NovelToon NovelToon
Fall In Love With You

Fall In Love With You

Status: tamat
Genre:Teen / Action / Tamat / Cintapertama / Mafia / Bad Boy / Enemy to Lovers
Popularitas:25.9k
Nilai: 5
Nama Author: oviliaa

Eila Pertiwi tidak pernah membayangkan seorang Max William Lelaki Famous di Sekolahnya yang menjadi incaran banyak Gadis, tidak ada hujan atau badai tiba-tiba menyatakan perasaan padanya, padahal mereka tidak dekat sama sekali.

Namun di sisi lain, kehidupan Max William yang dianggapnya sebagai 'konglomerat manja yang hanya bergantung pada orang tuanya' ternyata jauh dari ekspetasi-nya, Lelaki itu selama ini memiliki banyak rahasia dan luka nya yang selama ini ditutupi dengan rapih.

"Gue, kan, udah bilang. Semua hal tentang Lo, Gue tau."

"Suapi, Eila.."

"Jangan coba-coba Eila. Lo cuman milik Gue, faham?"

"Gue bakal buat pelajaran siapapun yang berhasil curi senyuman manis Lo."

"Because, you are mine." Max meniup telinganya, "Cuman Gue yang boleh liat. Faham, Cantik?"

Semua ini tentang Max William dan segala sikap posesif dan manjanya yang seiring waktu membuat pertahanan Eila Pertiwi runtuh, dia terjebak dalam semua skema rangkaian yang dibuat Lelaki Berandalan itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon oviliaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dunia gelap, Max

"Um.. Makasih."

Max tersenyum tipis. "Hm.."

Eila berbalik, melangkah memasuki gerbang rumahnya. Max mengawasinya sampai Gadis itu benar-benar hilang dari pandangannya.

Hari ini, dirinya merasa sangat beruntung bisa menghabiskan waktu bersama Eila-nya.

Seulas senyum muncul di bibirnya tanpa Lelaki itu sadari, Max menurunkan kaca helmnya mulai menjalankan Motornya, melesat dengan kecepatan tinggi.

Jalanan yang ramai lancar tidak membuatnya menurunkan laju Motornya. Membelokkan arah, jalanan kota berubah menjadi rerindangan pepohonan.

BRUM! BRUMM!

Max melirik ke kanan dan kiri, dua Motor Sport berusaha memepet Motornya. Tidak ada raut wajah panik di wajahnya, bahkan ketika dua Motor Sport itu berhenti tepat didepan, menghalangi jalannya.

Max menghentikan Motornya, melepas helm full face nya menyugar rambut hitamnya.

"Turun Lo!" Ujar salah satu dari mereka.

Max turun dari Motornya. Ke dua Lelaki itu saling bertukar pandang seolah memberi kode.

"Mau kalian apa?"

Mereka tertawa, meremehkan. "Jangan pura-pura nggak tau, Tangan Kanan Deilos." Sarkas nya.

Max mengangkat salah satu alis tebalnya, acuh. "Minggir, jangan halangi jalan."

"Kita nggak akan minggir sebelum bikin Lo sekarat, ya, nggak?" Ucap Lelaki dengan potongan cepak itu pada temannya.

Lelaki dengan blonde hair itu mengangguk. "Jangan buru-buru lah, main-main dulu kita. Ya, nggak?" Menyeringai lebar.

Max, malas sekali meladeni dua orang gila ini. Aldo dan Lando, dua sekawan yang tiada habisnya mencari gara-gara dengan Deilos. Mood-nya yang semula baik, berubah sekejap mata.

Lando, Lelaki dengan blonde hair itu maju berniat melayangkan pukulan, tapi Max dengan mudah menangkap kepalan tangan itu, mencengkeram kuat hingga terdengar bunyi patahan tulang.

"Argh! Sialan!" Lando mengerang kesakitan, kakinya melesat menendang perutnya seketika Lando ambruk memegangi perutnya.

Berniat menghampiri Lando untuk kembali melayangkan serangannya, sebuah tongkat baseball menghantam kuat pipi bagian kirinya.

Bugh!

Max meringis, meraba pipinya yang terasa nyeri. Berbalik, Max menemukan Aldo dengan tongkat baseball nya.

Lelaki itu meludah. "Dasar pengecut."

Aldo tertawa, menyergap maju kembali mengayunkan tongkat baseball itu ke wajah Max. Namun dengan cepat, Lelaki itu menghindar hingga tongkat baseball itu hanya dapat memukul angin.

Bugh!

Tendangan keras menghantam perutnya, memukul mundur Aldo. Lelaki itu mengerang kesakitan.

Max menyeringai tipis, melayangkan kepalan tangannya ke wajah Lelaki itu. Membalaskan kekesalannya karena telah membuat wajahnya jelek.

