Nafisah kaisa Az-Zahra tidak pernah menyangka kalau dirinya dipilih oleh Ibrahim Al Kahfi untuk menjadi istrinya.Seperti yang diketahui oleh semua orang,tidak ada seorang wanita manapun yang mau menikahi Ibrahim karena keadaannya yang penyakitan dan divonis dokter memiliki sisa umur hanya satu tahun lagi.Maukah Nafisah menerima pinangan dari Ibrahim untuk menjadi istrinya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sylvia Rosyta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 1
"Ijinkan putraku untuk bisa menikahi nafisah,Raharjo!Aku mohon." ucap pak Darmawan yang sukses membuat pak Raharjo dibuat kaget dengan permintaan dan juga maksud kedatangan sahabat karibnya ke kediamannya.
Pak Darmawan seorang pengusaha furniture paling sukses di kota Jakarta saat ini tidak merasa malu untuk menyampaikan keinginannya untuk melamar putri sahabat karibnya itu untuk dinikahkan dengan putranya Ibrahim Al Kahfi.
Sebelumnya sudah banyak kediaman sahabat,kolega dan juga rekan bisnisnya yang pak Darmawan datangi untuk meminang putri dari kenalannya itu untuk dinikahkan dengan putranya Ibrahim,namun tak ada satupun dari kenalan pak Darmawan yang mau menikahkan putrinya dengan putra pak Darmawan akibat kondisinya yang penyakitan.
Seperti yang diketahui oleh semua orang,putra pak Darmawan yang bernama Ibrahim memang dikenal sebagai anak yang penyakitan,bahkan dokter yang menangani penyakit Ibrahim sudah memberitahu pak Darmawan bahwa putranya itu hanya memiliki sisa waktu hidup selama satu tahun.
Karena kondisi Ibrahim inilah yang membuat banyak wanita dari kenalan pak Darmawan manapun yang tidak mau untuk dinikahkan dengan putranya itu.Namun pak Darmawan tidak pernah merasa putus asa untuk bisa mencarikan seorang istri yang cantik untuk dinikahkan dengan putranya itu,selama ia masih bisa berusaha untuk mencarikan seorang istri bagi putranya itu,pak Darmawan akan rela melakukan apa saja agar bisa mendapatkan seorang wanita untuk dinikahkan dengan putranya, Ibrahim.
Pak Darmawan percaya jika ia bisa mendapatkan seorang wanita untuk dinikahkan dengan putranya itu,hal baik akan datang kepada putranya dan membuat putranya itu mau bersemangat untuk sembuh dari penyakitnya tersebut.
Dan usaha itulah yang coba dilakukan oleh pak Darmawan saat ini,ia mencoba melamar putri sahabat karibnya,pak Raharjo untuk dinikahkan dengan putranya Ibrahim.
"Bukannya aku menolak niat baikmu kepada putriku,pak Darmawan.Akan tetapi aku merasa keberatan dengan permintaan mu itu.Aku tidak mungkin membiarkan putriku menikah dengan Ibrahim,di saat kondisi putramu itu tidak terlalu cocok untuk bisa menikah dengan wanita manapun saat ini." ucap pak Raharjo
"Aku tahu apa yang kau pikirkan pak Raharjo,putraku itu memang laki laki yang penyakitan dan tidak memiliki harapan untuk bisa hidup lebih lama.Akan tetapi aku percaya jika putraku bisa mendapatkan seorang wanita untuk ia nikahi, mungkin putraku akan bisa mempunyai semangat yang tinggi untuk menghadapi penyakitnya saat ini.Dan mungkin dengan dukungan dari calon istrinya itu,putraku Ibrahim akan mau untuk mencoba agar bisa sembuh dari penyakitnya saat ini.Aku mohon tolong pertimbangkan permintaan ku ini pak Raharjo, sungguh hanya kaulah yang bisa mengakhiri pencarian ku ini dalam menemukan wanita untuk menjadi istri putraku itu." ucap pak Darmawan dengan setengah memohon kepada pak Raharjo.
Mendengar permohonan yang terus dilontarkan oleh pak Darmawan,membuat pak Raharjo dilanda rasa kebimbangan.Di satu sisi ia tidak tega melihat sahabatnya itu merasa kesusahan dalam mencari calon istri untuk putranya,dan di satu sisi pak Raharjo tidak ingin mengorbankan putri satu satunya untuk menikah dengan laki laki yang telah divonis tidak akan bisa hidup lebih lama lagi.
