik karena rasa takut bersarang di hati nya.
Namun bayangan Diana bersama pria itu membuat Novan kembali membara, dia melipat bibir nya dengan rasa bimbang tidak bisa di katakan lagi. satu sisi ingin melupakan atau putus saja dari gadis jahanam itu, namun di satu sisi dia juga ingin balas dendam agar Diana tahu apa itu rasa nya sakit hati.
Sedangkan keringat dingin sudah membasahi tubuh nya akibat rasa takut yang tak terbendung, makam keramat yang di maksud tempat nya sangat lah seram, bukan hanya daratan biasa saja karena makam terletak di bawah pohon beringin yang sangat besar.
Di sekeliling pohon adalah rawa rawa yang air nya juga hitam seperti Teluk Seketi, lemas lunglai tubuh pria ini ketika sudah mulai memasuki kawasan rawa yang saat di pijak ternyata sedalam dengkul. begitu berat perjuangan nya untuk mendapatkan racun ini, belum lagi nanti saat pocong nya keluar untuk meludahi orang datang.
"Kenapa aku harus mengalami hal yang begini, kau begitu tega padaku, Diana! andai saja kau tidak berbuat kotor, pasti nya aku juga tidak akan mengalami hal seram begini." keluh Novan mengusap air mata nya yang jatuh, dia merasa menjadi orang paling lemah sekarang karena sampai menangis hanya soal wanita.
Bluuuup, Bluuuuup.
Air rawa bagai kan mendidih dan hawa nya juga terasa sangat panas, Novan cepat naik ketas akar pohon beringin karena takut pula nanti dia akan celaka karena air nya yang berubah jadi panas. semua yang ada di sini terlihat sangat menyeramkan sekali, apa lagi makam yang ada di bawah pohon beringin itu. siapa pun pasti tidak akan sanggup untuk ada di sini, kecuali sudah nekat.
Novan mencengkeram erat cawan pemberian dari nya dukun tua, nanti ludah pocong akan di masukan kedalam sini dan akan di berikan pada Diana yang sudah menyakiti diri nya sampai sedalam ini dan Novan juga menjadi nekat menemui dukun sakti. walau hati nya sangat takut sekarang, sebab bila punya urusan dengan satan itu begitu ngeri.
Blaaaap.
"Ya allah!" Novan sampai terpental karena kaget.
Dari dalam makam muncul lah bayangan putih sangat tinggi menjulang, kemudian dia terbang kesana kemari menampakan wajah nya yang cuma tengkorak saja, menurut dukun tua. Pocong ini dulu nya juga dukun dan akhir nya mati lalu di kubur di sini, banyak yang datang kekuburan itu.
Cuuuuh.
"Astaga!" untung Novan menghindar ketika di ludahi.
Caaaassss.
Akar pohon beringin menjadi gosong setelah kena ludah pocong, berarti sungguh berbahaya ludah pocong satu ini, maka Novan pun bersiap siap bila nanti dia meludah lagi akan langsung di tampung dengan cawan ini.
Cuuuhh.
Byuuur.
"Aaaagkh!"
Novan malah tercebur kedalam rawa yang air nya mendadak panas itu, mana pinggang juga kena tabrak akar yang sangat keras. cepat Novan naik karena tadi dia merasa ada yang meraba pinggang nya, bahaya kalau sampai ada yang menarik kedalam rawa.
"Bagai mana ini, ternyata susah juga untuk mendapatkan ludah nya." batin Novan yang sudah lemas.
Wuussssh.
Kembali pocong terbang keudara dan berbalik arah menukik kearah nya Novan, melihat hal itu maka Novan pun bersiap siap menadah kan cawan nya agar bisa mendapatkan walau hanya setetes saja karena kata dukun tua itu sangat lah manjur walau cuma setitik.
Kalau terlalu banyak nanti yang ada malah membunuh secara langsung, maka harus sedikit saja agar tersiksa sampai lama yaitu satu bulan. tangan Novan gemetaran karena takut bila meleset, maka akan kena tangan.
Cuiiih.
Pluuung.
"Berhasil!" Novan bersorak senang karena ludah masuk kedalam cawan.
Bila Novan senang karena dapat ludah nya, maka pocong itu berseru marah karena merasa di tantang oleh Novan. dia berbalik kembali dan ingin menyerang Novan, namun tangan pria ini menampakan tembakau yang sudah di gulung.
"Terima lah ini, Mbah." ujar Novan ketar ketir juga.
Ternyata pocong itu memang mau dan mengambil nya dan menghisap tembakau gulung yang sudah di bakar oleh Novan, kesempatan ini pun di gunakan untuk lari karena bila terlalu lama maka akan celaka di sini. tak peduli air rawa yang masih panas, terus saja ia terjang meninggal kan makam.
Novan berlari kencang meninggal kan kawasan Teluk seketi, lama di sini sama saja cari masalah dengan setan yang ada, apa lagi setan di sini memang bermacam macam ragam nya. cawan ia masukan kedalam jok agar jangan sampai tumpah, kini hanya tinggal pulang dan besok akan melakukan aksi nya.
...****************...
Diana kesal sekali karena sampai malam pun Novan tak kunjung membalas pesan nya, padahal dia sudah bilang kalau mau ngambek, tapi sama sekali tidak ada respon dari kekasih nya itu. apa tidak kesal sekali, padahal biasa nya kalau di bilang ngambek maka dia akan langsung minta maaf atau datang membawa makanan.
Di luar sana sedang ada obrolan para keluarga, Deni dan orang tua nya sedang ngobrol santai membuat Diana semakin kesal saja. masa orang bisa senang senang dan dia yang kesal di dalam kamar karena Novan tidak bisa di hubungi, menyala lah hati gadis ini karena tidak dapat uang dan juga perhatian.
Ting.
"Sayang ponsel kamu sudah jadi nih, ketemuan yuk." ajak Beno karena ponsel Diana sudah bagus.
"Oke."
Diana langsung semangat karena ponsel nya sudah jadi, ini akan membuat rasa kesal hilang setelah mendapat hiburan bahwa ponsel nya sudah bagus siap pakai.
"Aku beli sesuatu untuk kami pakai, nanti kita anu ya." ajak Beno yang masih candu dengan tubuh Diana.
Diana tersenyum malu melihat baju haram yang di beli oleh Beno, pasti mengajak ketemu nya di losmen ini karena mau pakai baju haram segala, kan tidak mungkin sudah pakai bagitu tapi main di atas mobil dengan pemandangan alam terbuka.
"Mau kemana kamu, Diana?!" Deni langsung nada tinggi pokok nya.
"Mau keluar sebentar, bosan di rumah saja." jawab Diana memakai sepatu.
"Bosan itu cari kerja bukan nya keluyuran!" sengit Deni.
"Ini tuh malam, Uda! mana ada orang cari kerja malam begini." sentak Diana.
"Uni kamu kerja walau pun malam, Diana! Deni benar, dari pada kamu keluyuran tidak jelas lebih baik cari kerja." Pak Bujang mendekati anak nya.
"Ya besok aku akan cari kerja, puas kalian?" Diana membentak kasar.
Bahkan dengan orang tua nya juga dia berani membentak, sungguh kelewat batas anak bungsu Pak Bujang ini kelakuan nya, cuma tau main dan menghabiskan uang saja kerjaan nya.
ws mau sakaratul gk sadar²..
melu gemes akk kalau ketemu org macam gitu didunia nyata.
trkdg mlh play victim . hadeh