Shit, Apakah Eila masih menyukainya kalau seperti ini?

Tidak cukup puas, Max merebut tongkat baseball Lelaki itu, mengayunkannya ke wajah Aldo secara bertubi-tubi.

Setelah tubuh Aldo ambruk, Max melempar asal tongkat baseball itu melangkah menuju Motor Sport nya. Melirik kembali kondisi ke-dua Lelaki itu yang sudah mengenaskan.

"Menyusahkan!" Max mendecih, merogoh saku celana mencari ponselnya.

Mendial nomor seseorang.

"Iya, Max? Tumben Lo telfon Gue."

"Jln. Tulip Putih. Ada dua Lalat, bawa ke Rumah Sakit."

Tut..

Max menonaktifkan telfonnya, memasukkan kembali ponselnya ke saku celana. Memakai helm full face nya, Max menjalankan Motor Sportnya dengan kecepatan tinggi, melanjutkan perjalanannya.

Motornya berhenti di sebuah Gedung terbengkalai. Sulur tanaman merambat tampak menutupi hampir keseluruhan Gedung itu, rerumputan yang tinggi semakin membuat orang-orang percaya kalau Gedung ini sudah lama ditinggalkan.

Melepas helm dan sarung tangannya, Max turun dari Motor. Langkah lebarnya membawa Ia memasuki Gedung itu, menunjukkan sekilas wajahnya di alat pendeteksi.

Seketika pintu didepannya terbuka menampilkan kondisi yang jauh berbanding terbalik dengan apa yang dilihat orang dari depan.

Mewah dan megah, seluruh furniture mahal yang antik terpajang semakin memperkuat kesan mahal.

Beberapa panjangan berupa hewan-hewan langkah yang diburu secara ilegal nampak diawetkan dan dipajang.

Max menaiki undakan tangga memutar yang berbalut karpet merah yang dikirim langsung dari Italia itu, menuju lantai dua.

Hiruk-pikuk keramaian Lantai dua terdengar dari jarak Max berdiri. Berada dilantai dua, Max dapat melihat sekumpulan orang-orang yang berseru pada dua orang yang tengah adu kekuatan dalam ring tinju.

Beberapa orang yang mengenakan setelan Jas formal terlihat mengelontorkan tumpukan uang, dan barang-barang berharga lainnya seperti kunci mobil, sampai Emas batangan.

Max melirik malas hal itu, Ia mendudukkan diri di salah satu Sofa membuat orang-orang yang ada di sana sontak menyadari kehadirannya.

Salah satunya, Alex-- Lelaki dengan kumis tebal itu menatapnya penasaran. "Ada apa, Anak muda? Wajahmu babak-belur. Tawuran?"

Jack, Lelaki dengan setelan Jas Formal itu terkekeh, menggeleng samar. "Mana mungkin. Dia sudah ditakuti Sekolah manapun."

"Ku tebak, pasti karena bedebah itu." Willson-- Lelaki dengan bulu-bulu tipis yang tumbuh di sekitar rahangnya itu. "Bocah ingusan yang masih merengek pada Ibunya, membuat Geng-geng tidak jelas."

Mereka tertawa kecuali Max, Lelaki itu memandang lurus ring tinju yang dibuat berada di tengah-tengah ruangan, seolah mereka sedang menonton pertunjukan sirkus.

Alex merangkul Max, tersenyum lebar. "Sudahlah.. Tidak perlu dipikirkan, Wiliam. Lebih baik kau ikut taruhan."

Max menepis tangan Alex. "Ck, taruhannya payah."

Wilson berdecak. "Jika saja kau bukan Tangan Kanan Bos, sudah ku lubangi kepala mu itu, Bocah."

Jack memilih diam, tidak ikut campur. Baginya, Dio Jacob-- Pemimpin Deilos memang sangat mengerikan dan bengis. Tentu saja dia mana mungkin merekrut orang sembarangan, apalagi dijadikan Tahan Kanannya.

Meski masih tergolong remaja, Jack yakin kekuatan Lelaki itu tidak ada bandingannya dengan Dio. Anak itu saja yang tidak mau menunjukkannya.

Deilos adalah sekumpulan dari Organisasi Mafia yang terkenal Penjahat Utama dalam dunia gelap. Memburu dan menjual hewan secara Ilegal, pembunuh bayaran, penjualan organ manusia, sampai pelelangan manusia.

Pimpinan mereka sangat jarang ada karena kesibukannya, ditunjuk seseorang sebagai tangan kanannya yaitu Max William.

Remaja SMA yang baru saja tergabung dalam organisasi mereka. Benar-benar diluar prediksi, meski begitu, skill Lelaki yang baru berusia belasan tahun itu dapat membuat Smith-- Asisten Pribadi Dio kalah telak.

