NovelToon NovelToon
MENIKAHI LELAKI TUA

MENIKAHI LELAKI TUA

Status: tamat
Genre:Tamat / Hamil di luar nikah / Selingkuh / Dijodohkan Orang Tua / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang / Kontras Takdir / KDRT (Kekerasan dalam rumah tangga)
Popularitas:11k
Nilai: 5
Nama Author: Afriyeni Official

"Cih! Aku tak kan pernah mau menikah dengan lelaki yang sudah tua. Apalagi umurnya hampir sebaya dengan bapak ku."
Batin Nisha seakan tak terima saat mata liar Ridwan memandang kemolekan tubuh nya dengan penuh nafsu.
Nisha terpaksa melayani nafsu bejat pria setengah baya itu untuk membayar hutang ibu nya.
Semua tragedi hidup Nisha, berawal dari hasrat Ridwan yang ingin memperistrinya.
Pria itu cemburu buta saat Nisha tampak berduaan dengan kekasihnya Farel. Ridwan pun menuntut Nisha untuk membayar semua hutang budi yang pernah ia berikan pada Nisha dan keluarganya dengan cara ia harus menyerahkan tubuhnya pada Ridwan.
Nisha pun hamil di luar nikah dan terpaksa menikah dengan Ridwan. Lelaki tua yang tak di cintainya.

Bagaimana nasib Nisha selanjutnya ?
Jangan lupa kepoin ceritanya y 🤗

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Afriyeni Official, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

TERIKAT HUTANG BUDI

Surprise...!

Lelaki banci si pemilik salon berteriak lantang mengagetkan Ridwan yang sedang asyik berbicara dengan salah seorang rekan bisnisnya via handphone. Ujung matanya melirik ke arah pintu salah satu ruangan yang ada di salon.

Dari balik pintu, Nisha si gadis desa yang cantik lugu dan kampungan terlihat muncul dari arah belakang punggung lelaki seperti perempuan itu dengan wajah tertunduk dan kelihatan kikuk.

Ridwan terpaku memandang Nisha yang telah berubah drastis dengan penampilan yang berbeda seratus delapan puluh derajat. Outfitnya yang semula sangat norak dan kampungan telah berganti menjadi modis dan trendy. Penampilannya sekarang takkan membuat Ridwan jadi gengsi dan malu-maluin jika di ajak jalan.

Pria itu tersenyum puas, lalu melangkah mendekati Nisha dan memuji kecantikan gadis itu yang makin terpancarkan dengan style dan gaya pakaian yang modern dan keren.

"Lihatlah ke kaca, itulah dirimu yang sekarang. Mulai saat ini, belajarlah untuk berdandan dan menjaga penampilan mu agar tetap secantik ini." ucap Ridwan.

Pria itu terlihat sangat senang dan gembira dengan hasil kerja kerasnya untuk merubah penampilan Nisha. Ia tak merasa rugi telah menghabiskan uang yang sangat banyak untuk memodali penampilan Nisha.

Dengan hati riang gembira, Ridwan segera membayar biaya perawatan dan pelayanan yang di berikan pihak salon. Kemudian mereka pun berlalu ke luar meninggalkan salon kecantikan yang merangkap butik itu dengan hati teramat puas.

☘️☘️☘️☘️☘️

Hari sudah menunjukan lewat pukul dua belas malam.

Mobil yang dikemudikan Ridwan baru sampai di depan pintu rumah Bu Salma untuk mengantar Nisha pulang. Bu Salma yang sedari tadi sudah pulas tertidur, tersentak bangun saat mendengar suara klakson mobil yang berbunyi di depan rumahnya. Ridwan sengaja memencet klakson agar penghuni rumah yang sudah terlihat sepi dan tertidur itu agar segera bangun untuk membukakan pintu.

Nisha yang melihat kelakuan Ridwan yang kurang sopan itu hanya diam tanpa ada komentar di bibirnya. Ia hanya bergegas turun dari mobil dan mengetuk pintu rumah dengan pelan.

"Assalamualaikum, buk, ibuk...!" panggil Nisha.

Suara nya bernada sedikit keras memanggil ibu nya seraya menggedor pintu.