"Pak Raharjo tolong terimalah permohonan ku ini,bukankah selama ini aku lah yang sudah membantumu dan juga keluargamu terlepas dari kebangkrutan usahamu hingga tidak memiliki apa apa sampai kau bisa mendapatkan semua kekayaan mu kembali?Anggap saja apa yang kuinginkan darimu ini adalah bentuk balas budimu kepadaku atas pertolongan yang selama ini aku berikan kepadamu.Aku mohon tolong ijinkan putrimu Nafisah untuk menikah dengan anakku Ibrahim." ucap pak Darmawan.
Tak dapat dipungkiri lagi bahwa memang benar karena bantuan keuangan yang diberikan oleh pak Darmawan,pak Raharjo bisa terlepas dari kebangkrutan yang sempat menjerat usahanya.Namun permintaan yang diinginkan oleh sahabatnya itu benar benar sangat sulit untuk bisa dilakukan oleh pak Raharjo.
Akhirnya setelah beberapa saat yang lama berpikir,pak Raharjo pun akhirnya bersedia untuk menyetujui anak pak Darmawan yakni Ibrahim untuk menikahi nafisah.
"Baiklah pak Darmawan,aku akan memberikan ijinku agar anakmu Ibrahim bisa menikah dengan putriku Ibrahim.Selama ini aku telah terlalu banyak berhutang Budi kepadamu,semoga saja dengan menyerahkan putriku kepada putramu bisa melunasi semua hutang Budiku kepadamu." ucap pak Raharjo dengan pasrah akhirnya bersedia memberikan putrinya untuk dipersunting oleh putra pak Darmawan.
"Tentu saja pak Raharjo!Dengan kau memberikan putrimu kepada putraku,kau sudah melunasi semua hutang budimu kepadaku.Terima kasih karena kau sudah mau menyerahkan Nafisah untuk menjadi istri dari anakku.Selamanya aku tidak akan pernah melupakan kebaikanmu pak Raharjo." ucap pak Darmawan yang tidak dapat menyembunyikan kebahagiaannya dari pak Raharjo.
"Dengan kondisi Ibrahim saat ini,apakah memungkinkan jika kita melakukan acara pernikahan pada umumnya?" tanya pak Raharjo
"Untuk masalah ini kau tidak perlu merasa cemas pak Raharjo,acara pernikahan Ibrahim dan Nafisah akan aku urus sendiri yang tentunya hanya akan dihadiri oleh kedua keluarga kita saja.Yang terpenting sekarang adalah bagaimana caranya kau bisa memberitahu putrimu Nafisah kalau dia saat ini akan menjadi calon istri dari anakku Ibrahim." ucap pak Darmawan
"Ya aku rasa kau benar pak Darmawan." ucap pak Raharjo
"Cepat beritahukan kepada putrimu itu mengenai perjodohan ini,dan aku akan segera melakukan persiapan acara pernikahan untuk anak kita berdua.Jika tidak ada sesuatu yang menghalangi,aku ingin anak anak kita bisa menikah dalam waktu tiga hari lagi." ucap pak Darmawan yang kembali mengejutkan pak Raharjo.
"Tiga hari lagi,pak Darmawan? Apakah itu tidak terlalu cepat dan mendadak?" tanya pak Raharjo
"Tentu saja tidak, bukankah hal yang baik lebih baik disegerakan daripada ditunda lebih lama?Lagipula aku sudah tahu siapa putrimu,putrimu adalah wanita yang tepat untuk anakku Ibrahim." ucap pak Darmawan.
"Jika itu memang keputusan mu maka aku hanya bisa mengikutinya." ucap pak Raharjo.
Seusainya menerima kedatangan dan niat dari pak Darmawan,malam harinya akhirnya pak Raharjo pun mengumpulkan istri dan juga putrinya di ruang tamu untuk memberitahu mengenai perjodohan ini.
"Ada apa sih pak?Kok tumben banget bapak minta ibuk dan juga Nafisah untuk kumpul disini?Ada masalah apa?" tanya bertha selaku istri pak Raharjo.
"Ibuk,Nafisah...begini tadi pagi bapak kedatangan tamu." ucap pak Raharjo yang memulai pembicaraan.
"Tamu siapa pak?Kok ibuk nggak tahu kalau ada tamu?" tanya bertha.
"Dari pak Darmawan Buk,tadi pagi dia kesini sewaktu ibuk lagi pergi ke pasar buat belanja.Pak Darmawan kemari untuk meminta Nafisah menikah dengan anaknya yang bernama Ibrahim." ucap pak Raharjo yang membuat Bertha dan juga Nafisah terkejut saat mendengarnya.
jangan salah paham dulu. beri kesempatan nafisah menjelaskan semuanya. dan sebagai orang tua, harus bijaksana yaaaaaa
awal bab sudah sangat menarik kak,
semangat ka!