"Bagaimana Sekolah mu, lancar?" Tanya Jack berusaha mengalihkan pembicaraan.

Max mengangguk saja.

"Kau seperti Ayahnya saja, Jack." Willson terkekeh.

"Hm. Kurasa Tuan sudah cocok membina Hubungan." Celetuk Rodrigo, Asisten Jack yang setia berdiri di belakangnya.

Jack meliriknya, sinis.

"Kapan kau seriusin anak orang, Jack." Alex menyahut.

"Hati-hati, sepertinya Anak angkat-mu ini akan melangkahi mu." Ujar Willson melirik Max yang mulai sibuk memandangi ponselnya.

"Berisik, kalian." Jack mengumpat pelan. Seharusnya dia tidak perlu menyelamatkan ke-dua nya dari topik tadi.

"Sam! Bergabunglah. Kita sedang mem-bully Jack." Seru Alex yang membuat Willson melayangkan tatapan tajam.

Samudera Biru, Lelaki yang hampir persis dengan Max. Jika Max, cuek sekaligus suka meremehkan. Sam, cuek sekaligus sok tahu. Benar-benar paket komplit.

"Lex, satu saja orang seperti Bocah ini, sudah membuat tekanan darahku naik. Apalagi di tambah, spesiesnya."

"Sudahlah, Wil. Aku kasian dengan William. Tidak ada teman main." Kata Alex seolah menganggap dua orang titisan arca batu itu Anak-anak yang biasa bermain di depan komplek Rumahnya.

Sam memang memiliki usia yang tidak jauh dengan Max, Lelaki itu sedang melanjutkan sekolahnya di jenjang perguruan tinggi swasta.

Sam yang sedang merokok di seberang menghampiri mereka. "Ada apa?"

"Duduk sini. Ajak William main." Kata Alex membuat Willson meliriknya tidak percaya.

Sam memandang datar Max yang tidak mengalihkan perhatian dari ponselnya.

"Malas. Dia sedang kasmaran."

"Wah, wah. Benarkah?"

"Sepertinya, iya." Lanjut Alex kala tidak sengaja mengintip layar ponsel Max.

"Jack, cepatlah cari Gadis, kau mau dilangkahi Bocah ini?" Ucap Willson kesekian kalinya membuat Jack melemparnya dengan pemantik api.

Willson menangkapnya mudah, membolak-balik pemantik dengan ukiran Naga itu. "Mahal ini, Jack. Dapat dari mana?"

"Thailand, Minggu Lalu."

"Wah, berarti kau melihat Bos." Sahut Alex, mengingat kalau Dio sedang memiliki Bisnis di Thailand.

Jack mengangguk. "Hanya sekilas, bersama seorang Wanita cantik."

"Lagi." Lirih Sam, melirik sekilas ke arah Max. Lelaki itu tidak lagi fokus pada ponselnya, mereka saling berpandangan beberapa detik hingga akhirnya Max memutusnya.

1
Dewi Payang
Astaga🤭
sunshine wings
Pengakhiran yg bahagia..
Selamat ya author..
👍👍👍👍👍
👏👏👏👏👏
♥️♥️♥️♥️♥️
Oviaa
Akan ada extra part, harap tunggu~
strawberry milk
wah makasih author, udh ngasih ceritanya yg seru dan menarik ❣️
Mayyasa Adzras
ga sabar liat lanjutannya, cepet up ya kaka author
Neneng Dwi Nurhayati
double up kak
Alfatihah
jangan lama-lama upnya thorr...semangat semoga sehat selalu
Mindarsih 19
ya allah beneran aku baca prolog nya aja udh senyum senyum sendiri 🤭 semoga bab selanjutnya lebih seru lagi☺️
sunshine wings
Yesss.. 💃💃💃💃💃♥️♥️♥️♥️♥️
Mayyasa Adzras
Luar biasa
Neneng Dwi Nurhayati
bagus ceritanya
Neneng Dwi Nurhayati
double up kak
strawberry milk
apakah Felix jga mafia, atau itu musuhnya si max, ulah ayahnya nih keknya
Neneng Dwi Nurhayati
double up kak
musuh siapa yaa
sunshine wings
Mantap 👍👍👍👍👍
Lanjut author 💪💪💪💪💪
♥️♥️♥️♥️♥️
sunshine wings
🥰🥰🥰🥰🥰
sunshine wings
♥️♥️♥️♥️♥️
Neneng Dwi Nurhayati
doubel up kak
sunshine wings
😍😍😍😍😍
😘😘😘😘😘
sunshine wings
💃💃💃💃💃
♥️♥️♥️♥️♥️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!