"Buk...!" Lagi-lagi ia memanggil ibunya untuk membukakan pintu rumah hingga terdengar sahutan keras dan lantang dari dalam rumah.

"Iya, bentar! Kakak ini bikin repot saja, udah lewat tengah malam baru pulang." Teriak Pamela.

Suara Pamela yang keras dan lengking terdengar menjawab panggilan Nisha dengan bibir mengucapkan kalimat kurang menyenangkan di telinga Nisha.

"Dari mana saja sih?" Semprot Pamela dengan raut wajah kesal saat membukakan pintu untuk Nisha.

Ekspresi wajahnya yang kesal langsung berubah kaget saat menyaksikan penampilan kakaknya yang terlihat berbeda. Apalagi melihat kakaknya diantar pulang oleh Ridwan, pria tua yang sok kaya dan royal yang rela membuang uangnya untuk mendapatkan Nisha kakaknya.

Senyuman sinis, penuh rasa iri dan dengki pun terpancarkan di wajah Pamela tatkala matanya menangkap setumpuk kantong plastik belanjaan yang di tenteng kedua tangan Nisha.

"Pantesan, pulangnya lama. Habis shoping di mall ya?" Tebak Pamela dengan ekor mata tak berkedip menatap penampilan Nisha dari ujung rambut hingga ujung kakinya.

Nisha yang tak mempedulikan sikap adiknya, hanya berbalik menatap ke arah Ridwan yang masih berdiri di ambang pintu dengan perasaan segan.

"Makasih ya bang, atas semuanya."ucap Nisha.

Gadis cantik itu berniat hendak meninggalkan Ridwan segera.

Ia sudah begitu lelah, dan ingin beristirahat agar esok tidak terlambat kerja. Namun pria itu tak bergeming sama sekali. Ia seolah tak berniat pergi meski Nisha sudah memberi aba-aba jika malam sudah terlalu larut.

"Abang gak pulang? Udah tengah malam lho," Tegur Nisha mengingatkan Ridwan yang mungkin saja tak sadar dengan situasi dan kondisi.

Ridwan terhenyak, raut wajahnya terlihat sedikit masam saat Nisha mengingatkannya untuk pulang.

"Ya, aku akan pulang. Besok aku akan menghubungimu via handphone. Dan jangan lupa katakan pada adikmu, handphone itu milikku. Aku meminjamkannya untukmu agar kita bisa berkomunikasi dengan baik, bukan untuk dirinya bersenang-senang dengan milik orang lain." sindir Ridwan.

Ridwan menatap Pamela dengan tajam sembari mengangkat sudut bibirnya menyunggingkan senyuman sinis.

Ia sengaja menyindir Pamela yang langsung terkejut dengan wajah memerah, merasa di permalukan oleh Ridwan secara terang-terangan.

Adik kandung Nisha itu pun merungut kesal seraya mendekap kedua tangannya di dada. Ia pun melengos saat Nisha meliriknya sejenak sebelum Ridwan berbalik meninggalkan rumah mereka beserta mobil yang ia kemudikan.

☘️☘️☘️☘️☘️

Seminggu telah berlalu.

Semenjak kepergian Nisha dan Ridwan hari itu, Farel tak lagi terlihat menjemput Nisha pulang kerja ke kedai minuman milik Bu Ratna. Kegundahan akan Farel, terus menghantui perasaan Nisha. Ia tak bisa mencari tahu keberadaan Farel ataupun bertanya kepada siapapun tentang pemuda itu.

Tak banyak orang yang mengenal sosok pemuda tampan kekasih Nisha itu. Yang ia tahu, Farel adalah putra kandung dari seorang pria biasa yang bekerja sebagai pegawai bank daerah. Kehidupan keluarga nya lumayan bagus dan sejahtera di bandingkan keluarganya yang morat marit.

Sedangkan Ridwan, pria setengah baya itu seakan tak memberinya kebebasan untuk menemui Farel. Hari-harinya setiap pulang kerja kini berganti oleh sosok Ridwan yang rutin datang menjemputnya. Handphone yang di berikan Ridwan bagaikan alat pantau yang dipergunakan Ridwan untuk melacak setiap gerak geriknya. Nisha seakan terikat dan tak leluasa.

Tut...tut...tut!

