Cantika Shanum Irawan anak kedua dari pak Irawan harus menerima takdirnya dinikahkan ayahnya dengan seorang pria yang belum pernah dia temui.
Apakah rumah tangganya akan bahagia atau berakhir.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon verisverisqo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 35
Pukul delapan malam Rendra dan Shanum pulang dari kantor sampai dirumah ada tamu yang datang.
Rendra dan Shanum melangkah ke ruang tamu terlihat ada tiga orang disana,dua perempuan dan satu pria mereka bertiga memandangi Rendra tanpa berkedip salah satu perempuan itu sampai menitihkan airmata dan berlari ke arah Rendra dan memeluknya.
Rendra hanya diam tanpa mau membalas pelukannya dia bingung siapa mereka.
"Anakku!!!, akhirnya mama menemukanmu"Kata perempuan itu ditengah Isak tangisnya.
Rendra kaget masih dengan posisinya dia tidak bicara apa-apa sedangkan Shanum juga tak percaya dengan semua yang dia lihat.
Saat Rendra sadar dia melepaskan pelukan wanita itu,mereka adalah Naya dan kedua orang tuanya pak bima Surya dan Bu Farida.
Pak bima Surya adalah seorang pengusaha sukses asli dari indonesia dulu beliau sering bolak-balik dari Jakarta ke Jerman tapi semenjak kejadian anaknya hilang beliau tidak mau menginjakkan kakinya di jakarta semua urusan pekerjaannya di percayakan pada pak Hadi orang kepercayaannya.
"Apa maksud semua ini Mbk Naya?"Tanya Shanum memecah keheningan.
"Rendra adalah kembaranku yang hilang Sha dan ini mama dan papa kita".
"Apa buktinya kalau mas Rendra keluarga kalian yang hilang?".
"Kalung ini hanya aku dan Narendra yang punya"Jawab Naya sambil menunjukan kalungnya yang bertulis Nayaka.
"Tanpa bukti apa-apa dia pasti anakku karena wajahnya mirip dengan papanya waktu masih muda".Bu Farida ikut bicara"Sayang ini mama".
Rendra tidak bicara apa-apa dia pergi naik tangga ke kamarnya saat ditengah tangga.
"Suruh mereka pergi keluargaku hanya ayah dan bunda mereka sudah tiada"Kata Rendra sambil melanjutkan jalannya.
Seketika tangis Bu Farida pecah dia memanggil nama Narendra tapi Rendra seolah tuli.
Shanum mendekat ke arah Bu Farida dia menenangkannya.Shanum mengajak mereka duduk dan meminta penjelasan.
Pak bima menceritakan kejadian waktu itu dulu saat mereka jalan-jalan Rendra kecil di culik setelah itu mereka kehilangan jejak Rendra.
"Dulu kata mas Rendra dia ditemukan ayah dan bunda dalam keadaan terluka saat mas Rendra sadar dia tidak ingat apa-apa,karena tidak tega ayah dan bunda mengajaknya pulang ke Surabaya".jelas Shanum.
"Pantesan dia tidak mau bertemu dengan kita"Kata Bu Farida.
"Sebaiknya kalian pulanglah nanti aku akan bicara sama mas Rendra"suruh Shanum.
"Tapi Sha kami kangen sama dia"Kata Naya.
"Aku tahu tapi mas Rendra tidak bisa dipaksa nanti aku akan bujuk dia"Janji Shanum.
"Baiklah kami pulang dulu aku mohon bicara sama Rendra dulu kami tidak membuangnya dia diculik".
"Iya pa aku percaya sama kalian"Kata Shanum.
"Makasih kamu mau menganggap kami orang tuamu,Kalau begitu kami pulang dulu besok kami kesini lagi".
Setelah mereka pergi Shanum pergi ke kamarnya dia melihat Rendra sedang berdiri didepan jendela kamar.
Shanum mendekat dan memeluknya dari samping.
"Bukanya ini yang kamu harapkan selama ini bertemu dengan keluargamu".
"Apa mereka sudah pergi??"Bukanya menjawab Rendra malah balik bertanya.
"Sudah,kenapa kamu bersikap begitu mereka pasti kecewa".
"Ini sudah malam cepat ganti baju dan kita istirahat".
"Mas jangan mengalihkan topik ".
"Terus aku harus bagaimana Sha aku bingung,ini terlalu mendadak buat aku".
"Seharusnya mas dengerin cerita mereka dulu"kata Shanum"Besok kita temui mereka ya ".
Rendra hanya mengangguk kemudian Shanum pergi ganti baju dan langsung istirahat,diatas tempat tidur Rendra memeluk Shanum sambil mencium kening Shanum dan beralih ke perut Shanum.
"Selamat malam anak-anak Daddy"Ucap Rendra diperut Shanum dan dapat tendangan dari perutnya"Sha mereka nendang ".
"iya mas itu berarti mereka mendengar kamu".
Rendra semakin bersemangat mengelus perut Shanum sampai tanpa terasa Shanum ketiduran.