Dering handphone yang berbunyi dari kantong celana kulot yang ia kenakan membuat jantungnya berdegup kencang. Ada rasa enggan yang menyelinap di hati Nisha untuk mengangkat telpon dari Ridwan. Sejenak ia melirik jam tangan yang melingkar di tangan kirinya dan membiarkan handphone itu terus berbunyi.

Pukul Lima sore, sebentar lagi kedai sudah mau tutup. Wajah cantik nya terlihat tak bersemangat sama sekali mengingat sosok pria yang sebentar lagi akan datang menjemputnya pulang. Ia pun menarik nafas berat, dering handphone dalam kantongnya tetap berbunyi memekakkan telinga.

Setelah agak lama berdering, Nisha pun terpaksa mengangkat telpon dari Ridwan dengan berat hati.

"Halo? Dimana kamu? Kenapa angkatnya lama?" Pertanyaan penuh selidik yang dilontarkan Ridwan padanya membuat Nisha menghembuskan nafas kuat.

"Aku sedang bekerja." Nisha menjawab dengan nada sedikit kesal dan emosi.

Ia benar-benar letih. Pertanyaan Pria itu membuat tubuhnya makin terasa lelah dan capek.

"Hmm, hari ini aku tak bisa menjemputmu. Aku ada pekerjaan penting. Apa kau bisa pulang sendiri?" ucap Ridwan dengan nada berat.

Seketika hati Nisha melonjak gembira mendengar ucapan Ridwan dari telpon.

"Iya, aku bisa pulang sendiri." Jawab Nisha dengan nada cepat.

Kegembiraan nya itu tak bisa disembunyikan oleh Nisha yang memang lugu dan polos.

Nada bicaranya yang terdengar agak riang membuat hati Ridwan jadi curiga.

"Aku harap kamu segera pulang, jangan mampir kemana-mana. Nanti setelah pekerjaanku beres, aku akan mampir kerumah mu." Kecam Ridwan mengakhiri telponnya dengan Nisha.

Perasaannya mulai di liputi perasaan tak enak. Ada kebimbangan yang menyusup di dalam hatinya. Ia takut, gadis itu akan mendapat kesempatan untuk menemui pemuda tampan yang merupakan kekasih yang sangat di cintainya itu.

"Aku tak kan membiarkannya begitu saja. Lihat saja kau Nisha, jika kau berani menemui nya. Maka habislah kau." Dalam hati Ridwan pun terlintas sebuah keinginan buruk dan jahat.

Sedangkan Nisha yang sedang menunggu kedai selesai di tutup, terlihat bersemangat membantu para pekerja lain agar semua pekerjaan cepat beres. Hatinya sudah tak sabar ingin menemui Farel pujaan hatinya.

Apakah Nisha dapat bertemu dengan Farel ?

Yuuk kepoin terus novelnya.

Jangan lupa ❤️🌹👣⭐🙏🙏🙏🙏🙏🥰

BERSAMBUNG !!!!!

1
Delita bae
hadir
Delita bae
salam sukses🙏
🌟~Emp🌾: Aamiin mksh 🙏
total 1 replies
🌟~Emp🌾
Hai juga 😀
🌟~Emp🌾: mksh udah mampir 🙏
Delita bae: saya mampir di kisah ini😁😇
total 2 replies
Ceriwis (Kurogane Haruka)
menolak tua si om
Ceriwis (Kurogane Haruka): iihhh mau jadi adik gula-gula ahhh 😁
🌟~Emp🌾: sugar Daddy itu mah 🤭
total 2 replies
Ceriwis (Kurogane Haruka)
jangan bilang kalo begal kak..
🌟~Emp🌾: begal cinta dek 🤣
total 1 replies
Ceriwis (Kurogane Haruka)
hai haiiii ..
🌟~Emp🌾: 😁😁😁😁😁
total 1 replies
🌟~Emp🌾
Luar biasa
jhope's wife
semangat upnya ya thorr🤩
🌟~Emp🌾: mksh 😍❤️
total 1 replies
jhope's wife
aku mampir 💜 mampir juga yu ke karya aku, terimakasih😻
🌟~Emp🌾: makasih udah mampir 🥰 oke, meluncuurr 💃
total 1 replies
🌟~Emp🌾
............. welcome to my novel .......... 🤗🙏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!